• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Penerapan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SDN 2 Troso

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Penerapan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SDN 2 Troso"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Received Mei 30, 2023; Revised Juni 22, 2023; Accepted Juli 17, 2023

Penerapan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SDN 2

Troso

Daniela Arnesti Nailufar

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Dwiyana Puji Lestari

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Syailin Nichla Choirin Attalina

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Jl. Taman Siswa Pekeng Tahunan, Jepara, Jawa Tengah Korespondensi penulis: danielaarnesti.07@email.com

Abstract: This study aims to apply a calculation technique using the cross-line method to improve the ability to understand mathematical concepts in class III students at SD N 2 Troso. The research was carried out because there were difficulties in working on multiplication numbers and the lack of variations in learning methods carried out by educators. The cross-line calculation method is used as a tool to make it easier for students to solve multiplication problems. This study used a quantitative approach with a pre-experimental research design. The research sample consisted of third grade students at SD N 2 Troso. Data was collected through tests of understanding mathematical concepts before and after applying the cross-line method of calculation techniques.

The results showed that there was a significant increase in students' ability to understand mathematical concepts after applying the cross-line method of calculation techniques. The findings of this study indicate that the application of calculation techniques using the cross-line method can be an effective strategy in increasing students' understanding of mathematical concepts in class III. The implication of this research is the importance of a variety of creative and fun learning methods to help students overcome difficulties in learning mathematics, especially in multiplication problems.

Keywords: calculation technique, cross-line method, ability to understand mathematical concepts, learning mathematics, third grade students.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknik perhitungan dengan metode cross-line guna meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika pada peserta didik kelas III di SD N 2 Troso.

Penelitian dilakukan karena terdapat kesulitan dalam mengerjakan soal perkalian bilangan dan kurangnya variasi metode pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Metode perhitungan cross-line digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah peserta didik dalam menyelesaikan soal perkalian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian pra-eksperimen. Sampel penelitian terdiri dari peserta didik kelas III di SD N 2 Troso. Data dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep matematika sebelum dan setelah penerapan teknik perhitungan dengan metode cross-line. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik setelah penerapan teknik perhitungan dengan metode cross-line. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik perhitungan dengan metode cross-line dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika peserta didik kelas III.

Implikasi penelitian ini adalah pentingnya variasi metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan untuk membantu peserta didik mengatasi kesulitan dalam pembelajaran matematika, khususnya dalam masalah perkalian bilangan.

Kata kunci: teknik perhitungan, metode cross-line, kemampuan pemahaman konsep matematika, pembelajaran matematika, peserta didik kelas III.

LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(2)

Penerapan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SDN 2 Troso

132 JPBB - VOLUME 2, NO. 3, SEPTEMBER 2023

pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan Latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik. Dari definisi tersebut, belajar harus menumbuh kembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Pembelajaran di sekolah terbagi menjadi beberapa mata pelajaran.

Salah satunya adalah pembelajaran matematika. Pentingnya mata pelajaran matematika dapat dilihat dari terdapatnya mata pelajaran ini di setiap tingkat pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Namun kenyataanya, peserta didik menganggap bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sulit (Nurtamam,2013). Kesulitan ini terlihat pada saat proses pembelajaran. Strategi yang dapat diambil adalah dengan membuat pembelajaran yang menyenangkan.

Mata Pelajaran Matematika sebagai kurikulum yang universal sangat mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika sangat berperan aktif dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran ini perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah, mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.

Menurut Lestari (2019) belajar matematika yang dilakukan dengan suasana menyenangkan akan lebih efektif. Pembelajaran matematika di sekolah dasar memerlukan bahan pembelajaran yang khusus. Di mana materi disampaikan secara konkret. Oleh karena itu, pendidik perlu menyiapkan bahan ajar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menyesuaikan dengan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Secara garis besar matematika terbagi dalam operasi hitung penjumlahan, operasi hitung pengurangan, operasi hitung perkalian dan operasi hitung pembagian. Dalam pembelajaran matematika kelas III sekolah dasar, terdapat materi perkalian bilangan, di mana perkalian bilangan tersebut menjadi dasar untuk bisa mengoperasikan operasi bilangan. Perkalian adalah penjumlahan berulang dari bilangan yang dikalikan.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan kemampuan berhitung peserta didik SD N 2 Troso kelas III dianggap masih kurang dalam pembelajaran matematika khususnya

(3)

pada masalah perkalian. Hal ini memerlukan strategi untuk mengatasi masalah ini karena siswa kelas III belum mampu mengerjakan soal perkalian bilangan dan juga metode pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik kurang bervariasi sehingga anak berpikir Belajar matematika itu sulit dan juga membosankan. Strategi yang bisa dilakukan adalah membuat belajar menjadi menyenangkan. Untuk mengatasi kesulitan dalam mengerjakan masalah perkalian, para peneliti membuat inovasi dengan menerapkan teknik perhitungan metode cross-line sebagai alat untuk mempermudah pengerjaan masalah perkalian.

