• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pendidikan agama Islam untuk anak usia Dinipada PAUD Aisyiyah di kelurahan Iring Mulyo Metro Timur

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pendidikan agama Islam untuk anak usia Dinipada PAUD Aisyiyah di kelurahan Iring Mulyo Metro Timur"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pendidikan agama Islam pada anak usia dini di PAUD Aisyiyah di desa Iring Mulyo Metro Timur. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam anak usia dini di lingkungan PAUD Aisyiyah Iringmulyo telah terlaksana dengan baik. Akla, M.Pd sebagai Dekan FTIK, Bapak Muhammad Ali, M.Pd.I sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Bapak Dr.

PENDAHULUAN

Latar belakang

Oleh karena itu perlu dilaksanakan pendidikan agama Islam yang dapat membuat anak-anak sejak usia dini perlahan-lahan memahami pendidikan agama. Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikan agama Islam perlu dan penting ditanamkan sejak usia dini, yaitu pada anak usia dini. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang, “Implementasi Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini (PAUD AISYIYAH) di Kelurahan Iring Mulyo Metro Timur.

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang, “Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini (PAUD AISYIYAH). Berdasarkan uraian latar belakang yang ada dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pendidikan agama islam anak usia dini di PAUD Aisyiyah di desa Iring Mulyo Metro Timur. Manfaat teoritis dari makalah atau tesis ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dan referensi untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman terutama mengenai implementasi pendidikan agama untuk anak usia dini.

Penelitian Relevan

Pembinaan Keagamaan Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Malang Yogyakarta). 6 Setiaji Raharjo, “Penanaman nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini di kelompok bermain ‘Aisyiyah Al Husna II Pengasih, Kec. Penerapan pengajaran nilai-nilai agama Islam pada anak usia 5-6 tahun di Bustanul Athfal (Ba) dan Raudhatul Athfal (RA) di Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten”. Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2015) hal.

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

  • Pelaksanaan Pendidikan Agama Pada Anak Usia Dini
  • Fungsi dan Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
  • Metode Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam untuk anak usia dini, yang perlu dievaluasi adalah bidang akidah, ibadah dan akhlak. Jadi fungsi penyelenggaraan pendidikan agama Islam adalah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan anak kepada Allah SWT yang telah ditanamkan kepada anak sejak dini sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. . 20Mansur, et.al., Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), Cet.

Materi Pendidikan Agama Islam

Dasar-dasar keimanan harus senantiasa ditanamkan dalam kehidupan seorang anak agar setiap perkembangan dan pertumbuhan selalu dilandasi oleh keimanan yang benar. Pendidikan agama harus dikenalkan kepada anak-anak sedini mungkin agar mereka tumbuh menjadi orang-orang yang benar-benar saleh, yaitu orang-orang yang menghormati semua perintah agama dan juga menjauhi semua larangannya. Jadi dalam konteks pendidikan akhlak anak, selain memberikan contoh yang benar, kita juga harus menunjukkan kepada mereka bagaimana cara menghargai dan sebagainya.

Anak Usia Dini

Kehidupan anak pada masa ini dikategorikan sebagai masa bermain, karena hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk bermain.27 Supartini berpendapat bahwa perkembangan identik dengan perubahan kualitas, artinya terjadi peningkatan kapasitas individu untuk mencapai sesuatu melalui suatu proses. pertumbuhan, pematangan, dan pembelajaran. Proses pengembangan berlangsung secara terus menerus dan saling terkait antara satu komponen dengan komponen lainnya. Jadi, ketika anak bertambah besar, secara tidak langsung kepribadian anak juga menjadi lebih dewasa.

Bentuk perkembangan anak pada usia 3-6 tahun Menurut Mulyasa, ciri-ciri perkembangan anak pada usia ini adalah: .. a) berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif dalam melakukan berbagai aktivitas.

