ABSTRAK
Nilai-nilai Budi Pekerti dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo
Oleh: Bayu Gustian/ 2012
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh besarnya pengaruh era golabalisasi dan informasi yang masuk ke Indonesia, dari sisi lain bisa berdampak negatif. Untuk menanggulanginya, dibutuhkan penerapan nilai-nilai budi pekerti di dalam pendidikan. Nilai-nilai budi pekerti bisa ditemukan di dalam karya sastra, contohnya novel. Karena itu, rumusan masalah penelitian ini adalah nilai-nilai yang bagaimanakah yang terdapat dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai budi pekerti.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualiatatif dengan metode deskriptif yang bersifat content analysis (analisis isi). Data dalam penelitian ini adalah unsur-unsur novel yang mengungkapkan permasalahan nilai-nilai budi pekerti dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prastyo meliputi: (1) patuh kepada orang tua, (2) sabar, (3) disiplin, (4) kasih sayang, (5) sapan santun, dan (6) beriman dan bertakwa. Dan sumber data penelitian ini adalah novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo.
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai budi pekerti yang terdapat dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo adalah: (1) Patuh kepada orang tua untuk selalu mengikuti perintahnya, seperti Pambudi yang patuh dan mau membantu ayahnya bekerja. (2) Sabar dalam menghadapi setiap permasalahan kehidupan dan membalas dengan menunjukkan kebaikan yang dimiliki, seperti ketiga anak alam yang diejek oleh teman-temannya namun mereka tetap sabar. (3) Disiplin agar setiap keinginan yang dijalankan dengan bersungguh-sungguh dapat membuahkan hasil yang maksimal, seperti ketika Faisal dan anak alam yang disiplin dan tekun saat belajar membuat layang-layang hingga mereka mampu membuat layang-layang yang terbaik. (4) Kasih sayang agar terciptanya kehidupan yang nyaman, tentram dan damai antara keluarga dan bermasyarakat, contohnya saat ayah Pepeng yang begitu menyayanginya berniat untuk mendaftarkan Pepeng ke sekolah. (5) Sopan santun terhadap sesama atau orang yang lebih besar dari kita sebagai bentuk rasa hormat, seperti Pambudi yang berlaku sopan saat berjalan di depan seseorang. (6) Beriman dan bertaqwa kepada Allah agar selalu diberi kemudahan dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, seperti yang dilakukan Yudi dengan menunaikan sholat sebagai bentuk melakukan perintah Allah.