Copyright © Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI)
75
Penentuan Dimensi Meja Dan Kursi Yang Ergonomis
Dengan Metode Antropometri Danmenggunakan Data Statistik Analisis
Dini Syahriza Fahlevi¹*, Iskandar2, Mohd. Iqbal³
¹Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah,
² Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
³ Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
*Koresponden email: [email protected]
Abstract
This study took place in High School (SMA) dispersed in Pidie District, Aceh, with the object of observation is support facilities and learning activities in the classroom, namely chairs and desks. This research was done in three stages: initial analysis stage by using Catia software and to use the RULA (Rapid Upper Limd As- sessment) analysis. The second stage is the anthropometric data collection where the sample was taken 30 students per high school of 10 students divided into grade 1, 10 students in grade 2, and 10 students in grade 3. The final stage is the stage of anthropometric data processing, in this study data using statistical analysis.
Design concepts and ideas are expected to produce a design that suits your needs and can represent antro- pomeri high school students Pidie district, Aceh. A prototype chairs and tables will also be displayed as a result of this study taking into account aspects of comfort with changing height, seat width, backrest tilt, and the addition of the supporting hand.
Keywords: Anthropometry, re-design of chairs and tables, analysis, statistics, Software Catia, RULA
Abstrak
Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di Kabupaten Pidie, Aceh, dengan objek pengamatan adalah fasilitas belajar di kelas yaitu kursi dan meja belajar. Penelitian ini dil- akukan dengan tiga tahapan, yaitu: tahap analisa awal dengan mengunakan sofware Catia untuk analisisnya menggunakan RULA (Rapid Upper Limd Assessment). Tahap kedua adalah pengambilan data antropometri yang mana samplenya diambil 30 siswa per SMA yang terbagi dari 10 siswa kelas 1, 10 siswa kelas 2, dan 10 siswa kelas 3. Tahapan terakhir adalah tahapan pengolahan data antropometri, dalam penelitian ini data menggunakan analisis statistik. Konsep perancangan dan ide diharapkan menghasilkan produk rancangan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat mewakili antropomeri pelajar SMA. Sebuah prototype kursi dan meja juga akan di tampilkan sebagai hasil dari penelitian ini dengan memperhitungkan aspek kenyamanan dengan merubah ketinggian, lebar kursi, kemiringan sandaran dan penambahan penopang tangan.
Kata Kunci: Antropometri, re-design kursi dan meja,Anilisis statistik, Software Catia, RULA
1. Pendahuluan
Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) memerlukan fasilitas untuk menunjang aktivitasnya dalam melakukan kegiatan belajar di kelas. Keharmonisan antara pelajar SMA dan fasilitas pendukungnya sangat bertolak belakang dengan kondisi fasilitas yang tersedia pada saat ini. Kebutuhan akan ketepatan fasilitas meja dan kursi yang digunakan, merupakan suatu aspek keberhasilan dalam proses belajar-mengajar di SMA tersebut. Fasilitas meja dan kursi dapat dikatakan sesuai dengan kebutuhan pelajar SMA apabila rancangan fasilitasnya nyaman digunakan dan mendukung aktifitas yang di lakukan dengan efektif[1].
Faktor ergonomi yang diterapkan pada fasilitas meja dan kursi dalam ruang kelas, dapat menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan proses belajar-mengajar dalam lingkup SMA[2]. Pengamatan dilakukan dalam batas ketepatan pengunaan fasilitas meja dan kursi di dalam ruang kelas dan dampaknya terhadap kenyamanan pelajar dalam melakukan aktivitas belajar mengajarnya.
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati aktifitas proses pelajar mengajar yang dilakukan oleh pelajar di Kabupaten Pidie, Aceh dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan elemen pembuatan meja dan kursi yang ada, sehingga dapat tercipta kenyamanan pelajar saat beraktifitas, khususnya bila ditinjau dari dimensi fasilitas duduk sesuai dengan antripometri pelajar SMA Kabupaten Pidie, Aceh. Adanya perbedaan tentang fasilitas duduk yang ada di SMA sehingga menimbulkan berbagai alasan yang menginformasikan
Copyright © Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI)
76 bahwa fasilitas meja dan kursi yang mereka miliki lebih bagus, nyatanya kondisi fasilitas duduk yang ada tidak mempengaruhi faktor ergonomis pada fasilitas belajar mengajarnya.
Ergonomi adalah suatu ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia merancang suatu sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman[3]. Fokus dari ergonomi adalah manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan pekerja serta kehidupan sehari-hari dimana penekanannya adalah faktor manusia[4].
Selain itu dalam penelitian ini menggunakan data antropometri. Adapun pengertian antopomentri menurut adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia yaitu ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk menangani masalah pemilihan kursi yang ergonomis[6].