Penggunaan metode ini digunakan sebagai alat bantu peserta didik dalam mengerjakan soal matematika, sehingga diharapkan kemampuan menghitung perkalian peserta didik dapat meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian yang difokuskan pada penggunaan metode perhitungan cross-line untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan soal berhitung perkalian bilangan. Hal ini dilakukan karena peserta didik kelas III belum mampu mengerjakan soal perkalian bilangan dan juga metode pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik kurang variatif sehingga anak menganggap ketika belajar matematika merasa kesulitan dan juga membosankan. Berdasarkan uraian diatas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Teknik Perhitungan Dengan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SD N 2 Troso.

KAJIAN TEORITIS Pengertian Cross-Line

Metode cross-line adalah suatu cara yang di pergunakan untuk memecahkan perkalian dua digit atau bahkan lebih. Cara ini di gambarkan dengan cara membuat garis yang mewakili nilai satuan, ratusan, ribuan dan seterusnya. Garis yang saling melewati garis satu dengan lainnya akan bertemu dan pertemuan garis ini lah yang akan kita hitung banyaknya atau kita jumlahkan (Sariana dan Harahap, 2017).

Hal lain, menurut Mintarjo (2018) media cross-line adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menerangkan materi pelajaran dan berkomunikasi dengan siswa, sehingga mudah memberi pengertian kepada siswa tentang konsep materi yang diajarkan dengan menggunakan gambar ruas garis atau benda yang menyerupai ruas garis. Untuk menggambar ruas garis tentu bukan hal sulit baik bagi guru maupun siswa seusia sekolah dasar. Namun demikian, agar siswa tidak hanya bisa melihat dan menggambar, ruas garis juga dapat dikonkretkan dengan benda nyata, seperti lidi, bambu, kayu, ranting, dan sebagainya. Media garis ini termasuk media yang mudah

(4)

Penerapan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SDN 2 Troso

134 JPBB - VOLUME 2, NO. 3, SEPTEMBER 2023

berarti media ruas garis ini memenuhi syarat sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.Di dalam kegiatan pembelajaran. Siswa perlu melakukan eksplorasi secara aktif dalam rangka mengkonstruksi konsep yang dipelajari sehingga konsep tersebut menjadi bermakna bagi mereka. Hal ini sejalan dengan paham konstruktivisme dari Piaget bahwa siswa membangun pengetahuan pada dirinya, artinya guru tidak memberikan materi secara langsung kepada siswa. Selain itu kegiatan yang melibatkan siswa untuk mengeksplorasi untuk menemukan ide ide baru ataupun memecahkan masalah akan meningkatkan kreativitas siswa.

Teknik Penggunaan Cross-Line

Metode perkalian Cross-Line yaitu suatu metode perkalian berbasis geometri dengan dua garis bantu paralel, vertical dan horizontal (Grain,2018). Teknik cross-line merupakan salah satu dari beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi perkalian bilangan pada pembelajaran Matematika. Teknik cross-line mengubah symbol angka perkalian menjadi symbol garis. Dengan teknik ini, siswa hanya perlu menghitung titik persilangan pada garis yang telah dibuat dengan cara mendatar dan tegak. Selain memudahkan siswa dalam memahami konsep perkalian bilangan, teknik ini juga dapat meningkatkan keaktifan gerak dan berpikir siswa dalam memecahkan masalah dengan cara yang menyenangkan.

Kelebihan dan Kekurangan Cross-Line

Dengan menggunakan metode cross-line ini memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan. Adapun kelebihan dari metode ini yaitu: mudah dalam mencari jawaban, hanya memerlukan waktu yang singkat, dan semua peserta didik dapat melakukannya tanpa dibutuhkan pengetahuan yang dalam mengenai perkalian. Tidak terlepas dari itu metode ini juga memiliki kekurangan yaitu: dibutuhkan ruang yang luas untuk mengerjakannya. Ruang yang luas memiliki makna bahwa dalam meengerjakannya memerlukan ruang kertas yang cukup luas/banyak untuk menggambar dan menghitungnya.

