• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan ISR berpengaruh terhadap nilai perusahaan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan ISR berpengaruh terhadap nilai perusahaan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABI LITAS, DAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2014-2017) Disusun Oleh:

BULAN RAHMA NINDITA Universitas Brawijaya

Dosen Pembimbing:

Prof. Eko Ganis Sukoharsono, SE, M.ComHons, PhD.

Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Islamic Social Reporting terhadap Nilai Perusahaan Penelitian ini menggunakan metode kuantatif dengan metode regresi berganda. Sampel pada penelitian ini mengunakan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2014-2017 dengan jumlah total observasi 60 data dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan ISR berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Size, Profitability, Islamic Social Reporting, Corporate Value

PENDAHULUAN

Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Menurut Salvatore (2005) yang menyatakan bahwa meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegan saham untuk memengaruhi nilai perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan. Nilai perusahaan dinilai sangat penting karena nilai perusahaan berbanding lurus dengan kemakmuran pemegang saham, semakin tinggi harga sahamnya maka akan semakin tinggi nilai perusahaan (Gapensi, 1996). Oleh karena itu, perusahaan mengharapkan memiliki nilai perusahaan karena dengan memiliki nilai perusahaan yang tinggi dapat menunjukkan kemakmuran pemegang saham yang tinggi pula.

Nilai perusahaan ini dapat dinilai dari dividen yang mampu dibagikan oleh perusahaan. Apabila dividen yang dibayarkan cenderung tinggi maka harga saham perusahaan juga akan tinggi, dan nilai perusahaan tinggi. Sebaliknya ketika dividen yang dibayarkan rendah maka harga saham perusahaan akan rendah. Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan ini erat hubungannya

(2)

dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, maka dari itu dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Martono dan Harjito, 2005). Menurut Jensen (2001) sebagai usaha untuk memaksimalkan nilai perusahaan jangka panjang, manajer akan dinilai kinerjanya berdasarkan keberhasilannya mencapai tujuan. Oleh karena itu manajer harus mempertimbangkan semua stakeholders dalam pegambilan keputusan.

Pengukuran nilai perusahaan dapat menggunakan Price Book Value (PBV) yang merupakan perbandingan antara saham dengan nilai buku per lembar saham (Ang, 2002). Menurut Ang (2002) perusahaan dapat dikatakan baik jika mempunyai rasio PBV lebih besar dari satu (>1), yang berarti nilai pasar saham lebih besar dari nilai buku perusahaan. semakin tinggi rasio PBV yang dimiliki perusahaan maka semakin tinggi penilaian investor dibandingkan dengan dana yang diinvestasikan pada perusahaan tersebut, sehingga semakin tinggi pula peluang invesor untuk membeli saham perusahaan.

Berikut ini merupakan tabel nilai rata-rata dari Price Book Value (PBV) perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dari periode tahun 2014-2017.

Tabel 1.1

Rata-rata Price Book Value (PBV) Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

Sumber data: IDX Annually Statisctis 2014-2017 diolah.

Berdasarkan tabel 1.1 perusahaan terdaftar di JII memiliki rata-rata PBV lebih besar dari satu (>1), hal ini berarti nilai pasar saham lebih besar daripada nilai buku perusahaan, oleh karena itu semakin besar pula peluang para investor untuk membeli saham tersebut yang merupakan cerminan dari tingginya nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di JII.

Sebab dari penurunan PBV pada tahun 2015 dan 2016 diindikasikan kaREna adanya penurunan kualitas dan kinerja fundamental perusahaan tersebut.

Nilai perusahaan menurut Poernamawatie (2008) PBV memiliki pengaruh lebih dominan jika dibandingkan dengan PER. Investor dalam menentukan keputusan lebih menggunakan PBV dibandingkan dengan PER.

Terkadang perusahaan tidak berhasil untuk meningkatkan nilai perusahaan, Hal ini disebabkan ketika manajemen bukanlah pemegang saham, karena jika manajemen bukan pemegang saham mereka tidak akan berusaha secara maksimal dalam meningkatkan nilai perusahaan, dan dapat menyebabkan konflik antara manjemen dan juga pemilik saham (Analisa, 2011). Hal lain yang dapat menjadi ketidakberhasilan perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan adalah

Rasio 2014 2015 2016 2017

PBV 4,78 6,3 5,43 5,3

(3)

adanya faktor-faktor tertentu. Menurut Santika dan Ratnawati (2002) faktor-faktor tersebut dapat merupakan faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang dapat menaikkan maupun menurunkan dapat berupa tingkat bunga, fluktuasi nilai valas, dan keadaan pasar modal. Sedangkan fakor internal yang juga dapat menaikkan maupun menurunkan nilai perusahaan berupa jumlah pajak, ukuran perusahaan, keunikan, resiko keuangan, nilai aktiva yang diangunkan, profitabilitas, pembayaran dividen, non debt tax shiled. Faktor-faktor internal ini dapat dikendalikan oleh perusahaan (Analisa, 2011).

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dianggap mampu untuk mempengaruhi nilai perusahaan. Ukuran Perusahaan merupakan skala untuk mengklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Ukuran Perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka perusahaan akan semakin mudah dalam memperoleh sumber pendanaan. Hal ini sesuai dengan teori sinyal, dimana menurut Scott (2012) merupakan teori yang menyatakan bahwa perusahaan memberikan sinyal atau mengeluarkan informasi tersebut untuk para investor sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sesuai dengan penelitian dari Nurhayati (2013), Rahmansyah (2017) dan Rudangga (2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun, hal ini bertolak belakang dengan penelitian milik Suksmana (2015) dan Wulansari dan Herawati (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Selain ukuran perusahaan, profitabilitas merupakan salah satu faktor yang memengaruhi nominal nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode waktu tertentu (Analisa, 2011). Selain itu juga menurut Ayu dan Suarjaya (2017) profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan mengelola sumber daya perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan dan juga investor.

