Penerapan Internet of Thing pada Aplikasi Mobile Smart Lot Parking
Fariyono*, Fera Tri Wulandari, Arief Rais Bahtiar
Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi S1 Teknik Informatika, Universitas Boyolali, Boyolali, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Abstrak−Minat masyarakat ke pusat perbelanjaan sangat tinggi. Akibatnya di waktu tertentu tempat parkir pusat perbelanjaan penuh. Informasi penuhnya tempat parkir Gedung yang tidak real-time membuat pengujung kecewa. Keterlambatan informasi ini bisa menjadi reputasi pengelola pusat perbelanjaan dalam melayani calon pengunjungnya. Oleh karena itu di perlukan suatu teknologi informasi yang bisa di akses secara real-time calon pengunjung agar tidak jera untuk datang ke pusat perbelanjaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat perancangan aplikasi guide lot parkir yang kosong dengan Internet of Things berbasis mobile. Aplikasi ini nanti akan menampilkan informasi bagian tempat parkir yang masih kosong yang dapat dipantau langsung dari smartphones.
Kata Kunci: Aplikasi mobile; Perancangan; Internet of Things; Pusat Perbelanjaan; Lot Parkir;
Abstract−Public interest in shopping centers is very high. As a result, at certain times the shopping center parking lot is full.
The full information on the building's parking space which is not real-time makes the visitors disappointed. This delay in information can be a reputation for shopping center managers in serving potential visitors. Therefore, we need an information technology that can be accessed in real-time by potential visitors so that they are not deterred from coming to the shopping center. The purpose of this research is to design an empty parking lot guide application with a mobile-based Internet of Things.
This application will later display information on the part of the parking lot that is still empty which can be monitored directly from smartphones.
Keywords: Mobile Apps; Design; Internet of Things; Shopping Center; Lot Parking
1. PENDAHULUAN
Tingginya minat masyarakat perkotaan ke Pusat perbelanjaan membuat tempat Parkir dalam Gedung mudah penuh di waktu tertentu. Informasi daya tampung parkir Gedung yang terbatas menjadi salah faktornya. Akses informasi mengenai daya tampung ini secara tidak langsung akan menurunkan jumlah pengunjung dan memicu ketidakpastian masyarakat yang akan berkunjung ke Pusat perbelanjaan tersebut. Rata-rata pengunjung pusat perbelanjaan menggunakan mobil sebagai pilihannya.
Parkir merupakan kondisi statis temporary dari suatu kendaraan yang ditinggal oleh pengemudinya karena ada aktifitas diluar kendaraan. Aktifitas ini bisa berupa kerja, bermain, olahraga, mencari hiburan, belanja di pusat perbelanjaan dan sebagainya. Biasanya pengemudi akan akan mencari tempat parkir yang dekat dengan lokasi tujuan dan nyaman saat ditinggal seperti parkir didalam Gedung. Parkir juga dapat diartikan keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari [1]. Salah satunya mengunjungi pusat perbelanjaan. Semakin inovatif suatu pengelola pusat perbelanjaan maka semakin besar pula pengunjung yang akan datang. Pengunaan robot sebagai penyambut pengunjung pusat perbelajaan contohnya akan menjadi daya tarik tersendiri pusat perbelanjaan tersebut [2]. Selain itu penggunaan teknologi running text dalam mall akan menjadi daya tarik karena sifatnya yang dinamis dan bisa diatur gerakannya jika dibandingkan plang petunjuk / spanduk yang tampilannya statis [3].
Pengunjung umumnya datang ke pusat perbelanjaan menggunakan kendaraan. Kendaraan-kendaraan ini biasanya di parkir di dalam Gedung pusat perbelanjaan. Kendaraan itu seperti mobil dan sepeda motor. Rata-rata parkir mobil di Pusat Perbelanjaan sebesar 393 per jam dan sepeda motor 678 per jam [4]. Keamanan dan kenyamanan tempat parkir menjadi faktor pendukung pengunjung pusat perbelanjaan. Untuk meningkatkan keamanan pihak pengelola menggunakan enkripsi data teknologi barcode untuk setiap kendaraan yang akan parkir [1]. Teknologi barcode terbaru yang bisa di kenali oleh kamera smartphone adalah QR Code [5]. Pengunaan QR Code semakin memudahkan penguna dalam fleksibilitas dan pencatatan data parkir. Penguna cukup scan QR Code saat akan masuk dan keluar parkiran dengan smartphone-nya [6].