Pendidikan Anak Usia Dini

Anak usia dini di sini berarti bahwa anak yang mengalami masa kanak-kanak usia dini yaitu antara usia 0 sampai dengan 6 tahun akan berkembang keterampilan emosionalnya sehingga ketika dewasa mereka lebih cenderung memiliki kecerdasan. anak dalam proses tumbuh kembang pada usia 0-6 tahun, yang unik dalam arti memiliki pola tumbuh kembang (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan, sosial, emosional, bahasa dan komunikasi, yang khusus untuk tahap pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Konsep pendidikan prasekolah Islam bersifat sistemik, artinya konsep tersebut mengandung beberapa komponen: visi, misi, tujuan, landasan, prinsip, kurikulum, pendidik, strategi belajar mengajar, kelembagaan, infrastruktur, pembiayaan, lingkungan dan evaluasi, yang antara satu komponen dengan komponen lainnya saling berhubungan dan terhubung secara fungsional. Visi pendidikan prasekolah menurut perspektif Islam adalah menjadikan pendidikan anak usia dini sebagai sarana yang paling efektif dan strategis bagi pengembangan sumber daya manusia yang mengedepankan potensi basyariyah (jasmani-jasmani), insaniyah (mental-spiritual, spiritual, intelektual,.

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan jahil, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." Tujuan: Membentuk anak yang beriman, berakhlak mulia, beramal soleh, berilmu, dan teknologi , kemahiran dan pengalaman, sehingga menjadi insan yang berdikari, berguna kepada dirinya, agamanya, ibu bapanya, bangsa dan negara. Asas: Al-Qur'an, Al-Sunnah, peraturan dan undang-undang kerajaan, tradisi dan budaya yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an, dan Al-Sunnah.

Prinsip: universal, holistik, keseimbangan, dinamik, adil, egalitarian, berperikemanusiaan, unggul, berlandaskan ilmu dan penyelidikan, selaras dengan alam semula jadi, sesuai dengan perkembangan zaman, fleksibel, berwawasan dan terbuka, yang dibina atas dasar hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dan alam. Dan Kami telah memberikan nikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah, dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur kepada dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (perbuatan) sekeras biji sawi, dan ia berada di dalam batu, atau di udara atau di bumi, niscaya Allah akan membalasnya.

BAB III

Jenis dan Sifat Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sifat Penelitian

Penelitian deskriptif kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan kemudian menggambarkannya secara rinci sehingga kita dapat menarik kesimpulan.

Sumber Data

Sumber data sekunder dapat diambil dari pihak manapun yang dapat memberikan data tambahan untuk melengkapi kekurangan data yang diperoleh melalui sumber data primer 38 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi atau catatan dari pihak kecamatan Iring Mulyo mengenai data PAUD data pendidikan anak dan anak.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi dilakukan untuk memperoleh data observasi seperti RPP guru, kegiatan pembelajaran yang meliputi metode pembelajaran, serta kegiatan evaluasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Pada penelitian ini teknik validasi data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi untuk mendapatkan data yang reliabel. Untuk memperoleh kebenaran informasi, penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi untuk mengecek kebenaran informasi terkait penyelenggaraan pendidikan agama Islam di PAUD Aisyiyah. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan informan yang berbeda, terdiri dari empat orang untuk mengecek kebenaran informasi yang diterima.

Teknik Analisis Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif berupa teks naratif (dalam bentuk catatan lapangan), matriks, grafik, kisi-kisi dan bagan.

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya PAUD AISYIYAH di Kelurahan Iringmulyo Metro Timur
  • Visi dan Misi PAUD AISYIYAH Kelurahan Iringmulyo Metro Timur
  • Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD AISYIYAH Iringmulyo
  • Data Peserta Didik PAUD AISYIYAH Iringmulyo Metro Timur Peserta didik di PAUD Aisyiyah dari tahun ke tahun meningkat
  • Keadaan Sarana dan Prasarana PAUD AISYIYAH

Sejak berdirinya PAUD Aisyiyah Iringmulyo, guru-guru di PAUD merupakan guru-guru yang ahli di bidangnya. Data Siswa PAUD AISYIYAH Iringmulyo Metro Timur Siswa di PAUD Aisyiyah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari jumlah dan kondisi bangunan dan ruangan yang ada di PAUD.

Tabel 1. Data Guru di PAUD Aisyiyah Iringmulyo
Tabel 1. Data Guru di PAUD Aisyiyah Iringmulyo

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah di Kelurahan Iringmulyo Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap diri individu dalam

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah di Desa Iringmulyo Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi setiap individu. Pendidikan agama Islam perlu dan penting untuk dikenalkan sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan ibu. Islam dapat dijadikan sebagai pendidikan untuk membentuk karakter, perilaku dan akhlak pada anak.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Nur Srihari yang menjelaskan bahwa tujuan pendidikan agama Islam di PAUD adalah menanamkan nilai-nilai moral, agama dan etika. Selain itu, pendidikan agama Islam juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan sopan santun kepada orang tua, guru, orang yang lebih tua dan sebagainya. Dari pendapat tersebut maka akhlak dan kepribadian siswa di PAUD Aisyiyah dapat dibina atau dibina dengan membentuk akhlak dan akhlak mulia.