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 2 Troso tahun ajaran 2022/2023, dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 8 Laki-laki dan 12 Perempuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Total sampling merupakan metode pengambilan sampel di mana seluruh anggota populasi dijadikan sampel dalam penelitian atau survei. Dalam total sampling, tidak dilakukan pemilihan sejumlah sampel secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu, melainkan semua individu dalam populasi menjadi bagian dari sampel. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis dan

(5)

observasi untuk mengukur pemahaman konsep perkalian. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan metode Cross-Line efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep perkalian siswa. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan suatu perlakuan berupa pembelajaran yang menggunakan metode Cross-Line pada kelas III di SD N 2 Troso. Setelah melakukan perlakuan, dilakukan sebuah pengambilan data menggunakan data hasil tes tertulis dan hasil dari observasi tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan praktik pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika pada tingkat SD.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 11 April 2023 sampai 2 Juni 2023. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahapan kegiatan yaitu Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Observasi (Observing) dan Refleksi (Reflecting). Berikut ini adalah deskripsi tahapan kegiatan penlitian tindakan kelas pada mata pelajaran Matematika kelas III di SD N 2 Troso dengan penerapan metode Cross-line untuk pemahaman konsep perkalian.

1. Observasi Prasiklus

Observasi Pra Penelitian (siklus 1) di SD N 2 Troso dilakukan peneliti sebagai langkah awal dalam penelitian tindakan kelas. Dalam tahapan ini peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas yang juga mengajar pembelajaran matematika, mengamati proses pembelajaran di kelas, dan melakukan tes awal kemampuan matematika siswa. Tahap pra penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2023.

Tahapan ini dimaksudkan agar peneliti mendapat gambaran umum mengenai kegiatan belajar, mengajar, aktivitas siswa, dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran matematika di sekolah tersebut, serta untuk mengetahui pemampuan matematik awal siswa.

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti menemui Kepala SD N 2 Troso untuk meminta izin dalam melakukan penelitian pada bulan April 2023. Setelah itu, peneliti menemui guru kelas III untuk membicarakan kegiatan penelitian serta mewawancarai guru tersebut mengenai proses pembelajaran dalam kelas, problematika dan kendala yang dihadapi siswa dalam belajar matematika. Kemudian peneliti melakukan observasi dalam kelas untuk melihat secara langsung proses pembelajaran

(6)

Penerapan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SDN 2 Troso

136 JPBB - VOLUME 2, NO. 3, SEPTEMBER 2023

Berdasarkan pengamatan, peneliti melihat bahwa guru mengajar hanya munggunakan metode ceramah dan sesekali guru memberi soal untuk dikerjakan di akhir pembelajaran. Soal-soal yang diberikan guru cenderung sama dengan yang diajarkan. Guru jarang memberikan soal yang tingkatannya lebih tinggi guna melatih siswa untuk berpikir kritis. Pembelajaran lebih berpusat pada guru. Siswa jarang mengambil andil dalam proses pembelajaran serta sangat jarang dilakukan diskusi kelompok. Subjek yang diambil oleh peneliti sebagai subjek penelitian adalah kelas III. Alasan peneliti memilih kelas III adalah karena dibandingkan dengan kelas lainnya, Kelas III memiliki problematika berupa kesulitan dalam pembelajaran matematika khususnya pada perkalian. Data siswa kelas III disajikan pada tabel dibawah ini:

Jenis Kelamin Jumlah Siswa

Laki-laki 8

Perempuan 12

Total 20

2. Pelaksanaan Siklus 1

Peneliti melaksanakan kegiatan pada siklus I dengan rangkaian seperti di bawah ini.

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala keperluan dalam pelaksanaan penelitian, mulai dari menyusun RPP dan lembar tes pemahaman siswa. Secara lebih rinci rencana pelaksanaan pembelajaran dengan teknik cross-line ini disusun dalam tiga rangkaian kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pembuka, inti dan penutup. Lembar tes atau evaluasi belajar siswa pada pembelajaran pertama yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian dirancang sesuai dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan siklus pertama ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan hanya satu kali pertemuan dengan materi pokok perkalian. Pembelajaran pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Juni 2023. Dalam proses pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru yang mengajar atau menyampaikan materi.