Penelitian mengenai manajemen parkir dengan teknologi informasi saat ini semakin banyak. Salah satunya penelitian dengan penggunaan sensor infrared bebasis RASPBERRY PI. Alur sistem ini adalah mengintegrasikan 2 buah sensor infrared pada masing-masing area parkir untuk mendeteksi kendaraan, kamera untuk keamanan dan lampu LED sebagai indikator ketersediaan parkir [4]. Sensor infrared juga diimplementasikan untuk mendeteksi keberadaan seseorang dalam ruangan tertutup [8]. Penggunaan sensor juga digunakan dalam percepatan waktu parkir dengan menggunakan sistem smart automatic vertical parking [9]. Selain parkir dalam Gedung penerapan teknologi parkir juga sudah merambah parkir outdoor. Dengan menggunakan sensor ultrasonic berbasis Internet of Things membantu pengemudi mengetahui jumlah dan posisi lot parkir yang kosong [10] [11]. Internet of Things mulai banyak digunakan di kehidupan sehari-hari. Internet of Things merupakan penggunaan internet yang menyediakan akses terbuka ke subset data yang dipilih untuk pengembangan layanan digital secara transparan [12].
Banyak pengunjung yang akhirnya membatalkan minatnya berkunjung ke dalam pusat perbelanjaan karena sulitnya mendapatkan tempat parkir setelah masuk ke dalam Gedung. Alasan Pengunjung lebih suka memarkirkan kendaraannya di dalam Gedung karena faktor keamanan dari kriminalitas dan cuaca buruk. Memarkirkan kendaraan di dalam Gedung akan memberikan rasa nyaman kepada pengunjung saat mengunjungi dan menikmati stand-stand yang ada di dalam pusat perbelanjaan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan suatu teknologi yang bisa menginformasikan secara real-time posisi tempat parkir yang kosong kepada pengunjung.
Teknologi yang tepat adalah Internet of things. Internet of things merupakan teknologi yang yang menjembatani interaksi antara mesin dan manusia melalui internet. Internet of things sering di aplikasikan di banyak bidang seperti monitoring temperature dan kelembaban ruang server [13]. Kemudian dibidang pertanian internet of things juga sudah banyak di terapkan salah satu contohnya digunakan untuk efisiensi biaya perawatan tanaman hidroponik dan penyiraman tanaman [14] [15].
Tujuan penelitian ini adalah membuat perancangan aplikasi guide lot parkir kosong dengan Internet of things berbasis mobile. Aplikasi ini nantinya akan menampilkan informasi bagian tempat parkir yang masih kosong yang dapat dipantau langsung dari smartphone. Diharapkan dengan adanya penelitian “Perancangan Aplikasi Mobile Smart Lot Parking” ini akan membantu calon pengunjung langsung menuju tempat parkir yang kosong dengan lebih efisien. Selain itu teknologi Internet of things ini bisa menjadi salah satu bentuk pelayanan prima dan promosi dari pengelola pusat perbelanjaan untuk menarik pengunjung.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 1. Metode Yang Diusulkan
Perancangan aplikasi mobile ini merupakan pengembangan dari internet of things ini ditujukan untuk membantu pengunjung pusat perbelanjaan memantau ketersediaan lot parkir yang kosong. Tahapan perancangan aplikasi mobile smart lot parking terbagi menjadi 3 tahapan yaitu infrastruktur, server dan user interface.
1. Infrastruktur
Pada tahapan ini akan dirancang infrastruktur tempat parkir dengan menggunakan sensor PIR dan Arduino Uno. Sensor PIR sudah banyak di implementasikan dalam berbagai hal salah satunya adalah mendeteksi gerak [16]. Selain itu sensor ini juga digunakan dalam efisiensi pemakaian air wudhu [17]. Sensor ini ditempatkan dibagian atas masing-masing lot parkir Gedung. Sensor ini akan mengirimkan data ke server untuk memberitahukan kondisi lot apakah terisi atau kosong secara realtime melalui internet. Melalui internet informasi lot parkir akan di tampilkan pada aplikasi mobile smart lot parking yang telah diinstall calon pengunjung seperti yang terlihat pada Figure 2.
