• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 CURUGKEMBAR

N/A
N/A
Irwan Putra Pratama

Academic year: 2023

Membagikan "PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 CURUGKEMBAR "

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran lari cepat di sekolah, metode demonstrasi sering digunakan oleh para guru. Hal ini terlihat pada proses pembelajaran lari cepat di SMP Negeri 1 Curugkembar, dalam pembelajaran lari cepat guru hanya memberikan materi dan disuruh mengerjakannya berulang-ulang kemudian dilakukan evaluasi. Selain itu, metode pembelajaran yang kurang tepat berdampak pada berkurangnya aktivitas dan sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sprint.

Sebagai masukan bagi guru PJOK dalam pemilihan alternatif pembelajaran lari jarak pendek yang akan dilaksanakan. Menciptakan suasana pembelajaran lari jarak pendek yang lebih menyenangkan, aktif dan meningkatkan hasil belajar siswa.

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Hakikat Belajar
  • Atletik…
  • Pendekatan Bermain

Penelitian yang Relevan

Hasil Belajar Lari Jarak Pendek Melalui Pendekatan Bermain pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar Siklus I. Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh pada Siklus II diketahui persentase hasil belajar Lari Jarak Pendek Melalui Pendekatan Bermain. Pendekatan Bermain pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar, tuntas (≥ 75) sebanyak anak), sedangkan 37,5% tidak tuntas (6 anak), dengan nilai rata-rata keseluruhan 71,87 (hasil data dapat dilihat pada lampiran) . Hasil Belajar Lari Jarak Pendek Melalui Pendekatan Bermain pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar Siklus III.

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh pada siklus III diketahui persentase hasil belajar lari jarak pendek melalui pendekatan permainan pada siswa kelas VII. kelas SMP Negeri 1 Curugkembar yang tuntas (≥ 75), sebagian besar anak-anak, dan yang belum tuntas adalah anak-anak), dengan rata-rata nilai total 80,20 (hasil data terlampir). Guru perlu menggunakan pendekatan bermain. Hasil belajar lari jarak pendek siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar.

Gambar 4. Kerangka Berpikir
Gambar 4. Kerangka Berpikir

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Subjek Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Proses Penelitian
    • Perencanaan
    • Pelaksanaan Tindakan
    • Observasi
    • Releksi
  • Instrumen Penelitian
  • Indikator Keberhasilan
  • Teknik Analisis Data

Di akhir siklus, guru memberikan lembar penilaian lari jarak pendek kepada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar. Setelah permainan diberikan, guru menjelaskan materi lari jarak pendek sambil mengingat kembali materi yang dipelajari. Hasil pembelajaran lari jarak pendek melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar pada siklus I jika ditampilkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh pada Siklus I diketahui persentase hasil belajar lari jarak pendek telah tuntas. Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa hasil belajar lari jarak pendek melalui pendekatan main-main pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar pada siklus I mencapai ketuntasan keseluruhan hanya 25%, dengan hasil pada siklus tersebut . Berdasarkan hasil belajar di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari jarak pendek dibandingkan dengan siklus I. d. Siklus II Refleksi Tindakan.

Tugas siswa adalah membawa ring dari garis bintang yang dibuat, kemudian berlari jarak pendek, membawa ring tersebut mengelilingi kerucut yang terletak di ujung lintasan dan kembali ke garis bintang, kemudian meneruskan ring tersebut ke baris berikutnya. sampai baris terakhir. Hasil pelaksanaan lari jarak pendek dengan pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar Siklus III jika ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Hasil pembelajaran lari jarak pendek melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar pada siklus III mencapai ketuntasan 93,75%, sehingga hasil tersebut dapat dikatakan ketercapaian lebih dari 75% dan peneliti bermaksud menyelesaikan penelitian pada waktu yang sama. siklus III.

