• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah yang digunakan Kyai terhadap ibadah shalat maghrib berjamaah santri di pondok pesantren Mambaul Ulum

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah yang digunakan Kyai terhadap ibadah shalat maghrib berjamaah santri di pondok pesantren Mambaul Ulum"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah yang digunakan Kyai dalam sholat magrib berjamaah santri di Pesantren Mambaul Ulum. Bagaimana strategi dakwah yang dilakukan Kyai dalam meningkatkan ibadah santri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Desa Tejosari Kecamatan Metro Timur. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti memfokuskan penelitian tentang strategi dakwah kyai untuk sholat magrib berjamaah santri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Desa Tejosari Kabupaten Metro Timur.

Untuk mengetahui strategi dakwah yang digunakan Kyai untuk meningkatkan salat berjamaah santri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Desa Tejosari, Kecamatan Metro Timur. Berkontribusi kepada masyarakat dalam strategi dakwah kyai untuk shalat berjamaah santri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum. Strategi Dakwah Kyai untuk Jemaat Shalat Maghrib Santri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum.

Pesantren Mamba'ul Ulum merupakan salah satu pesantren yang mengutamakan kedisiplinan para santrinya, khususnya dalam sholat maghrib berjamaah. Pelaksanaan sholat maghrib berjamaah di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum sudah cukup efektif sob, meski belum seratus persen sempurna. Seluruh santri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum diwajibkan mengikuti setiap kegiatan sholat fardhu berjamaah.

Tujuan diadakannya sholat berjamaah di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum adalah untuk memberikan pengetahuan kepada santri bahwa semua orang ada di hadapan Allah SWT. 53 Wawancara Ustadz Maryono di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum pada 2 Januari 2020 di 21.00 WIB. 54 Wawancara ustadz Winarko di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum pada 5 Januari 2020 di 20.00 WIB.

57 Wawancara Ustadz Maryono di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum pada 14 Januari 2020 di 20.00 WIB. 58 Wawancara Ustadz Budiyanto di Pesantren Mamba'ul Ulum pada 14 Januari 2020 di 20.00 WIB. Strategi dakwah Kyai untuk meningkatkan kedisiplinan santri dalam menunaikan sholat Maghrib berjamaah Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum yang meliputi.

Pesantren Mamba'ul Ulum merupakan salah satu pesantren yang mengutamakan kedisiplinan santrinya, khususnya dalam shalat Maghrib berjamaah.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Fokus Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Peneltian
  • Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Pengertian Strategi Dakwah

Asmuni Sukur dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam” bahwa strategi dakwah adalah siasat, siasat atau cara yang digunakan dalam kegiatan dakwah. Dakwah dalam pengertian ini terdapat dalam ayat-ayat Al-Quran, termasuk Firman Allah SWT dalam QS. Untuk mencapai keberhasilan dakwah Islam yang maksimal diperlukan beberapa faktor pendukung, antara lain strategi dakwah yang tepat agar dakwah Islam dapat mencapai tujuannya.

Strategi dakwah adalah proses penentuan cara dan upaya menuju tujuan dakwah dalam situasi dan keadaan tertentu guna mencapai tujuan dakwah yang optimal. Kyai juga dapat dikatakan sebagai da’i karena merupakan tugas seorang kyai untuk mengajak orang lain secara langsung maupun tidak langsung melalui perkataan, perbuatan atau perilaku kepada keadaan yang baik atau lebih baik menurut syariat Al-Qur’an dan Sunnah. . da'i) identik dengan orang yang melakukan amar ma'ruf nahi mungkar.

Asas-asas Strategi Dakwah

Pengertian Kyai

Padahal, “kyai bukan hanya pimpinan pesantren, tapi juga pemilik pesantren”.

Ibadah Santri

  • Pengertian Ibadah
  • Macam-Macam Ibadah
  • Pengertian Santri
  • Macam-Macam Ibadah Santri

Inilah ibadah yang tata caranya dibakukan dicontohkan oleh Nabi dan ditetapkan berdasarkan dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah. Argumen perintah untuk menyembah makhluk ini harus bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Oleh karena itu, dalam menjalankan ibadah Mahdhoh, seorang muslim harus benar-benar mengetahui dasar-dasar perintahnya, seperti yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadits.