Gambar 2. Konsep Infrastruktur Smart Lot Parking
Figure 3 dibawah ini adalah ilustrasi tempat parkir Gedung di sebuah pusat perbelanjaan. Aplikasi ini nantinya akan menampilkan lot-lot yang kosong di tempar parkir Gedung ini berdasarkan lantai.
User Interface
1. Install Aplikasi 2.Register/Login 3. Cek Lot Parkir
Server 1. Membaca deteksi sensor 2. Mengirim data
ke user
Infrastruktur Sensor PIR mendeteksi lot
parkir yang kosong
Ada lot parkir ?
Ya Tidak
Perancangan Aplikasi Mobile Smart Lot Parking
Gambar 3. Ilustrasi tempat parkir Gedung dengan sensor PIR Arduino (Sumber gambar : https://pixabay.com (diedit))
2. Server
Pada tahapan ini server akan membaca data dari sensor PIR dan akan menyampaikan ke client atau user via smartphone. Seperti Figure 2 dapat dilihat bahwa server menerima informasi dari PIR Arduino Uno sebelum di teruskan ke Aplikasi Mobile Smart Lot Parking.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan di beberapa tempat pusat perbelanjaan di Kota Surakarta tingkat keterisian tempat parkir khususnya mobil terlihat mulai naik di masa pandemi sebelum PPKM. Pada pengamatan di bulan agustus saat pemerintah menerapkan PPKM keterisian tempat parkir sangat sepi dikarenakan tidak semua toko diijinkan untuk buka.
Setelah pemerintah mengeluarkan pelonggaran aktifitas di pusat perbelanjaan pengunjung mulai mengalami peningkatan dan tingkat keterisian tempat parkir mengalami kenaikan jika dibanding saat PPKM [18].
Data dari tahun 2020 selama pandemi okupansi pusat perbelanjaan turun drastis mencapai 80% - 90% dari sebelum adanya pandemi [19]. Dengan adanya vaksinasi secara gencar oleh pemerintah ada kemungkinan okupansi pengunjung pusat perbelanjaan akan menaik kembali [20]. Dengan begitu pengelola harus sudah siap memberikan pelayanan kepada calon pengunjung mall salah satunya dengan adanya aplikasi smart lot parking ini. Adapun hasilnya implementasi dari metode yang diusulkan terkait dengan kepuasan pengunjung mall, dan Perancangan Aplikasi Mobile Smart Lot Parking.
1. Kepuasan Pengunjung Mall
Penentuan index kepuasan pengunjung mall dalam tulisan ini menggunakan sampel wawancara langsung pengunjung mall di Indonesia. Pertanyaan yang di ajukan adalah apakah kepuasan calon pengunjung bertambah jika mall mempunyai aplikasi mobile smart lot parking. Pengunjung mall diminta menilai hasil mockup aplikasi smart lot parking . Hasilnya 12 dari 20 pengunjung mall menjawab puas jika aplikasi itu di implementasikan. Rincian hasil kuesioner dapat dilihat pada Table 1.
Table 1. Hasil Survei Index Kepuasan Pengunjung Mall
No Pertanyaan Jumlah Jawaban
1 Jika aplikasi ini ada di mall saya kepuasan saya naik 12 2 Jika aplikasi ini ada di mall saya kepuasan saya sama 6 3 Jika aplikasi ini ada di mall saya kepuasan saya menurun 2 2. Perancangan Aplikasi Mobile Smart Lot Parking
Untuk mendukung tujuan dari penelitian ini, proses usulan smart lot parking yang dijelaskan di atas perlu diilustrasikan dengan penerapannya pada smartphone lihat pada Figure 1. Berikut adalah usulan aplikasi mobile smart lot parking. Secara umum, aplikasi ini dibagi menjadi 3 bagian. pertama, membuka apikasi;
kedua, mendeteksi lot parking; dan ketiga, menampilkan.
