PENERAPAN METODE USER CENTERED DESIGN (UCD) PADA WEB AIS UIN JAKARTA DENGAN STANDAR ISO 9241-210
Disusun Oleh
Ahmad Malik Fajar
11180910000120
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelas Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Apabila di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakall hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Jakarta, 11 Juli 2022
Ahmad Malik Fajar 1180910000120
v
ABSTRAK
Nama : Ahmad Malik Fajar Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Penerapan Metode User Centered Design (UCD) Pada Web AIS UIN Jakarta Dengan Standar ISO 9241-210
Sebuah website dapat dijadikan sebagai media promosi, baik berupa barang maupun jasa. Website juga dapat membangun citra instansi atau perusahaan dimata masyarakat luas, dimana hal tersebut direpresentasikan melalui tampilan website.
Namun, pada kenyataannya terdapat beberapa website yang masih memiliki tampilan kurang menarik. Salah satu website tersebut adalah website AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan kuesioner yang dilakukan terhadap 65 responden menyatakan bahwa nilai usability dari website AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan hasil bahwa 61,6% responden menyatakan bahwa tampilan website AIS saat ini tidak modern dan 55,4% responden menyatakan tidak puas dengan design website AIS saat ini.. Untuk itu dalam merancang website AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada penelitian ini digunakan metode User Centered Design dengan menerapkan standard ISO 9241-210 untuk meningkatkan nilai usability website pada aspek penilaian Learnability, Efisiensi, Memorability, Error Prevention dan Satisfication. Setelah dilakukan pengujian pada website yang dirancang dengan metode User Centered Design dengan Standar ISO 9241-210 sudah memiliki nilai usability yang lebih tinggi, yakni sebesar 87,34%
Kata Kunci: Usability, User Centered Design, ISO 9241-210, Website AIS Jumlah Pustaka: 2 Buku, 20 Jurnal, dan 1 Website.
Jumlah Halaman: 75 Lembar
vi Author : Ahmad Malik Fajar
Major : Informatics Engineering
Title : Implementation of User Centered Design (UCD) Method on AIS UIN Jakarta Web with ISO 9241-210 Standard
ABSTRACT
A website can be used as a promotional medium, either in the form of goods or services. The website can also build the image of the agency or company in the eyes of the wider community, where it is represented through the appearance of the website. However, in reality there are several websites that still have an unattractive appearance. One of these websites is the AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta website. Based on a questionnaire conducted on 65 respondents stated that the usability value of the AIS website UIN Syarif Hidayatullah Jakarta with the result that 61.6% of respondents stated that the current appearance of the AIS website was not modern and 55.4% of respondents stated that they were not satisfied with the current AIS website design. For this reason, in designing the AIS website, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, in this study, the User Centered Design method was used by applying the ISO 9241-210 standard to increase the usability value of the website on aspects of Learnability, Efficiency, Memorability, Error Prevention and Satisfication assessment. After testing the website designed using the User Centered Design method with the ISO 9241-210 standard, it already has a higher usability value, which is 87.34%.
Keywords : Usability, User Centered Design, ISO 9241-210, Website AIS Jumlah Pustaka : 2 Buku, 20 Jurnal, dan 1 Website.
Jumlah Halaman : 75 Lembar
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Proses penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, saran, serta kritik dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya kepada penulis.
2. Dr. Imam Marzuki Shofi, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika dan Bapak Andrew Fiade, M.Kom . selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika.
3. Ibu Nurul Faizah Rozy, MTI selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Imam Marzuki Shofi, M.T, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
5. Kedua orang tua penulis, Papa (Alm) Muhammad Hidayatullah S.H. dan Mama Khairunnisa, S.Ag., M.Pd.I. yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan motivasi kepada penulis.
6. Teman-teman grup KKN Desa Pengasinan (Aqil, Babeh, Jeki, Diko, Nada, Meidy, Litha dan Qipe) yang selalu menyemangati.
7. Teman-teman grup #BismillahNgalirTerus (Salsa, Camut, Nabila, Risya, Aqil, Babeh, Jeki, Rian, Aldi, Hendrie ) yang selalu menyemangati dan terima kasih telah menemani penulis selama empat tahun masa kuliah.
viii
8. Kanda dan Yunda HMI Komisariat Fakultas Sains dan Teknologi, yang telah banyak membantu penulis selama beberapa tahun sebagai mahasiswa dan juga organisatoris.
9. Teman-teman Angkatan 2018 Teknik Informatika yang telah mewarnai kisah perkuliahan dengan segala kegiatan yang diadakan.
10. Seluruh Pengurus HIMTI periode 2020-2021 yang telah bekerjasama, mengabdi dan membantu saya selama menjadi ketua HIMTI.
11. Badan Pengurus Himpunan dan Kepala Departemen beserta Sekretaris Departemen HIMTI 2020-2021 yang selalu membantu dengan kuat dan bekerjasama dengan baik untuk membangun HIMTI disaat situasi pandemi
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Ciputat, 11 Juli 2022
Ahmad Malik Fajar NIM. 11180910000120
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Rumusan Masalah ... 8
1.4 Batasan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
1.7 Metodologi Penelitian ... 10
1.8 Sistematika Penelitian ... 11
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Human Computer Interaction ... 10
2.2 User Experience ... 11
2.3 User Interface ... 11
2.4 User Centered Design ... 12
2.4.1 Definisi User Centered Design... 12
2.4.2 Prinsip Kerja User Centered Design ... 12
2.4.3 Proses User Centered Design ... 13
2.5 ISO 9241-210 ... 14
x
2.5.1 Sejarah ISO 9241 ... 14
2.5.2 Daftar ISO 9241 ... 15
2.5.3 Definisi ISO 9241-210 ... 16
2.5.4 Prinsip-Prinsip ISO 9241-210 ... 17
2.6 Usability ... 17
2.6.1 Penilaian Usablity ... 18
2.7 Populasi, Sample dan Teknik Sampling ... 18
2.7.1 Populasi ... 18
2.7.2 Sampel ... 19
2.7.3 Teknik Sampling ... 19
2.8 Skala Likert ... 21
2.9 Studi Pustaka ... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
3.1 Objek Penelitian ... 27
3.2 Pengumpulan Data ... 27
3.2.1 Kuesioner ... 27
3.2.2 Studi Pustaka ... 28
3.3 User Centered Design ... 28
3.3.1 Mempelajari User ... 28
3.3.2 Tahapan Menentukan Kebutuhan Pengguna ... 28
3.3.3 Tahapan Design Solusi ... 28
3.3.4 Evaluasi Design Terhadap Kebutuhan Pengguna ... 28
3.4 Kerangka Penelitian ... 29
BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE ... 28
4.1 Gambaran Umum ... 28
4.1.1 Profil Pustipanda ... 28
4.1.2 Visi Misi ... 28
4.1.3 Sasaran Mutu ... 29
4.1.4 Struktur Organisasi ... 29
4.1.5 Core Business Pustipanda ... 30
xi
4.2 Memahami Konteks Kegunaan ... 30
4.2.1 Evaluasi Tahap Awal ... 31
4.2.2 Mempelajari User ... 37
4.2.3 Melakukan Analisis ... 38
4.3 Menentukan Kebutuhan Pengguna ... 47
