• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAN "

Copied!
142
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Guru tidak menggunakan berbagai metode lain, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan sehingga cenderung berbicara sendiri. Kreativitas guru kurang menarik perhatian siswa, karena pembelajaran terfokus pada guru, sehingga siswa sangat lambat menangkap pembelajaran, siswa tidak mau mengungkapkan ide atau gagasan baru, sehingga siswa malu untuk bertanya dan mengungkapkan diri.

Batasan Masalah

Hasil belajar siswa masih rendah ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum menuntaskan KKM di MTs Mambaul Ulum Metro.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Sesilia Pradita Novita Sari tahun 2017 berjudul “Penggunaan metode bermain peran (role play) untuk meningkatkan keterampilan dan sikap bekerjasama dalam bermain drama bagi siswa kelas VIII B SMP Institut Indonesia Yogyakarta”. Kemiripan penelitian di atas dengan penelitian ini dapat dilihat dari metode role play dan penggunaan hasil belajar. 10 Sesilia Prdita Novita Sari, “Menggunakan metode bermain peran untuk meningkatkan keterampilan dan sikap bekerjasama dalam bermain drama bagi siswa kelas VIII B SMP Indonesia Yogyakarta”.

11 Rafidah, “Pengaruh metode role playing terhadap peningkatan hasil belajar siswa MTs Aqidah Akhlak Kulo Kabupaten Sidrap.

Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam

  • Pengertian Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
  • Indikator Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Sejarah
  • Materi Sejarah Kebudayaan Islam

Menurut Slamet faktor internal yang mempengaruhi belajar dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. a) Faktor keluarga. Hal itu karena Muawiyyah bin Abu Sufyan tidak puas dengan kebijakan Khalifah Ali bin Abi. Kelompok ini adalah orang-orang yang kecewa dengan peristiwa tahkim Ali bin Abi Thalib.

Alija bin Abi Thalib dibunuh pada tahun 661 oleh kelompok Khawarij.

Metode Bermain Peran

  • Pengertian Metode Bermain Peran
  • Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Bermain Peran
  • Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain Peran

Aida dan Rini, mengatakan bahwa metode bermain peran adalah cara mengajar yang dilakukan guru dengan menirukan perilaku situasi sosial. Menurut Tri, Metode Bermain Peran adalah cara menguasai materi pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan. Menurut Azizah, metode bermain peran adalah permainan yang memerankan tokoh atau benda yang ada di sekitar anak sehingga dapat mengembangkan imajinasi dan penghayatan terhadap kegiatan yang dilakukan.

Sedangkan menurut Moeslichatoen, bahwa metode bermain peran adalah suatu peristiwa yang mempermainkan tokoh atau benda dalam situasi tertentu sehingga dibiasakan oleh anak untuk.

Penerapan Metode Bermain Peran Dalam Peningkatan Hasil

  • Penggunaan Metode Bermain Peran Dalam Peningkatan
  • Langkah-Langkah Metode Bermain Peran

Jadi menggunakan metode bermain peran adalah proses pendidik menggunakan metode bermain peran dengan mengelompokkan siswa untuk memerankan tokoh-tokoh dalam materi khalifah Bani Umayyah agar siswa aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, suasana pembelajaran akan menyenangkan dan dimotivasi oleh minat belajar yang akan berdampak pada peningkatan hasil belajar yang dibuktikan dengan nilai hasil pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Pada awalnya akan banyak siswa yang masih bingung bagaimana memainkan perannya atau bahkan tidak sesuai dengan peran yang seharusnya dimainkan.

Siswa diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema role play yang dilakukan dan menarik kesimpulan.