Profitabilitas merupakan hal yang penting karena profitabilitas dijadikan suatu indikator dalam mengukur menilai perusahaan (Sastrawan, 2016). Jika dilihat dari teori sinyal, perusahaan dianggap dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan memberikan sinyal kepada para investor dengan melalui pengungkapan informasi terkait dengan kinerja perusahaan, sehingga investor akan mendapatkan gambaran tentang prospek kinerja perusahaan mendatang yang akan mempengaruhi harga pasar perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi angka profitabilitas yang ada di laporan keuangan maka, akan semakin besar juga kekayaan dan juga prospek perusahaan kedepannya juga akan baik. Pertumbuhan prospek yang baik itu akan meningkatkan harga saham perusahaan yang kemudian akan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Investor tidak hanya menginginkan informasi apakah laba yang diperoleh

(4)

perusahaan naik atau turun, namun pemegang saham membutuhkan informasi bagaimana perusahaan menggunakan laba yang telah diperoleh dalam membiayai kegiatan operasional sehingga akan berpengaruh terhadap prospek kedepannya (Gusnardiyanto, 2016). Jika profitabilitas perusahaan tinggi akan membuat investor terarik dan akhirnya akan meningkatkan permintaan saham. Meningkatnya permintaan saham akan meningkatkan harga saham perushaan hal ini berarti investor mempertimbangkan profitabilitas sebagai salah satu faktor investor mengambil keputusan dalam berinvestasi. Dalam penelitian milik Nurhayati (2013), Rahmansyah (2017), Rudangga (2016), Gusnardiyanto (2016) dan Suksmana (2015) dan Wulansari (2014) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitain ini kontradiksi dengan penelitian Astriani (2014) dan Wibowo dan Aisjah (2013) menyatakan bahwa bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan dan profitabilitas merupakan beberapa faktor yang dapat memengaruhi nilai perusahaan. Namun para investor juga membutuhkan pengungkapan informasi yang lebih lagi dari perusahaan (Gusnardiyanto, 2016). Dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mewajibkan tiap perusahaan untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah sebuah komitmen dari perusahaan untuk bertindak etis, legal dan berkontribusi untuk peningkatan kualitas ekonomi serta taraf hidup masyarakat.

Pelaksanaan CSR melalui suistainability program (program yang berkesinambungan) dengan melibatkan semua stakeholder perusahaan.

Haniffa (2002) membuat gagasan tentang Islamic Social Report (ISR) hal ini dikarenakan akuntansi syariah sedang berkembang sehingga dirasa perlu membuat index yang sesuai dengan akuntansi syariah. ISR merupakan bentuk CSR namun sesuai dengan perspektif islam.

dalam kerangka konseptual ISR yang dikemukakan oleh Haniffa berdasarkan dari ketentuan syariah karena adanya banyak keterbatasan dalam laporan sosial konvesional. Dalam hal ini ISR tidak hanya membantu perusahaan untuk mengambil keputusan sesuai dengan syariah, namun juga dapat membantu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya kepada Allah dan masyarakat. ISR dapat melengkapi CSR yang dianggap masih kurang dalam mengungkapkan informasinya. Yaitu pokok pengungkapan yang berdasarkan syariah seperti Riba, Gharar, apa yang diwajibkan oleh Allah SWT (ibadah, zakat dan sedekah) serta apapun yang diharamkan dalam Islam. Dengan adanya ISR sendiri diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan untuk pengambilan keputusan secara syariah. ISR juga mendukung teori stakeholder menurut Ghazali dan Chariri (2007) perusahaan bukanlah suatu entitas yang berjalan untuk

(5)

kepentingan sendiri namun juga harus mampu memberikan manfaat kepada stakeholders perusahaan karena seluruh keberlangsungan perusahaan semua dipengaruhi oleh stakeholders.

ISR mencakup bagaimana perusahaan bertanggungjawab kepada para stakeholdernya.

Penelitian terdahulu yang terkait dengam tanggung jawab sosial secara islami berpengaruh pada nilai perusahaan dalam penelitian Rahman (2016), Nahda dan Harjito (2011), Purnama (2016), Gusnardiyanto (2016), dan Cahya (2016). Hasil yang kontradiktif didapatkan oleh Agustine (2014), Juniarti (2015) menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial baik secara islam maupun konvensional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dalam penelitian ini menggunakan Jakarta Islamic Index (JII) karena kapitalisasi pasar JII terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data kapitalisasi pasar JII yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2014 telah berkembang dari Rp 537,03 milyar pada tahun 2011, Rp 594,79 milyar pada tahun 2012, Rp 585,11 milyar pada tahun 2013, dan Rp 640,41 pada 2014. Data-data dari OJK tersebut menunjukkan bahwa saham syariah diminati oleh para investor di Indonesia.

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk dapat memberikan bukti empiris pengaruh dari ukuran perusahaan, profitabilitas, dan Islamic Social Reporing terhadap nilai perusahaan.

TELAAH LITERATUR Teori Stakeholder

Menurut Ghozali dan Chariri (2007) teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah suatu entitas yang berjalan untuk kepentingan sendiri, tetapi juga harus mampu memberikan manfaat bagi para stakeholder. Berjalannya perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan stakeholder perusahaan. Menurut Agustine (2014) teori ini menjelaskan bagaimana manajemen perusahaan berusaha untuk memenuhi dan memuaskan harapan dari stakeholder perusahaan. Stakeholder menurut definisi Gray (2001), stakeholder merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pada perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan, para stakeholder anatara lain masyarakat, karyawan, pemerintah, supplier, pasar modal, dan lain-lain.

