• Tidak ada hasil yang ditemukan

penentuan lokasi penjualan keripik singkong - Repository UMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penentuan lokasi penjualan keripik singkong - Repository UMA"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat akademik yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada program studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Medan Area. Bapak Sutrisno ST, MT, selaku Ketua Community Center yang membantu penulis dalam terselesaikannya penelitian skripsi ini.

Staf pengajar dan pegawai Universitas Medan Area khususnya program studi Teknik Industri telah banyak membantu penulis dalam pengerjaan disertasi ini. Kedua orang tua dan saudara-saudaraku tercinta serta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis dalam bentuk doa, moril dan materi dalam menyelesaikan skripsi ini. Sahabat terdekat saya adalah Siska Dewi, Putri Damayanti, Fakhrunnisa, Desy Annisa Surhalim, Anie Afrilla dkk yang telah banyak membantu dan mendukung saya selama proses penyelesaian skripsi ini.

Rekan-rekan mahasiswa teknik industri khususnya rekan-rekan Ĺ tambuka angkatan 2015 banyak membantu penulis dengan saran dan masukan yang berguna untuk menyelesaikan tugas ini.

Latar Belakang

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian terhadap pelanggan (konsumen) dan bagaimana mengidentifikasi lokasi yang potensial untuk memasarkan produk keripik singkong. Penentuan lokasi pemasaran produk didasarkan pada tingkat kejahatan yang mungkin terjadi di lokasi yang dipilih; dalam hal ini tingkat kejahatannya rendah. Lokasi pemasaran juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yaitu ketersediaan listrik dan akses jalan yang baik, serta fasilitas pendukung yaitu kedekatan lokasi dengan tempat ibadah dan restoran.

Serta status sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi atau yang melewati lokasi pasar yang akan dipilih yaitu pendapatan masyarakat.

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan penelitian ini difokuskan pada pelanggan atau konsumen pada pabrik, karena jumlah respondennya adalah 30 orang.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Analytical Hierarchy Process (AHP)

Thomas Lorie Saaty (1987) menyatakan bahwa AHP merupakan teori pengukuran yang digunakan untuk memperoleh skala rasio baik dari perbandingan berpasangan diskrit maupun kontinu. Hierarki diperlukan untuk menggunakan AHP untuk mendefinisikan masalah dan perbandingan berpasangan untuk menentukan hubungan dalam struktur. Dalam hierarki tersebut terdapat tujuan utama, kriteria, subkriteria dan alternatif yang akan dibahas.

Hasil perbandingan berpasangan ini membentuk matriks yang skala rasionya diturunkan dalam bentuk vektor eigen utama atau fungsi eigen. Dalam setiap pembahasan akan ditekankan pada pengambilan sampel, pembuatan perkiraan tanggal dan interval, rata-rata data, jumlah (total), proporsi dan banyaknya unsur populasi (objek) yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang perlu diamati, cara menghitung pengambilan sampel. kesalahan (sampling error) sebagai ukuran tingkat keakuratan, dan yang terpenting bagaimana menentukan besarnya sampel, yaitu berapa persentase sampel yang akan diambil dari populasi. Singkatnya, AHP merupakan teori umum pengukuran yang digunakan untuk mencari skala rasio, baik dari perbandingan berpasangan diskrit maupun kontinu.

Analytical Hierarchy Process (AHP) juga dapat menyederhanakan permasalahan strategis dan dinamis yang kompleks dan tidak terstruktur menjadi beberapa bagian. Selain itu, AHP juga memberikan perhatian khusus terhadap penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan keandalan di dalam dan di luar kumpulan elemen struktur. Bentuklah matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi atau dampak relatif setiap elemen terhadap setiap tujuan atau kriteria pada tingkat di atasnya.

Normalisasi data dilakukan dengan membagi nilai setiap elemen dalam array berpasangan dengan nilai total setiap kolom. Hitung nilai vektor eigen dan uji konsistensinya. Jika tidak konsisten, pengumpulan data (preferensi) harus diulang. Nilai eigenvector yang dimaksud adalah nilai eigenvector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan Matlab maupun secara manual.

Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process (AHP)

Penyusunan Prioritas

Penentuan urutan prioritas elemen dilakukan dengan melakukan perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan seluruh elemen pada setiap subhierarki secara berpasangan. Misalnya ada n objek yang diberi tanda (A1, A2, . . . , An) yang akan dinilai berdasarkan tingkat kepentingannya, termasuk Ai dan Aj, yang disajikan dalam Matriks Perbandingan Berpasangan. Nilai numerik yang diterapkan untuk semua perbandingan diperoleh dari skala perbandingan 1 hingga 9 yang ditetapkan Saaty, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Suatu unsur sangat menguntungkan dan praktis dominasinya sangat nyata dibandingkan dengan unsur mitranya. sangat penting). Suatu unsur ternyata sangat menguntungkan dan bisa dibilang sangat dominan dibandingkan dengan unsur mitranya. benar-benar paling penting). Model AHP didasarkan pada matriks perbandingan berpasangan, dimana elemen-elemen dalam matriks tersebut merupakan pertimbangan pengambil keputusan.

Matriks ini ada pada setiap tingkat hierarki dalam struktur model AHP yang memecah suatu masalah. Jika Kriteria 1 dibandingkan dengan Kriteria 2, maka Kriteria 2 jauh lebih kuat pentingnya dibandingkan Kriteria 1 dengan nilai rating 7. Jika Kriteria 1 dibandingkan dengan Kriteria 2, maka Kriteria 1 lebih ekstrim pentingnya dibandingkan Kriteria 3, dengan nilai peringkat 9.

Tabel 2.2 Skala Matriks Perbandingan Berpasangan AHP  Tingkat
Tabel 2.2 Skala Matriks Perbandingan Berpasangan AHP Tingkat

Eigen value dan Eigen vector

Vektor berdimensi n adalah susunan elemen beraturan dalam bentuk n angka, yang diurutkan berdasarkan baris, dari kiri ke kanan (disebut vektor baris atau vektor baris berurutan 1 x n) atau berdasarkan kolom, dari atas ke bottom.end (disebut vektor kolom atau Vektor Kolom terurut nx1). A adalah matriks nxn sehingga merupakan vektor bukan nol x dalam Rn. disebut vektor eigen dari A jika Ax merupakan kelipatan skalar dari x, yaitu :. Salah satu faktor penyebabnya adalah unsur manusia (pengambil keputusan) tidak selalu bisa benar-benar konsisten dalam menyatakan preferensinya terhadap unsur-unsur yang dibandingkan.

Dengan demikian, matriks pada persamaan (18) merupakan matriks yang konsisten, dimana nilai -max sama dengan nilai dimensi matriks tersebut. Jadi untuk n > 2, maka semua nilai eigen sama dengan nol dan hanya ada satu nilai eigen yang sama dengan n (konstanta pada kondisi matriks konsisten). Jika terjadi perubahan kecil pada elemen matriks É‘ij maka nilai eigennya akan berubah menjadi lebih kecil pula.

Uji Konsistensi Indeks dan Rasio

Teknik Pengambilan Keputusan

Hakikat pengambilan keputusan terletak pada perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dengan apa yang sedang dipertimbangkan dan pada pemilihan alternatif yang sesuai setelah dilakukan evaluasi (judgment) sehubungan dengan hal tersebut. Salah satu komponen terpenting dalam proses pengambilan keputusan adalah aktivitas pengumpulan informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu keputusan. Jika informasi yang cukup dapat dikumpulkan untuk memperoleh spesifikasi lengkap tentang semua tingkat efektivitas alternatif dalam situasi yang memprihatinkan, proses pembuatan atau pengambilan keputusan akan relatif mudah.

Dalam hal data tidak lengkap atau hanya berupa perkiraan atau ramalan, maka muncul unsur ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan. Dalam situasi seperti ini, pengambil keputusan mungkin tidak terlalu yakin dengan sifat dari alternatif yang ada dan efektivitas alternatif tersebut dalam mencapai tujuannya.Ketidakpastian adalah karakteristik paling sering dari situasi pengambilan keputusan yang dihadapi oleh manajemen modern. Selain itu, hal ini juga merupakan faktor yang seringkali menimbulkan kesulitan serius dalam proses pengambilan keputusan.

Kemudian kenali dan rumuskan sekokoh mungkin masalah yang akan dianalisis, rumuskan tujuan atau variabel yang ingin dicapai dalam penyelesaian masalah tersebut. Dirinci alternatif-alternatif yang menurut perkiraan, dugaan atau pengalaman dapat dilakukan dalam tindakan, strategi. 3) Langkah ketiga. Kita memperkirakan dan menganalisa akibat positif (manfaat dan efisiensi yang kita harapkan) dan akibat negatif yang tidak kita harapkan, yaitu kerugian, biaya, pengorbanan) yang akan dihasilkan dari setiap alternatif. 4) Langkah keempat.