Figure 4 Desain Antarmuka Aplikasi Mobile Smart Lot Parking
Figure 4 merupakan implementasi dari Figure 1 saat membuka aplikasi smart lot parking. Untuk dapat mendapatkan update lot parking di pusat perbelanjaan maka calon pengunjung harus masuk ke sistem dengan memasukan username dan password seperti Figure 4C. Jika calon pengunjung belum memiliki akun maka calon pengunjung diminta membuat akun baru terlebih dahulu dengan menekan tombol register seperti yang terlihat pada Figure 4B. Setelah berhasil masuk ke dalam sistem maka user akan di tampilkan 2 tombol cari parkir dan keluar seperti Figure 4D. Ketika user menekan tombol cari parkir maka sistem akan menampilkan posisi parkir yang kosong dan yang terisi dari masing-masing lantai seperti yang di tampilkan di Figure 4E. Dalam aplikasi tersebut akan menampilkan posisi lot yang kosong dengan warna biru dan terisi berwarna merah. User juga akan di berikan petunjuk arah menuju lokasi lot parkir yang kosong. Aplikasi ini mampu menampilkan lokasi lot yang kosong setiap lantainya dengan menekan tombol lantai A, B, C. atau D.
4. KESIMPULAN
Hasil survei kepuasan masyarakat pengunjung pusat perbelanjaan menaik. Adapun alasan yang umum yang di sampaikan oleh pengunjung pusat perbelanjaan adalah keterbukaan informasi sehingga bisa mengatur waktu apakah ke pusat perbelanjaan menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi publik. Aplikasi Smart Lot Parking membantu promosi dan meningkatkan kunjungan ke pusat perbelanjaan karena jarak antara masyarakat dan layanan pusat perbelanjaan semakin dekat. Di masa yang akan datang penelitian ini dapat diimplementasikan dalam sebuah prototype. Pada tahap prototype akan diuji baik UI/UXnya apakah sudah berjalan sebagai mana mestinya dan sudah sesuai harapan user atau tidak sebelum di implementasikan menjadi aplikasi yang utuh dan terukur sebelum di implementasikan di masyarakat.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini dapat terlaksana atas bantuan berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih diberikan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang telah memberikan hibah penelitian serta mahasiswa S1 Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Boyolali yang telah membantu mengumpulkan data (Nur Fadila, Joni Efendi dan Rama Pratama Zulkifli Putra)
REFERENCES
[1] M. N. Fais, A. Susanto, and T. Listyorini, “PENGEMBANGAN SISTEM PARKIR DI UNIVERSITAS MURIA KUDUS DENGAN MENGGUNAKAN ENKRIPSI DATA DAN TEKNOLOGI BARCODE,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 5, no. 2, pp. 173–180, 2014.
[2] M. D. Putro and J. Litouw, “Robot Pintar Penyambut Costumer pada Pusat Perbelanjaan Kota Manado,” J. Rekayasa Elektr., vol. 13, no. 1, p. 8, 2017, doi: 10.17529/jre.v13i1.5901.
[3] Z. Arifin and S. Safrizal, “Koordinasi Running Text Display Led Berbasis Android,” EKSAKTA J. Sci. Data Anal., vol.
19, no. 2, pp. 200–207, 2019, doi: 10.20885/eksakta.vol19.iss2.art10.
[4] P. Suthanaya, “Analisis Karakteristik Dan Kebutuhan Ruang Parkir Pada Pusat Perbelanjaan Di Kabupaten Badung,” J.
Ilm. Tek. Sipil, vol. 14, no. 1, 2010.
[5] J. Dedy irawan and E. Adriantantri, “PEMANFAATAN QR-CODE SEGABAI MEDIA PROMOSI TOKO,” J.
Mnemon., vol. 1, no. 2, pp. 56–61, 2018, doi: 10.36040/mnemonic.v1i2.39.
[6] Y. F. A. Dipa and D. Hamdani, “Smart Parking System using Android and QR Code for Widyatama University,” Int. J.
Comput. Netw. Secur. Inf. Syst., vol. 1, no. 2, pp. 55–60, 2020, [Online]. Available:
https://ijconsist.org/index.php/ijconsist/article/view/15.
[7] D. NATALIANA, I. SYAMSU, and G. GIANTARA, “Sistem Monitoring Parkir Mobil menggunakan Sensor Infrared berbasis RASPBERRY PI,” ELKOMIKA J. Tek. Energi Elektr. Tek. Telekomun. Tek. Elektron., vol. 2, no. 1, p. 68, 2014, doi: 10.26760/elkomika.v2i1.68.
[8] Wildian and O. Marnita, “Sistem Penginformasi Keberadaan Orang di Dalam Ruang Tertutup dengan Running Text Berbasis Mikrokontroler dan Sensor PIR ( Passive Infrared ),” Pros. Semirata FMIPA Univ. Lampung, pp. 25–34, 2013.