4.4 Membuat Solusi Desain ... 48
4.4.1 Kebutuhan Pembuatan Design ... 48
4.4.2 Analisa Desain Interface AIS ... 48
4.4.3 Merancang User Interface ... 51
4.5 Mengevaluasi Design Terhadap Kebutuhan Pengguna ... 56
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 63
5.1 Mengevaluasi Design Terhadap Kebutuhan Pengguna ... 63
5.1.1 Usability Testing... 63
5.1.2 Merancang Rencana Pengujian ... 63
5.1.3 Melakukan Data Pengujian ... 66
5.1.4 Menganalisa Rencana Pengujian... 69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 74
6.1 Kesimpulan ... 74
6.2 Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar ISO 9241 Berdasarkan Seri... 15
Tabel 2.2 Daftar ISO 9241 Berdasarkan Bagian ... 15
Tabel 2.3 Tabel Skala Likert ... 22
Tabel 2.4 Skala Likert, Bobot Nilai, dan Presentase... 22
Tabel 2.5 Tabel Literatur Sejenis ... 10
Tabel 4 1. Tabel Pertanyaan Kuesioner dan Aspek Penilaiannya ... 32
Tabel 4.2 Tabel Skala, Bobot Nilai dan Presentase Penilaian Kuesioner ... 39
Tabel 4.3 Tabel Hasil Jawaban Pertanyaan Pertama ... 39
Tabel 4.4 Tabel Hasil Perhitungan Aspek Penilaian ... 41
Tabel 5 1. Tabel Pernyataan Pengujian ... 64
Tabel 5.2 Tabel Hasil Kuesioner Evaluasi Akhir... 66
Tabel 5.3 Tabel Hasil Perhitungan Pengujian ... 69
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ISO 9241-210 ... 16
Gambar 2.2 Teknik Sampling ... 20
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pustipanda ... 30
Gambar 4.2 Responden Jenis Kelamin ... 35
Gambar 4.3 Responden Fakultas... 36
Gambar 4.4 Responden - Jurusan ... 36
Gambar 4.5 Responden – Angkatan ... 37
Gambar 4.6 Halaman Login AIS ... 48
Gambar 4.7 Halaman Menu Mahasiswa ... 49
Gambar 4.8 Halaman Menu Perkuliahan Mahasiswa ... 50
Gambar 4.9 Rancangan Halaman Login ... 52
Gambar 4.10 Rancangan Halaman Menu Mahasiswa ... 52
Gambar 4.11 Rancangan Halaman Perkuliahan Mahasiswa... 53
Gambar 4.12 Tampilan Login Website AIS UIN Jakarta ... 55
Gambar 4.13 Tampilan Menu Mahasiswa Website AIS UIN Jakarta ... 55
Gambar 4.14 Tampilan Menu Perkuliahan Mahasiswa Website AIS UIN Jakarta .... 56
Gambar 6.1 Grafik Presentase Usability ... 74
Gambar 6.2 Perbandingan Aspek Penilaian Usability ... 75
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Kuesioner Evaluasi Design Website AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Tahap Awal ... 69 Lampiran 2. Hasil Kuesioner Evaluasi Design Website AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Tahap Akhir ... 80 Lampiran 3. Daftar Mahasiswa (Sampel Penelitian) ... 91 Lampiran 4. SK Dosen Pebimbing Skipsi ... 98
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini ilmu pengetahuan & teknologi berkembang dengan sangat pesat untuk memudahkan kita melakukan kegiatan yang terdata pada hampir keseluruhan aktivitas salah satunya aktivitas akademik. Hampir seluruh organisasi, perusahaan, hingga pemerintahan melakukan semua kegiatannya memakai sistem yang terdigitalisasi pada setiap pelayanannya. Dalam aneka macam sektor, terdapat bagian krusial yang memerlukan sistem akademik dan harus menggunakan data yang terstruktur, yakni sistem informasi akademik dalam perguruan tinggi negeri pada Indonesia, salah satunya merupakan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah satu perguruan tinggi islam negeri yang mempunyai 12 fakultas didalamnya. Adapun ada fakultas yang meliputi bidang ilmu keagamaan sampai ilmu yang bersifatnya umum yang sampai saat ini terus berkembang. Di masing-masing fakultas tersedia layanan komputer bersistem yang sanggup dipakai sebagai pelayanan akademik secara langsung. Adapun sistem informasi akademik juga bisa diakses menggunakan basis website oleh setiap mahasiswa yang sudah terdaftar dengan menggunakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang telah dimiliki. Sistem Informasi Akademik yang dimaksud adalah Academic Information System (AIS).
AIS atau biasa yang disebut Sistem Informasi Akademik adalah sebuah fasilitas sistem berbasis web yang berisikan profil & perkembangan aktifitas akademik mahasiswa berdasarkan pemilihan mata kuliah hingga pendaftaran wisuda. Adapun didalamnya juga berisikan beberapa berita yang ditujukan kepada mahasiswa, misalnya aktivitas universitas atau informasi untuk mahasiswa. Pada tahun 2010 sudah mulai digunakan, Sistem AIS ini berada
2
pada jaringan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan alamat ais.uinjkt.ac.id. Pengelolaan Sistem Informasi Akademik (AIS) yang terorganisir di institusi pendidikan merupakan hal yang sangat penting demi menunjang kualitas akademis institusi tersebut. Sistem Informasi Akademik sendiri mempunyai manfaat juga untuk institusi. Salah satunya sebagai penunjukan kualitas terhadap perguruan tinggi yang lain karena semakin baik sistem informasi akademiknya semakin efektif pula kegiatan pembelajaran pada Universitas tersebut. Pengelolaan Sistem Informasi Akademik (AIS) yang terorganisir di institusi pendidikan merupakan hal yang sangat penting demi menunjang kualitas akademis institusi tersebut. Sistem Informasi Akademik sendiri mempunyai manfaat yang banyak baik bagi penulis maupun institusi. Penulis terfasilitasi dengan adanya kemudahan mengakses berbagai fungsi sistem akademik yang tersedia. .Sebelum menggunakan sistem aplikasi, proses pengelolaan Sistem Informasi hanya tersedia pada website. Dan yang dimana website itu terlalu sulit digunakan dan terlalu padat informasinya, tetapi disamping itu AIS berbasis website masih sering digunakan oleh mahasiswa karena fitur- fiturnya dan informasi yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan aplikasinya. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian terhadap apa saja kebutuhan utama yang mahasiswa butuhkan jika menggunakan AIS berbasis web saat ini.
3
Gambar 1.1 Total Pengunjung Web AIS UIN Jakarta
Sumber : : (Similiarweb.com , 2022)
Berdasarkan dari data diatas pengunjung atau pengguna web AIS UIN Jakarta mencapai rata-rata 76.300 visitors disetiap bulannya dan pengguna memakai website AIS UIN Jakarta dengan rata-rata durasi 4 menit. Dengan banyaknya pengunjung dan durasi yang sangat sebentar saya mencoba menjadikan hal ini suatu permasalahan yang dimana banyak sekali pengujung tetapi rata-rata menggunakannya sebentar. Aspek kenyamanan pengguna menjadi hal yang sangat penting agar bisa berlama-lama diwebsite tersebut.
Pengguna membantu dalam mengarahkan alur penelusuran masalah sampai mendapat hasil penyelesaian (Griffin dan Baston, 2014).
AIS menjadi system informasi yang wajib dipakai mahasiswa sebagai sistem web yang simple digunakan dan bernilai informatif demi kelancaran perkuliahan serta aktifitas mahasiswa dalam penggunaan keseharian.
Pengalaman pengguna pada hal ini mahasiswa bisa sebagai tolak ukur penerimaan feedback terhadap AIS. Apabila seseorang pengguna mengalami keengganan dan ketidaknyamanan saat memakai sebuah layanan sistem informasi akademik hingga layanan AIS ini sulit dipakai, maka bisa dikatakan bahwa layanan AIS mempunyai potensi kegagalan. Pendekatan melalui aspek User Centered Design yang bisa dipakai untuk menganalisis User Interface dan User Experience dalam AIS UIN Jakarta.
