PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran dengan menggunakan media animasi merupakan alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran agar keterampilan anak dapat berkembang. Penggunaan media animasi pada saat pembelajaran dilaksanakan sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran yaitu untuk melatih kemampuan berbahasa pada anak.
Identifikasi Masalah
Penerapan media animasi sebagai pendekatan yang efektif untuk melatih kemampuan bercerita, berpikir, konsentrasi dan kemampuan anak sehingga dapat mengembangkan aspek kemampuan bahasa anak secara optimal. Dengan menerapkan media pembelajaran yang tepat maka aspek perkembangan bahasa anak dapat berkembang secara optimal.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan pengetahuan tentang kemampuan berbahasa anak melalui media animasi di Ra Ar-Rasyid Slarong, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo. Bagi para guru atau pendidik diharapkan dapat menambah ilmu dan pemikiran, serta pengetahuan bagi para pendidik tentang kemampuan bahasa anak terkait penggunaan media animasi.
LANDASAN TEORI
Kajian Teori
- Media Animasi
- Perkembangan Bahasa
- Penerapan Media Animasi pada Aspek Kemampuan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak merupakan upaya atau kegiatan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan lingkungannya melalui bahasa. Aspek perkembangan bahasa menurut Jamaris dalam (Robingatin dan Ulfah, 2019) perkembangan bahasa yang terdapat pada anak dapat dibedakan menjadi 3 aspek perkembangan, diantaranya: 1) Kosakata.
Kajian Penelitian Terdahulu
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses penggunaan film animasi dalam perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Al-Akbar Bandar Lampung. Akbar Bandar Lampung (Putri, 2021). Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Menggunakan Media Cerita Bergambar di Kelas A1 Kelompok Bermain Raudhotul Jannah Klaseman Kecamatan Ngatak Kabupaten Sukoharjo ini diteliti oleh Ahmad Rosyidin Institut Agama Alam Negeri Surakarta Tahun 2020. keterampilan berbahasa tidak berkembang secara optimal sesuai dengan standar tingkat perkembangan yang dicapai. Tujuan penelitian yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dengan menggunakan media cerita bergambar pada siswa kelas A1 KB Raudhotul Jannah Klaseman Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019/2020.
Dalam penelitian ini penelitian menggunakan media cerita visual sedangkan yang digunakan penulis adalah media animasi. Penelitian ini berjudul “Penerapan Media Animasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Bela Bangsa Mandiri Tanjung Bahagia Bandar Lampung”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media animasi dalam meningkatkan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Bela Bangsa Mandiri Tanjung Seneng Bandar Lampung Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif (Helwanti, 2019).
Adapun kesamaan jenis metode penelitian menggunakan variabel deskriptif kualitatif dan variabel bebas yaitu media animasi.
Kerangka Berpikir
Ditinjau dari pelaksanaan di Taman Kanak-Kanak, penggunaan media oleh guru yang disediakan oleh sekolah belum maksimal, perkembangan bahasa anak belum berkembang secara optimal, lingkungan dan sarana prasarana yang kurang memadai untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan animasi. media yang sesuai dengan tema. Perbedaan penelitian Julia Helwanti dengan penelitian penulis terletak pada variabel terikat yaitu peningkatan bahasa anak, dan lokasi penelitian. Media animasi adalah media berupa gambar bergerak yang disertai dengan visual suara dan merupakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jadi, animasi adalah suatu teknik menampilkan gambar secara berurutan yang dapat bergerak dengan objek berupa gambar yang menarik disertai dengan tulisan. Bahasa adalah alat komunikasi yang dapat kita ucapkan, tulis, atau simbolkan untuk menyampaikan gagasan, keinginan, dan perasaan kita, yang dilambangkan untuk menyampaikan makna kepada orang lain. Dengan demikian, kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran berupa media animasi sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan perkembangan bicara anak.
Perkembangan bahasa melalui pembelajaran menggunakan media animasi dapat dipicu oleh ketertarikan anak terhadap sesuatu yang dilihat secara langsung maupun tidak langsung, sehingga kegiatan pembelajaran dengan media animasi diharapkan dapat membantu meningkatkan perkembangan keterampilan berbahasa, berbicara dan belajar. juga dapat menambah kosa kata anak yang ada.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Setting Penelitian
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
- Subjek dan Informan Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran menggunakan media animasi pada aspek keterampilan berbahasa anak. Berdasarkan hasil penelitian tentang keterampilan berbahasa anak melalui media animasi di Kelompok B RA Ar-Rasyid, Slarong, Ngemplak, Sukoharjo. Kita ketahui bahwa kelompok B3 di RA Ar-Rasyid, Slarong, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo telah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media animasi untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi peneliti dalam pembelajaran menggunakan media animasi terdapat 5 level indikator. Menggunakan media animasi untuk aspek keterampilan berbahasa anak kelompok B3 di RA Ar-Rasyid, Slarong, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo. Hasil wawancara penggunaan media animasi ditinjau dari kemampuan berbahasa anak kelompok B RA Ar-Rasyid, Slarong, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo 1.
Penggunaan media animasi untuk aspek kemampuan berbahasa anak kelompok B di RA Ar-Rasyid, Slarong, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Fakta Temuan Penelitian
- Deskripsi Lokasi Penelitian
- Deskripsi Data Hasil Penelitian
Berdasarkan observasi dan wawancara, pada saat proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media animasi, ternyata pembelajaran dengan menggunakan media animasi sudah dilaksanakan di RA Ar-Rasyid Slarong, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo, yang mengakibatkan perkembangan bahasa pada anak cukup baik. dikembangkan. Pada saat observasi pada hari kamis tanggal 29 September 2022 peneliti mengamati secara langsung proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi yang dilakukan selama proses pembelajaran, sehingga ketika materi diberikan sambil menonton video pembelajaran animasi, pembelajaran dapat diberikan secara maksimal. . Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media animasi berlangsung selama proses pembelajaran dan diatur dalam kurikulum yang bersangkutan.
