• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan pembelajaran cooperative learning strategi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan pembelajaran cooperative learning strategi"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Sasaran penelitan

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian pembelajaran kooverative learning

Langkah-langkah penerapan kooverative learning

Consep Mapping

  • Pengertian peta konsep
  • Ciri-ciri peta konsep
  • Macam-macam strategi peta konsep
  • Kelebihan dan kelemahan peta konsep
  • Langkah-langkah dalam membuat peta konsep
  • Manfaat peta konsep

Menurut Martin dalam Trianto, yang dimaksud dengan peta konsep (Concept Map) adalah ilustrasi grafis konkrit yang menunjukkan bagaimana suatu konsep berkaitan dengan konsep lain yang sekategori. Peta konsep atau peta konsep adalah suatu cara untuk menunjukkan konsep dan proposisi suatu bidang studi, baik itu bidang studi fisika, kimia, biologi, matematika. Peta konsep adalah representasi dua dimensi dari bidang studi, atau subset dari bidang studi.

Jika dua atau lebih konsep dijelaskan di bawah konsep yang lebih komprehensif, hierarki terbentuk di peta konsep. 13. Berdasarkan ciri-ciri di atas, dapat disimpulkan bahwa peta konsep (Concept Mapping) tersusun secara hirarkis, artinya semakin komprehensif diletakkan di atas peta, semakin rendah peringkat konsep pada yang kurang inklusif. . Menurut Nur dalam Trianto, ada empat jenis peta konsep yaitu pohon jaringan, rantai.

Di akhir pembelajaran, ajak seluruh kelas untuk merumuskan beberapa kesimpulan tentang materi yang dipelajari melalui peta konsep. 16.

Ketuntasan Belajar

  • Pengertian ketuntasan belajaar
  • Ukuran ketuntasan belajar
  • Faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peta konsep memegang peranan yang sangat penting bagi pengembang dan perencana kurikulum, peta konsep dapat digunakan untuk memilah konsep penting dari konsep yang tidak penting Bagi lingkungan, peta konsep membantu siswa memahami perannya sebagai pembelajar, itu juga menjelaskan peran guru dan menciptakan iklim belajar yang saling menghormati antara guru dan siswa. Peta konsep juga dapat membantu guru dan siswa bekerja sama untuk menyelesaikan informasi yang salah atau tidak berarti. Dalam pembelajaran yang menyeluruh, siswa dituntut untuk menguasai hampir semua materi pembelajaran dalam bidang studi yang dipelajarinya.

Tujuan ketuntasan belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Strategye Concept Mapping pada mata pelajaran IPA sebagai upaya untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran Sumber Daya Alam (SDA) di MI Nurul Islam Pusat Ganti. Lombok Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (berasal dari dalam diri peserta didik) dan faktor eksternal (berasal dari luar peserta didik itu sendiri). Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu peserta didik itu sendiri, yang meliputi faktor fisik dan faktor mental yang ikut menentukan dan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam belajar, seperti kecerdasan, bakat, motivasi, kematangan, kondisi fisik, kondisi indrawi, mental dan mental. sikap.

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri yang turut mempengaruhi berhasil tidaknya belajar, antara lain faktor keluarga, lingkungan dan masyarakat, serta penghargaan atau hadiah.

Materi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang dapat ditumbuhkan kembali dan digunakan secara terus menerus, misalnya: air, udara, tanah, hewan dan tumbuhan. Tanah banyak digunakan untuk menumbuhkan sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman pangan pokok, seperti beras, jagung dan sagu. Palawija terdiri dari umbi-umbian dan kacang-kacangan; dan hortikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Sumber daya hayati merupakan salah satu sumber daya yang dapat diperbaharui yang terdiri dari flora dan fauna.

Sumber daya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumber daya yang memiliki kehidupan dan dapat mengalami kematian.. jenis sumber daya hayati antara lain pohon, ikan, rumput laut, plankton, zooplankton, fitoplankton, harimau, semut, cacing, rumput laut, terumbu karang, lamun, dll. . Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang akan habis jika digunakan secara terus menerus. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah mineral (minyak dan batubara) dan mineral (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain). a) Batubara.

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam dan digunakan untuk kebutuhan manusia.

METODE PENELITIAN

Sasaran penelitian

Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Pemetaan Konsep Pada Mata Pelajaran IPA Dalam Upaya Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran Sumberdaya Alam MI Kelas V Nurul Islam Ganti Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011. Bagaimana Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Pemetaan Konsep pada mata pelajaran IPA dalam upaya pencapaian ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran Sumber Daya Alam (SDA) di MI Nurul Islam Erstat Lombok pada pertengahan tahun ajaran. Tujuan penerapan strategi Pembelajaran Kooperatif Pemetaan Konsep dalam penelitian ini adalah dalam upaya mencapai penguasaan siswa pada mata pelajaran Sumber Daya Alam (SDA) di MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011.

Bagi guru, strategi pembelajaran kooperatif model pembelajaran peta konsep dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Sumber Daya Alam (Natural Resources). Menurut Agus, peta konsep salah satu cara untuk memperkuat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibacanya adalah dengan metode pembelajaran peta konsep. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu menghasilkan pembelajaran yang bermakna di dalam kelas karena peta konsep menyediakan alat untuk membantu menyusun informasi sebelum informasi tersebut dipelajari.

Dalam sains, Pemetaan Konsep membuat informasi abstrak menjadi konkret dan sangat berguna dalam meningkatkan memori konsep pembelajaran dan menunjukkan kepada siswa bahwa pikiran memiliki bentuk. Peta konsep rantai peristiwa dapat digunakan untuk menyediakan urutan peristiwa, langkah-langkah dalam suatu proses, atau tahapan dalam suatu proses. Langkah-langkah pembuatan peta konsep (Concep Mapping) Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah potongan-potongan Hal-hal yang harus disiapkan adalah potongan-potongan kartu yang didalamnya tertulis konsep-konsep utama: Guru membagikan potongan-potongan kartu yang terdapat tulisan konsep utama kepada siswa siswa.