4
Berdasarkan dari kusioner yang peneliti peroleh hal-hal yang perlu dievaluasi dari pembagian kuesioner yang dijawab oleh 65 Responden dari seluruh fakultas yang berjumlah 12 fakultas, masing-masing 5-6 responden per-fakultas dengan teori sampel purposive sampling. Dari hasil kuesioner tersebut, maka didapatkan bahwa: tampilan AIS yang belum efisien, tampilan AIS juga tidak modern atau mengikuti tampilan saat ini, tampilan fitur ais yang membuat pengguna bingung dan teks AIS saat ini kurang nyaman untuk dilihat. Sehingga mahasiswa perlu waktu untuk beradaptasi dalam menggunakannya. Hal lainnya yang pula perlu ditingkatkan adalah informasi aktivitas perkuliahan yang jelas, dan perkembangan infomasi aktifitas permbelajaran yang kurang berfungsi sebagai akibatnya perlu ada penilaian secara lebih jelasnya buat mengukur kemudahan penggunaan AIS bagi user atau mahasiswa menurut segi kemudahan dipelajari, digunakan, kepuasan &
tingkat efisiensi, hal ini sangatlah bermanfaat untuk pengembangan UIN Jakarta ke depan menjadi kampus yang menggunakan basis teknologi yang maju dalam pembuatan dan penggunaannya. Berdasarkan beberapa hal yang perlu dievaluasi diatas, maka peneliti menggunakan alat metode pengembangan User Centered Design (UCD) dengan standar ISO 9241-210 yang merujuk pada kebutuhan user terhadap website yang dimana user sebagai pengguna aktif.
UCD pula memperhatikan desain dari sisi sociotechnical sebuah sistem yang tidak hanya penggunanya, tapi juga penggunaan teknologi dalam aktivitas sehari-hari pengguna, dapat pula dianggap sebagai desain ruang untuk komunikasi dan interaksi manusia (Issa & Isaias, 2015).
Alasan penulis menggunakan UCD dengan standar ISO 9241-210 dikarenakan Terdapat beberapa aspek pengujian dan pengembangan yang berkaitan dengan metode yang penulis pilih salah satunya yaitu User Centered Design (UCD) proses yang ada pada metode ini berhubungan langsung dengan user dan tingkat Usability dari produk yang akan dirancang dan dalam
5
ISO 9241-210 ini terdapat aspek-aspek pengembangan yang dijadikan standar dalam pengujian suatu produk.
Evaluasi dengan pendekatan yang berpusat pada pengguna adalah metode yang paling signifikan dalam proses UCD. Partisipasi pengguna dalam proses UCD cenderung melibatkan pengguna ke dalam perspektif desain dan evaluasi (Ritter et al., 2014).
Dalam pengujian dari sebuah produk terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari pengguna, untuk nilai untuk jawaban dari user. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014).
Berdasarkan jurnal “Likert items and scales of measurement?” oleh James Dean Brown yang mengatakan bahwa skala likert berisikan beberapa poin yang dapat dijadikan skala interval yang dapat di jelaskan dengan data statistik, korelasi analisis, analisis faktor, analisis keberagaman prosedur, dan sebagainya (Brown, 2011).
Dalam membuat sebuah interface sistem berbasis website, ada berbagai banyak macam cara bagi perancang untuk memastikan website yang dibangunnya sinkron dengan sesuai kebutuhan user. Salah satunya adalah dengan memastikan bahwa langkah pengembangan sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan menggunakan metode UCD (User Centered Design), dan berdasarkan kebutuhan user yang harus dipenuhi oleh AIS, maka didapatkan standar ISO 9241-210 menjadi standar yang paling relevan karena mengikuti kriteria berdasarkan metode pengembangan UCD (User Centered Design) dikarenakan adanya kemiripan alur pengembangan yang harus berorientasi terhadap user.
Pada ISO 9241-210 terdapat empat aktifitas penting dalam mengembangkan user interface dan user experience yang bisa memenuhi standar dari kebutuhan AIS yaitu Understand and specify the context of use, Specify the user requirements, Produce design solutions to meet these
6
requirements, Evaluate the designs against requirements. (SAITO &
OGAWA, 1994) Prinsip tersbeut meliputi ekspektasi pengguna dan tindakan yang terdapat dalam AIS UIN Jakarta, sehingga dari standar tersebut menghasilkan AIS yang baik dari segi tampilan dan juga dari pengalaman user saat menggunakan. Adapun agar tujuan untuk mencapai standar yang diharapkan makan diperlukan metode penilaian atau evaluasi yang sinkron dengan User Centered Design (UCD) dan stanar ISO 9241-210.
Sistem Informasi Akademik (AIS) yang penulis rancang ini menggunakan metode pengembangan sistem mulai dari tahap evaluasi, analisis, desain, implementasi, testing. Sistem Informasi Akademik ini akan mengelola data mahasiswa, dosen, nilai dan informasi universitas yang akan disampaikan kepada civitas akademika dengan lebih efektif dan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dalam proses penyaluran informasi. Dengan adanya Sistem Informasi Akademik berbasis Web (AIS) akan sangat membantu UIN Jakarta dengan memberdayakan secara optimal fasilitas digitalisasi yang telah ada untuk mempermudah pengolahan data dalam pelaksanaan kegiatan operasional akademik.
Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan metode UCD karena sesuai dengan kebutuhan dalam pengembangan Web / sistem berorientasi pengguna. User Centered Design (UCD) adalah metode dalam suatu perancangan desain yang berfokus pada kebutuhan user. UCD juga merupakan bagian dari System Development Life Cycle (SDLC), sehingga desain web yang dikembangankan dengan UCD dapat dioptimalkan dan berfokus pada kebutuhan pengguna sehingga diharapkan web yang akan mengikuti kebutuhan pengguna dan tidak memaksa pengguna untuk mengubah perilaku dalam menggunakan web tersebut. Tujuan utamanya adalah agar web yang akan dikembangkan dapat berguna dan dapat dengan mudah digunakan oleh pengguna. Menurut Lowdermil (2013), User centered design (UCD) merupakan metode yang digunakan dalam membangun sebuah
7
produk perangkat lunak dengan memastikan bahwa produk yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna (Henim et al., 2019).
Pada ISO 9241-210 membahas salah satu syarat sistem website yang baik itu adalah mempunyai usability yang berpusat terhadap pengguna, Usability adalah sejauh mana sebuah produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektif, efisiensi dan pengguna menjadi puas dalam kontek penggunaan. Secara umum pengertian Usability adalah atribut dari kualitas yang digunakan untuk mengevaluasi bagaimana mudahnya sebuah antar muka digunakan. Menurut Nielsen (1993), usability mempunyai beberapa komponen, yaitu learnability, efficiency, memorability, errors, dan satisfaction (Wiryawan, 2011). Kelima kriteria tersebut sudah mencakup kegunaan pada AIS UIN Jakarta dan bila dibandingkan dengan aspek usability menurut ISO 9241-11 hanya ada tiga aspek yaitu efficiency, effectiveness dan satisfication (Rosalinda et al., 2018). Oleh karena itu peneliti menggunakan aspek usability menurut nielsen dikarenakan secara kuantitas lebih banyak dengan harapan menghasilkan hasil yang maksimal sehingga dari standar tersebut didapatkan AIS yang baik dari segi User Inteface dan User Experience-nya. Adapun untuk mencapai standar dibutuhkan metode evaluasi yang sesuai dengan ISO dan kebutuhan pengguna khususnya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul “Penerapan Metode User Centered Design (UCD) Pada Web AIS UIN Jakarta Dengan Standar ISO 9241-210” yang dapat bisa membantu melakukan evaluasi penggunaan system informasi (AIS) untuk mahasiswa supaya pemakaiannya lebih efektif, nyaman digunkana dan moderen saat proses menggunakannya untuk setiap mahasiswa dari berbagai fakultas yang terdapat di UIN Jakarta.