Teori Sinyal

Teori sinyal menurut Fauziah (2016) merupakan teori tentang dorongan manajemen untuk memberikan informasi kepada investor sebagai suatu cara untuk mengurangi asimetri informasi antara investor dan manajemen. Memiliki informasi lebih mengenai perusahaan menjadi suau dorongan bagi manajemen untuk memberikan sinyal kepada investor agar dapat menaikkan nilai perusahaan (Scott, 2012). Kemudian pasar akan bereaksi untuk menangkap

(6)

sinyal tersebut sebagai sinyal baik maupun buruk. Reaksi pasar ini ditunjukkan dengan berubahnya volume perdanganan saham. Jika informasi ditangkap sebagai sinyal positif maka investor akan membeli saham perusahaan tersebut karena dinilai memiliki prospek dan jaminan yang baik untuk masa depan (Cecilia et al, 2015). Informasi merupakan salah satu faktor yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan. Informasi harus lengkap, relevan dan akurat serta tepat waktu sehinggga akan dapat memberikan kontribusi yang tepat dalam menentukan tindakan dalam pengambilan keputusan (Julianti, 2015)

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan menurut Sukirni (2012) suatu kondisi yang telah dicapai oleh perusahaan yang menggambarkan seberapa besar kepercayaan masyarakat kepada perusahaan dari perusahaan didirikan hingga saat ini. Nilai perusahaan menjadi suatu tolak ukur kepercayaan masyarakat terhadap kinerja perusahaan serta prospek perusahaan di masa mendatang (Stacia dan Juniarti, 2015).

Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan menurut Kurnianingsih (2013) merupakan skala untuk mengklasifikasikan besar kecilnya ukuran bisnis. Menurut Utami dan Prastiti (2011) bahwa ukuran perusahaa dapat diukur dengan menggunakan 3 cara yaitu: ukuran aktiva, kapitalisasi pasar dan penjualan bersih. Total aktiva telah sering digunakan dalam penelitian sebagai proksi dari ukuaran perusahaan. menurut Ale (2015) ukuran perusahaan diproksikan dengan logaritma natural total aset agar dapat mengurangi perbedaan yang signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil.

Jumlah aset yang besar dapat membuat perusahaan mampu mempertahankan eksistensi perusahaan. Ukuran perusahaan yang semakin besar maka akan semakin mudah pula akses perusahaan dalam memperoleh sumber dana yang besar (Pramana dan Mustanda, 2016).

Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar cenderung memberikan return ke investor yang stabil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan tingkat penjualan, asetl dan ekuitasnya (Kamil dan Herusetya, 2012). Rasio profitabilitas juga mengukur efektivitas dan kinerja perusahaan yang menunjukkkan efisiensi perusahaan (Sudana dan Arlindania, 2012). Sehingga perusahaan profitabilitas merupakan aspek yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan

(7)

merupakan aspek yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan dapat memengruhi keputusan dan dapat memengauhi keputusan investasi dari investor. profitabilitas dapat menunjukkan seberaa baik atau buruk kinerja manajemen dalam mengelola sumberdaya perusahaan sehingga dapat menarik kepercayaan investor.

Islamic Social Reporting

Segala sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan selalu berhubungan dengan alam dan masyarakat. Sumber bahan baku yang diambil oleh perusahaan berasal dari alam. Dalam mengolahnya perusahaan tentu memerlukan sumber daya manusia sebagai karyawan. Sehingga perusaahaan perlu memerhatikan kesejahteraan karyawan serta masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk tanggungjawab. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya perusahaan melakukan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR menurut Pearce dan Robinsons (2011) suatu konsep bahwa perusahaan harus melayani masyarakat secara sosial sebaik perusahaan memberikan keuntungan kepada pemegang saham dan secara berkelanjutan sehingga manajer menyadar bahwa melakukan pertanggungjawaban sosial merupakan keputusan yang sangat penting dalam penyusunan perencanaan. CSR dinilai penting untuk dilakukan oleh perusahaan maupun kalangan bisnis. Di Indonesia sendiri, telah secara tegas mewajibkan setiap investor perusahaan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan melalui UU. No. 25 tahun 2007 dan diwajibkan bagi perusahaan perseroan terbatas untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam UU no 40 tahun 2007 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Akuntansi Syariah dewasa ini juga makin berkembang dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan- perusahaan juga semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya CSR dan juga Akuntansi Syariah beberapa peneliti membuat pelaporan sosial reporting secara islami. Menurut Haniffa (2002) ISR merupakan perluasan dari pelaporan sosial yang tidak hanya meluaskan padangan masyarakat tentang perusahaan dalam perekonomian namun juga meluaskan pada sisi spiritualitas. Dengan kata lain ISR tidak hanya merupakan tanggung jawab kepada masyarakat, lingkungan, dan pada Tuhan. Menurut Maulida dkk (2014) ISR merupakan bentuk tanggungjawab sosial yang sesuai untuk entitas islam, karena didalamnya mengungkap transaksi uang bebas riba,gharar, serta pengungkapan pengeluaran zakat serta aspek-aspek lainnya. ISR memiliki fungsi untuk meningkatkan transparasi kegiatan usaha dan menyesuaikan dengan kebutuhan spiritual bagi muslim. Menurut Othman et al (2009) , stakeholder muslim memperhatikan status halal dan haram sehingga hal itu menjadi penting dan menuntut perusahaan dalam mengungkapkan informasi tersebut. ISR memiliki 6 tema

(8)

pengungkapan, tema pengungkapan ISR berkaitan dengan indeks ISR. Indeks ISR merupakan item-item pengungkapan yang dapat digunakan sebagai indikator dalam melaporkan kinerja sosial institusi bisnis syariah. Tema itu dikemukakan oleh Haniffa (2002) yang kemudian dikembangkan oleh Othman et al (2009) Tema tersebut adalah: Pembiayaan dan Investasi, Produk dan Jasa, Karyawan, Masyarakat, Lingkungan Hidup, dan Tata Kelola Perusahaan.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Hubungan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Soliha dan Taswan (2002), Gusnardiyanto (2016), dan Nurhayati (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. hal ini dikarenakan perusahaan dengan ukuran yang besar dapat lebih mudah dalam mengakses pasar modal, oleh karena itu perusahaan besar memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana di pasar modal, sehingga dengan kemudahan tersebut banyak investor yang kemudian menanamkan dana sehingga akan memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan Teori Sinyal, yang menjelaskan bagaimana perusahaan memberikan informasi kepada para pengguna informasi tersebut. Dorongan perusahaan ini untuk memberikan informasi karena ada asimetri informasi anara perusahaan dan pihak luar. Hal ini dikarenakan pengungkapan dapat mengurangi ketidakpastian akan prospek perusahaan kedepannya. hal tersebut dapat membantu investor memprediksi risiko investasi yang akan terjadi. ketika minat investor kepada suatu perusahaan semakin tinggi maka harga saham perusahaan juga akan semakin tinggi. Semakin tinggi harga perusahaan menjadi suatu indikasi bahwa nilai perusahaan di mata investor. Hipotesis yang dapat diambil sebagai berikut:

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hubungan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian mengenai pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan antara lain: Menurut Soliha dan Taswan (2002), dan Nurhayati (2013) menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut Tax Differential Theory Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang didapatkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya, Maka semakin besar keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan maka akan semakin besar kemampuan dan semakin besar nilai dividen yang dibagikan perusahaan (Nurhayati, 2013). Hubungan ini terkait dengan teori sinyal yang menkkankan bahwa perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan memberikan sinyal kepada

(9)

investor sehingga akan memberikan jaminan kepada investor tentang prospek perusahaan di masa depan. Semakin tinggi angka profitabilitas maka akan semakin baik kinerja keuangan perusahaan dan juga akan mencerminkan tinggi return yang diterima investor. Pertumbuhan prospek tersebut akan ditangkap sebagai sinyal positif sehingga akan dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata investor yang tercermin dalam meningkatnya harga saham (Gusnardiyanto, 2016). Selain itu, profit yang tinggi memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu adanya permintaan saham yang tinggi. Sehingga menyebabkan permintaan saham yang tinggi pula, hal ini sesuai dengan penelitian Ulupui (2007) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap return saham satu periode kedepan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari aset perusahaan. semakin tinggi earning power maka perutaraan asset akan semakin effisien dan atau profit margin yang diperoeh perusahaan akan semakin tinggi.

H2: Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hubungan Islamic Social Reporting terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Manasseh (2004) pengungkapan social report oleh perusahan merupakan adalah representasi perusahaan kepada masyarakat. Beberapa studi (Adams dan Zutshi (2006); Pakis, Emelianova, dan Sethi (2008); Friedman dan Miles (2001);Kolk (2005); Arsad et al (2014) menemukan bahwa pengungkapan CSR dapat mencerminkan citra dan kinerja perusahaan itu.

Hal ini selaras dengan yang dinyatakan Freeman (2001) teori stakeholder jika perusahaan memenuhi harapan berbagai pihak maka mereka lebih mampu dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang baik. Begitu juga dengan Stakeholder muslim diharapkan mendapatkan informasi yang memudahkan mereka dalam membuat keputusan sesuai dengan syariat islam.

Untuk itu perusahaan berbasis syariah perlu untuk berinisiatif dalam mengungkapkan islamic CSR agar dapat membantu untuk meningkatkan hubungan perusahaan dan stakeholder. Hal ini juga dapat meningkatkan citra dan juga kinerja perusahaan serta mencerminkan nilai islam sebagai perusahaan berbasis syariah (Arsad et al, 2014).

Apabila ditelaah lebih lanjut, menurut Arshad et al (2014) jika social report dijalankan secara efektif maka dapat dimanfaatkan tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi masyarakat, pemerintah dan lingkungan. Bagi masyarakat adanya social report ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. Bagi lingkungan, adanya social report akan mencegah eksploitasi dan juga perusakan lingkungan. Maka dari itu perusahaan berlomba lomba untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga lingkungan.

(10)

Menurut Morsing dan Schultz (2006), tujuan dari perusahaan melakukan CSR untuk membangun citra positif perusahaan. Selain itu, CSR juga akan membangun merk perusahaan adalah salah satu tujuannya (Walter, Tomczak, dan Wentzel, 2010). Bila ditinjau dari teori stakeholder, perusahaan dengan mengungkapkan lebih luas informasinya maka perusahaan akan membuktikan kepada stakeholder bahwa tidak hanya berfokus dengan pengumpulan profit. Namun juga melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial sehingga akan memperkuat citra perusahaaan di mata masyarakat. Karena perusahaan juga memperhatikan masyarakat serta lingkungan. Perusahaan yang tidak memenuhi CSR akan diragukan going concern-nya oleh para stakeholder. Sehingga investor akan menganggap bahwa perusahaan tidak mempertahankan keberlanjutan usahanya sehingga investor tidak tertarik untuk memberikan dananya kepada perusahaan tersebut.

Secara lebih dalam pemangku kepentingan muslim mengharapkan mendapatkan informasi secara syariah agar dapat membuat keputusan yang sesuai dengan syariah islam (Cahya, 2016). Oleh karena itu perusahaan dirasa perlu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pemangku muslim tersebut dan meningkatkan pengungkapan ISR dan membantu investor dalam memutuskan keputusan investasi. Secara lebih luas ISR juga dapat dimanfaatkan bagi perusahaan atau investor saja. Namun juga dapat digunakan oleh masyarakat luas, pengungkapan ISR dapat menjadi suatu informasi yang mencegah adanya eksploitasi secara berlebihan bagi perusahaan sehingga masyarakat dapat menilai apa yang dilakukan oleh perusahaan. Namun pengungkapan ISR tidak selamanya memberikan pengaruh positif kepada nilai perusahaan karena pada penilaian Gusnaryanto (2016) ISR berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. hal ini dikarenakan pengungkapan ISR dapa memberikan sinyal negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan karena operusahaan tidak mengungkakan secara lengkap sehingga investor tidak dapat mendapatkan informasi yang akurat dan selain itu, tema tema pengungkapan ISR juga dapat dianggap sebagai pengurang laba sehingga akan menjadi sinyal negatif bagi investor (Gusnaryanto, 2016). Secara lebih lanjut pengungkapan ISR juga membantu perusahaan mengambarkan nilai islam yang ada dalam perusahaan-perusahaan tersebut, sehingga memberikan penilaian tersendiri bagi para stakeholder dan berdampak pada naik turunnya nilai perusahaan (Cahya, 2016). Berdasarkan teori ilmiah di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H3: Islamic Social Reporting berpengaruh terhadap nilai perusahaan