Tujuan pendidikan agama Islam secara umum adalah membentuk anak yang beriman, berakhlak mulia, beramal saleh, berilmu dan berteknologi, terampil dan berpengalaman, sehingga menjadi pribadi yang mandiri yang berguna bagi dirinya, agamanya. , orang tuanya, bangsa dan negara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam di PAUD Aisyiyah Desa Iringmulyo merupakan pendidikan agama yang ditujukan pada tujuan pendidikan agama Islam yaitu membentuk dan menanamkan nilai, akhlak dan akhlak kepada siswa.

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah di Kelurahan Iringmulyo

  • Upaya Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di PAUD Aisyiyah Iringmulyo
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di PAUD Aisyiyah Iringmulyo

Pelaksanaan pendidikan agama Islam dengan memainkan karya dramatik diintegrasikan ke dalam materi agama Islam, khususnya materi akhlak. Adapun pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui kegiatan bercerita dilakukan berdasarkan materi pada kisah Nabi. Dengan demikian, pelaksanaan pendidikan agama Islam di PAUD Aisyiyah tidak lagi hanya terfokus pada pembelajaran ceramah.

Namun dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam, media ini juga sering digunakan untuk menggunting dan menempel huruf Hijaiyah. Kegiatan penutup dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam di PAUD Aisyiyah dilakukan dengan merefleksi dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Evaluasi pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di PAUD Aisyiyah terbagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah evaluasi pembelajaran dan yang kedua adalah evaluasi keberhasilan proses pembelajaran (Keberhasilan Program).

Hasil belajar dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam di PAUD Aisyiyah dilakukan dengan melihat ketercapaian tujuan pembelajaran Islam. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan agama Islam di PAUD Aisyiyah Iringmulyo Islam di PAUD Aisyiyah Iringmulyo. Faktor pendukung yang dapat mempengaruhi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di PAUD Aisyiyah Iringmulyo adalah guru dan wali murid atau orang tua murid itu sendiri.

Faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan pendidikan agama Islam adalah adanya ilmu pengetahuan dan teknologi modern seperti peralatan.

PENUTUP

Simpulan

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan agama Islam ditekankan pada nilai-nilai moral atau budi pekerti dan agama. Keberhasilan pendidikan Islam bersumber dari nilai kesantunan kepada kedua orang tua atau kepada orang tua lainnya, sahabat dan guru.

Saran

Sedangkan nilai-nilai akidah berupa ketakwaan dan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya melalui keterpaduan dalam shalat dan sholawat kepada Nabi. Senantiasa mendukung kegiatan pembelajaran agama Islam di sekolah dengan melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran, memperhatikan kesejahteraan guru dan meningkatkan kenyamanan lingkungan untuk proses belajar mengajar. Implementasi pembelajaran nilai-nilai agama Islam pada anak usia 5-6 tahun di Bustanul Athfal (Ba) dan Raudhatul Athfal (RA) di Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten”.

Pemupukan Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Kanak-Kanak Awal Dalam Kumpulan Permainan „Aisyiyah Al Husna II Pengasih, Daerah. Pendidikan Islam ialah pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak supaya mereka dapat mengenali nilai ibadah, akhlak dan adab. Peranan penting agama Islam adalah sangat penting kerana agama itu adalah Rahmatan lil'alamin, supaya dapat seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.

Dalam menyelenggarakan pendidikan agama Islam di PAUD, bagaimana cara yang digunakan agar anak usia dini dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai moral, agama, etika dan perilaku yang baik terhadap orang lain.

Gambar

Tabel 1. Data Guru di PAUD Aisyiyah Iringmulyo
Tabel 2. Kondisi Peserta Didik
Tabel 3. Sarana dan Prasarana PAUD Aisyiyah Iringmulyo  No  Jenis Sarana/Prasarana  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan komunikasi interpersonal yang efektif antara orang tua dan anak kelak kedepannya komunikasi tersebut dapat memiliki dampak yang besar bagi pertumbuhan karakter