Dengan dua metode pembelajaran tersebut, guru kemudian akan mereviewnya saat ujian tengah semester dan ujian akhir semester, sehingga guru dapat mengetahui hasil anak dalam mengikuti pembelajaran wafa dan aisem (Observasi, 12 Oktober 2022). 5) Kegiatan inti guru memberikan materi pelajaran dengan menggunakan media animasi. Pada saat membuka kegiatan inti, guru sudah mengenalkan tema materi sesuai dengan RPPH. Dalam kegiatan pembelajaran, hampir semua anak mampu membuat 2 kalimat dengan jelas, seperti bertanya atau bercerita kepada guru dan teman.
Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media animasi sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dan dapat membantu anak dalam memperoleh kalimat atau kosa kata baru sehingga anak mengenal dan mampu menirukan kalimat baru yang diucapkan saat menonton video animasi. Penggunaan media animasi dalam pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bahasa baru yang diperoleh anak ketika menonton video animasi atau bahasa lama yang sudah dikenal anak, sehingga berdampak besar bagi perkembangan bahasa anak. Hal ini juga dapat memudahkan guru dalam menilai perkembangan kemampuan berbahasa anak dan dapat melihat potensi anak saat mengikuti pembelajaran.
Interpretasi Hasil Penelitian
Pembelajaran menggunakan media animasi yang dilaksanakan di RA Ar-Rasyid, Slarong, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo sejalan dengan pandangan Aswan dalam (Helwanti, 2019) yang menggunakan langkah-langkah penggunaan media animasi pada saat pembelajaran, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan tema Agar kegiatan pembelajaran tercapai, sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media animasi guru terlebih dahulu menyiapkan tema mingguan kemudian tema. Meskipun ruang kelas agak terbatas, namun proses pembelajaran dapat lancar dengan bantuan media animasi tersebut.
Kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak merupakan langkah yang tepat dalam pembelajaran penggunaan media animasi sehingga dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak. Peningkatan kemampuan berbahasa dengan menerapkan media animasi di kelompok B3 DI RA Ar-Rasyid, Slarong, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo dapat berjalan dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu dikembangkan oleh guru agar pembelajaran dengan menggunakan media animasi ini menjadi lebih baik. lebih baik di masa depan. Penggunaan Media Animasi dalam Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Pada Anak Usia Dini.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Islam.
Saat pembelajaran dimulai, anak memperhatikan dan memahami dengan baik materi yang disampaikan dalam pembelajaran menggunakan media animasi ini.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media animasi untuk aspek keterampilan berbahasa anak kelompok B tahun ajaran RA Ar-Rasyid, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media animasi untuk aspek kemampuan berbahasa anak cukup baik. Dapat dilihat bahwa dengan memperhatikan langkah-langkah penerapan media animasi pada saat pembelajaran yang sesuai dengan RPPH di sekolah, terdapat 6 tingkatan kegiatan pada saat pembelajaran berlangsung yaitu dimulai dengan perkenalan, dilanjutkan dengan sholat, sholat dhuha , kemudian melakukan kegiatan membaca wafa dan aisema, dilanjutkan guru melakukan kegiatan dasar materi pembelajaran sesuai topik yang direncanakan dan terakhir memberikan penilaian setelah pembelajaran selesai. Sedangkan pada indikator pencapaian perkembangan bahasa pada kelompok B3, terdapat 5 level indikator perkembangan bahasa untuk mengetahui tingkat pencapaian bahasa pada anak, diantaranya (1) Anak mampu mengucapkan 2 kalimat sederhana dengan jelas, (2) Anak mampu membuat bunyi dengan kata atau kalimat, yaitu (3) Anak mampu membuat kalimat tanya, (4) Anak mampu menghubungkan kosa kata yang baru diperoleh dan kosa kata yang sudah lama dikenal, (5) Anak mampu berkomunikasi dengan orang lain (guru dan teman).
Saran
Meningkatkan perkembangan bahasa anak usia dini dengan metode bercerita.” Jurnal informasi kimia dan pemodelan. Penerapan media animasi dalam meningkatkan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Tanjung Bahagia Bandar Lampung Bela Bangsa Mandiri.”. Penerapan film animasi dalam mengembangkan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Al-Akbar Bandar Lampung.”.
Menstimulasi bahasa anak usia dini melalui metode bercerita Anak usia dini adalah anak yang mengalami proses perkembangan mendasar dan memiliki ciri-ciri tertentu yang harus dikembangkan pada anak usia dini yaitu perkembangan bahasa. Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Menggunakan Media Cerita Bergambar di Kelas A1 Kelompok Bermain Roudhotul Jannah Klaseman Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Penggunaan metode bercerita dengan media gambar dalam meningkatkan motivasi kemampuan berbahasa anak usia dini kelompok B di TK Sultan Agung Sardonoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Selama Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):452. Jawab : iya, karena belajar menggunakan media animasi dapat menarik perhatian anak untuk belajar dan belajar tentang teknologi seperti komputer. 4 Azima BSH BSH MB BSH BSH MB BSH MB BSH 5 Naraya BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH MB BSH BSH.
