• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan modelpembelajarandiscovery learning

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan modelpembelajarandiscovery learning"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODELPEMBELAJARANDISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJARBIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SMA N 14PADANG

ARTIKEL

SATRYA ARIFANDANU NIM. 10010304

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SMA N 14 PADANG Oleh

Satrya Arifandanu, Mades Fifendy, dan Diana Susanti.

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Email: satryaarifandanu@yahoo.com

ABSTRACT

The biology learning process is carried out in class XI IPA still focussed on teachers and the lack of variety of learning models used by the teacher. Teachers only using direct learning model and lectures method, discussion and question- answer occasionally. The use of this model are less variation which makes students become tired and bored in learning. This research aims to determine the effect of the application of learning models called Discovery Learning on students learning output in material of the human respiratory system in class XI IPA SMAN 14 Padang.

The type of research is experimental research that conducted by the research design called Randomised Control Group Posttest-Only Design. In this research, the class which became into 1st experimental is XI IPA1and 2ndexperimental class II is the XI IPA 2. The instrument which used in the cognitive domain was a test sheet students learning output. The data were analyzed using t-test.

Based on the analysis of final test results was obtained by the average difference in learning output of students in the second grade biology samples. The average value of the first experimental class students is 84.35 higher than the second experimental class II is 77.83. The result of t-test was obtained tarithmetic = 3.79 and ttable= 1.67 so the hypothesis is accepted. Therefore it can be concluded that there are having influence of application the learning models Discovery Learning on students learning output in material of the human respiratory system in class XI IPA SMAN 14 Padang.

Keywords :Discovery Learning,Biology LearningOutput.

PENDAHULUAN

Pembelajaran ideal adalah pembelajaran yang menggambarkankegiataninteraktif yang bernilai edukatif. Interaksi edukatif ini terjadi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan sesamanya, dan antara siswa dengan lingkungannya. Interaksi ini perlu dirancang sebaik mungkin sehingga dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Menurut Lufri (2007:1) untuk terjadinya interaksi edukatif yang baik dalam pembelajaran perlu diketahui berbagai persyaratan yang diperlukan seperti:

pendekatan, metode, kondisi, sarana dan prasarana serta, mengenali perkembangan intelektual, psikologis dan biologis siswa.

Pembelajaran biologi dalam proses pelaksanaannya sering mengalami kendala dan hambatan. Siswa kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran biologi.

Guru sebagai orang yang memegang peranan penting dalam dunia pendidikan diharapkan mampu menggunakan sumber belajar dan metode pembelajaran yang tepat dan mudah dipahami oleh siswa.

Guru adalah sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Sebagai tenaga pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam dunia pendidikan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru

hendaknya harus mampu

menyelenggarakanproses pembelajaran

(4)

dengan baik. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan berbagai macam strategi dan model pembelajaran.

Selain strategi dan metode belajar yang tepat, suasana kelas yang kondusif juga sangat mendukung minat siswa dalam proses belajar.

Berdasarkan pengamatan penulis pada bulan desember 2015, di SMA N 14 Padang, pada proses pembelajaran biologi yang dilakukan di kelas XI IPA masih terpusat pada guru dan kurangnya bervariasinya model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru hanya menggunakan model pembelajaran langsung dan metode ceramah, diskusi serta Tanya jawab. Guru biasanya hanya menggunakan buku paket dan bahan ajar dari guru. Penggunaan model yang kurang bervariasi ini membuat siswa cenderung menjadi jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada nilai siswa yang rendah serta siswa kurang aktif dan malas bertanya tentang materi yang tidak dipahaminya.

Rendahnya hasil belajar nilai biologi siswa terlihat dari nilai rata-rata ulangan harian biologi siswa kelas XI IPA pada tahun ajaran 2014/2015 semester II pada materi system pernapasan nilainya sebagai berikut: kelas XI IPA 1 58.12, kelas XI IPA 2 34.96, kelas XI IPA 3 49.13, kelas XI IPA 4 52.03, kelas XI IPA 5 43.0. Nilai hasil belajar siswa ini belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang di inginkan di SMA Negeri 14 padang yaitu 82 dan Hasil ulangan harian ini mengindikasikan bahwa materi sistem pernapasan tergolong sulit. Materi ini memerlukan pemahaman yang lebih mendalam, seperti materi alat-alat pernapasan, proses pernapasan, dan sampai nantinya pada penyakit-penyakit pada sistem pernapasan. Materi system pernapasan adalah materi yang dekat dengan kehidupan siswa. Kita ambil contoh, sebagai manusia, siswa juga memiliki sistem pernapasan didalam tubuhnya. Namun, tidak sedikit siswa yang tidak peduli terhadap kesehatan pernapasannya. Hal ini, ditunjukkan oleh adanya kebiasaan merokok dikalangan remaja termasuk siswa. Pemahaman siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran di kelas, proses ini didukung oleh banyak hal antara lain kurikulum, model dan strategi pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas dalam meningkatkan hasil belajar siswa, agar siswa menjadi aktif dalam pembelajaran adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang cocok. Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami materi sistem pernpasan adalah dengan dengan model pembelajaran Discovery Learning.

Kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud 2014:42) menjelaskan bahwa prinsip belajar yang nampak jelas Discovery Learning adalah materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Menurut Wilcolx dalam Suprihatiningrum (2013:241-242) mengatakan bahwa dalam pembelajaran penemuan, siswa didorong untuk belajar aktif melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep, prinsip- prinsip dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemui prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Selain model pembelajaran tersebut agar materi yang diberikan kepada siswa lebih diserap sempurna maka dibantu dengan media, media yang digunakan untuk membantunya adalah media power point pada tahap stimulation, sehingga dapat merangsang keinginan yang melihatnya untuk melaksanakan isi pesan tersebut.

Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA N 14 Padang.

(5)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari semester dua kelas XI IPA tahun ajaran 2015/2016 di SMAN 5 Padang. Rancangan penelitian ini adalah Randomized Control-group Postest Only Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 14 Padang pada semester IItahun ajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive sampling. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian dari aspek kognitif, pengetahuan melalui tes yang dilakukan berupa tes objektif yang terdiri dari 5 option yaitu A, B, C, D, E. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (1) Uji Normalitas, (2) Uji Homogenitas, (3) Uji Hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan analisa data padakelas sampel didapatkan =3,79 dan = 1,67 dari data yang dianalisis berarti > maka hipotesis diterima, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini telah dibuktikan dari hasil belajar siswa tes ujian akhir kelas eksperimen I dengan rata-rata 84,35 lebih baik dari kelas eksperimen II dengan rata- rata 77,83. Dianalisis berarti >

maka hipotesis diterima. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa. Hal ini telah dibuktikan hasil belajar siswa kelas eksperimen I lebih baik dari kelas eksperimen II seperti Tabel dibawah ini.

Tabel 8 . Hasil Belajar Kelas Sampel No Kelas Nilai Rata-rata

Hasil Belajar 1 Eksperimen I 84,35

2 Eksperimen II 77,83

Data tersebut diperoleh dari tes akhir yang telah dilakukan pada siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen I dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen II. Tes

Akhir Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa populasi berdistribusi normal dan varians homogen, sehingga dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji-t.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen I dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari kelas eksperimen II yang menerapkan model pembelajaran ceramah dan Tanya jawab. Nilai rata-rata kelas eksperimen I yaitu 84,35. Pada kelas ini yang mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) sebanyak 24 orang, sedangkan nilai siswa yang dibawah KKM sebanyak 7 orang.

Menurut pendapat Djamarah dan Zain (2010:107) mengatakan bahwa “tingkatan keberhasilan tersebut dikatakan baik apabila bahan pelajaran yang diajarkan 60%-75%

saja dikuasai siswa”.

Hasil belajar siswa berpengaruh dikarenakan pada kelas eksperimen siswa menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, dimana pada model ini siswa dituntut aktif dan kreatif. Pada saat kegiatan pembelajaran, guru memberikan suatu stimulus dibantu berupa gambar yang ditampilkan dalam bentuk powerpoint.

Setelah melihat gambar dalam tampilan powerpoint mulailah timbul suatu pertanyaan-pertanyaan, kemudian pertanyaan tersebut diidentifikasi dalam bentuk hipotesis sementara. Setelah mengumpulkan pertanyaan tersebut nantinya dengan kelompoknya masing-masing siswa mengumpulkan data, mengolah data dan melakukan pembuktian pada hasil diskusinya, sampai akhirnya siswa menarik kesimpulan. Menurut Berlyne 1988, dalam Suprihatiningrum (2013:244) mengatakan bahwa model pembelajaran Discovery Learning (penemuan) mempunyai beberapa keuntungan, model pembelajaran ini mengacu pada keingin tahuan siswa, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya sehingga mereka menemukan jawabannya. Siswa juga belajar memecahkan masalah baik secara mandiri maupun berkelompok dan memiliki keterampilan berpikir kritis karena mereka harus menganalisis dan menangani informasi yang didapatkan.

(6)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 14 Padang tahun pelajaran 2015/2016.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat memberikan saran bagi para pembaca sebagai berikut:

1. Guru biologi diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Discovery Learning pada materi yang lainnya.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan dalam pengelolaan kelas

.

DAFTAR PUSTAKA

Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran. Padang:

Universitas Negeri Padang.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(2013). Model pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Siswa.

Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.

Jogjakarta: Ar-ruz Media

.

Referensi

Dokumen terkait

The agreement itself under Article 1313 of the Civil Code/ BW is “an act by which one or more persons commit themselves to one or more others.”Employment Agreement under Article 14 of