• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan metode problem based learning

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan metode problem based learning"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

2256 PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKA KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR AN SMAN 1

Muhammad Yusri yusritalaindah@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan belajar membaca Al Qur an peserta didik setelah penerapan model Problem Based Learning (PBL). Guru menyampaikan tujuan, pokok-pokok pembelajaran, melaksanakan diskusi kelompok, mengerjakan LKPD, memberikan latihan belajar membaca Al Qur an dan kesimpulan pada mata pelajaran PAIBP kelas X IPS 6 SMAN 1 Simpang Empat.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan satu kali pertemuan dimulai dengan tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan model Problem Based Learning(PBL) observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi/pengamatan, wawancara dan dokumentasi, Analisis data dilakukan dengan perbandingan antara hasil aktivitas belajar peserta didik pada siklus 1 dan siklus 2 dengan teknik deskriptif. Artinya dari data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai fakta yang ada dan mendiskripsikan sesuai dengan fenomena.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar membaca Al Qur an peserta didik kelas X IPS 6 dalam mata pelajaran PAIBP mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan berdasarkan (1) Hasil observasi membacaAl qur an lebih meningkat dalam aktivitas listening dari 80%

menjadi 88%, oral dari 45% menjadi 61%, emotional dari 65% menjadi 84%, visual dari 35% menjadi 78%, writing dari 65% menjadi 73%, motor dari 39%

menjadi 69%,dan mental dari66% menjadi 68%. (2) Peningkatan hasil belajar membaca Al Qur an dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 12% , dari 60% menjadi 72,35 %.

Kata Kunci: ModelProblem Based Learning, membaca

(2)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

(3)

2258 aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 yaitu:

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Agar tujuan pendidikan tersebut dapat terwujud, maka dalam pelaksanaan pendidikan di lapangan di perlukan seorang guru yang mampu dalam memberikan layanan pembelajaran bagi peserta didik. Guru mempunyai peranan yang sangat penting

(4)

dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam belajar.

Dengan demikian guru merasa senang dan terpanggil untuk lebih meningkatkan mutu pembelajaran, karena faktor-faktor tersebut lebih berpengaruh dalam mewujudkan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan terutama dalam meraih prestasi belajar secara optimal.

Dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dibidang Alqur’an, guru menghadapi berbagai kendala dalam membantu kemampuan membaca Alqur’an siswanya, sebagaimana yang terjadi pada siswa kelas X IPS 6 SMAN 1 Simpang Empatyang selama ini penulis rasakan bahwa kemampuan membaca Alquran pada siswa masih jauh dari yang diharapkan. Penyebab dari ketidakmampuan membaca Alqur’an pada siswa ini tentunya bukan saja dari faktor siswa, tetapi barangkali disebabkan jugadari faktor guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, sehingga hasilnya belum optimal. Permasalahannya adalah apakah selama ini guru sudah menggunakan metode atau strategi yang tepat dalam mengajar? Apakah dalam mengajar guru sudah melibatkan siswa? Apakah guru memberikan motivasi kepada siswa dalam membaca Alqur’an?

Agar pembelajaran dapat berjalan optimal maka peran guru dalam memilih dan menggunakan strategi, model maupun metode pembelajaran sangat menentukan. Belajar efektif dan efisien dapat tercapai apabila guru dapat menggunakan atau menerapkan strategi belajar yang tepat. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan keaktifan dan

(5)

2260 mencapai peningkatan kemampuan membaca Alqur’an dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dibidang Alqur’an adalah dengan menggunakan metode Problem Based Learning .

1. Metode Problem Based Learning

1. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model Pembelajaran yang dapat menolong siswa untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini. Problem Based Learning dikembangkan untuk pertama kali oleh Howard Barrows sekitar tahun 1970an dalam pembelajaran ilmu medis di Mc MasterUniversity of Canada. 1 Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi siswa sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Beberapa definisi tentang Problem Based Learning menurut para ahli: 1. Menurut Duch (1995), PBL merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara kelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. 2. Menurut Arends, PBL merupakan

(6)

suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada masalah autentik.

. Kelebihan Model Problem Based Learning

Model pembelajaran (Problem Based Learning) ini menurut Barrow,Min liu (2005)

A. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah masalah dalam situasi nyata

B. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.