Perbedaan dari penelitian ini dengan yang lain adalah penelitian menggunakan metode pengembangan User Centered Design (UCD) yang berstandar ISO 9241-210 dan dengan metode evaluasi yang paling tepat untuk pengembangan tampilan pada AIS UIN Jakarta, dan hasil dari riset penelitian ini akan
8
langsung menjadi bahan rujukan bermanfaat bagi AIS UIN Jakarta bila ingin merubah tampilan pada menu mahasiswa yang dinilai sebagai sistem dari kampus yang mengikuti teknologi terkini.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka berikut identifikasi masalahnya :
1. Web AIS UIN Jakarta kurang memuaskan saat digunakan oleh pengguna terutama dalam tampilan fitur didalamnya.
2. Web AIS UIN Jakarta belum memenuhi unsur-unsur usability
3. Pengguna (Mahasiswa) Web AIS UIN Jakarta kurang puas terhadap tampilan saat ini yang belum modern.
1.3 Rumusan Masalah
Ditinjau dari latar belakang tersebut, maka penulis menetapkan rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana menerapkan metode User Centered Design (UCD) dengan Standar ISO 9241-210 dalam Meningkatkan Usability Desain Web AIS UIN Jakarta ?”
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis telah merumuskan batasan masalah sebagai berikut :
1. Metode
a. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan kuesioner.
b. Metode pengembangan desain yang digunakan adalah metode User Centered Design (UCD).
c. Metode pengujian desain yang digunakan penulis adalah Kuesioner
9
2. Tools
a. Sistem Operasi yang digunakan untuk simulasi adalah Windows 10 Home Edition.
b. Spesifikasi Hardware yang digunakan untuk simulasi adalah laptop ASUS A407UF dengan processor Intel Core i3-7020U dan RAM sebesar 4 GB.
c. Aplikasi pembuatan Wireframe yang digunakan adalah Figma, Balsamiq.
d. Aplikasi User Interface yang digunakan adalah Figma 3. Proses
a. Studi kasus yang akan menjadi objek penelitian adalah website www.ais.uinjkt.ac.id dengan menu mahasiswa.
b. Narasumber penelitian adalah pengguna website AIS UIN Jakarta yaitu mahasiswa angkatan 2018-2021
c. Evaluasi awal dan akhir user (mahasiswa) hanya menilai 3 Design Utama (Halaman Login, Halaman Dashboard, Halaman Menu Perkuliahan)
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan User Interface pada website www.ais.uinjkt.ac.id sesuai dengan metode User Centered Design (UCD) yang berstandar ISO 9241-210 untuk meningkatkan usability dari website.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis
a. Memperdalam dan memahami ilmu selama kuliah tentang pembelajaran untuk Penerapan User Centered Design (UCD) dalam
10
Proses Penggalian Kebutuhan dan Pengembangan Desain Website dengan Standar ISO 9241-210.
b. Memperluas wawasan penulis tentang interaksi manusia dan komputer.
2. Bagi Universitas
a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.
b. Dapat dijadikan bahan pedoman ataupun referensi penelitian mengenai pendataan setiap mahasiswa. Dan dapat menjadi alat mengembangan pada sistem akademik universitas itu sendiri
3. Bagi Pembaca, Masyarakat dan Instansi
a. Dapat mengetahui penilaian pengguna terhadap website www.ais.uinjkt.ac.id.
b. Dapat dijadikan referensi untuk perbaikan tampilan website www.ais.uinjkt.ac.id kedepannya.
c. Bagi Pengelola Sistem Informasi (PUSTIPANDA), dapat menyediakan informasi yang cepat, tepat, akurat dan mudah digunakan mahasiwa secara modern dan informatif
1.7 Metodologi Penelitian
Pada penyusunan penelitian yang berjudul “Penerapan User Centered Design (UCD) pada Web AIS UIN Jakarta dengan standar ISO 9241-210” ini, penulis menggunakan metode – metode sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan Data a. Studi Pustaka
b. Kuesioner
2. Metode Pengembangan Desain
Adapun tahapan-tahapan yang digunakan dalam pengembangan User Centered Design (UCD) dengan standar ISO 9241-210 adalah sebagai berikut:
11
a. Understand Context of Use (Kuesioner) b. Specify User Requirement
c. Design Solusion
d. Evaluate Design Against Requirement (Kuesioner) e. Deduction (Pengambilan Kesimpulan)
1.8 Sistematika Penelitian
Dalam penulisan ini untuk memudahkan pembaca memahami pembahasannya, maka penelitian ini secara sistematika terdiri dari enam bab dengan pokok bahasan, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Bab ini akan diuraikan literatur apa saja yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini, serta teori-teori yang berhubungan dan berkenaan dengan Penerapan User Centered Design (UCD) Pada WEB AIS UIN Jakarta Dengan Standar ISO 9241-210.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan serta saran dari penulis untuk kegiatan penelitian selanjutnya terkait dengan topik yang sedang dibahas.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Human Computer Interaction
Human Computer interaction atau interaksi manusia komputer adalah ilmu yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan komputer. Ini tentang hubungan antara manusia dan komputer, saling pengertian dan dengan menciptakan perangkat lunak yang akan memudahkan pekerjaan manusia dan orang-orang akan senang menggunakannya, dan akan dapat menggunakannya.
Dapat juga dikatakan bahwa ini adalah studi tentang bagaimana manusia menggunakan komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu dan menggunakannya sedemikian rupa sehingga interaksi dapat dinikmati dan efektif. Sebagai namanya, itu terdiri dari tiga bagian yaitu pengguna, komputer dan interaksi mereka. HCI yang baik adalah memiliki kemampuan untuk merespon dan merasakan secara tepat sesuai dengan respon pengguna dan mendeteksi, menafsirkan keadaan afektif yang ditunjukkan oleh pengguna secara naluriah. Produk HCI diproduksi dan digunakan oleh manusia yang menjadi pengguna produk tersebut. Untuk memahami manusia sebagai sistem pemrosesan informasi, bagaimana mereka berkomunikasi, karakteristik manusia/pengguna sebagai pengolah informasi- Memori, perhatian, pemecahan masalah, pembelajaran, motivasi, keterampilan motorik, model konseptual, dan keragaman. Komputer digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna karena mereka memiliki komponen khusus yang dapat berinteraksi dengan pengguna. Komputer juga menyediakan platform bagi pengguna untuk merumuskan dan berinteraksi dengan komponen dan memberikan pembelajaran yang efektif. (Bansal & Khan, 2018).
2.2 User Experience
Menurut definisi dari ISO 9241-210, user experience adalah persepsi seseorang dan responnya dari penggunaan sebuah produk, sistem, atau jasa.
User Experiece (UX) menilai seberapa kepuasan dan kenyamanan seseorang terhadap sebuah produk, sistem, dan jasa. Sebuah prinsip dalam membangun UX adalah khalayak mempunyai kekuasaan dalam menentukan tingkat kepuasan sendiri (costumer rule). Seberapa pun bagusnya fitur sebuah produk, sistem, atau jasa, tanpa khalayak yang dituju dapat merasakan kepuasan, kaidah, dan kenyamanan dalam berinteraksi maka tingkat UX menjadi rendah.
Perkembangan dunia digital dan mobile menjadikan UX menjadi lebih complicated dan multidimensi.(Yatana Saputri et al., 2017)
2.3 User Interface
User Interface Design sebuah metode yang membutuhkan pertimbangan dengan baik saat merancang dan mengembangkan website. Hal yang penting dalam merancang User Interface Design diantaranya menetapkan tujuan, menentukan pengguna dan menyediakan content yang bermanfaat (Inc, 2017).
Adapun tujuan utama UI adalah mempermudah pengguna/user saat menggunakan sebuah produk secara efektif. Sederhananya, UI Design adalah bagaimana sebuah produk terlihat oleh mata (visible) pengguna.