Pembelajaran diawali dengan salam, kemudian guru menyampaikan atau menjelaskan materi perkalian menggunakan metode cross- line. Setelah menjelaskan cara pengerjaan, peneliti memberikan contoh penyelesaian soal agar siswa lebih mamahami materi. Kemudian peneliti menunjuk acak siswa untuk maju

(7)

ke depan secara bergantian dan menyampaikan cara penyelesaian soal perkalian menggunakan teknik cross-line.

Peneliti kemudian memberikan lembar evaluasi yang berisikan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam memahami materi perkalian bilangan puluhan dengan puluhan menggunakan teknik cross- line pada siklus I. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, peneliti kemudian menutup pembelajaran.

c. Observasi (Pengamatan)

Tes Pemahaman Siswa berdasarkan kegiatan evaluasi atau tes pemahaman pada akhir pembelajaran siklus I diperoleh data nilai siswa di bawah ini.

No Nama Nilai Siklus 1

1 Adhwa 86

2 Afida 100

3 Faiq 100

4 Alexandra 78

5 Atika 100

6 Aura 94

7 Dyah 89

8 Izza 61

9 Ghofar 50

10 Hania 56

11 Bening 72

12 Irvan 44

13 Akbar 44

14 Aiga 100

15 Rizqi 90

16 Maulana 100

17 Nazril 56

18 Natasya 86

19 Sally 78

20 Zelda 89

d. Refleksi

Hasil pembelajaran Matematika menggunakan metode cross-line pada siklus I secara umum dapat dianggap positif. Hal ini terlihat dari tingginya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan sejumlah besar siswa yang berhasil menyelesaikan evaluasi pemahaman melalui soal evaluasi. Setelah merefleksikan lembar kerja siswa pada soal evaluasi, peneliti menyadari bahwa penurunan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa disebabkan oleh ketidaktelitian siswa dalam menghitung jumlah titik potong garis yang digunakan sebagai acuan perkalian. Hal ini disebabkan oleh kesulitan yang dialami siswa saat mempelajari materi yang

(8)

Penerapan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SDN 2 Troso

138 JPBB - VOLUME 2, NO. 3, SEPTEMBER 2023

garis dan titik potong. Namun, penurunan tersebut bukan berarti bahwa teknik cross-line tidak efektif dalam pembelajaran Matematika materi perkalian.

Peneliti menyimpulkan bahwa teknik cross-line cukup efektif saat diterapkan pada siswa kelas III karena dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman mereka dalam materi perkalian bilangan. Pencapaian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika dengan metode cross-line berjalan dengan baik, meskipun masih terdapat ruang untuk perbaikan dan peningkatan.

B. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas yang telah peneliti lakukan memperoleh informasi serta data hasil penelitian melalui rangkaian realisasi dari rencana pelaksaan yang dibuat oleh peneliti. Pelaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode cross-line berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus 1. Kemudian memberikan soal tes evaluasi pada siswa di akhir pembelajaran siklus 2. Kegiatan Observasi juga dilakukan untuk mengumpulkan data dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus 2 dan menganalisis hasil observasi yang telah dikumpulkan untuk kemudian membuat kesimpulan atas pelaksanaan metode Cross line berdasarkan tindakan pada siklus 2. Dari hasil analisis ini dapat diketahui dalam siklus 2 ini sudah berhasil atau belum. Hasil analisis kemudian digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya. Berdasarkan realisasi pelaksanaan tersebut maka peneliti memperoleh data sebagai berikut:

No Nama KKM

Nilai Pra Siklus

Ket.

Nilai Siklus 1

Ket.

1 Adhwa 75 56 BT 86 T

2 Afida 75 65 BT 100 T

3 Faiq 75 60 BT 100 T

4 Alexandra 75 65 BT 78 T

5 Atika 75 55 BT 100 T

6 Aura 75 75 T 94 T

7 Dyah 75 55 BT 89 T

8 Izza 75 35 BT 61 BT

9 Ghofar 75 95 T 50 BT

10 Hania 75 50 BT 56 BT

11 Bening 75 60 BT 72 BT

12 Irvan 75 5 BT 44 BT

13 Akbar 75 25 BT 44 BT

14 Aiga 75 65 BT 100 T

15 Rizqi 75 44 BT 90 T

(9)

16 Maulana 75 40 BT 100 T

17 Nazril 75 55 BT 56 BT

18 Natasya 75 22 BT 86 T

19 Sally 75 55 BT 78 T

20 Zelda 75 40 BT 89 T

Total 1022 1573

Keterangan : T (Tuntas)

BT (Belum Tuntas)

Berdasarkan Data diatas, pada pra siklus hanya terdapat 1 siswa yang tuntas yang di persenkan menjadi 5% tuntas dan 95% belum tuntas. Setelah diberikan treatment kemudian siswa diberikan soal test tertulis. Dari kegiatan tersebut terdapat 13 siswa yang tuntas dan 7 siswa belum tuntas. Dengan presentasi 65% siswa tuntas dan 35% siswa belum tutas. Dari data tersebut maka dapat dilihat dengan sangat jelas bahwa menggunakan metode crossline dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa kelas III SD N 2 Troso. Presentasi kenaikan yang sangat tinggi dari 5% menjadi 65% siswa tuntas.