C.Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hai ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menghimpun informasi

Kekurangan Model Problem Based Learning.

Kekurangan Problem Based Learning (PBL) (Barrow,Min liu, 2005).

Proses Belajar Mengajar dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi, Proses Belajar Mengajar lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah. Dalam satu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yangtinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

Metode Penelitian B. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research)yang melibatkan refleksi diri yang berulang atau perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan ulang, tindakan dan seterusnya.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPS 6 SMA Negeri 1 Simpang Empat yang berjumlah 17 siswa (7 orang laki-laki dan 10 orang perempuan ). Kelas ini merupakan salah satu kelas dari 7 kelas IPS dan penelitian ini diadakan pada semester 1 selama pertengahan Agustus sampai pertengahan September 2021

Adapun objeknya yakni melatih kemampuan siswa membaca Al Qur an di SMAN 1 Simpang Empat

(7)

HASIL PENELITIAN A. Diskrifsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah singkat berdirinya SMAN 1 Simpang Empat

SMA Negeri 1 Simpang Empat, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Simpang Empat ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Dengan luas tanah 30.000 meter hasil Hibah/pemberian dari beberapa warga sekitar, terutama dari mantan kepala desa sendiri.

Alamat: Jl. Transmigrasi Plajau No.KM. 3,5, Baroqah, Simpang Empat, Kabupaten Tanah

Bumbu, Kalimantan Selatan 72211 Telepon:(0518) 70570

Provinsi:Kalimantan Selatan Didirikan: 23 Agustus1993

Jurusan atau peminatan:IPA, IPS, Bahasa Kurikulum:Kurikulum 2013

Aktivitas belajar peserta didik selama siklus I diperoleh skor belajar membaca Al qur an pada LKPD. Sebagai berikut:

No Nama Skor

bacaan Kepashihan Keterangan bacaan Makharajul

huruf Bacaan Madh

1 Andi Tandra 45 20 25 Terbata-bata

2 Aulia Rahmah 60 30 30 Kurang lancar

3 Ayu Salsabila 55 25 30 Kurang lancar

4 Ayu Silva Damayanti 70 30 40 Lancar

5 Dewi Sekar Ayu 60 30 30 Sedang

6 Diah Maulida 60 30 30 Sedang

7 Dwi Arya Ramadhan 65 30 35 Lancar

8 Fani Silfayani 60 30 30 Sedang

9 Harul 70 30 40 Lancar

10 M Maulana Rahman 50 25 25 Terbata-bata

11 Muhammad Rizal 60 30 30 Sedang

De sk ri

(8)

12 M.Harisul Akham 50 25 25 Kurang lancar

13 Muhammad Aiman 75 40 35 Lancar

14 Muhammad Rizwan 45 25 25 Terbata-bata

15 Norhabibah 60 30 30 Sedang

16 Nur Indah Maulidia 70 30 40 Lancar

17 Syarifah Padlun 70 40 30 Lancar

Rata-rata 60 %

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diperoleh informasi bahwa dari 17 peserta didik terperinci masih ada yang mempunyai nilai dengan kategori dibawah KKM.

Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar membaca Al qur an peserta didik kelas X IPS 6 SMAN 1 Simpang Empat pada siklus I masih rata – rata dibawah standar yaitu Skor 60.

Belajar melatih membaca Al Qur an peserta didik selama siklus II diperoleh skor belajar membaca Al qur an pada LKPD. Sebagai berikut:

No Nama Skor bacaan Kepashihan Keterangan

bacaan Makhariju

l huruf

Madh Thabie

1 Andi Tandra 70 30 40

sedang

2 Aulia Rahmah 70 40 30

lancar 3

Ayu Salsabila 75 40 35 Sedang

4 Ayu Silva Damayanti 80 40 40 lancar

5 Dewi Sekar Ayu 70 35 35 sedang

6

Diah Maulida 70 30 40 sedang

7 Dwi Arya Ramadhan 70 30 40 lancar

8 Fani Silfayani 65 35 30 sedang

9

Muhammad Rezki 80 40 40 lancar

10 M Maulana Rahman 70 30 40 sedang

(9)

