• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan metode the power of two untuk - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan metode the power of two untuk - IAIN Repository"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Kurang percaya diri dan takut melakukan kesalahan masih menjadi kendala sebagian besar siswa di kelas V.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Apakah kekuatan dua metode dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN 02 Astomulyo?

Tujuan dan Manfaat

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengetahui penerapan metode The Power of Two dan aktivitas belajar siswa. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Metode Kekuatan Dua Siklus I. Tidak ada Aspek Skor yang diamati. Penerapan metode power of two dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 02 Astomulyo Tahun Pelajaran.

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Pengertian Aktivitas Belajar

Menurut para ahli pendidikan dan psikologi, salah satu ciri kegiatan belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku biasanya berupa penguasaan pengetahuan yang baru dipelajari atau penguasaan keterampilan dan perubahan sikap. 5 Aunurrahman, Belajar dan Belajar, (Bandung: Alfabeta, 2012) h. 3. gigih dalam tingkah laku atau potensi tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.. ciri-ciri belajar menurut Burhanuddin dan Wahyuni ​​adalah sebagai berikut: 1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.

Manfaat Aktivitas Belajar

Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Indikator Aktivitas Belajar

Belajar adalah suatu proses yang dialami individu yang mengalami perubahan pola pikir dan perilaku yang dapat dilihat dari hasil belajar individu itu sendiri. Pada hakekatnya hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar sejak awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Mengenai hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan penilaian.

Indikator Hasil Belajar

Metode pembelajaran kooperatif lainnya, melatih kekuatan dua metode, dimulai dengan mengajukan pertanyaan. Selain keunggulan di atas, kelebihan kedua metode tersebut juga memiliki kelemahan sebagai berikut. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kekuatan dua (X) metode pembelajaran.

Penerapan power of two methods pada proses pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Astomulyo dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa hingga 75%. Penelitian ini menggunakan metode Power of Two untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran PKn dengan materi pembelajaran Keputusan Bersama di SDN 02 Astomulyo. Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat sehubungan dengan penggunaan metode power of two pada PKn kelas V SDN 02 Astomulyo mata pelajaran keputusan bersama, pengambilan keputusan.

Pada pertemuan pertama penerapan metode kekuatan dua belum optimal, karena penerapan metode ini baru diimplementasikan. Penerapan metode power of two dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran kewarganegaraan siswa kelas V SD Negeri 02 Astomulyo tahun pelajaran 2016/2017. Sehingga pihak sekolah lebih memberikan motivasi kepada guru IPS yang akan menerapkan pembelajaran dengan kekuatan dua metode.

Penerapan Model Kekuatan Dua untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV B, Rukti Harjo”.

Metode Pembelajaran The Power of Two

  • Pengertian Metode Pembelajaran The Power of Two
  • Tujuan dan Manfaat The Power of Two
  • Langkah-langkah Pembelajaran Metode
  • Kelebihan dan Kekurangan The Power of Two

Pembelajaran PKn di SD/MI

Pendidikan (education) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan masyarakat Negara 32. Kewarganegaraan (civic) berarti, menurut Muhammad Numan Somatri, bahwa kewarganegaraan adalah ilmu yang membahas hubungan manusia dengan perkumpulan yang terorganisasi seperti dalam organisasi sosial, ekonomi, politik, serta hubungan antara individu dengan negara.33 Suatu bidang studi yang mempunyai . Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) adalah upaya sadar untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan memajukan sikap dan wawasan kebangsaan, cinta tanah air berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan konstitusi negara.

Hakikat PKn di Sekolah Dasar adalah sebagai program pendidikan yang dilandasi nilai-nilai Pancasila untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang diharapkan menjadi identitas yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Keputusan merupakan suatu pilihan yang dilakukan oleh seseorang dari berbagai pilihan yang ada dengan pertimbangan tertentu untuk dilaksanakan. Pengambilan keputusan dilakukan oleh satu orang, artinya pilihan dari berbagai pilihan yang ada ditentukan berdasarkan kemampuan.