(11)

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan go public yang sahamnya terdaftar pada Jakarta Islamic Index tahun 2014-2017 dengan menggunakan

Sampel frame dalam penelitian ini adalah laporan tahunan (annual report) yang disampaikan oleh perusahaan sampel ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Sample design dalam penelitian ini menggunakan non probabillity sampling method, jadi tidak memberikan peluang yang sama pada elemen dalam populasi untuk dipilih sebagai sampel. Desain yang digunakan adalah purposive sampling method dengan judgement sampling. Dalam judgement sampling sampel dipilih berdasarkan kemampuannya memberikan informasi yang diinginkan oleh peneliti.Pengambilan sampel yang dipilih dengan menggunakan metode purposing sampling, karena di dalam purposive sampling merupakan pengambilan sampel yang membatasi jumlah sampel sesuai dengan kriteria yang diterapkan oleh peneliti (Sekaran dan Bougie 2010).

Sampel pada penelitian ini pada daarnya adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index dengan beberapa kriteria dan karakteristik sebagai berikut:

a. Perusahaan telah menerbitkan annual report lengkap, disajikan dalam mata uang rupiah untuk periode 31 desember dan tidak mengalami kerugian.

b. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dan tidak de-listing dari JII selama tahun 2014-2017

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 112 peruasahaan, namun yang memenuhi kriteria peneliti hanya sebanyak 60 perusahaan

Berdasarkan kriteria sampel yang dipaparkan diaas diperoleh sampel yang dipaparkan di Tabel 2 berikut

No Keterangan

1 Perusahaan yang masuk dalam indeks JII selama kurun waktu tahun 2014-2017

112

2 Perusahaan yang tidak konsisten masuk dalam JII selama tahun 2014-2017

(45)

3 Perusahaan yang tidak menggunakan unit moneter rupiah dalam laporan tahunan perusahaannya

(6)

4 Perusahaan yang menderita kerugian (1)

(12)

Sampel Akhir Penelitian 60 Sumber data: Berbagai sumber Diolah

Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda. Analisis Regresi Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini menguji ukuran perusahaan, profitabilitas, ISR terhadap nilai perusahaan . Adapun bentuk matematis analisis regresi berganda sebagai berikut:

Υ= a + b

1X

1 +b

2X

2 + b

3 X

3 +e Di mana:

Y = Nilai Perusahaan X1 = Ukuran Perusahaan X2 = Profitabilitas X3 = ISR

a = Konstanta b1..3= Koefesien regresi

e = error (variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model) 3.5.3.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menguji pengaruh secara pasial ukuran perusahaan, profitabilitas, ISR terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini diuji berdasarkan pada analisis nilai t, yang dihasilkan dari model regresi berganda.

Rumusan hipotesis dua secara matematis adalah sebagai:

H0: = 0, berarti secara parsial ukuran perusahaan, profitabilitas, ISR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Ha: 0, berarti berarti secara ukuran perusahaan, profitabilitas, ISR berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Dengan tingkat signifikansi  = 5% dan dengan degree of freedom (k) dan (n- k) dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah variabel independent.

Maka nilai t hitung dirumuskan sebagai berikut :

(13)

i e

i hitung

t S

 

Dimana :

βi = koefisien regresi

Se βi = Standard error koefisien regresi

Dengan tingkat signifikansi  = 5%, maka apabila t hitung > t tabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima atau apabila nilai probabilitas (Sig.) t < 5 % maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

HASIL PENELITIAN

Rekapitulasi Hasil analisis Regresi Berganda

Sumber: Data diolah

Model regresi selengkapnya dari pengujian tersebut adalah sebagai beikut:

Y = -4,089 + 0,205𝑋1+ 0,627𝑋2 + 0,217𝑋3 + ℇ Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan 𝑋1 = Ukuran Perusahaan

Variabel Koefisien B t-value Sig. Hasil

Konstanta -4,089

Ukuran Perusahaan 0,205 2,167 0,035 Signifikan

Profitabilitas 0,627 6,093 0,000 Signifikan

ISR 0,217 2,140 0,037 Signifikan

α : 5% atau 0,05 R : 0,724

R Square : 0,524 F-value : 20,564 Sig. F : 0,000

(Keterangan: *signifikan pada level 5%)

(14)

𝑋2 = Profitabilitas

𝑋3 = Islamic Social Report (ISR)

Berdasarkan tabel dapat dijelaskan bahwa Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji ketepatan atau kelayakan model penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai F sebesar 20,056 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α sebesar 5%

(0,05). Hal ini mempunyai makna bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan ISR mampu memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan.

Nilai R yang dibentuk dalam pengujian ini sebesar 0,724. Hasil ini menginidikasikan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ISR mempunyai kontribusi terhadap naik turunnya nilai perusahaan sebesar 52,4% sedangkan sisanya sebesar 47,6 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Islamic Social Report. Dengan hasil sebagai berikut:

1. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki nilai koefesien regresi positif sebesar 0,655. secara statistik variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,035. sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima (H1 diterima)

2. Variabel Profitabilitas memiliki nilai koefesien regresi positif sebesar 0,794, secara statistik variabel Profitabilitas berpengaruh signifikan karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima (H2 diterima)

3. Variabel ISR memiliki nilai koefesien regresi positif sebesar 2,705, secara statistik variabel Ukuran ISR berpengaruh signifikan karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,037. sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ISR berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima (H3 diterima)

PEMBAHASAN

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

Pengaruh ukuran perusahaan nilai perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan. Dengan semakin besar ukuran

(15)

perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut, hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dianggap memiliki “nilai” yang lebih besar. Selain itu ukuran perusahaan sendiri pun merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui kinerja perusahaan. Apabila perusahaan memiliki aset yang besar maka pihak manajemen akan lebih leluasa dalam menggunakan aset yang ada dalam perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung teori sinyal yang menjelaskan bagaimana suatu perusahaan memberikan dorongan untuk memberikan informasi kepada pengguna laporan keuangan.

Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditor), sehingga perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian (certainty) yang lebih besar daripada perusahaan kecil sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan ke depan. Hal tersebut dapat membantu investor memprediksi risiko yang mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada perusahaan itu (Yolana dan Martani, 2005). Hasil ini sesuai dengan penelitian Soliha dan Taswan (2002), Sujoko (2007), Gusnardiyanto (2016).

Ukuran perusahaan menjadi suatu hal yang memengaruhi daya tarik investor, perusahaan besar cenderung akan menarik investor lebih banyak. Hal ini dikarenakan investor meyakini bahwa perusahaan besar memiliki total aset berupa pembiayaan, fasilitas dan sumber daya yang lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Karena pengelolaan aset yang besar itu dimanfaatkan dan dikelola dengan baik maka akan menjadi laba yang tinggi yang kemudian akan menjadi return tinggi bagi investor. Hal ini diungkapkan oleh Wahyuni dkk (2013) bahwa perusahaan akan lebh mampu memberikan pengembalian atas investasi jika memiliki tingkat aset yang lebih besar. Perusahaan besar dengan tingkat aset yang besar cenderung akan memberikan hasil operasi yang nantinya akan memberikan return dengan tingkat yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan ukuran kecil, tingginya dividen yang diberikan oleh perusahaan ini akan membuat kepercayaan investor meningkat sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari naiknya harga saham. Selain itu, perusahaan besar dinilai mempunyai kemampuan untuk bertahan dari persaingan usaha, karena produk-produk diterima oleh

(16)

masyarakat. Karena masyarakat beranggapan bahwa produk perusahaan lebih terjamin dan ketika ada barang baru perusahaan besar tidak khawatir akan kalah dalam persaingan karena memiliki brand yang kuat di masyarakat.

Berdasarkan ringkasan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaannya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan besarnya ukuran perusahaan akan menjamin niai perusahaan yang tinggi. Karena perusahaan besar cenderung lebih berani dengan melakukan inovasi baru terkait investasi atau ekspansi.

Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Pada Penelitian ini pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi kemampuan perusahaan menghasilkan laba, akan menaikkan nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan kenaikan harga saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas (profitability) besar setiap tahunnya, cenderung diminati oleh banyak investor. Para investor beranggapan bahwa perusahaan yang mempunyai profit besar akan menghasilkan return yang besar pula. Hal ini ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham.

Perspektif teori sinyal menekankan bahwa perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan memberikan sinyal kepada investor melalui pelaporan informasi terkait kinerja perusahaan sehingga dapat memberikan gambaran akan prospek usaha di masa datang.

Semakin tinggi angka profitabilitas yang tercantum pada laporan keuangan, berarti semakin baik kinerja keuangan perusahaan, maka akan mencerminkan kekayaan investor yang semakin besar dan prospek perusahaan kedepan dinilai semakin menjanjikan. Pertumbuhan prospek tersebut oleh investor akan ditangkap sebagai sinyal positif sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata investor yang tercermin dari meningkatnya harga saham perusahaan.Hasil ini ini sesuai dengan penelitian Soliha dan Taswan (2002), Sujoko (2007) dan Nurhayati (2013).

Profitabilitas menjadi salah satu faktor yang penting bagi investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Rasio yang dipandang penting bagi invstor adalah Return of Equity (ROE). ROE merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Karena ROE menggambarkan kemampuan perusahaan memanfaatkan dana yang diinvesasikan untuk menghasilkan laba yang lebih tinggi. Semakin besar rasio ROE maka semakin efektif pemanfaatan modal untuk menghasilkan laba. Dari laba inilah investor mengharapkan ada kenaikan tingkat pengembalian

(17)

(return) dalam hal ini adalah dividen. Karena semakin tinggi laba yang didapatkan perusahaan maka semakin tinggi dividen yang didapatkan oleh investor.

Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi yang dapat dilihat dari ROE maka akan memberikan sinyal positif bagi investor karena mencerminkan kemampuan perusahan dalam menghasilkan keuntungan. Selain itu nilai profitabilitas tinggi juga akan menjamin prospek perusahaan dimasa mendatang dimana perusahaan akan memberikan return yang tinggi kepada investor sehingga investor akan terus berinvestasi dan berimbas kepada harga saham. Karena dalam teori sinyal para investor cenderung akan membeli saham perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan return yang baik bagi perusahaan di masa sekarang maupun masa mendatang. Dengan profitabilitas yang tinggi perusahaan akan membuktikan bahwa perusahaan dapat mengolah setiap setiap sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan laba yang tinggi dan diminati oleh investir . Perusahaan dengan profitabilitas tinggi dianggap mampu memberikan return yang besar dan prospek perusahaan kedepannya sehingga dapat memberikan keputusan tersendiri bagi pasar. Investor akan cenderung memercayai perusahaan yang mampu menghasilan profit yang besar karena return yang akan diterima juga besar. Selain itu profitabilitas masih menjadi tolak ukur bagi para investor untuk melakukan penilaian pada perusahaan apakah perusahaan dapat memberikan return yang bagus sehingga dapat memberikan keuntungan untuk para investor. oleh karena itu profitabilitas menjadi salah satu alasan yang tepat bagi investor dalam memutuskan investasinya sehingga akan mempengaruhi harga pasar perusahaan itu sendiri.

Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis pengungkapan Islamic Social Report berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin luas pengungkapan dari Islamic Social Reporti maka semakin meningkat nilai perusahaan. informasi-informasi ini mempunyai peran yang penting dalam pasar modal yang dapat mengindikasikan nilai perusahaan bagi pasar secara keseluruhan. Bagi pasar informasi digunakan untuk mencapai harga keseimbangan, sedangkan bagi individu digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Anuar et al (2009) dan Cahya (2016) yang meneliti bahwa aktivitas CSR syariah berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung teori stakeholder bahwa stakeholder adalah sistem yang secara eksplisit berbasis pada pandangan tentang suatu organisasi dan lingkungannya. Hal ini seusai dengan teori stakeholder yang menyatakan bahwa perusahaan bukanlah suatu entitas yang menjalankan aktivitasnya untuk kepentingan sendiri, namun juga harus memberikan manfaat yang optimal kepada para stakeholdernya. Pemberian manfaat dapat dilakukan dengan

(18)

melakukan ISR. selain itu penelitian ini juga sesuai dengan teori sinyal, dengan mengungkapkan ISR, maka akan menjadi informasi bagi investor untuk memutuskan untuk berinvestasi ataukah tidak sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan. ISR dianggap penting oleh perusahaan, karena ISR berbeda dengan pengungkapan tanggung jawab sosial secara konvensional yang hanya membahas pengungkapan pertanggung jawaban secara umum, ISR dinilai memberikan informasi lebih karena memberi informasi yang sesuai dengan syariah islam, sehingga akan melengkapi kebutuhan yang tidak dapat diberikan oleh pengungkapan CSR.

