• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kadar glukosa pasien TB paru yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) di Pukesmas Enam Lingkung

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kadar glukosa pasien TB paru yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) di Pukesmas Enam Lingkung"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Penulis
  • Bagi Masyarakat

TINJAUAN PUSTAKA

  • Defenisi
  • Kadar Glukosa Darah
  • Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
  • Hiperglikemia
  • Tuberkulosis
    • Defenisi
    • Etiologi
    • faktor Pengaruh Tuberkulosis
    • Klasifikasi Tuberkulosis
    • Diagnosis Tuberkulosis
    • Prinsip Pengobatan Tuberkulosis
    • Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
    • Efek Samping Obat
  • Kerangka Teori

Tanda seseorang menghidap DM ialah apabila paras gula dalam darah sama atau lebih daripada 200 mg/dl dan paras gula dalam darah puasa melebihi atau sama dengan 126 mg/dl (Pulungan, 2020). Tahap glukosa darah normal cenderung meningkat secara beransur-ansur tetapi beransur-ansur selepas umur 50 tahun, terutamanya pada orang yang tidak aktif. Paras glukosa darah selepas makan atau minum akan mengalami peningkatan yang menyebabkan pankreas menghasilkan insulin sekali gus menghalang kenaikan paras glukosa darah seterusnya dan menyebabkan paras glukosa darah menurun secara perlahan.

Kadar gula tidak boleh lebih tinggi dari 180 mg/dl dan tidak lebih rendah dari 60 mg/dl agar tubuh memiliki mekanisme untuk mengaturnya agar selalu konstan. Glukosa darah sementara Pengukuran glukosa darah dilakukan setiap hari dengan sedikit memperhatikan kondisi individu dan makanan terakhir yang dimakan. Penyebab peningkatan kadar glukosa adalah kekurangan insulin akibat kerusakan sel beta, dan resistensi insulin tambahan terjadi di hati dan otot (Patel et al, 2008).

Selama lebih dari 55 tahun, daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk infeksi TB paru. Menurut Hiswani yang dikutip WHO, pada dasarnya dalam setahun ada sekitar 1 juta perempuan yang meninggal dunia akibat tuberkulosis paru, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan karena proses kehamilan dan persalinan. Pada jenis kelamin laki-laki penyakit ini lebih tinggi, karena merokok dan minum alkohol dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga memudahkan untuk membawa ke dokter spesialis penyebab TB Paru.

Pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau telah mengkonsumsi OAT kurang dari satu bulan (one month). Pasien yang diobati dan menghentikan pengobatan setelah 2 bulan atau lebih terapi anti tuberkulosis dengan BTA positif. 11 Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali positif pada bulan kelima atau setelah pengobatan.

Semua kasus yang tidak memenuhi syarat di atas akan ditiadakan dari pertemuan ini, termasuk kasus tetap, khususnya pasien yang hasil asesmennya masih positif untuk co-treatment BTA-positif (Depkes RI, 2006). Efek samping bagi pengguna Obat Anti Tuberkulosis (OAT) memiliki efek samping yang berbeda bagi penggunanya. Efek tuberkulostatik pirazinamid hanya efektif pada media asam (Istiantoro dan Setyabudi, 2007) Efek samping hepatotoksisitas, antara lain demam, anoreksia, hepatomegali, ikterus; gagal hati; mual, muntah, artralgia, anemia sideroblastik, urtikaria.

Efek samping yang timbul antara lain gangguan penglihatan dengan kehilangan penglihatan, buta warna dan penyempitan lapang pandang. Efek sampingnya meliputi ruam, gangguan fungsi pendengaran, dan gangguan fungsi vestibular saraf kranial kedelapan (Gilman, 2008).

METODE PENELITIAN

  • Jenis/ Desain Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitan
  • Populasi dan Sampel
  • Persiapan Penelitian
    • Persiapan Alat
    • Persiapan Bahan
  • Prosedur Kerja
  • Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Tempatkan ujung strip tes gula darah di jari pasien, maka secara otomatis akan terserap ke dalam strip. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari hasil survei tidak langsung dari sumber yang ada melalui rekam medis yaitu kadar glukosa darah. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 25 pasien TB sebelum dan sesudah pengobatan yang diperiksa kadar gula darahnya selama periode 2020-2021, diperoleh hasil sebagai berikut.

Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan nilai glukosa darah responden sebelum terapi OAT yaitu nilai minimal 89 mg/dL, nilai maksimal 405 mg/dL, dan rerata 215 mg/dL. Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan peningkatan gula darah pada 25 pasien pasca terapi OAT fase intensif dan lanjutan, didapatkan pada 16 orang kadar glukosa meningkat dengan presentasi 64% dan kadar glukosa menurun pada 9 orang dengan presentasi 36%. Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa kadar gula darah pasien TB sebelum terapi OAT mencapai rata-rata yang cukup tinggi (215 mg/dl).