Hasil penelitian lari jarak pendek dengan pendekatan permainan pada siswa kelas VII. kelas SMP Negeri 1 Curugkembar menunjukkan rata-rata prestasi pada siklus I sebesar 64,58, rata-rata pada siklus II sebesar 71,87, rata-rata pada siklus III sebesar 80,2. Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode permainan dapat meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek siswa kelas VII. kelas SMP Negeri 1 Curugkembar dengan rata-rata prestasi siklus I sebesar 64,58, rata-rata siklus II sebesar 71,87 dan rata-rata siklus III sebesar 80,2. Memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat kebugaran lari jarak pendek untuk membangun keberanian.

Gambar 5. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Gambar 5. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Selama proses pembelajaran, guru mengajar siswa menggunakan RPP yang dibuat dengan pendekatan main-main untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar. Kontributor disini adalah Bapak Joko Satriyo selaku guru pendidikan jasmani SMP Negeri 1 Curugkembar yang memahami dan memahami pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Refleksi ini digunakan untuk mengamati dan melihat kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada tindakan siklus pertama. Refleksi ini dilakukan setelah tahap tindakan selesai dengan melihat lembar observasi, setelah itu guru dan peneliti berdiskusi untuk mengetahui hasil pelaksanaan dan mencari cara penyelesaian masalah – masalah yang timbul selama proses pembelajaran seharusnya. diperbaiki pada siklus kedua.

Dalam refleksi ini akan terungkap kelemahan-kelemahan yang masih ada pada tindakan yang telah dilakukan, yang selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk perbaikan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I diperoleh beberapa hal yang perlu dievaluasi agar pelaksanaan tindakan selanjutnya dapat meningkat dan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran adalah: Mengajak seluruh siswa untuk berdoa, Mengkomunikasikan kehadiran siswa (kehadiran), Mempersiapkan siswa dalam barisan dengan empat lengan melengkung, Memimpin berdoa untuk keamanan dalam pembelajaran dan kemanfaatan, Mengendalikan kehadiran siswa. Seluruh siswa dan bertanya tentang kesehatannya secara umum, Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, Memberikan motivasi kepada siswa dengan menjelaskan manfaat lari jarak pendek bagi kebugaran jasmani, membangun keberanian, Mewujudkan persepsi, Pemanasan berupa action play, reaksi, peregangan , relaksasi, mengutamakan penguatan otot – otot yang akan banyak digunakan untuk lari jarak pendek.

Bersama-sama siswa menyusun kesimpulan atau rangkuman hasil pembelajaran hari ini. Tenang. Siswa bertemu untuk mendengarkan evaluasi materi yang diajarkan. Memperbaiki kesalahan dan kekurangan pada gerak yang dilakukan siswa. Berdiri dan berdoa doa penutup. Kontributor disini adalah Bapak Joko Satriyo selaku guru pendidikan jasmani SMP Negeri 1 Curugkembar yang memahami dan memahami pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hasil Siklus II yang ditampilkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Berdasarkan hasil observasi guru pada Siklus II, guru melaksanakan proses pembelajaran dengan sangat baik. Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus II, guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Tahap perencanaan digunakan untuk mempersiapkan berbagai sarana untuk melaksanakan tindakan. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain: menentukan bentuk permainan latihan lari jarak pendek yang akan dilaksanakan, membuat kurikulum, membuat dan melengkapi media pembelajaran yang akan dilaksanakan. digunakan, serta membuat lembar observasi yang responsif, fleksibel dan terbuka.

Kegiatan awal yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran adalah : Mempersiapkan siswa berderet empat dengan sayap melengkung, Memimpin doa memohon keselamatan dalam pembelajaran dan kebermanfaatan, Mengecek kehadiran seluruh siswa dan menanyakan kesehatannya secara umum, Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat kegiatan lari jarak pendek bagi kebugaran jasmani, membangun sikap berani, melakukan apersepsi, pemanasan berupa tindakan reaksi bermain, peregangan, relaksasi, penguatan. Prioritaskan otot yang akan banyak digunakan untuk lari jarak pendek. Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus III, guru telah menyelesaikan proses pembelajaran dengan sangat baik.

