• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa dikalangan pedagang sembako masih banyak tanggapan yang merumuskan persepsi mereka bahwa bank syariah itu sama saja dengan bank konvensional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa dikalangan pedagang sembako masih banyak tanggapan yang merumuskan persepsi mereka bahwa bank syariah itu sama saja dengan bank konvensional"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana menganalisis persepsi penduduk Telaga Dewa Lima kota Bengkulu terhadap bank syariah. 12 Karlina, “Analisis Persepsi Masyarakat Telaga Dewa Lima Kota Bengkulu Terhadap Bank Syariah”, (Bengkulu: IAIN Bengkulu, 2019). 13 Irma Yuliana dkk, “Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara)”, Jurnal FEB Vol.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk menguji persepsi terhadap bank syariah. Ada juga beberapa alasan mengapa pengusaha di Desa Banjarrejo 38 B tidak memilih menabung atau meminjam di bank syariah, yaitu karena lokasi bank syariah yang cukup jauh. Pedagang makanan Bpk. Yadi yang merupakan nasabah bank konvensional sekaligus nasabah bank syariah yaitu Bank Syariah Indonesia dan Bank BRI.

Seorang penjual kelontong, Ibu Yurica, lulusan SMA, lebih tertarik menggunakan produk Bank BCA dibandingkan bank syariah. 34; Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Lawas Utara).” Jurnal FEB, 2019.

Manfaat Relevan

Penelitian Relevan

Hasil penelitian terdahulu yang relevan dan sejalan dengan penelitian ini diteliti oleh Karlina tentang Analisis Persepsi Masyarakat Telaga Dewa Lima Kota Bengkulu terhadap Bank Syariah. Dari hasil penelitian ini persepsi masyarakat Telaga Dewa Lima Kota Bengkulu sudah mengetahui dan memahami perbankan syariah, namun belum. Kemudian penelitian yang relevan sesuai dengan penelitian tersebut dilakukan oleh Irma Yuliana, Alim Murtani, M.

Abrar Kasmin Hutagulung, Program Studi Ekonomi Islam, Universitas Potensi Utama, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Potensi Utama tentang Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Umum Syariah (Studi Kasus di Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara). Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama mengkaji persepsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Palopo dengan judul Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Studi Pada Masyarakat Desa Bakti Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu).

Masyarakat sudah mengetahui apa itu bank syariah, namun belum mengetahui akad dan produk apa saja yang ditawarkan oleh bank syariah, sehingga masyarakat kurang tertarik untuk menabung di bank syariah, dan juga akses terhadap bank syariah masih kurang di Desa Bakti. daerah. 14 Hardiyanti, “Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Desa Bhakti Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu”, (Luwu: IAIN Palopo, 2019).

LANDASAN TEORI

Wirausaha

Bisnis berarti amal, melakukan sesuatu.9 Sedangkan menurut Joseph Schumpeter, wirausaha adalah inovator yang menerapkan perubahan pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Ada banyak gagasan dan definisi tentang kewirausahaan, Schumpeter, seorang ahli strategi, melihat kewirausahaan sebagai proses “destruktif kreatif” di mana produk atau metode produksi yang ada dihancurkan dan diganti dengan yang baru. Dalam pandangannya, wirausaha berarti orang yang mampu merespons perubahan ekonomi dan kemudian menjadi agen ekonomi yang mengubah permintaan menjadi produksi.

Ekonom Perancis Jean Baptise berpendapat bahwa wirausaha adalah orang-orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam mendirikan usaha ekonomi baru. Sementara itu, Cantilon berpendapat bahwa kewirausahaan merupakan tempat berkembang biaknya ide-ide baru, selalu berusaha memanfaatkan sumber daya sebaik-baiknya untuk mencapai tingkat tertinggi. Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah mentalitas yang berani mengambil resiko, progresif, berani berdiri sendiri.

Pola pikir inilah yang membuat seorang wirausaha berkembang secara konsisten dalam jangka panjang.12 Jadi, pedagang sembako ikut berwirausaha karena pedagang sembako adalah orang-orang yang mencari nafkah dengan menjual komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, dan lain-lain. .. Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 115/MPP/KEP/2/1998, Pedagang sembako adalah orang atau kelompok yang melakukan usaha di bidang sembako yang meliputi sembilan jenis kebutuhan. Jenis usaha yang paling mendasar adalah usaha, yaitu pengusaha yang bergerak di bidang produksi barang dan jasa serta pemasarannya.

Pengusaha kreatif adalah orang yang terlibat dalam penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Contohnya adalah orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film, mengiklankan video game, menerbitkan buku, musik, dan sebagainya. Definisi lain dari wirausaha kreatif dikemukakan oleh John Howkins, yang menyatakan bahwa wirausaha kreatif adalah orang-orang yang menggunakan kreativitasnya untuk menghasilkan kekayaan dalam dirinya daripada menggunakan modal dari luar.

Technopreneur adalah wirausaha yang menghasilkan kekayaan dengan menggunakan teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat. Technopreneur adalah seseorang yang berusaha memberikan layanan yang memberikan nilai tambah, kegembiraan atau kecanduan kepada mereka yang menikmati produknya dengan menggunakan teknologi informasi. Wirausahawan sosial adalah wirausaha yang terlibat dalam upaya memperbaiki kondisi sosial, lingkungan, pendidikan, dan perekonomian masyarakatnya.