Oleh karena itu, Pengungkapan ISR dianggap mejadi strategi bisnis yang penting. Karena dengan mengungkapkan ISR pasar akan memberikan apresiasi positif yang ditunjukkan dengan meningkatnya harga saham perusahaan, peningkatan ini akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal- hal sebagai berikut:

1. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. besar kecilnya ukuran perusahaan mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan.

Besarnya asset yang dimiliki perusahaan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi.

2. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. besar kecilnya profitabilitas mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan. Profitabilitas menjadi salah satu alat ukur investor untuk berinvestasi.

3. ISR berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Luas tidaknya pengungkapan ISR perusahaan mempengaruhi tingi rendahnya nilai perusahaan. pengungkapan ISR menjadi salah satu alat untuk mengambil keputusan berinvestasi bagi investor.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang terdapat sedikitnya perusahaan yang tetap terdaftar di JII selama periode 2014-2017 sehingga sampel perusahaan yang diperoleh tidak banyak.

Saran Penelitian

(19)

Penelitian selanjutnya diharapkan menambah rentang waktu penelitian. Dengan begitu sampel penelitian yang diperoleh akan lebih banyak serta hasil penelitian akan lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Agustine, Ira. (2014). Pengaruh corporate social resposibility terhadap nilai perusahaan, FINESTA, 2(1): 42-47

Ale, Lusyana. (2014). Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, kepemilikan institusional, dan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal ekonomi Akuntansi Universitas Atmajaya Yogyakarta. 2(1):1-19

Analisa, Yang. (2011). Pengaruh ukuran perusahaan , leverage, profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2006-2008) (Tesis Magister, Universitas Diponegoro,

Indonesia). Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/29436

Analisa, Yangs. (2011). Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2006-2008). E-Journal Universitas Diponegoro 2(2)

Anuar, Hairul Azlan. Maliah Sulaiman & Nik Nazli Nik Ahmad. (2009). Some evidence of evironmental reporting by shariah compliant companies in malaysia. IIUM Journal of Economics and Management.17(2),123-124

Arsad, Syahiza. Roshima Said. Haslinda Yussoff. Yusuf Haji-Othman & Rahayati Ahmad.

(2014). The relationship between islamic corporate social responsibilityand firm’s performance: empirical evidence from shari’ah compliant companies. European Journal of Business and Management, 6(36), 163-164

Astriani, Eno Fuji.(2014). Pengaruh kepemilikan manajerial, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan dan investment opportunity set terhadap nilai perusahaan. E-Jurnal Akuntansi.

2(1): 28.

Ayu, Dea Putri dan Anak Agung Gede Suarjaya. (2017). Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan corporate social responsibility sebagai variabe mediasi pada perusahaan pertambangan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.6(2): 1115

Cahya Bayu Tri. (2017). Islamic social reporting: Ditinjau dari corporate governance strength, media exposure dan karteristik perusahaan dari perusahaan yang listing di jakarta islamic index dan dampaknya terhadap nilai perusahaannya (Disertasi Doktor, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia). Diakses dari

http://eprints.undip.ac.id/29436

Cahya, Bayu Tri. (2017). Islamic social reporting: from the perspectives of corporate

governance strength, media exposure and the characteristics of sharia based companies in indonesia and its impact on firm value. IOSR Journal of Humanities and Social

Science,22(1).

Cecilia, R., Syahrul, dan Torong, M. (2015). Analisis pengaruh corporate social responsibility, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perkebunan yang go public di indonesia, malaysia, dan singapura. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Deegan, Craig dan Unerman, Jeffrey. (2006). Financial Accounting Theory European Edition. New York:The McGraw-Hill Education (UK)

(20)

Dendawijaya, Lukman. (2003). Manajemen perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Fauziah, Gusfarini. (2016). Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada indeks saham LQ45. (Tesis Magister, Institut Pertanian Bogor, Indonesia) diakses dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80948

Freeman, Edward R & John F. Mcvea. (2001). A stakeholder approach to strategic management. SSRN Electronic Journal.

Gapensi, B. (1996). Intermediate financial management, Fifth Edition, The Dryden Press, New York

Ghozali, Imam & Anis Chariri. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbi Universitas Diponegoro

Gray, R. (2001).Thirty years of social accounting, reporting, and auditing: what (if anything) have we learnt?, Business Ethics: A European Review, 10(1).

Gusnaryanto, Wahyu. (2016). Pengaruh kinerja lingkungan, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan islamic social reporting (ISR) sebagai variabel intervening (studi pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks saham syariah indonesia tahun 2013-2014) (Skripsi tidak dipublikasikan) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri, Malang.

Haniffa, Ross. (2002). social reporting disclosure-an islamic perspective. Indonesian Management & Accounting Research. 1(2). 128-146

Jensen, C. Michael. 2001. The modern industrial revolution, exit, and the failure of internal control systems. Journal of Finance, 48(1), 831-380.