Tujuan penelitian ini antara lain yaitu Menganalisa apakah fasilitas meja dan kursi yang tersedia di SMA yang ada di Kab. Pidie, Aceh sekarang sudah memenuhi syarat ergonomis, mengumpulkan data antropometri pelajar Kab. Pidie, Aceh sebagai rujukan desain kursi dan meja dan Membuat meja dan kursi yang ergonomi agar pelajar tersebut dapat melakukan aktivitasnya secara nyaman yang sesuai dengan antropometri pelajar Aceh.
2. Metode Penelitian
a. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis deskriptif, dengan pendekatan ter- hadap dimensi fasilitas meja dan kursi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Aceh Pidie bila dikaitkan dengan anthropometri pelajar Aceh. Diambil 9 SMA yang ada di Kab. Pidie, Aceh. 9 sampel SMA ini diam- bil dari 3 kontur geografis daerah yang berbeda, yang diantaranya daerah pesisir 3 SMA, daerah pegunungan 3 SMA dan daerah kota 3 SMA yang mana perbedaan daerah itu diambil agar mewakili standar data antro- pometrinya. Untuk selanjutnya masing-masing SMA diambil 30 orang pelajar sebagai sampelnya yang mana 30 pelajar tersebut dibagi atas 3 kelas yaitu: kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 jadi setiap kelas diwakili oleh 10 orang pelajar yang dibedakan menjadi 2 bagian yaitu 5 pelajar pria dan 5 pelajar wanita, yangdipilih secara acak. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap berbagai data primer, diantaranya adalah: jenis dan ukuran fasilitas kursi yang ada di SMA tersebut, data antropometri pelajar SMA tersebut.
Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap dimensi meja dan kursi,, anthropometri pelajar, serta dokumentasi aktivitas penggajaran di SMA yang di jadikan objek penelitian. Dengan waktu penelitian dilakukan selama sebulan. Fokus pengamatan adalah data anthropometri, data jenis dan dimensi fasilitas meja dan kursi. Untuk data tambahan, wawancara terhadap pelajar juga dilakukan secara terbuka sebagai penunjang akurasi data, dan bertujuan menyaring informasi yang lebih dalam dan relevan. Wa- wancara terhadap pelajar difokuskan pada kebiasaan palajar pada saat duduk, posisi duduk, serta keluhan pengguna pada saat dan setelah beraktifitas. Data sekunder diperoleh dari dokumen resmi dan dokumen pribadi baik melalui rekaman gambar, foto maupun video.
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di Kabupaten Pidie, Aceh, dengan objek pengamatan adalah fasilitas belajar di kelas yaitu kursi dan meja belajar. 9 sampel SMA ini diambil dari 3 kontur geografis daerah yang berbeda, yang diantaranya daerah pesisir 3 SMA, dae- rah pegunungan 3 SMA dan daerah kota 3 SMA yang mana perbedaan daerah itu diambil agar mewakili standar data antropometrinya.
c. Metode Analisa Data
Teknik sampling dilakukan dengan mengadakan pengukuran anthropometri terhadap pelajar yang ada di SMA Aceh Pidie dan pengukuran dibagi atas dua cara pengukuran yaitu pengukuran dinamis dan pengukuran statis, dengan melakukan pengamatan studi gerak terhadap postur tubuh saat duduk dan beraktifitas[7]. Hasil perhitungan dimensi dari pengolahan data anthropometri dibandingkan dengan dimensi fasilitas meja dan kursi yang sudah ada, serta hasil wawancara dan observasi lapangan. Analisis lanjutan dilakukan terhadap beberapa data yang diperoleh, seperti dimensi, material.