Rencana tindakan

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka rencana aksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu tindakan berupa penerapan strategi pembelajaran kolaboratif Peta Konsep pada mata pelajaran IPA untuk mencapai Penguasaan Sumber Daya Alam (SDA) siswa kelas V MI Nurul Islam Ganti SMP Tahun 2010/ 2011 . Hal ini dilakukan guna mencapai hasil yang maksimal terkait penggunaan strategi pembelajaran kolaboratif Concept Mapping dalam upaya mencapai ketuntasan belajar bagi siswa kelas V MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah pada topik Sumber Daya Alam (SDA). Pelaksanaan kampanye ini terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan yang dilaksanakan di MI Nurul Islam Ganti pada siswa kelas V mata pelajaran IPA.

Implementasi penerapan strategi pembelajaran kooperatif Pemetaan konsep dari waktu ke waktu, dan dampaknya terhadap ketuntasan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data hasil tes, gambaran ketuntasan belajar siswa dan lain-lain. Berdasarkan skor standar tersebut, kriteria penentuan aktivitas belajar siswa diuraikan dalam tabel berikut.

Untuk mengetahui kondisi siswa MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jumlah guru MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah adalah 13 orang guru. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran sumber daya alam di kelas V MI Nurul Islam. Menggantikan Lombok Tengah melalui pembelajaran strategi Pemetaan Konsep.

Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi akan memberikan jawaban mengenai berhasil tidaknya proses pembelajaran mata pelajaran Sumber Daya Alam melalui penerapan Strategi Pemetaan Konsep yang diukur dengan peningkatan prestasi belajar siswa secara klasikal. Melalui analisis evaluasi pembelajaran, nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui data evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I dilihat dari jumlah siswa yang tuntas sebanyak 42 orang persentase ketuntasan sebesar 7,14% dari jumlah siswa yang tuntas 30 orang dan yang tidak tuntas. lengkap 12 orang dengan skor rata-rata 68,09 belum mencapai ketuntasan.

Hasil analisis data secara rinci dari hasil evaluasi belajar siswa siklus II dapat dilihat pada Lampiran 18. Dengan demikian, dengan penerapan pembelajaran kolaboratif, strategi pemetaan konsep digunakan lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas. mata pelajaran Sumber Daya Alam. Berdasarkan hasil analisis II.

Data Prestasi Siswa Kelas Pengganti MI Nurul Islam Setelah Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tahun Peta Konsep. Dari pengalaman yang diperoleh peneliti lapangan selama melakukan penelitian, menerapkan pembelajaran kolaboratif, maka strategi Peta Konsep dalam pembelajaran IPA dapat melibatkan siswa berperan aktif dan mengikutsertakan seluruh kemampuan siswa dalam sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran kolaboratif dengan pemetaan konsep pada materi IPA materi IPA dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa di VMI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011.

Grafik Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI Nurul Islam Ganti Setelah Penerapan  Pembelajaran Coperative Learning Type Concept Mapping  Tahun Pelajaran
Grafik Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI Nurul Islam Ganti Setelah Penerapan Pembelajaran Coperative Learning Type Concept Mapping Tahun Pelajaran

Instrumen penelitan

Pelaksanaan tindakan

Cara pengamatan (Monitoring)

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran, peneliti dan 42 siswa kelas V MI. Letak geografis MI Nurul Islam Ganti Lombok Praya Timur terletak pada jalur desa MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah yang dibangun di atas tanah wakaf warga dengan batas-batas sebagai berikut : a.Melihat letak geografis tersebut maka dapat dikatakan MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah memiliki posisi strategis sebagai lembaga pendidikan, sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk mencapai prestasi yang lebih baik (Observasi, 21 Maret 2011).

Hingga tahun 2010/2011, jumlah tenaga pengajar yang terdaftar di MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah tidak kurang dari 18 orang, terdiri dari tenaga pengajar profesional yang telah berpengalaman di bidang pendidikan dan juga memiliki ijazah guru (kependidikan). Sumber : Data sesuai keadaan yang tercantum dalam Daftar Statistik Guru MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah, dikutip 21 Maret 2011. Sarana dan Prasarana menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah, tentunya sarana dan prasarana beserta alat lain yang harus diketahui adalah untuk melengkapi gambaran tentang Nurul Islam Ganti Lombok Tengah.

Kondisi di atas menunjukkan bahwa jumlah ruangan/lokasi sudah mencukupi, serta alat peraga lainnya telah mampu mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah MI Nurul Islam Ganti. Sebagai suatu lembaga yang terorganisir, struktur organisasi MI Nurul Islam Chang Lombok Tengah diperlukan untuk mengetahui tanggung jawab yang terkoordinir yang dilakukan oleh komponen-komponen di bawahnya. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi MI Nurul Islam Chang Lombok Tengah dapat dilihat pada Lampiran B Agar MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah selalu memiliki kebijakan mengingat manfaat penerapan Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif. dengan melibatkan guru mata pelajaran khusus.

Analisa data dan refleksi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar

Tabel 3.1  :  Skema Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Dan
Grafik Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI Nurul Islam Ganti Setelah Penerapan  Pembelajaran Coperative Learning Type Concept Mapping  Tahun Pelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Sugar factory production activities include sugar cane cultivation, nursery, land management, planting, maintenance, logging and transportation, sugar production process, and waste