Minat

16 Iin Soraya, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Warga Jakarta Mengakses Media Fortal Jakarta Smart City” Jurnal Komunikasi, Vol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa minat merupakan suatu dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala cara untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Produk Perbankan Syariah

Secara umum pengertian bank syariah adalah lembaga perbankan yang pada prinsipnya berpegang pada hukum Islam. Bank syariah atau disebut juga bank syariah mempunyai sistem operasional yang tidak mengandalkan bunga. Seperti halnya bank konvensional, bank syariah juga menawarkan beragam produk perbankan kepada nasabahnya.

Dikatakannya bahwa bank syariah adalah bank yang lebih Islami dan sistem operasionalnya berdasarkan prinsip syariah.3 Ibu Yuli merupakan pengguna tetap suatu bank yaitu Bank BCA karena lebih tertarik pada bank konvensional dibandingkan bank syariah. Sebelumnya menggunakan Bank BRI kemudian menggunakan Bank Syariah, lebih khusus lagi Bank Syariah Mandiri. Ia mengatakan, bank syariah adalah bank yang cara operasionalnya berdasarkan prinsip Islam Al-Quran.

Keduanya tidak mengetahui secara detail apa itu perbankan syariah, namun hanya menyebutkan bahwa bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip hukum Islam.7 Pak. Sawali menyebutkan salah satu anaknya bekerja di bank, namun ia tidak mengetahui apakah anaknya bekerja di bank syariah atau bank konvensional. Ada pula persepsi yang diungkapkan oleh Ibu Yurica selaku pedagang kelontong di Desa Banjarrejo 38 B, beliau mengungkapkan bahwa bank syariah masih mempunyai peminat walaupun hanya sedikit dan menurutnya bank syariah tidak murni syariah dalam pelaksanaan operasionalnya. Dijelaskannya, Ibu Yurica tidak tertarik menabung di bank syariah, namun ia mengetahui ada bank syariah yang tabungannya untuk keperluan haji dan umrah karena ibu mertuanya adalah nasabah pencucian bank syariah.

Ia mengatakan perbankan syariah merupakan konsep yang sangat bagus jika dilakukan untuk pembiayaan karena ia juga merupakan nasabah Bank Syariah Indonesia dan ia meminjam modal ke bank untuk membangun bisnis. Katanya produk di bank syariah banyak, tapi hanya menyebutkan CPR Syariah saja yang tahu.11 Tanpa dimintai penjelasan lebih dalam, Pak. Suhaili bahwa perbankan syariah akan mengupayakan sesuatu agar lebih diminati masyarakat, pengusaha pedagang makanan dan pengusaha lainnya tertarik menabung di bank syariah dibandingkan bank konvensional. Jika dilihat dari luar Desa Banjarrejo dan Kecamatan Batanghari, terdapat bank syariah di sekitar Desa Banjarrejo yang jaraknya cukup dekat namun sudah berbeda kecamatan dan kabupaten.

Bank syariah dianggap sebagai bank pada umumnya karena tidak terlepas dari kurangnya persepsi para pedagang makanan dan kurangnya sosialisasi dan informasi yang dilakukan pihak bank kepada para pengusaha pedagang makanan tentang perbankan syariah sehingga dapat memberikan persepsi yang berbeda-beda. Di Desa Banjarrejo merupakan desa yang bisa dikatakan penuh dengan penduduk, namun disini belum terdapat Bank Syariah sehingga masyarakat khususnya para pedagang sembako belum mengetahui apa sebenarnya konsep dari bank syariah ini. . Jika melihat dekat lokasi antara Bank Umum Syariah dengan Desa Banjarrejo 38 B, banyak terdapat bank syariah tepatnya di Metro, salah satunya adalah Bank Syariah Indonesia.

Persepsi produk bank syariah merupakan tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan bank syariah. Ibu Sulis kurang tertarik menggunakan bank syariah karena belum mengetahui apa itu perbankan syariah dan apa konsepnya, serta menurutnya bank syariah tidak jauh berbeda dengan BMT yang banyak kerjasamanya, sehingga ia lebih memilih hanya mengandalkan bank BRI. Namun dia mengatakan, belum lama ini dia membuka rekening di Bank Syariah Indonesia dengan produk wadiah. Hal itu dilakukannya karena tabungan anaknya berbeda dengan tabungan orangtuanya.

Dengan demikian akan mampu memberikan wawasan yang mendorong seseorang untuk menabung atau bertransaksi, serta lebih memahami bahwa bank syariah adalah bank yang benar-benar mengamalkan prinsip syariah.

Referensi

Dokumen terkait

Since one of the criterions in assessing forest sustainability is comparability of species' diversity in managed forest and natural woodlands, so, species' indices in the unmanaged

Bahkan masih ada kalangan ulama belum ada ketegasan pendapat terhadap eksistensi bank syariah, sehingga terasa kurang tegas, hal tersebut disebabkan; pertama, kurang komprehensifnya