Kita menentukan kriteria pemilihan atau keputusan, membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing alternatif, mengevaluasi dan membandingkan perkiraan manfaat dan pengorbanan dalam kaitannya dengan tujuan atau nilai yang ingin kita capai.

Kriteria yang digunakan

Penetapan lokasi ini mengedepankan aspek kriminalitas sebagai kriteria terpenting untuk menciptakan rasa aman bagi pengusaha dan konsumen. Sarana dan Prasarana merupakan alat atau bagian yang mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan dan kelancaran suatu proses, termasuk sejauh mana penentuan lokasi penjualan. Berdasarkan kriteria tersebut, sarana dan prasarana merupakan kriteria terpenting kedua setelah tingkat kriminalitas, dimana sarana dan prasarana termasuk jalan dan transportasi sangat penting dalam penentuan lokasi karena akses jalan menuju kawasan tersebut dapat dicapai dengan mudah.

Dengan demikian, pelanggan dapat memanfaatkan produk berupa jasa dari penyedia jasa yang fasilitasnya terdiri dari restoran dan tempat ibadah. Dalam penelitian ini penentuan lokasi dengan ketersediaan restoran dan tempat ibadah sangatlah penting agar konsumen dapat menjalankan ibadahnya dengan baik dan juga menikmati makanan dan minuman yang diinginkannya. Menurut Engel, Blakwell, masyarakat sebenarnya mempunyai strata sosial yang berbeda-beda, sehingga keberadaan lingkungan memegang peranan yang kuat dalam proses pengambilan keputusan untuk berperilaku positif dan berperilaku negatif. Dalam perilaku ini kita dapat memilih lokasi penjualan potensial yang sangat berpengaruh, dimana lingkungan terdiri dari kondisi lahan dan banjir, dalam menentukan lokasi sangat penting kondisi tanah dalam keadaan baik dan terlindung dari banjir.

Sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, meliputi pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, kependudukan dan lain sebagainya. Berdasarkan penelitian (Muhammad Yusuf, 2012), kriteria sosial ekonomi terdiri dari jumlah penduduk dan tingkat pendidikan. Pasalnya padatnya penduduk dan tingkat pendidikan yang baik menjadi faktor penting dalam menentukan lokasi ini.

Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara mencari atau menggali langsung dari sumbernya. Sedangkan data sekunder merupakan studi kepustakaan berupa kumpulan jurnal, artikel dan tulisan lain yang mendukung pengolahan data dalam penelitian ini.

Variabel Penelitian

Dalam hal ini peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara dengan pemilik perusahaan mengenai sejarah perusahaan dan lokasi pemasaran yang diharapkan. 33 Variabel independen yang sering disebut variabel prediktor adalah variabel yang berpengaruh positif atau negatif terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat kejahatan, sarana dan prasarana, sarana, lingkungan dan sosial ekonomi.

Dalam memilih lokasi pemasaran, beberapa hal yang menjadi alternatif pilihan adalah rendahnya kriminalitas, sarana dan prasarana, fasilitas dan lingkungan yang mendukung, serta tingkat pendapatan masyarakat (konsumen).

Kerangka Teoritis

Teknik Pengambilan Data

Teknik Pengolahan Data

Make why pairwise comparison is central mathematically to the measurement of intangible factors_The analytic hierarchy/network process.

Gambar 3.3. Diagram Metodologi Penelitian Mulai
Gambar 3.3. Diagram Metodologi Penelitian Mulai

Produk jadi dimasukkan kedalam Kotak 1.10 Bagian Pemasaran

Pabrik UD.Rezeki Baru keripik singkong

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Hierarki yang complete
Tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan
Tabel 2.2 Skala Matriks Perbandingan Berpasangan AHP  Tingkat
Tabel 2.4 Matriks Resiprokal Komparasi Berpasangan  Kriteria
+6

Referensi

Dokumen terkait

Glossary hapĂĽ sub- tribe, clan hau wind, breeze, breath, vital essence, vitality of human life hauwai damp; type of healing known as body sauna hinengaro mind, intellect hui