a. Hasil Awal Sofware Catia Analisis RULA
Adapun hasil awal yang di peroleh dari analisa yang menggunakan sofware Catia[8]. Yang mana hasil tersebut diperoleh dari data ukuran kursi awal yang di padukan dengan ukuran tubuh siswa yang menggunakan analisis RULA yang ada pada sofware Catia maka didapat hasil sebagai berikut :
Copyright © Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI)
77 Tabel 2.1 Hasil analisis Awal
NO Keterangan Nilai Warna 1 Upper Arm 1
2 Foream 1
3 Wrirst 1
4 Wrist Twist 1 5 Posture A 1
6 Muscle 1
7 Force/Load 3 8
Wrist and
Arm 5
9 Neck 1
10 Trunk 1
11 Leg 1
12 Posture B 1 13
Neck,Trunk
and Leg 5
Final Score 6
b. Hasil proses dari software Catia dan RULA
Dari hasil gambar meja dan kursi digabungkan dengan antropometri yang ada maka kita dapat melihat hasilnyanya apakah pembuatan meja dan kursi sudah sesuai dengan antropometri yang ada adapun hasil dari Software Catia tersebut bisa kita liat pada gambar berikut ini:
GAMBAR 2.2 Catia Isometri
Gambar 2.3. Catia tampak depan
Copyright © Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI)
78 Gambar 2.4. Tampak Samping
Tabel 2.2. Analisis Hidrologi NO Keterangan Nilai Warna 1 Upper Arm 1
2 Foream 2
3 Wrirst 1
4 Wrist Twist 1 5 Posture A 1
6 Muscle 1
7 Force/Load 3 8
Wrist and
Arm 2
9 Neck 1
10 Trunk 1
11 Leg 1
12 Posture B 1 13
Neck,Trunk
and Leg 2 Final Score 3
3. Hasil dan Pembahasan Penelitian a. Analisis
Salah satu fasilitas untuk kegiatan belajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah meja dan kur- si. Pada saat duduk, tulang duduk akan menyangga keseluruhan tubuh bagian atas melalui poros tu- lang belakang. Bentuk kursi akan dipengruhi oleh anatomi tubuh dan kebutuhan akan bagian-bagian penyangga organ tubuh lainya[9]. Hal ini bertujuan supaya beban tubuh dapat terdistribusi secara merata kebidang sandaran dan alas duduk. Sementara fungsi meja pada proses belajar yaitu sebagai menulis dan membaca. Sehingga ketinggian akan dipengaruhi oleh anatomi,hal tersebut akan ber- pengaruh pada kenyamanan menulis dan membaca.
b. Interpretasi Hasil
Kursi dan Meja hasil pemenentukan dimensi sudah memenuhi penjabaran semua kebutuhan pemenentukan dimensi yang dibuat. Kebutuhan akan ketinggian dan lebar kursi dan meja yang sesuai dengan anatomi pelajar SMA tersebut, serta penambahan sandaran tangan yang bisa membuat pelajar menyadarkan tanganya pada saat guru lagi menerangkan atau pada waktu tidak menulis, dan selain itu juga merubah sudut sandaran kursi dari 105° menjadi 115°, tujuan merubah sudut sandaran tersebut adalah biar punggung pelajar tersebut lebih landai dan pelajar akan lebih rileks namun masih terlihat sopan pada saat mereka mengikuti aktivitas belajar.
Seperti hanya laayaknya penelitian lain, penelitian ini masih banyak kekurangan diantaramya da- lam segi desain, alas duduk yang masih keras, material yang di butuhkaan dalam pembuatan kursi dan meja tersebut.
Copyright © Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI)
79 4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :
1. Peneliti ini menghasilkan kursi dan meja belajar yang baru, redesain dari kursi dan meja yang telah digunakan pada saat ini, kursi dan meja pelajar SMA yang dihasilkan dengan menggunakan pendekatan antropometri pada pemenentukan dimensinya agar pengguna kursi dan meja merasa nyaman.
2. Mendapatkan data antropometri pelajar SMA Kabupeten Pidie.
3. Menghasilkan Analisa yang mana nilai awal 6 yang berarti penuh resiko berubah menjadi nilai 3 yang berarti minim resiko.
5. Saran
1. Penentuan kualitas bahan dan estimasi biaya yang layak di gunakan untuk membuat kursi dan meja ini.
2. Penentuan desain bentuk serta warna yang cocok untuk kursi ini agar terlihat dinamis dan efisien.
6. Referensi
[1]. Ahmad dan I Wayan Sukania (2007), Perancangan dan Pengembangan Kursi Ergonomis untuk Pen- jahit Yang Menggunakan Mesin Jahit Merk Brother (Studi kasus Di Perusahaan Konveksi PT. Gen Hut - Jakarta Timur),Jurnal,2-3
[2]. Agung Kristanto dan Dianasa Adhi Saputra (2011) Perancangan Meja dan Kursi Yang Ergonomis Pada Stasiun Kerja Pemotongan Sebagai Upaya Peningkatan Produktipitas, jurnal.
[3]. Adi Dwi Arta (2011), Perancangan Ulang Alat Mesin Pembuatan Es Puter Berdasarkan Aspek Er- gonomi, Skripsi.
[4]. Barnes, R.M (1980), Motion and Time Study, toronto : John Wiley & Sons.
[5]. Bridger, R.S (1995), Introduction to Ergonomics, McGRAW-HILL
[6]. Deni nurkertamanda, Singgih Saptadi, dan Dani Dwi Herviani (2006), Perancangan Meja dan Kursi Anak Menggunakan Metode Quality Fungtion Deployment (QFD) Dengan Pendekan Antropometri dan Fisik Anak, Jurnal, 1.
[7]. Eko Nurmianto (1996), Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, penerbit Guna Widya, jakarta.
[8]. Edi Wiranata (2011), Redesain Kursi Kuliah Wrgonomis Dengan Pendekatan Antropometri, Skripsi,III- 1 – III-8.