Contohnya ibadah, solat, azan, membaca al-Quran dan amalan Mahdeh yang lain, keabsahannya tidak ditentukan oleh maknanya atau tidak, tetapi ditentukan sama ada ia menepati ketentuan syariat atau tidak. . sebab inilah syariat menetapkan syarat dan rukunnya yang tidak boleh diubah oleh kemampuan akal manusia. Disebabkan ibadat tidak mempunyai peruntukan langsung sama ada dalam al-Quran atau hadis, perintah untuk melakukan ibadah ini juga terdapat dalam al-Quran atau hadis dan kadangkala hanya anjuran. Ibadah Ghairu mahdhah diperintahkan dalam al-Quran atau hadis, tetapi tidak ada ketetapan cara melaksanakannya seperti menolong orang Islam, mendamaikan orang yang berselisih, berbakti kepada orang tua, menuntut ilmu dan sebagainya.

Walaupun ada perintah tolong-menolong antara satu sama lain, tetapi syarat, prinsip dan tatacara pelaksanaannya tidak disebutkan sama ada dalam al-Quran mahupun dalam Hadis Nabi. Selain itu, perbuatan yang tidak dilarang dalam al-Quran dan hadis Nabi juga akan dikira sebagai ibadah jika dilakukan dengan niat yang ikhlas kerana Allah. Sebaliknya, jika tidak ada yang melakukannya, maka sesiapa yang mengikuti solat berjemaah adalah berdosa.

Beliau berkata bahawa "pendapat yang paling utama dalam masalah hukum solat berjemaah ialah sunnah muakkadah." Solat berjemaah itu lebih utama 27 darjat daripada solat itu sendiri." (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Umar). Tetapi maksud tersiratnya ialah solat berjemaah itu mengandungi banyak hikmah dan fadhilat yang tidak dapat diperolehi melalui solat semata-mata.

Al-Quran ialah nama bagi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis dalam mushaf (lembaran) untuk dijadikan pedoman hidup manusia yang apabila dibaca mendapat pahala (dianggap ibadah )36. Membaca al-Quran adalah satu pekerjaan yang besar, yang mempunyai beberapa keistimewaan dan faedah berbanding membaca bacaan lain.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Sifat Penelitian

Sumber Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Teknik Pengumpulan data

  • Wawancara
  • Observasi
  • Dokumentasi

Berdasarkan penelitian, penulis menggunakan metode wawancara terbimbing yaitu wawancara yang dilakukan untuk mengeluarkan daftar pertanyaan secara lengkap dan rinci terkait dengan strategi dakwah Kyai dalam beribadah Santri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum. Wawancara akan diarahkan kepada Kyai dan beberapa santri untuk mendapatkan data yang valid dengan materi mengenai strategi dakwah kyai dalam ibadah santri dan apa saja kendala strategi dakwah kyai dalam ibadah santri. Observasi disebut juga observasi, melibatkan kegiatan memperhatikan suatu objek dengan menggunakan seluruh indra.

Teknik observasi yang dilakukan oleh penulis adalah observasi non partisipatif yaitu observasi terhadap kegiatan objek tertentu, penulis tidak ikut aktif dalam kegiatan objek tersebut. Proses pengumpulan data diperoleh melalui dokumen berupa buku, catatan, arsip, surat, majalah, jurnal, laporan. Penelitian yang akan dilakukan, penulis mengumpulkan data berupa catatan atau foto kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu terkait Strategi Dakwah Kyai Untuk Ibadah Santri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum Desa Tejosari, Metro Kabupaten Timur.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Bandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, dan gunakan penulis atau pengamat lain untuk mengklarifikasi pengumpulan data.