Kepribadian seseorang yang terlihat di luar keluarga merupakan cerminan dari sikap dan perilaku yang dibina dalam lingkungan keluarga. Di lingkungan sekolah Anda akan menghadapi keadaan dan masalah yang berbeda dengan di lingkungan keluarga. Di sekolah kamu akan bertemu dan bersosialisasi dengan siswa lain yang memiliki kepribadian berbeda.

Karena setiap anggota masyarakat dapat memiliki pandangan, saran, usulan dan pendapat yang berbeda untuk memecahkan masalah bersama.

Hipotesis Tindakan

METODOLOGI PENELITIAN

  • Setting Lokasi Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Tehnik Analisis Data
  • Indikator Keberhasilan

Proses pembelajaran pertemuan kedua berlangsung pada hari Rabu, 31 Mei 2017 dengan komitmen waktu 2 x 3 menit dimana proses pembelajaran masih menggunakan kekuatan dua metode. Setelah menerapkan metode power of two pada siklus II, siswa sudah terbiasa berpasangan dalam pembelajaran ini. Berikut data observasi kegiatan pembelajaran dengan kekuatan dua metode: Analisis data hasil observasi kegiatan proses pembelajaran dengan kekuatan dua guru Metode Siklus I dan II dengan kekuatan dua guru Metode Siklus I dan II.

Meski demikian, peneliti yang berperan sebagai subjek dalam penerapan kekuatan kedua metode tersebut telah berusaha semaksimal mungkin dalam proses pembelajaran. Dari penjelasan di atas dapat dikemukakan bahwa kekuatan kedua metode tersebut dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS di Kelas V SD Negeri 02 Astomulyo pada tahun ajaran tersebut. Sebagai tindak lanjut dari penggunaan kekuatan dua metode di SDN 2 Astomulyo, diharapkan kekuatan dua metode dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Pengaruh kedua metode tersebut dapat meningkatkan proses pembelajaran PKn Kelas V SD Negeri 02 Astomulyo pada tahun pelajaran, dari persentase rata-rata proses pembelajaran pada siklus I sebesar 77,2% dan pada siklus II sebesar 80,33% atau terjadi peningkatan sebesar 3,13. %. Kekuatan dua metode diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif baru yang menyumbangkan pemikiran dan informasi khususnya bagi guru PKn dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penalaran. Penerapan Metode Kekuatan Dua untuk Meningkatkan Hasil Belajar Hukum Siswa Kelas V MIN Mucung Ngantu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014”.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Unggul dalam IPTEK berbasis prestasi dan imtaq. 1 Astomulyo 2 Hasil dokumentasi profil sekolah dasar negeri e) Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan lingkungan masyarakat 2 . C. Data Guru SDN 2 Astomulyo, Tabel 9.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer dari 2 kali kegiatan belajar mengajar atau tatap muka. pengelolaan pembelajaran dilakukan oleh guru yang menerapkan kekuatan dua metode dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan guru dalam menggunakan kekuatan dua metode. Berdasarkan grafik dan tabel di atas terlihat bahwa aktivitas setelah proses pembelajaran siswa yang memperhatikan guru saat menjelaskan pada pertemuan pertama adalah 61,11%, dan pertemuan kedua adalah 72,22% dengan rata-rata 66,67. % . Aktivitas belajar kelima siswa adalah mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas masing-masing 27,78%. sedangkan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 66,67%. dengan rata-rata 47,22%.

Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini, dan lebih jelasnya pada lampiran. Ketiga aspek yang mendapat penilaian negatif di atas merupakan kelemahan yang terjadi pada siklus I dan mendapat penilaian baik pada siklus II. b) Hasil kegiatan/Kegiatan II. siklus proses belajar siswa Proses belajar di II. siklus menggunakan kekuatan dua metode, kegiatan yang mengikuti proses pembelajaran siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Data aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 16 di bawah ini, dan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan grafik dan tabel di atas terlihat bahwa keaktifan mengikuti pembelajaran siswa yang memperhatikan guru saat menjelaskan sebesar 83,3% pada sesi pertama, dan 100% pada sesi kedua dengan rata-rata 91,65%. Aktivitas belajar siswa kelima yaitu mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sebesar 77,78%, sedangkan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 88,89% dengan rata-rata 83,34%. Dari kelima kegiatan yang mengikuti proses pembelajaran terlihat bahwa kegiatan yang mengikuti pembelajaran peserta didik mengalami peningkatan pada Siklus II dari sesi satu ke sesi dua.

Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan hasil belajar siklus II, dengan melihat rata-rata pre-test dan post-test yang diberikan guru kepada siswa kelas V dengan jumlah siswa 18 orang. Tabel di atas menunjukkan bahwa data hasil belajar siswa pada Siklus II hanya mencapai 63,05% pada awal tes (pre-test) dan mencapai 78,61% pada akhir siklus (post-test).% dapat mencapai hasil belajar sebesar Siswa siklus II yang sudah mencapai peningkatan hasil belajar dapat memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 75%. Sehingga kegiatan belajar siswa yang dilakukan oleh sebagian siswa tersebut adalah mengobrol dan melamun, namun penyajiannya lebih sedikit dibandingkan pada Siklus II.

Pembahasan

  • Analisis data hasil observasi kegiatan proses pembelajaran
  • Analisis aktivitas belajar siswa siklus I & II
  • Analisis data hasil belajar siswa siklus I & II

Berdasarkan pengamatan observer terhadap proses pembelajaran pada II. siklus masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu. Setelah dikenalkan metode Power of Two siswa mulai menyukai mata pelajaran PKn, ternyata pelajaran PKn tidak membosankan, karena dalam pembelajaran ini siswa berperan aktif dan membagi ilmunya melalui Aktivitas Kekuatan Dua Metode. Hal ini ditunjukkan pada I. dan II. siklus untuk indikator bertanya dan memberi pendapat sebesar 27% yaitu pada I. 50% dan pada siklus II. 77%.

Jadi, untuk indikator bertanya dan memberi pendapat, tujuan yang diinginkan sudah tercapai yaitu rata-rata peningkatan aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II, hal ini terjadi karena siswa mulai membangun rasa percaya diri terhadap kemampuannya dan berani bertanya tentang hal-hal yang mereka pikirkan. baru dan tidak mengerti. Hal ini dikarenakan siswa masih bermain dalam proses pembelajaran, pada siklus II aktivitas bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan guru meningkat sebesar 83,34% dan mengalami peningkatan sebesar 29,57%. Hal ini dikarenakan siswa masih mengandalkan teman sebayanya yang lebih mampu berpikir, pada siklus II kegiatan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan guru meningkat sebesar 77,76% dan mengalami peningkatan sebesar 41,66%.

Selama kegiatan pemaparan hasil diskusi pada siklus I masih banyak anak yang tidak berani menjelaskan di depan kelas, karena siswa masih merasa kurang percaya diri yaitu 47,22%. Pada siklus II siswa sudah mulai berani tampil di depan kelas untuk melakukan presentasi yaitu sebesar 83,34% meningkat sebesar 36,12%. Peningkatan ini terjadi karena pelaksanaan pembelajaran pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dikarenakan prosedur penggunaan metode power of two yang diikuti dan benar-benar dilaksanakan. dengan baik. dimana siswa aktif dan senang dalam proses pembelajaran sehingga mereka mampu memahami apa yang sedang dilakukan.

Penerapan model pembelajaran kooperatif kekuatan dua untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pada siswa kelas II di SDN Kalibanteng Kidul 02”.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Mengenai yang harus diperhatikan adalah membutuhkan waktu yang lama sehingga menuntut guru untuk menggunakan waktu seefisien mungkin dengan waktu yang telah ditentukan. Diharapkan siswa mendapatkan cara belajar yang baru sehingga siswa lebih tertarik untuk memahami materi melalui usaha sendiri dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan daya pikir siswa.

Referensi

Dokumen terkait

1) Memperbaiki kualitas produk dan layanan. Saat pandemi COVID 19 melanda dan menggerus UMKM di Indonesia, menjadi momentum bagi UMKM untuk memperbaiki kualitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria calon pasangan hidup menurut mahasiswa dalam membentuk keluarga sakinah dimana hampir semua jawaban responden dalam