Perhitungan Mean Pra siklus = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 1022

20 = 51,1 Siklus 1 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 1573

20 = 78 Perhitungan Median

Pra siklus = 55 Siklus 1 = 86

Perhitungan modus Pra siklus = 55 Siklus 1 = 100

Hasil perhitungan statistic dasar diatas menunjukkan bahwa rata-rata dari nilai prasiklus siswa yaitu 51,1 sedangan rata-rata dari nilai siklus 1 siswa yaitu 78. Dari perbandingan tersebut tentu sudah sangat berbeda dan mengalami kenaikan yang sangat drastic. Untuk hasil perhitungan median pada data nilai prasiklus memiliki median 55 dan pada data siklus 1 memiliki median 86. Sedangkan untuk modus dari mashing- masing data nilai siswa prasiklus yaitu 55 dan data nilai siswa Siklus 1 yaitu 100.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian yang dilakukan di kelas III SD N 2 Troso dengan menerapkan metode cross-line untuk meningkatkan pemahaman konsep dasar perkalian bilangan dalam mata pelajaran Matematika menunjukkan bahwa penerapan metode tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa. Dari hasil penelitian tindakan kelas dapat diketahui bahwa

(10)

Penerapan Metode Cross-Line Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Peserta Didik Kelas III SDN 2 Troso

140 JPBB - VOLUME 2, NO. 3, SEPTEMBER 2023

sebesar 60%. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus penelitian yang cukup signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep perkalian bilangan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak yang telah membatu menyelesaikan artikel penelitian ini, terutama anggota kelompok yang telah banyak mendukung secara materil dan support system. Teman-teman di kelas A3 PGSD Universitas Islam Nahdaltul Ulama Jepara, dosen pembimbing, dekan FTIK UNISNU Jepara serta dari pihak manapun yang telah membantu peneliti untuk menemukan informasi.

DAFTAR REFERENSI

Ani, A., Maulana, M., & Sunaengsih, C. (2018). Pentingnya media pembelajaran terhadap perkembangan anak usia dini. Jurnal Pena Ilmiah, 2(1), 971–980.

Lestari, D Wiji. (2019). Pengaruh Penggunaan Metode Jarimatika Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Ngestirahayu. Doctoral dissertation. Lampung: IAIN Metro Mintarjo, M. (2018). Perkalian Bilangan Bulat Dengan Media Garis. Prosiding

Sendika,4(1).

Nurtamam, E. (2013). Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Madura: UTM PRESS Sariana, N., & Harahap, H. P(2017). Pembuatan Animasi 2 Dimensi untuk Meningkatkan

Minat Belajar Perkalian pada Para Siswa Kelas 2 Sekolah dasar dengan Metode Frame By frame dan Metode Cross Line. Jurnal Pendidikan,3(1).

Suwarsono dan Yayu Nurul Hidayati. (2016). Pendidikan Matematika SD dan MI. Penerbit Gava Media.

Hadi, Sutarto. (2009). Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.

Mangunsong, F. (2013). Pembelajaran Berbasis Masalah: Konsep dan Implementasi dalam Pembelajaran. Penerbit Bumi Aksara.

Sudjana, N. (2013). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Penerbit Sinar Baru Algesindo.

Soesilowati. (2016). Konsep matematika sekolah dasar. Jakarta selatan: Referensi.

Nasution, S. (2013). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Penerbit Bumi Aksara.

Gunawan, H., et al. (2013). Matematika SMA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Zulkardi. (2014). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia: Sebuah Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(1), 1-14.

Sugiman. (2011). Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 2(1), 13-23.

Referensi

Dokumen terkait

“Penerapan model problem solving berbantu media kalkulator ajaib efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep operasi hitung pada siswa kelas V SD N

Mampu menjelaskan Model praktik dalam konteks nasional dan global pengukuran kualitas dan mutu asuhan Evidence terkait asuhan kebidanan Role Model dalam asuhan kebidananC2  Ketepatan