Gambar 6 . Membawa bola mengitari cone (2)Bermain memindahkan tongkat ke dalam simpai
Gambar 6 . Membawa bola mengitari cone (2)Bermain memindahkan tongkat ke dalam simpai

Pembahasan

Pembelajaran lari yang membosankan akan mengakibatkan menurunnya semangat belajar siswa, jika semangat belajar siswa menurun maka harapan untuk meningkatkan gerak dasar lari jarak pendek akan berkurang, karena pada prinsipnya kemampuan gerak dapat dicapai dengan cara mengulang-ulang. gerakannya. Selain itu, metode pembelajaran yang kurang tepat berdampak pada berkurangnya aktivitas dan sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran lari jarak pendek, sehingga pembelajaran lari cepat juga kurang maksimal. Hasil penerapan metode permainan, rata-rata hasil belajar sprint siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curugkembar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Berdasarkan hasil tabel terlihat bahwa hasil pembelajaran sprint dengan pendekatan bermain menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor yang dicapai siswa. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diketahui bahwa Pendekatan Bermain digunakan dengan sangat baik sehingga menjadi masukan yang baik bagi proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar sprint. “Upaya peningkatan pembelajaran lari cepat melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 1 Besuki Kecamatan Wadas Lintang Kabupaten Wonosobo.”

“Upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat dengan metode permainan pada siswa kelas III SD N Muntilan Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.” Model: Demonstrasi yang dilakukan oleh guru atau siswa yang telah mempunyai kemampuan menerapkan prinsip-prinsip gerakan memulai, berlari, dan menyelesaikan. Pemanasan berupa aksi reaksi bermain, peregangan, relaksasi dan penguatan menjadi prioritas otot yang akan banyak digunakan untuk lari jarak pendek. menjelaskan fungsi setiap gerakan).

Bariskan siswa dalam barisan empat garis lengkung (semua siswa dapat melihat guru). 5. Doa terpandu untuk keselamatan dalam belajar dan kebermanfaatan. Tugas siswa adalah membawa bola dari garis bintang yang dibuat kemudian berlari membawa bola mengelilingi kerucut yang ditempatkan. Tugas siswa adalah membawa lingkaran dari garis bintang yang dibuat kemudian berlari, membawa lingkaran tersebut mengelilingi kerucut di ujung lintasan dan kembali ke garis bintang kemudian meneruskan lingkaran tersebut ke baris berikutnya hingga baris terakhir.

Tabel 4. Rata-rata Hasil Belajar Lari Jarak Pendek Melalui Pendekatan Bermain secara keseluruhan
Tabel 4. Rata-rata Hasil Belajar Lari Jarak Pendek Melalui Pendekatan Bermain secara keseluruhan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Media pembelajaran dengan pendekatan Bermain dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran yang disajikan sehingga mengurangi kesulitan belajar siswa. Peneliti dapat melakukan penelitian untuk mengidentifikasi peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode lain sehingga dapat diketahui metode pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar berkelanjutan dalam skala yang lebih besar. Memahami variasi gerak tertentu berjalan, berlari, melompat, dan melempar dalam berbagai permainan sederhana dan/atau tradisional.

Tugas siswa adalah memindahkan tongkat yang ada di dalam ember ke dalam ring yang dipasang di ujung lintasan. Setelah tongkat dimasukkan ke dalam ring, siswa berlari lagi ke garis bintang dan kemudian ke garis berikutnya hingga yang terakhir. garis. Tugas siswa adalah memindahkan tongkat yang ada di dalam ember ke dalam ring yang dipasang di ujung lintasan, setelah tongkat dimasukkan ke dalam ring, siswa berlari kembali ke garis bintang.

Implikasi penelitian

Keterbatasan Penelitian

Observasi menurut model pembelajaran ini berlangsung pada saat proses pembelajaran di sekolah, sehingga siswa mempunyai sedikit waktu untuk melakukan percobaan.

Saran

Gambar

Gambar 1. Lari membawa bola
Gambar 2. Lari membawa simpai
Gambar 3. Lari membawa tongkat
Gambar 4. Kerangka Berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung di kelas dengan menggunakan model Problem Based

Pertama, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo belum sepenuhnya sesuai