11

Muhammad Rizal 75 35 40 lancar

12 M.Harisul Akham 70 30 40 lancar

13 Muhammad Aiman 80 40 40 lancar

14

Muhammad Rizwan 70 35 35 sedang

15 Norhabibah 70 35 35 sedang

16 Nur Indah Maulidia 75 35 40 lancar

17 Syarifah Padlun 70 35 35 lancar

Rata-rata 72 %

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diperoleh informasi bahwa dari 17 peserta didik terperinci bahwa perolehan skor belajar melatih membaca Al qur an peserta didik sudah diatas KKM dengan rata – rata 72,35 hal ini dikatakan bahwa penerapan metode problem based learning dianggap mampu untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Jadi dapat dikatakan bahwa kualitas belajar membaca Al qur an peserta didik kelas X IPS 6 SMAN 1 Simpang Empat dianggap sudah mampu memperoleh tingkat kemajuan yang baik.

E. Analisis kegiatan membaca Al qur an Peserta Didik.

(10)

Analisis kegiatan membaca Al qur an peserta didik dalam pembelajaran PAIBP menggunakan pendekatan model

pembelajaranProblem Based Learningdianalisis secara deskriptif dan kualitatif.

Persentase kegiatan membaca Al qur

an pada siswa terindikasi meningkat dari siklus I sampai siklus II merupakan indikator keberhasilan metode tersebut.

Tabel 4.8 Distribusi Persentase kualitas Siswa membaca Al qur an Tiap Pertemuan

No Kualitas membaca Al qur

an

Siklus I Siklus II

1 Visual

Surah Al Qur an

35 % 78 %

2 Oral

Ayat-ayat Al Qur an

45 % 61 %

3 Listining 80 % 88 %

4 Writing 65 % 73 %

5 Emosional 54 % 84 %

6 Mentalitas 66 % 68 %

7 Mobilisator Al qur an

39 % 69 %

Dari data yang disajikan dalam tabel diatas terlihat bahwa

(11)

kemampuan membaca Al qur an siswa pada setiap kategori meningkat. Hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat beradaptasi dengan model pembelajaran PBL.

Pembahasan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dapat dikatakan bahwa kegiatan belajar membaca Al qur an peserta didik kelas X IPS 6 SMAN 1 Simpang Empat bisa dilihat dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik, kategori peningkatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas belajar membaca rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar

12 % yaitu dari 60% menjadi 72,35%.

2. Meningkatnya masing – masing kategori tersebut menunjukkan bahwa peserta didik mulai bisa beradaaptasi dan sudah memahami model pembelajaran PBL, untuk selanjutnya tinggal pendampingan secara berkelanjutan agar peserta didik benar – benar memahami.

Kesimpulan

Dengan segala usaha maksimal dalam penelitian tindakan kelas, penulis sangat memperhatikan tentang perubahan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran membaca Al Qur an, mulai dari awal pelaksanaan siklus I yang

(12)

masih pasif dan kurang semangat hingga pelaksanaan siklus II mencapai peningkatan keberhasilan belajar membaca Al Quran yang oleh peserta didik cukup

baik melalui penerapan metode problem based learning.

Adapun bukti rialitasnya sudah terlihat dalam tabel diatas.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

Aksara, 2007.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Depag RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Surat Adz Zariyat:56 Depdiknas, Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta:Puskur, 2003.

Erman Suherman, Bagaimana Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, http://guruku.wordpress.com/2007.

Ibrahim, Muslimin,Pembelajaran Kooperatif,Surabaya:UNESA, 2000.

Jakarta: Gema Insani Press. 1995.

Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.

(13)

RemajaRosdakarya, 2001.

Mappanganro, Implementasi Pendidikan Islam di Sekolah, Ujung Pandang:

CV.Berkat Utami, 1996.

Muhaimin,Paradigma Pendidikan Islam,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:

RemajaRosdakarya, 2001.

Nahlawi Abdurrahman., Pendidikan Islam di rumah, Sekolah dan Masyarakat.

Nur Muhammad, Pengajaran Kooperatif dalam Kelas IPA, Surabaya:

IKIPSurabaya, 1996.

Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Slavin dalam Etin Solihatin, Cooperative Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Stahl sebagaimana dikutip oleh Etin Solihatin, Cooperatif Learning:

Jakarta: Bumi

Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: Bumi Aksara, 2010

Zakiah Daradjat,Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Referensi

Dokumen terkait

Hal inilah yang akan penulis kaji lebih dalam, yaitu mengenai Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an pada Siswa