• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada penelitian ini, bahan penyusun benda uji bata beton ringan menggunakan campuran dari lumpur lapindo Sidoarjo, semen, foaming agent dan air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pada penelitian ini, bahan penyusun benda uji bata beton ringan menggunakan campuran dari lumpur lapindo Sidoarjo, semen, foaming agent dan air"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRAK

Bata beton ringan saat ini sangat banyak digunakan pada pekerjaan kontruksi gedung, karena memiliki berat volume antara 300kg/m3 sampai 1840kg/m3 sehingga mampu mereduksi beban konstruksi tersebut. Material penyusun bata beton ringan berupa semen, pozzolan, agregat ringan dan juiga bahan pengembang yang bisa menghasilkan pori didalam beton tersebut. Pada penelitian ini, bahan penyusun benda uji bata beton ringan menggunakan campuran dari lumpur lapindo Sidoarjo, semen, foaming agent dan air. Uji coba yang dilakukan adalah membuat bata beton ringan dengan tipe yang bervariasi untuk menemukan hasil analisis uji tekan, desinitas dan daya serap air bata beton ringan. Berdasarkan analisis yang telah dikerjakan, didapatkan kesimpulan bahwa kuat tekan tertinggi yang diperoleh setelah melakukan percobaan berdasarkan variasi konsentrasi lumpur lapindo adalah pada konsentrasi lumpur 20%, desinitas terendah adalah pada konsentrasi lumpur 7,5%, dan daya serap air terendah pada konsentrasi lumpur 7,5%

Kata Kunci: Bata beton pejal, lumpur lapindo, kuat tekan, daya serap air, desinitas beton.

(2)

vii ABSTRACT

Currently lightweight concrete bricks are widely used in building construction work, because they have a volume weight of between 300kg /m3 to 1840kg /m3 so that they can reduce the construction load. The constituent materials for lightweight concrete bricks are cement, pozzolan, lightweight aggregate and also a developer material that can produce pores in the concrete. In this study, the material for lightweight concrete brick specimens used a mixture of Sidoarjo Lapindo mud, cement, foaming agent and water. The trials carried out were making lightweight concrete bricks with various types to find the results of the compressive test analysis, desinity and water absorption capacity of lightweight concrete bricks.

Based on the analysis that has been done, it is concluded that the highest compressive strength obtained after conducting an experiment based on variations in the concentration of Lapindo mud is at a sludge concentration of 20%, the lowest desinity is at a sludge concentration of 7,5%, and the lowest water absorption is at a sludge concentration of 7,5%.

Keywords: solid concrete brick, Lapindo mud, compressive strength, water absorption, concrete desinity

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton dari tiap-tiap variasi bahan tambah kemudian diketahui prosentase optimum penambahan lumpur Sidoarjo

• Proporsi optimum alkali aktifator yang dibutuhkan untuk menghasilkan kuat tekan optimum pada beton geopolimer dengan bahan bubuk lumpur lapindo yaitu 30,7% NaOH

Ditinjau dari variasi kadar pasir merapi dan pozzolan lumpur lapindo yang dipakai didapatkan bahwa penggunaan pasir merapi 100% dan pozzolan lumpur lapindo 5%

Prosentase serbuk halus lumpur Sidoarjo (lusi) kering tungku maksimal yang nilai kuat tekannya sama dengan nilai kuat tekan beton normal adalah 11,8%. sedangkan

Seiring bertambahnya prosentase serbuk halus lumpur Sidoarjo (lumpur Sidoarjo) kering tungku yang digunakan sebagai pengganti semen, terjadi nilai kuat tekan

(Sumber: Hasil analisis, 2018) Berdasarkan tabel hasil rata-rata kuat tekan beton dan grafik hasil pengujian kuat tekan beton semua variasi diatas diperoleh kuat tekan tertinggi

Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah bata ringan lebih efektif apabila digunakan sebagai penganti semen dibandingkan dengan

Tinjauan analisis penelitian untuk mengetahui kuat tarik belah beton dengan bahan tambah lumpur lapindo pada variasi pemanasan suhu tinggi.. Umur beton yang diuji adalah 28