Hipotesis Tindakan

METODOLOGI PENELITIAN

  • Variabel Bebas dan Indikatornya
  • Variabel Terikat dan Indikatornya
  • Lokasi Penelitian
  • Subjek dan Objek Penelitian
  • Rencana Tindakan
    • Siklus I
    • Siklus II
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Pengumpulan Data
    • Lembar Observasi
    • Soal Tes
    • Dokumentasi
  • Teknik Analisis Data
  • Indikator Keberhasilan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya peningkatan pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII MTs Mambaul Ulum Metro dengan menggunakan Metode Role Playing. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa serta menyampaikan metode yang akan digunakan yaitu metode role play. Peningkatan aktivitas guru dapat dilihat pada tabel di atas dengan rata-rata 3,5 sehingga dapat dikatakan aktivitas guru menggunakan metode Role Play dalam proses pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan dalam setiap pertemuan mengalami peningkatan walaupun belum mencatat pertumbuhan yang tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan agar kegiatan guru dapat meningkat dan lebih baik lagi sehingga berpengaruh dalam pertumbuhan. hasil belajar siswa melalui penggunaan metode pembelajaran Role Playing. Ada beberapa siswa yang tidak berani ketika guru menugaskan siswa untuk tampil ke depan saat bermain peran. Setelah drama selesai, semua orang menutup dan menyebutkan apa yang terjadi dalam permainan peran.

Peningkatan aktivitas guru dapat dilihat pada tabel di atas dengan rata-rata 4,05, sehingga dapat dikatakan aktivitas guru menggunakan metode Role Playing dalam kriteria proses pembelajaran. Peningkatan jumlah hasil belajar dipengaruhi oleh ciri-ciri metode pembelajaran bermain peran yang terdiri dari kerjasama kelompok. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di atas, maka penggunaan metode pembelajaran bermain peran digunakan sebagai alternatif baru yang memberikan sumbangan pemikiran kepada guru atau pembelajaran sejarah kebudayaan Islam dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan diskusi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode role play dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII Sejarah Kebudayaan Islam MTs Mambaul Ulum Metro tahun ajaran 2021/ 2022. Penerapan metode bermain peran berbantuan media konkrit dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

MTs Mambaul Ulum berdiri pada tahun 1999 di bawah naungan Yayasan Sunan Gunung Jati, Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum yang terletak di Desa Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Provinsi Lampung. Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan nama dan jabatan serta perubahan kepengurusan yayasan pada tahun 2015 MTs Mambaul Ulum saat ini berada di bawah naungan Yayasan Mambaul Ulum Metro yang berkedudukan di tempat yang sama. Yayasan ini juga membawahi lembaga lain yaitu Madresah Aliyah (MA) Mambaul Ulum, MTs Mambaul Ulum International Islamic School dan Panti Asuhan Gunung Jati.

MTs Mambaul Ulum didirikan pada tahun 1999 dengan alasan melihat kondisi siswa lulusan SD/MI di wilayah Kota Metro, termasuk para santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum sendiri banyak yang belum berusia sekolah. melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. MT's Mambaul Ulum didirikan dengan tujuan untuk menjaring lulusan SD/MI agar mereka semua melanjutkan ke jenjang MT dan untuk melaksanakan program pendidikan 9 tahun yang dirancang oleh pemerintah. Visi MTs Mambaul Ulum merupakan imajinasi moral yang dijadikan landasan atau acuan dalam menentukan tujuan atau kondisi masa depan madrasah secara khusus yang diharapkan oleh madrasah.

Visi MT Mambaul Ulum merupakan turunan dari visi Pendidikan Nasional yang dijadikan landasan atau acuan untuk merumuskan misi tersebut.

Temuan Khusus

  • Deskripsi Data Hasil Penelitian

Siswa mendengarkan penjelasan singkat guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Role play, kemudian guru memilih siswa yang pandai memainkan peran yang diberikan oleh guru, dan guru membimbing siswa yang terpilih untuk membuat role play . Setelah selesai drama, semua siswa mengembalikan bajunya dan mampu menyelesaikan dan menyebutkan apa yang terjadi dalam role play. Siswa mendengarkan penjelasan singkat guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Role play, kemudian guru memilih siswa yang pandai memainkan peran yang diberikan oleh guru, dan guru membimbing siswa yang terpilih untuk membuat role play .

Setelah selesai bermain drama, semua siswa mengembalikan bajunya dan mampu menyelesaikan dan . Jelaskan apa yang terjadi dalam permainan peran. Siswa Persentase Kegiatan Belajar Siklus 1 Tidak Ada Kegiatan Memperhatikan guru. menjelaskan materi.. maju melakukan role play.. melengkapi hasil role play.. hasil tabel diatas diperoleh dari data hasil belajar siswa pada pertemuan pertama siklus pertama dan pertemuan kedua siklus kedua. Siswa mendengarkan penjelasan singkat guru tentang penerapan metode pembelajaran role playing, kemudian guru memilih siswa yang mampu memainkan peran yang diberikan oleh guru, dan guru membimbing siswa yang terpilih untuk bermain peran.