User Interface (UI) adalah bagian dari sistem yang bertindak sebagai perantara antara pengguna dan sistem yang memfasilitasi pengguna untuk berinteraksi dengan sistem secara efisien. Antarmuka pengguna adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengguna akhir saat menggunakan sistem secara fisik, persepsi, dan konseptual. Bagi pengguna akhir, antarmuka pengguna adalah sistem itu sendiri. Oleh karena itu, kegunaan suatu sistem tetap menjadi salah satu atribut kualitas yang paling penting dalam menentukan kualitas total dari setiap sistem perangkat lunak. Tantangan desain antarmuka pengguna adalah untuk membangun urutan dialog alami yang memungkinkan pengguna dan komputer untuk bertukar pesan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas tertentu. Antarmuka pengguna memang bervariasi dari sistem ke sistem dan pengguna ke pengguna. Dalam makalah ini kami telah mengidentifikasi masalah yang berbeda dalam merancang antarmuka pengguna yang efisien. Semua masalah ini dibahas panjang lebar dengan contoh yang sesuai.(Deshpande, 2020).
User Interface lebih menciptakan ikatan emosional dengan pengguna melalui desain yang menarik dan indah. Biasanya User Interface akan diimplementasikan atau dikerjakan setelah User Experience selesai dengan menentukan desain dari layout, logo, warna, typography, dan hal lainnya.
2.4 User Centered Design
UCD Menurut Usablity.gov Proses desain yang berpusat pada pengguna (UCD) menguraikan fase-fase di seluruh siklus hidup desain dan pengembangan sambil berfokus pada memperoleh pemahaman yang mendalam tentang siapa yang akan menggunakan produk.
2.4.1 Definisi User Centered Design
User Centered Design (UCD) adalah metode dalam suatu perancangan desain yang berfokus pada kebutuhan user. Dalam kaitannya dengan Sistem Informasi, User Centered Design merupakan bagian dari SDLC (System Development Life Cycle), sehingga desain aplikasi yang dikembangkan melalui UCD akan dioptimalkan dan fokus pada kebutuhan end-user sehingga diharapkan website atau aplikasi yang akan mengikuti kebutuhan user dan user tidak perlu mengubah perilaku untuk menggunakan aplikasi.
2.4.2 Prinsip Kerja User Centered Design
UCD menghargai keterlibatan pengguna sejak awal proses desain.
Ini mengambil keuntungan dari berbagai metode dan teknologi yang digabungkan ke dalam pendekatan yang memungkinkan desainer produk untuk berpikir tentang kebutuhan pengguna dan memvisualisasikan bagaimana mereka akan menggunakan produk dari
tahap awal, bahkan sebelum sesuatu telah dibuat sketsa di atas kertas.(Approach, n.d., 2017).
2.4.3 Proses User Centered Design
Menurut (Agarina et al., 2019) Proses di dalam UCD menuntut desainer memadukan unsur investigatif (misal : survei dan interview) dan juga unsur generatif (misal: brainstorming) untuk memberikan dan mendefinisikan kebutuhan dari user. Secara umum proses dari UCD berupa iterasi, yaitu pengulangan dan evaluasi yang dilakukan pada setiap proses sebelum melanjutkan ke proses selanjutnya. Secara umum ada 4 tahap yang ada pada proses UCD yaitu :
Gambar 2.1 Proses UCD Sumber Gambar :
https://www.interaction-design.org/literature/topics/user-centered- design.
1. Understand Context of Use
Perancang sistem harus mengerti konteks kegunaan dari penggunaan sistem seperti Siapa yang akan menggunakan aplikasi tersebut, untuk apa mereka menggunakannya dan dalam situasi seperti apa mereka menggunakan aplikasi tersebut.
2. Specify User Requirements
Setelah perancang mengerti konteks penggunaan dari sistem yang akan dirancang maka dapat berlanjut ke proses selanjutnya yaitu menentukan kebutuhan user (user requirementss). Pada proses ini perancang harus dapat menentukan kebutuhan user di dalam sistem yang akan dicapai.
3. Design Solutions
Proses berikutnya adalah merancang solusi dari User Requirements yang telah dijelaskan pada proses sebelumnya, proses perancangan ini akan melewati beberapa tahapan mulai dari konsep kasar, prototype hingga desain lengkap.
4. Evaluation Againts Requirements
Evaluasi akan dilakukan dengan melibatkan user yang akan menggunakan, evaluasi dilakukan mulai dari 1 proses dan dilanjutkan ke proses berikutnya.
2.5 ISO 9241-210
Dalam pembuatan dan pengembangan suatu sistem berbasi website ada banyak dasar bagi perancang atau pembuat sistem yaitu dengan adanya standar untuk memenuhi kebutuhan user. Salah satunya menggunakan standar yang berlaku.
2.5.1 Sejarah ISO 9241
ISO 9241 adalah standar multi-bagian dari Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) yang mencakup ergonomi interaksi manusia-komputer . Ini dikelola oleh Komite Teknis ISO 159. Awalnya berjudul Persyaratan ergonomis untuk pekerjaan kantor dengan terminal tampilan visual (VDT) (ISO 9241-1, 1992). Sejak tahun 2006, standar tersebut diberi judul ulang menjadi Ergonomi Interaksi Sistem Manusia yang lebih umum .
2.5.2 Daftar ISO 9241
Tabel 2.1 Daftar ISO 9241 Berdasarkan Seri
Seri Pembahasan
100 Ergonomi perangkat lunak 200 Proses interaksi sistem manusia
300 Menampilkan dan menampilkan perangkat keras terkait 400 Perangkat input fisik - prinsip ergonomis
500 Ergonomi tempat kerja 600 Ergonomi lingkungan
700 Domain aplikasi - Ruang kontrol 900 Interaksi taktil dan haptik
Tabel 2.2 Daftar ISO 9241 Berdasarkan Bagian
Bagian Pembahasan
100 Pengantar standar yang terkait dengan ergonomi perangkat lunak
110 Prinsip Dialog
112 Prinsip penyajian informasi
125 Panduan penyajian informasi secara visual 129 Panduan tentang individualisasi perangkat lunak
151 Panduan tentang antarmuka pengguna World Wide Web 143 Formulir
154 Aplikasi respon suara interaktif (IVR)
161 Panduan tentang elemen antarmuka pengguna visual 171 Panduan tentang aksesibilitas perangkat lunak
210 Desain yang berpusat pada manusia untuk sistem interaktif 200 Pengantar persyaratan tampilan visual elektronik
302 Terminologi untuk tampilan visual elektronik 303 Persyaratan untuk tampilan visual elektronik
304 Metode uji kinerja pengguna untuk tampilan visual elektronik
305 Metode uji laboratorium optik untuk tampilan visual elektronik
306 Metode penilaian lapangan untuk tampilan visual elektronik
2.5.3 Definisi ISO 9241-210
ISO 9241-210 memberikan persyaratan dan rekomendasi untuk prinsip dan aktivitas desain yang berpusat pada manusia terhadap pembuatan sistem interaktif berbasis komputer. Ini dimaksudkan untuk digunakan oleh perancang yang mengelola proses desain, dan berkaitan dengan cara-cara di mana sistem interaktif dapat meningkatkan sistem yang berorientasi pengguna. ISO 9241-210 mengatur tentang standarisasi proses perancangan berorientasi pengguna/user untuk sistem yang interaktif. Alur prosesnya digambarkan pada gambar berikut
Gambar 2.1 ISO 9241-210 Sumber: (ISO 9241-210, 2010)
307 Analisis dan metode uji kepatuhan untuk tampilan visual elektronik
308 Tampilan pemancar elektron konduksi permukaan (SED) 309 Tampilan dioda pemancar cahaya organik (OLED) 310 Visibilitas, estetika, dan ergonomis dari cacat piksel 400 Prinsip dan persyaratan untuk perangkat input fisik 410 Kriteria desain untuk perangkat input fisik
910 Kerangka untuk interaksi sentuhan dan sentuhan 920 Panduan tentang interaksi sentuhan dan sentuhan
2.5.4 Prinsip-Prinsip ISO 9241-210
Bagian ISO 9241 ini dimaksudkan untuk digunakan oleh mereka yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengelola proyek yang merancang dan mengembangkan sistem interaktif. Oleh karena itu, ISO 9241-210 membahas faktor perancang yang dimana perancang ini adalah manusia yang mempunyai perspektif terhadap sistem yang akan dirancang. sehingga dalam teknis mengatasi masalah sistem yang dibuat oleh perancang agar mempunyai kegunaan yang tepat terhadap penggunanya dan menyediakan kerangka kerja untuk perancang sehingga sistem bisa desain dengan berpusat pada penggunanya.