Hal inilah yang menyebabkan kadar glukosa pada pasien TB sebelum terapi OAT cukup tinggi. 26 Paru Sebelum dan Sesudah Minum Obat Anti TB OAT Universitas Muhammadiyah Semarang juga didapatkan hasil peningkatan glukosa darah setelah minum OAT Pemeriksaan terhadap 32 pasien TB yang menjalani terapi OAT menunjukkan 22 pasien (68,8%) memiliki kadar gula tinggi, 8 pasien (25%) memiliki kadar gula rendah, dan 2 pasien tetap rendah (6,2%) 2 pasien rendah (6,2%). Peningkatan kadar glukosa darah ini disebabkan oleh pengaruh obat yang dapat merangsang produksi glukosa di hati.

Pengelompokan pasien berdasarkan lama pengobatan bertujuan untuk melihat lonjakan gula darah mana yang lebih sering terjadi pada stadium tertentu. Dari hasil penelitian dengan 25 responden terlihat bahwa 13 orang yang mendapat terapi fase intensif (2 bulan) hampir semuanya mengalami peningkatan yaitu 12 orang. Hal ini dikarenakan paket OAT fase intensif yang diminum setiap hari, dan terlihat bahwa 12 orang yang menerima terapi OAT fase lanjutan (6 bulan) mengalami peningkatan golongan darah yang kurang intens dibandingkan dengan orang yang menjalani OAT fase lanjut. diambil hanya tiga kali seminggu. Kadar gula darah sebelum minum OAT terendah 89 mg/dl, tertinggi 405 mg/dl dan rata-rata 215 mg/dl.

Kadar gula darah terendah setelah mengonsumsi OAT adalah 126 mg/dl, tertinggi 504 mg/dl dan rata-rata 244,32 mg/dl. 4. Didapatkan 13 pasien yang dirawat pada stadium 2 bulan mengalami peningkatan glukosa darah pada 12 orang dan pada stadium follow up 6 bulan terdapat 12 orang yang mengalami peningkatan glukosa darah pada 4 orang. Gambaran kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas SAM Ratulangi dengan indeks massa tubuh 18,5-22,9 kg/m2.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitiaan

Berdasarkan Tabel 4.1, dari 30 pasien yang mendapatkan terapi OAT didapatkan hasil bahwa 16 laki-laki (64%) mengalami peningkatan kadar gula darah yang terdiri dari 12 orang (75%) dan 9 perempuan (36%) yang mengalami peningkatan gula darah 4 orang (25%). Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan bahwa 13 orang (52%) berobat pada tahap awal pengobatan (2 bulan) dan 12 orang (75%) mengalami peningkatan kadar glukosa darah. Pada fase follow up (6 bulan) terlihat 12 orang (48%) dan 4 orang (25%) mengalami peningkatan kadar glukosa darah.

Tabel 4.3. Disribusi frekuensi berdaasarkan lama mengkosumsi OAT  Bulan  Jumlah(n)  Persentase(%)  Jumlah glukosa
Tabel 4.3. Disribusi frekuensi berdaasarkan lama mengkosumsi OAT Bulan Jumlah(n) Persentase(%) Jumlah glukosa

Pembahasan

25 Pengelompokan penderita berdasarkan umur bertujuan untuk mengetahui prevalensi kasus TB Paru yang sering terjadi pada umur tertentu. Menurut subyek penelitian, hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa penderita TB terbanyak berusia ≥ 40 tahun yaitu sebanyak 21 orang dengan persentase 84%. Alasan yang mungkin untuk peningkatan kejadian tuberkulosis paru pada diabetisi adalah karena efek pada fungsi sel imun dan mekanisme pertahanan pejamu.

Mekanisme yang mendasari hal ini masih belum dipahami, walaupun ada hipotesis tentang peran sitokin sebagai molekul penting dalam mekanisme pertahanan manusia melawan tuberkulosis. Pasien laki-laki lebih banyak yaitu 16 subjek (64%) yang mengalami peningkatan kadar glukosa darah yaitu 12 subjek (75%) dan pasien wanita 9 subjek (36%) yang mengalami peningkatan kadar glukosa darah 4 subjek (25%). Penelitian lebih lanjut diperlukan mengenai deskripsi pekerjaan, aktivitas fisik pasien, dan jumlah responden yang lebih besar.

Santos B.R, Locatelli R, Horta B.L etc. 2013) Socio-demographic and clinical differences in tuberculosis subjects with and without diabetes mellitus in Brazil - a multivariate analysis.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi kadar gula darah berdasarkan jenis kelamin  Jenis kelamin  Jumlah  Persentase(%)  Glukosa
Tabel 4.3. Disribusi frekuensi berdaasarkan lama mengkosumsi OAT  Bulan  Jumlah(n)  Persentase(%)  Jumlah glukosa
Tabel 4.4 Hasil pemeriksaan gula darah pada pasien TB sebelum dan  sesudah mengkosumsi OAT

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun film ini memiliki relasi dengan krisis ekonomi Nigeria, namun unsur sintagmatik yang digunakan pada tanda-tanda di film ini untuk merepresentasikan krisis ekonomi