Julianti, Defy Kurnia. (2015). Pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2013. (Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia) Diakses dari http://lib.unnes.ac.id/22578

Kamil, Ahmad dan Herusetya, Antonius. (2012). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan corporate social responsibility. Media Riset Akuntansi, 2(1) Kurnianingsih, Heni Triastuti. (2013). Pengaruh profiabilitas dan size perusahaan terhadap

corporate social responsibility. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. 12(1): 93-111 Martono dan Harjito, A.. (2005). Manajemen keuangan. Penerbit Ekonisia: Yogyakarta Maulida, Aldhehita Purnasanti. Agung Yulianto & Asrori. (2014). Pengaruh ukuran

perusahaan, profitabilitas dan ukuran dewan komisais terhadap pengungkapan corporate social responsbility pada perusahaan manufakturing yang terdaftar di bursa efek indonesia.

Simposium Nasional Akuntansi XIX.

Morsing, Mette & Majken Schultz. (2006). Corporate social responsibility communication:

stakeholder information, responsem and involvement strategies. Business Ethics: a European Review. 15(4): 211

Nahda, Katiya dan D Agus Harjito. (2011). Pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan corporate governance sebagai variabel moderasi. Jurnal Siasat Bisnis. 15(1). 1-12

Nurhayati, Mafizatun. (2013). Profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan pengaruhnya terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan sektor non jasa. Jurnal Keuangan &

Bisnis Program Studi Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan. 5(2).

144-153.

Othman, Rohana and A. M. Thani. (2010). Islamic social reporting of listed companies in malaysia. International Business & Economics Research Journal.

Othman, Rohana. Thani A. Md. & E.K Ghani. (2009). Determinants of islamic social reporting among top sharia-approved companies in bursa Malaysia. Research Journal of International Studies.

Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

(21)

Poernamawati, Fahmi. (2008). Pengaruh price to book value (PBV) dan price to earning ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdafta di bursa efek indonesia. Jurnal Manajemen Gajayana. 5(2)

Pramana, I Gusti Ngurah Agung & I Ketut Mustanda. (2016).Pengaruh profitabilitas dan sixe terhadap nilai perusahaan dengan csr sebagai variabel pemoderasi. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana. 5(1).

Purnama, M Ikhsan. (2016). Pengaruh islamic social reporting terhadap nilai perusahaan bank syariah di Indonesia. (Thesis Magister, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Indonesia) Diakses dari http://eprints.iain-surakarta.ac.id/237

Putri, Ayu Kemala. Made Sudarma & Bambang Purnomosidhi. (2016). Pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan dan jumlah dewan komisaris sebagai variabel pemoderasi (studi pada perusahaan manufaktur yang terdapat di bursa efek indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen. 14(2)

Rahman, Raka .(2016). Pengungkapan corporate social responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan, nilai dan tingkat leverage perusahaan (studi kasus pada perusahaan ISRA tahun 2012-2014). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Mahasiswa. 4(2).

Rahmansyah. Oka Hamidian. (2017). Pengaruh profitabilitas, struktur modal, ukuran perusahaan, likuiditas dan peluang pertumbuhan terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan makanan dan minuman di bursa efek indonesia). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasiswa. 6(2).

Reny, D. R. (2012). Pengaruh good corporate governance dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2007-2010). (Skripsi Sarjana, Universitas Negeri

Yogyakarta, Indonesia) diakses dari https://eprints.uny.ac.id/7985

Rudangga, I Gusti Ngurah Gede. (2016). Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan

profitabiltas, terhadap nilai perusahaan. 5(7). E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.

5(7). 4394-4433.

Salvatore, Dominick. 2005. ekonomi manajerial dalam perekonomian global. Salemba Empat: Jakarta

Santika, IBM dan Kusuma Ratnawati. (2002). Pengaruh struktur modal, faktor internal, dan faktor eksternal terhadap nilai perusahaan industri yang masuk bursa efek jakarta. Jurnal Bisnis dan Strategi.10(7): 12

Sastrawan, I Putu dan Made Yenni Latrini. (2016). Pengaruh profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 17(1): 21

Scott, W. R. (2012). Financial accounting theory second edition. USA: Prentice-Hall Canada Inc.

Sekaran, Uma dan Bougie R. (2010). Research methods for business a skill- building approach. USA: John Willey & Sons, Inc.

Soliha, Euis & Taswan. (2002). Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Stacia, Evelyn dan Juniarti. (2015). Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan di sektor pertambangan, Business Accounting Review, 3(20): 89- 90

Suaryana, Agung. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan pada perusahaan manufaktur di bursa efek. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

(22)

Sudana, I Made dan Putu Ayu Arlindania. (2011). Corporate governance dan pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan go-public di bursa efek indonesia. jurnal manajemen teori dan terapan, 4(1):37-49.

Sukirni, Dwi. (2012). Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan deviden dan kebijakan hutang analisis terhadap nilai perusahaan. Accounting Analysis Journal, 1(2).

Suksmana, Lila Yuniar dan Ubud Salim. (2015) Pengaruh profitabilitas,struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap perusahaan LQ-45 yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasiswa. 3(2)

Ulupui, I G K A. (2007). Analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas terhadap return saham (studi pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi di BEJ). Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis Universitas Udayana. 4(1)

Umbara, Dewa Made Bagus & I Ketut Suryanawa. (2014). Pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial pada nilai perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

9(2):13

Utami, Sri & Sawitri Dwi Prastiti. (2011). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap social disclosure. Jurnal Ekonomi Bisnsis Universitas Negeri Malang.

Wentzel, Daniel. Torsten Tomczak & Andreas Herrman. (2010). The moderating effect of manipulative intent and cognitive resources on the evaluation of narrative ads. Psychology and Marketing Wiley Journal.

Wulansari, Tri dan Juni Herawati. (2014). Pengaruh profitabilitas modal, nilai perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasiswa. 3(2)

Yuliana, Rita. Bambang Purnomosidhi dan Eko Ganis Sukoharsono. (2008). Pengaruh karateristik perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Reaksi Investor. 5(2)

Zubairu, Umaru M. O. B., Sakariyau, dan Dauda, Chetubo Kuta. (2011). S ocial reporting practices of islamic banks in Saudi Arabia. International Journal of Business and Social Science, 2(23): 23

Referensi

Dokumen terkait

Independent variable control Location of the household Dummy location; 1 if located in Java, and 0 for areas outside Java Characteristics of the areas Dummy character of areas; 1