2.6 Usability
Menurut Nielsen, usability atau kegunaan mempunyai beberapa komponen, yaitu learnability, efficiency, memorability, errors, dan satisfaction (Wiryawan, 2011). Berdasarkan ISO 9241-210 usability itu adalah sejauh mana suatu sistem, produk, atau layanan dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi, dan kepuasan dalam konteks penggunaan tertentu (SAITO & OGAWA, 1994).
Menurut Nielsen (2013) pada bukunya yang berjudul “Usability Enggineering” kriteria – kriteria web usability adalah sebagai berikut:
1. Learnability adalah kriteria yang mengukur tingkat kemudahan suatu situs untuk dipelajari dan digunakan, khususnya bagi pengguna yang baru pertama kali melihat dan menjelajahi situs tersebut.
2. Efficiency adalah kriteria yang mengukur tingkat performansi pengguna ketika menggunakan situs.
3. Memorability adalah kriteria yang dapat dilihat melalui kemudahan pengguna dalam menggunakan lagi produk (situs) setelah beberapa saat tidak mengunjungi situs.
4. Errors adalah kriteria kuantitatif pada web usability, errors menilai situs melalui banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh pengguna ketika melakukan tugas skenario yang diberikan.
5. Satisfaction adalah pengukuran kualitatif yang dirasakan atau juga ditunjukkan oleh pengguna, ketika sistem atau situs yang digunakan menyenangkan dan juga mudah dipakai akan memberikan kenyamanan kepada pengguna atau juga memberikan rasa puas ketika pengguna dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. (View, n.d.)
2.6.1 Penilaian Usablity
Dalam mendapatkan nilai dari usability dapat dihitung dengan menggunakan persamaan index%:
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑈𝑠𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 (𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥%) =𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100% (2.1)
Dalam mendapatkan nilai dari hasil yang diperoleh dapat dihitung dengan menjumlahkan semua total skor dari masing-masing aspek pengujian. Hasil dari penjumlahan tersebut kemudian dibagi dengan hasil maksimal yang diperoleh dari semua aspek pengujian dan di kali dengan 100% yang dimana didapatkan nilai dari usability dari interface AIS.
2.7 Populasi, Sample dan Teknik Sampling 2.7.1 Populasi
Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu ditetapkan populasi yang akan dijadikan objek penelitian. Dalam bukunya “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” Arikunto menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian (Arikunto, 2013) Dan menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Dari pendapat para ahli diatas, populasi menurut penulis adalah keseluruhan objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik yang sudah ditetapkan sebelumnya untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan dari objek atau subjek tersebut.
2.7.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014) Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang memiliki karakteristik pada sebuah penelitian.
Sebagaimana dikemukakan oleh Baley (1981) yang menyatakan bahwa untuk penelitian yang menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel paling minimum adalah 30 (Teori Dan Aplikasi Penuntun Bagi Mahasiswa Dan Peneliti, n.d.). dan pada buku Foundations and behaviour research menyebutkan sebanyak 30 sampel sebagai jumlah minimal sampel dalam penelitian kuantitatif (Kerlinger, 1978). Namun menurut Paul Kline sebenarnya tidak ada pernyataan mengenai besar sampel yang dapat digunakan tanpa menghubungkannya dengan populasi yang akan diukur (Furnham, 1987). Hal lain yang harus dipertimbangkan selain besar sampel adalah sampel yang ada haruslah representatif dan kerepresentatifan sampel bukanlah besar dari sampel. Oleh karena itu, Kline menyatakan bahwa poin yang lebih penting dari besar sampel adalah kerepresentatifan dari sampel (Furnham, 1987).
2.7.3 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam menentukan sampel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian, terdapat bermacam
teknik sampling yang dapat digunakan yang ditunjukan pada Gambar berikut.
Gambar 2.2 Teknik Sampling
Sumber : (Sugiyono, 2014)
Dalam penelitian ini jenis teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling yang dimana teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2014). Dan dalam teknik sampling non probability sampling ini penulis menggunakan teknik sampel purposive sampling Berdasarkan pengertian para ahli diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa, pengertian teknik sampling acak sederhana adalah suatu teknik pengambilan sampel atau elemen secara acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Setelah menentukan jenis teknik yang digunakan dalam penelitian tahap selanjutnya adalah menentukan jumlah dari sampel. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel purposive sampling dengan perhitungan skala likert.
2.7.3.1 Purposive Sampling
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu . Alasan meggunakan teknik purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu ten tang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek yang diteliti (Sugiyono, 2014)
2.8 Skala Likert
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert untuk menilai jawaban pada kuesioner. Alasan mengapa penulis menggunakan skala likert berdasarkan jurnal “Likert items and scales of measurement?” oleh James Dean Brown yang mengatakan bahwa skala likert berisikan beberapa poin yang dapat dijadikan skala interval yang dapat di jelaskan dengan data statistik, korelasi analisis, analisis faktor, analisis keberagaman prosedur, dan sebagainya (Brown, 2011). Dengan alasan diatas dipilihlah skala likert sebagai penilaian dalam kuesioner untuk penelitian ini.
Dalam skala likert terdapat tabel untuk menentukan besarnya jumlah nilai dari sebuah skala yang digunakan. James Dean Brown pada penelitiannya menggunakan 5 skala pada pertanyaan untuk kuesionernya yaitu (Brown, 2011):
Tabel 2.3 Tabel Skala Likert
Sumber : (Brown,2011)
Pada Gambar tersebut terdapat beberapa pernyataan yang digunakan untuk menilai suatu keadaan atau kondisi, dan disebelahnya terdapat skala yang dimana digunakan untuk menilai seberapa setujukah responden mengenai pernyataan yang diajukan, dalam penilaian tersebut digunakan skala likert yang berskala 1 sampai dengan 5, nilai tersebut merepresentasikan jawaban dengan skala yang sudah ditentukan, yaitu:
Tabel 2.4 Skala Likert, Bobot Nilai, dan Presentase
Sumber : (Brown,2011)
Skala Bobot Nilai Presentase
Strongly Disagree 1 0% - 19,9%
Disagree 2 20% - 39,9%
Neutral 3 40% - 59,9%
Agree 4 60% - 79,9%
Strongly Agree 5 80% - 100%
2.9 Studi Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan literatur penelitian sejenis yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi serta mempelajari studi literatur tersebut. Berikut ini tabel literatur sejenis pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Tabel Literatur Sejenis No Judul, Nama dan
Tahun
AIS Standar ISO
UCD Uji
Validitas Uji
Reliabilitas
Aspek Usability
Learnability Efesiensi Memorability Error
Prevention Satisfication 1 Perancangan Website
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Menggunakan
Metode User Centered Design Dengan
Standard ISO 9126 (Dirga Dzulfikar, 2017)
V V V X X V X X X X
2 Analisis User Interface (Ui) Dan User
Experience (Ux) Pada AIS UIN Jakarta
Menggunakan Metode Heuristic Evaluation Dan Webuse Dengan Standar ISO 13407 (Mumtaz, 2019)
V V X
X X X X X X X
3 Evaluasi Usability Aplikasi Mobile Ais Uin Jakarta
Berdasarkan Iso/Iec 9126 Menggunakan Metode Usability Testing
(Ubaidillah, 2018)
V V V
V V V X X X X
4 Rancang Bangun Prototype Sistem Informasi Manajemen Program Studi
Informatika Menggunakan
X X X X X X X
Pendekatan User Centered Design (Yola Agustia Rahman, Evi Dwi Wahyuni & Dharma Surya Pradana, 2020)