[9] Ratih Setyaningrum, H. Rahadian, Shavira, and K. I. Rochim, “PERANCANGAN DAN SIMULASI AUTOMATIC VERTICAL PARKING MENGGUNAKAN INTERNET OF THINGS,” in NCIET, 2020, vol. 1, pp. 1–10.
[10] A. D. Limantara, Y. C. S. Purnomo, and S. W. Mudjanarko, “Pemodelan Sistem Pelacakan LOT Parkir Kosong Berbasis Sensor Ultrasonic Dan Internet Of Things ( IOT ) Pada Lahan Parkir Diluar Jalan,” Semin. Nas. Sains dan Teknol., vol.
1, no. 2, pp. 1–10, 2017.
[11] Stefanus Efan, “SISTEM MONITORING PENEMPATAN LOKASI PARKIR KENDARAAN BERBASIS IOT,” J.
Syntax Admiration, vol. 2, no. 5, pp. 930–950, 2021, doi: 10.46799/jsa.v2i5.238.
[12] A. Zanella, N. Bui, A. Castellani, L. Vangelista, and M. Zorzi, “Internet of Things for Smart Cities,” in IEEE Internet of Things Journal, 2014, vol. 1, no. 1, pp. 22–32, doi: 10.1109/JIOT.2014.2306328.
[13] M. Alvan Prastoyo Utomo, A. Aziz, Winarno, and B. Harjito, “Server Room Temperature & Humidity Monitoring Based on Internet of Thing (IoT),” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1306, no. 1, 2019, doi: 10.1088/1742-6596/1306/1/012030.
[14] K. Deden, “Penerapan Teknologi Internet of Thing (IoT) pada Bisnis Budidaya Tanaman Hidroponik sebagai Langkah Efisiensi Biaya Perawatan,” in Prosiding Festival Riset Ilmiah Manajemen & Akuntansi, 2018, vol. 3, no. 1, pp. 682–
690, [Online]. Available: http://prosidingfrima.stembi.ac.id/index.php/prosidingfrima/article/view/255.
[15] M. Ashraf, Z. Abidin, N. Nabilah, A. Ramli, I. Hazwam, and A. Halim, “Real-time Nutrient Film Technique Management
and Monitoring System Using Internet of Thing,” J. Nas. Komputasi dan Teknol. Inf., vol. 1, no. 1, pp. 22–26, 2019, doi:
10.32672/jnkti.v1i1.733.
[16] R. Toyib, I. Bustami, D. Abdullah, and O. Onsardi, “Penggunaan Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) Untuk Mendeteksi Gerak Berbasis Short Message Service Gateway,” J. Pseudocode, vol. 6, no. 2, pp. 114–124, 2019, doi:
10.33369/pseudocode.6.2.114-124.
[17] R. Latuconsina et al., “Pemanfaatan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) dan Mikrokontroler Atmega 16 Untuk Efisiensi Pemakaian Air Wudhu,” J. Inform. J. Pengemb. IT, vol. 02, no. 02, pp. 18–22, 2017, doi: 10.30591/jpit.v2i2.525.
[18] R. N. Mulyana, “Kunjungan ke pusat perbelanjaan meningkat bertahap sejak diberlakukan pelonggaran,” Kontan.co.id, 2021. https://newssetup.kontan.co.id/news/kunjungan-ke-pusat-perbelanjaan-meningkat-bertahap-sejak-diberlakukan- pelonggaran (accessed Sep. 16, 2021).
[19] E. Yanwardhana, “2020 Mal Sempat Sepi Hanya 10% Pengunjung, Tahun Ini Gimana?,” CNBC Indonesia, 2021.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210105170728-4-213705/2020-mal-sempat-sepi-hanya-10-pengunjung-tahun- ini-gimana (accessed Sep. 16, 2021).
[20] R. A. P. Rini, “Jokowi Minta 41 Juta Dosis Stok Vaksin Covid-19 di Daerah Segera Disuntikkan,” tribunnews.com, 2021.
https://www.tribunnews.com/nasional/2021/09/14/jokowi-minta-41-juta-dosis-stok-vaksin-covid-19-di-daerah-segera- disuntikkan (accessed Sep. 16, 2021).