Siswa mendengarkan penjelasan singkat guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Role Play, kemudian guru memilih siswa yang pandai memainkan peran yang diberikan oleh guru, dan guru membimbing siswa yang terpilih untuk melakukan role play. Setelah selesai drama, semua siswa mengembalikan bajunya dan mampu menyelesaikan dan menyebutkan apa yang terjadi dalam role play. Kegiatan ketiga siswa maju ke depan untuk bermain peran pertemuan I yaitu 90 dan pertemuan II yaitu 95 dengan rata-rata 92,5.

Dari kelima kegiatan rata-rata tertinggi siswa dapat memperoleh hasil role play yaitu sebanyak 97,5 dan aktivitas terendah adalah 85. Penggunaan metode pembelajaran role play pada siklus II belum memberikan hasil yang optimal bagi hasil belajar siswa. , berdasarkan hasil observasi atau observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus II ditemukan hal-hal sebagai berikut :.

Pembahasan

  • Outline
  • Alat Pengumpul Data
  • Naskah Drama
  • Surat Izin Research
  • Surat Balasan Izin Research
  • Surat Tugas
  • Surat Izin Pra-survey
  • Surat Balasan Izin Pra-survey
  • Surat Bimbingan Skripsi
  • Surat Keterangan Bebas Pustaka
  • Surat Keterangan Bebas Jurusan
  • Kartu Konsultasi Surat Bimbingan Skripsi
  • Surat Keterangan Lulus Uji Turnitin
  • Dokumentasi
  • Daftar Riwayat Hidup

Berdasarkan tabel di atas data hasil belajar dengan topik “Khalifah Bani Umayyah” setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dengan 2 pertemuan, 12 siswa yang menyelesaikan kegiatan pre-test dan 18 kegiatan post-test, sehingga hasil belajar siswa miliki selama siklus kedua. Dari siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada siklus I II sudah mencapai target yang ditentukan karena siswa yang mampu mencapai KKM sudah mencapai 75% karena sudah tuntas pada siklus II, sehingga tidak perlu ditambah lagi. menjaga siklus. . Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar pada pre test siklus I rata-rata 56,2 dan persentase 20%.

Sedangkan di II. derajat ketuntasan hasil belajar pada pre test diketahui rata-rata sebesar 79,75 persen dari 80%, hal ini menunjukkan bahwa tujuan yang diinginkan mengenai ketuntasan hasil belajar siswa tercapai, seperti pada akhir siklus. siklus itu melebihi target yang ditetapkan sebesar 75%. Berdasarkan hasil analisis secara umum aktivitas dan hasil belajar meningkat dari I. menjadi II. Diharapkan penggunaan metode pembelajaran role play tidak hanya digunakan pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam saja, tetapi dapat digunakan pada mata pelajaran lain seperti Aqidah Akhlak dan sebagainya.

Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar pada siklus I yaitu 74,25, dan pada siklus II yang meningkat sebesar 80 mengalami peningkatan sebesar 5,75. Sehingga hasil belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tunduk pada Khalifah Bani Umayyah dan bekerja keras untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang belum tercapai. Siswa kelas VII MTs Mambaul Ulum Metro hendaknya terus meningkatkan hasil belajarnya khususnya pada bidang Sejarah Kebudayaan Islam dan pada umumnya pada bidang studi lainnya.

Meningkatkan aktivitas pembelajaran melalui metode role play pada pembelajaran tematik di Kelas III.” Jurnal Pendidikan dan. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqh dengan Menerapkan Metode PQRST (Preview, Question, Read, Summarize, Test) Siswa Kelas V Mi Ismaria Al-Qur'aniyah Raja Basa Bandar Lampung Tahun Pelajaran Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam 8, TIDAK. Peningkatan hasil belajar dengan metode role play siswa kelas X IPA.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 6, no.

Siswa mendengarkan penjelasan guru Siswa mendengarkan penjelasan guru pelajaran sejarah untuk role play.

Referensi

Dokumen terkait

181210048, yang berjudul Penggunaan Metode Bermain Peran Terhadap Keaktifan Belajar Siswa di MTs Mathla’ul Anwar Pada Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam, telah dapat