X V X
5 Extended User Centered Design (UCD) Process in the Aspect of Human Computer Interaction (Mithun, Ahamed M.
Yafooz & Wael M.S, 2018)
X X V X X X X X X X
Berdasarkan studi literatur diatas, penulis melakukan penelitian untuk mengevaluasi design interface website AIS UIN Syarif Hidayatullah menggunakan metode User Centered Design dengan standard ISO 9241-210 dengan:
1. Menggunakan metode User Centered Design sebagai metode dalam perancangan dan memakai 4 aspek penilaian usability yaitu Attractiveness, Understandbility, Learnability dan Operability sebagai aspek evaluasi dengan studi kasus Web AIS UIN Jakarta. Penelitian ini berhasil membuat Website UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah dirancang oleh penulis sudah memiliki nilai usability yang lebih tinggi, yakni sebesar 81,9%, dimana website UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebelumnya hanya memiliki nilai usability sebesar 55,6% (Dzulfiqar et al., 2017)
2. Tidak Menggunakan Standard ISO 9241-210, namun menggunakan metode User Centered Design sebagai metode perancangannya untuk mengevaluasi tampilan halaman mahasiswa Web AIS UIN Jakarta, lalu menggunakan evaluasi heuristic dan webuse untuk tahap pengujiannya.
Berdasarkan perhitungan penilaian usability, hasil akhir dari evaluasi usability berupa laporan usability dari 4 kategori usability. Nilai sigma pada poin 108 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kuisioner berjumlah 3 dikalikan dengan bobot nilai per-pertanyaan sejumlah keseluruhan ( 0,25 x 22 + 0,75 x 8 = 9,5) kemudian 9,5 dibagi dua pernilai pertanyaan menjadi 4,75 lalu nilai sigma awal ( 4,75 x 3 : 30 = 0,475 ) dikali 1 mendapatkan jumlah akhir 0,475. Maka kategori usability didapat ialah x pada level moderate. (Mumtaz Haya, 2019)
3. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi usability aplikasi mobile AIS UIN Jakarta untuk menggali masalah yang terkait dengan usability modul dengan standar 9126 sehingga didapatkan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitasnya (Abdillah, 2018)
4. Tidak Menggunakan Standard ISO 9241-210, namun menggunakan metode User Centered Design sebagai metode perancangannya untuk mengevaluasi tampilan halaman prototype teknik informatika UMM, lalu menggunakan evaluasi heuristic untuk tahap pengujiannya. Secara keseluruhan nilai rata-rata dari semua aspek usability bernilai 1,34 atau skala 1 yang berarti kategori cosmetic problem, masalah tidak perlu diperbaiki kecuali ada waktu tersisa dalam pengerjaan proyek (Rahman et al., 2020)
5. Menggunakan ISO 13407 sebagai aspek standar dalam metode pengembangan User Centered Desgin (UCD). Literatur ini membahas teori tentang penggunaan Proses User Centered Design (UCD) pada aspek interaksi manusia dan computer. Proses UCD yang diperluas menghadirkan pengguna-sentris pendekatan yang memastikan artefak atau sistem dapat muncul kepada pengguna (Mithun & Yafooz, 2018).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode User Centered Design (UCD) pada web AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Standar ISO 9241-210 di PUSTIPANDA Universtias Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu prosedur sistematis bertujuan dalam memperoleh data yang dibutuhkan, dengan adanya data maka sebuah penelitian akan menjadi lebih efektif dan optimal. Terdapat hubungan di antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah dapat memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Pengumpulan data-data sebagai sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa metode penelitian.
3.2.1 Kuesioner
Kuesioner dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang diberikan kepada responden. Responden yang ditentukan untuk penelitian ini berdasarkan jenis teknik sampling non-probability sampling dengan teknik purposive sampling.
Kuesioner dilakukan secara online sebagai media bantu dalam mendapatkan jawaban dari responden. Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui nilai website yang saat ini berjalan serta mengetahui kebutuhan user untuk website yang akan dirancang nantinya. Jawaban dari responden akan diolah sebagai data penelitian.
3.2.2 Studi Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan literatur penelitian sejenis yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi serta mempelajari studi literatur tersebut. Berikut ini tabel literatur sejenis pada Tabel 2.5
3.3 User Centered Design 3.3.1 Mempelajari User
Dalam tahap ini, penulis mempelajari user dengan menganalisis hasil kuesioner yang sudah dilakukan.
3.3.2 Tahapan Menentukan Kebutuhan Pengguna
Dari hasil analisis mempelajari user dapat ditentukan kriteria pengukuran yang akan dijadikan tujuan dalam perancangan website.
3.3.3 Tahapan Design Solusi
Tahap ini merupakan tahap design solusi berdasarkan dari hasil analisis kebutuhan pengguna yang telah dilakukan. Adapun proses yang harus dilakukan pada tahap ini adalah Perancangan (Design) Dalam tahapan Design ini peneliti akan melakukan proses pembuatan interface dengan menggunakan tampilan tertentu. Sehingga desain AIS dengan menu mahasiswa yang sudah dirancang dapat digunakan dengan baik.
3.3.4 Evaluasi Design Terhadap Kebutuhan Pengguna
Dalam tahapan ini peneliti akan menguji desain AIS menu mahasiswa yang telah dibuat dengan menggunakan metode pengujian kepada pengguna mengenai website yang sudah dibuat dan menganalisis hasil pengujian, yang dimana pengujian dengan memperhatikan interaksi antara pengguna dan tampilan sistem.
Apabila tampilan sistem sudah menghasilkan output yang sesuai
dengan tujuan yang telah dibuat, berarti tampilan sistem telah lolos pengujian tersebut.
3.4 Kerangka Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
BAB IV
PERANCANGAN USER INTERFACE
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Profil Pustipanda
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data atau lebih dikenal dengan istilah Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis dengan tujuan membangun universitas digital dalam lingkup yang juga mencakup tujuan dari UIN Syarif Hidayatullah (Keilmuan, Keindonesiaan, dan Keislaman).
Pustipanda didirikan sesuai dengan Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Februari 2010. Ditandai dengan dilantiknya Bapak Husni Teja Sukmana, Ph.D sebagai Kepala Pustipanda (Puskom) untuk periode 2010-2015 setelah itu dilanjutkan oleh Bapak Nashrul Hakiem, Ph.D sejak tahun 2015- 2019 dan saat ini dikepalai oleh Bapak Muhammad Qomarul Huda, M.Kom.,Ph.D. Dengan dibantu beberapa staff yang dibagi menjadi beberapa bagian dari Sub-bagian Pengembangan Sistem Informasi, Bagian Operasi Data Center, Bagian PDDIKTI, Bagian Support dan Bagian ITSM Administrasi. Pustipanda mulai melakukan beberapa pembenahan baik itu di bidang pengembangan Sistem, Jaringan, Administrasi dan Data center.