Teknis Analisis Data

Pada masa kepemimpinannya, Asrama Islam Mamba'ul Ulum perlahan tapi pasti mengalami perubahan yang signifikan. Di bidang kelembagaan Ustadz, Muhamed Luthfi mengubah sistem manajemen pesantren dengan mendirikan yayasan yang mengelola pendidikan formal, non formal dan panti asuhan di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum bernama Yayasan Mamba'ul Ulum Metro (YASMU). Alhamdulillah pelaksanaan sholat magrib berjamaah di Asrama Mamba'ul Ulum dapat dikatakan berjalan dengan tertib, meskipun masih ada satu atau dua santri yang kurang disiplin dalam mengikuti sholat berjamaah.

Di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum, sangat umum melaksanakan salat Maghrib 5 waktu berjamaah dan santri dapat mengikutinya dengan baik Alhamdulillah. Dalam hal ini, tujuannya adalah mengapa di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum, semua santri harus shalat berjamaah 5 waktu. Selain yang telah dikemukakan di atas, tujuan salat berjamaah adalah agar santri memiliki akhlak yang baik, hal ini menurut wawancara dengan salah satu Ustadz Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum yaitu Ustadz Maryona.

Tujuan diadakannya sholat berjamaah di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum adalah untuk membentuk santri agar memiliki akhlak yang baik, dan memantapkan kedisiplinan dalam sholat maghrib berjamaah, serta agar santri dapat selalu istiqomah dalam sholat berjamaah. Tujuan Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum adalah wajib sholat berjamaah karena merupakan sunnah muaakkad, atau sunnah yang hampir wajib, pahala bagi seseorang yang sholat maghrib berjamaah, adalah 27 kali dibandingkan dengan berdoa sendirian. Dari wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum sangat menekankan disiplin santrinya dalam melaksanakan shalat berjamaah 5 waktu, karena shalat berjamaah memiliki manfaat yang besar bagi siapa saja yang melaksanakannya.

Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum melatih seluruh santrinya untuk melaksanakan shalat Maghrib berjamaah, agar para santri memiliki akhlak yang baik dan disiplin dalam melaksanakan shalat Maghrib berjamaah, dan agar santri selalu dapat melaksanakan shalat istiqomah berjamaah. Berdasarkan hasil observasi strategi dakwah kyai untuk meningkatkan kedisiplinan santri dalam sholat maghrib berjamaah di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi yang ada, dapat diketahui bahwa strategi yang digunakan oleh kyai . Langkah pertama yang dilakukan kyai untuk meningkatkan kedisiplinan santri dalam shalat berjamaah di kalangan santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum adalah melalui ceramah.

Bagi pengurus Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum sebaiknya memberikan bimbingan dan pemahaman yang lebih kepada para santri yaitu melalui pendekatan individual sehingga dapat diketahui permasalahan yang dihadapi santri di pondok pesantren.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  • Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Mamba‟ul Ulum
  • Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Mamba‟ul Ulum
  • Visi dan Misi Pondok Pesantren Mamba‟ul Ulum
  • Data Ustadz / Ustadzah Pondok Pesantren Mamba‟ul Ulum
  • Strategi Dakwah Kyai Terhadap Ibadah Shalat Berjamaah Santri di pondok
  • Analisis Strategi Dakwah Kyai dalam Meningkatkan Ibadah Shalat

Strategi Dakwah Kyai untuk Sholat berjamaah Santri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kyai dalam mengajak santri shalat berjamaah? Foto proses/kegiatan wawancara tentang Strategi Dakwah Kyai untuk Ibadah Santri di Pesantren.

Lampung Selatan dan tamat pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah (MA) (MTs) Tuma'ninah Yasin dan tamat pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah (MA) Tuma'ninah Yasin dan tamat pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) tahun ajaran 2015/2016 yang kini telah berubah status menjadi Islam Negeri Metro Institut (IAIN) .

Foto bersama setelah wawancara dengan kyai Luthfi pada tanggal 07 januari 2020
Foto bersama setelah wawancara dengan kyai Luthfi pada tanggal 07 januari 2020

Gambar

Foto bersama setelah wawancara dengan kyai Luthfi pada tanggal 07 januari 2020

Referensi

Dokumen terkait

Karena sikap beliau guru-guru menjadi rajin dan segan jika datangnya terlambat. Kalau ada guru yang tidak masuk mengajar guru tersebut wajib memberi surat