4.1.2 Visi Misi 1. Visi
Visi dari Pustipanda adalah “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Digital Kelas Dunia untuk Mendukung Integrasi Keilmuan, Keislaman, dan Keindonesiaan”
2. Misi
a. Meningkatkan performa sistem informasi perguruan tinggi yang innovative, creative, high availability, high reliability,
secure, fast, informed, documented, and integrated dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, publikasi ilimiah, pengabdian masyarakat dan organisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Meningkatkan mutu tata kelola universitas dengan pemanfaatan teknologi Information and Communications Technology (ICT).
c. Meningkatkan penelitian di bidang ICT dalam rangka menjaga bussiness continuity dan knowledge share pengembangan Information and Communications Technology (ICT).
4.1.3 Sasaran Mutu
1. Membuat sistem Information and Communications Technology (ICT) yang berorientasi kepada kebutuhan stakeholder dan shareholder UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Meningkatkan kualitas prasarana, SDM, dan layanan Information and Communications Technology (ICT) di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Mengembangkan dan mengimplementasikan tata kelola IT sesuai dengan standarisasi nasional dan internasional.
4.1.4 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pustipanda 4.1.5 Core Business Pustipanda
1. Pelaksana pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi 2. Pelaksana pengembangan dan pemeliharaan jaringan
3. Pelaksana pelayanan sistem informasi dan jaringan
4. Pelaksana kerjasama antar Pusat Komputer dan Sistem Informasi perguruan tinggi dan / atau badan lain di dalam dan di luar negeri 5. Pelaksana administrasi Pusat Komputer
4.2 Memahami Konteks Kegunaan
Tahap pertama dalam melakukan perancangan user interface dengan standar ISO 9241-210 adalah tahap memahami konteks kegunaan. Pada tahap ini, penulis menentukan metode-metode yang digunakan dalam melakukan perancangan. Metode didapatkan dengan cara menganalisa berbagai jurnal serta studi literatur sejenis. Memahami dan menentukan konteks pengguna merupakan langkah kedua setelah tahap plan the human centred process dilakukan dalam metode UCD. Tahap ini merupakan proses memahami dan menetukan dari pengguna yang akan menggunakan sistem ini. Proses identifikasi pengguna disini adalah proses mengidentifikasi siapa saja yang akan terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dalam menggunakan sistem. Dikarenakan lingkup penelitian ini adalah menu mahasiswa maka hasil dari identifikasi pengguna adalah mahasiswa aktif UIN Jakarta.
Metode yang digunakan penulis dalam melakukan perancangan website adalah metode User Centered Design. Karena pada metode ini user sebagai fokus dalam perancangan website dan dalam pengujiannya pula user terjun langsung sebagai responden dalam menilai User Interface Website.
Dalam tahap ini juga, digunakan kuesioner sebagai media dalam pengambilan data penelitian, dengan menggunakan skala likert sebagai skala dalam menilai website AIS UIN Jakarta. Untuk penelitian ini penulis menentukan bahwa mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2018, 2019, 2020 dan 2021 dengan jumlah 65 responden sebagai populasi dari penelitian dan untuk pemilihan sample responden dalam melakukan kuesioner penulis menggunakan jenis teknik sampling non- probability sampling dengan Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang ditentukan adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta alasan mengapa dipilih sampel seperti diatas dikarenakan sampel harus dapat menilai tampilan website dengan baik dari sudut pandang pengguna agar dapat memberikan masukan atau saran kepada penulis, sehingga website yang dirancang dapat memiliki nilai usability tinggi.
Berdasarkan pendapat Kerlinger dan Lee (2000) menyarankan sebanyak 30 sampel sebagai jumlah minimal sampel dalam penelitian kuantitatif. Oleh karena itu peneliti menentukan sampel sebanyak 65 responden dari 12 fakultas dengan rata-rata 1 fakultas diwakili oleh 5-6 responden untuk keseluruhan fakultas yang ada pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1 Evaluasi Tahap Awal
Penulis melakukan pengujian terhadap usability website yang ingin dilakukan perubahan, yakni website UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada link www.aisuinjkt.ac.id (Gambar 2.1).
Pengujian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada user yang yaitu mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2018- 2021 yang merupakan pengguna aktif web AIS UIN Jakarta.
Kuesioner ini disebut juga dengan kuesioner tahap awal atau tahap satu. Pertanyaan dalam kuesioner telah ditetapkan sesuai dengan penilaian terhadap usability website menurut Nielsen, dalam segi penilian Learnability, Efisiensi, Memorability, Error Prevention dan Satisfication.
Banyaknya pertanyaan pada tiap aspek tidak memiliki acuan jumlah, dikarenakan tiap aspek memiliki nilai yang setara dalam penilaiannya (ISO 9126, 2000). Dengan ini penulis menentukan dari setiap aspek penilaian diberikan 6 pertanyaan dari 5 Aspek penilaian
yang totalnya adalah 30 pertanyaan dan tiga faktor desain.
Pertanyaan-pertanyaan ini yang nantinya akan dijadikan acuan dalam melakukan perancangan website dengan kebutuhan user. Pertanyaan pada kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4 1. Tabel Pertanyaan Kuesioner dan Aspek Penilaiannya
Aspek Penilaian
Pernyataan Penjelasan
Learnabilty Bahasa AIS web saat ini mudah dimengerti
Berdasarkan standard
ISO 9241-210
terdapat prinsip untuk desain, yaitu kesesuaian untuk pembelajaran dan pada penelitian ini penulis
menggembangkan pada aspek penilaian
ini yang
merepresentasikan aspek penilaian dan dengan berdasarkan studi literatur sebelumnya yang sudah dijelaskan pada bab 2 bagian studi pustaka.
Tampilan Fitur saat ini tidak membuat pengguna bingung Tata letak bantuan informasi pada AIS Web saat ini sudah sesuai dan mudah dimengerti
Web AIS saat ini mudah digunakan untuk mengakses menu mahasiswa Fungsi Tombol/Button pada AIS Web saat ini mudah dipahami Penulisan pada menu AIS Web saat ini mudah dipahami
Efesiensi Menu pada AIS web saat ini mudah digunakan
Berdasarkan standard
ISO 9241-210
terdapat prinsip untuk desain, yaitu memperhitungkan aspek efisiensi dan pada penelitian ini penulis
Tampilan Fitur tidak membuat pengguna bingung
Tata letak bantuan informasi sesuai dan mudah diakses
Tata letak menu AIS familiar dan mudah diakses
Susunan Menu pada AIS sudah efisien
menggembangkan pada aspek penilaian
ini yang
merepresentasikan aspek penilaian dan dengan berdasarkan studi literatur sebelumnya yang sudah dijelaskan pada bab 2 bagian studi pustaka.
Fitur pada AIS Web mudah diakses
Memorability Tampilan tata letak halaman awal pada AIS Web mudah diingat Judul setiap halaman jelas dan informative sehingga mudah diingat Pilihan pengelompokkan menu dan Informasi pada AIS Web mudah diingat
Susunan Informasi Mahasiswa pada AIS Web mudah diingat
Tampilan Button Mudah diingat Pemilihan Warna AIS Web saat ini mudah diingat
Error Prevention
Terdapat solusi ketika pengguna lupa dengan password personal di AIS
Berdasarkan standard
ISO 9241-210
terdapat prinsip untuk desain, yaitu error tolerance dan pada penelitian ini penulis menggembangkan pada aspek penilaian
ini yang
merepresentasikan aspek penilaian dengan berdasarkan studi literatur Struktur halaman AIS konsisten
Terdapat informasi langsung yang menunjukkan semester pengguna Terdapat perubahan tampilan Ketika dilakukan tindakan
Terdapat pilihan “search” di Sistem Informasi AIS untuk memudahkan pencarian kemudahan penelusuran Ada atribut, gambar, atau informasi jika tindakan fungsi yang dipilih