• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara pengamatan (Monitoring)

BAB III METODE PENELITIAN

F. Cara pengamatan (Monitoring)

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat.

29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik (Jakarta:rineka cipta,2006), h.150.

Pelaksanaan penerapan pembelajaran cooperative learing stategyConcept Mapping dari waktu kewaktu, serta dampaknya terhadap ketuntasan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data hasil tes, yang menggambarkan ketuntasan belajar siswa dan lain-lain.

G. Analisis Data dan Refleksi

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran, peneliti, dan 42 orang siswa kelas V MI Sumber : daptar nilai ulangan semester siswa kelas V MI Nurul Islam Desa Ganti Praya tahun ajaran 2010-2011.

2. Analisis Data

Analaisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data untuk menjawab dua permasalahan pokok yaitu tema apa yang dapat pada data-data ini dan seberapa jauh data-data ini dapat menyokong tema tersebut.

Langkah analisis data hasil belajar dapat dibedakan atas pelaksanaan tes dan pemberian skor, pelaksanaan tes dilakukan dengan tes tertulis dan pemberian skor tes uraian.Untuk analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.30

a. Data Aktivitas Guru

30Suki dan Basrowi Surasto, Manajemen PTK (Jakarta: Insan Cendika, 2002), h. 110.

Untuk mengetahui aktivitas guru dalam pembelajaran ,maka hasil observasi yang berupa sekor diolah dengan rumus :

A=

Keterangan

A = Rata-rata skor aktivitas guru = Jumlah skor aktivitas guru i = Jumlah point seluruh item

b. Data Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut

a. Menentukan rata rata skor aktivitas belajar siswa dengan menggunakan rumus

A= ...

Keterangan

A = Rata-rata dkor aktivitas belajar siswa

= Total skor aktivitas belajar siswa I = Banyak item

b. Data tentang aktivitas belajar siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif. Indikator tentang aktivitas belajar siswa yang diamati adalah sebanyak 7 indikator. Setiap indikator memiliki 3 deskriptor.

i

å

x

å

x

i

å

T

å

T

1) Skor 1 diberikan jika X ≤ 25 %

2) Skor 2 diberikan jika 25 % ˂ X ≤ 50 % 3) Skor 3 diberikan jika 50 % ˂ X ≤ 75 % 4) skor 4 diberikan jika X ˃ 75 %

c. Menentukan kriteria aktivitas belajar siswa. Berdasarkan skor standar, maka kriteria untuk menentukan aktivitas belajar siswa dijabarkan pada tabel berikut ini

Pedoman skor standar aktivitas belajar siswa31

Interval Interval Skor Kategori

Mi + 1,5 Sdi ≤ A A ≥ 26, 24 Sangat aktif Mi + 0,5 Sdi ≤ A ˂ Mi + 1,5

Sdi

20,41 ≤ A ˂ 26,24 Aktif Mi – 0,5 Sdi ≤ A ˂ Mi + 1,5

Sdi

14,65 ≤ A ˂ 20,41 Cukup aktif Mi – 1,5 Sdi ≤ A ˂ Mi - 1,5

Sdi

8,75 ≤ A ˂ 14,65 Kurang aktif

A ˂ Mi – 1,5 Sdi A ˂ 8,75 Sangat

kurang aktif

3. Data Hasil Belajar Siswa

Indikator keberhasilan tindakan kelas ini adalah tercapainya ketuntasan belajar baik secara individu maupun secara klasikal.

4. Ketuntasan Individu

Ketuntasan belajar secara individu apabila siswa memperoleh nilai 65.32

31Ibid., h. 104

³

5. KetuntasanKlasikal

Kk = x 100%

Keterangan rumus:

Kk = Ketuntasan klasikal

X = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai > 65 z = Banyak siswa yang ikut tes

Sesuai dengan petunjuk teknik penilaian kelas dikatakan tuntas secara klasikal terhadap prestasi belajar yang disajikan apabila presentase ketuntasan klasikal ≥ 85% dengan nilai siswa minimal 65.

6. Untuk mengetahui nilai rata-rata dipergunakan persamaan:

R=

Keterangan rumus:

R = Nilai rata-rata kelas

∑ X = Jumlah nilai yang memperoleh siswa N = Banyak siswa yang ikut tes.33

7. Refleksi

Hasil yang didapat dari observasi dan tes yang telah dilakukan oleh peneliti dengan guru bidang studi IPA dikumpulkan serta

32Wayan Nurkencana dan P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 27.

33Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h.189.

z X

N

å

X

dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi. Dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Apabila gagal, maka siklus tersebut dilanjutkan ke siklus kedua dan seterusnya dengan catatan kesalahan yang telah ada harus diperbaiki pada tindakan berikutnya sampai mencapai titik keberhasilan dan meningkatkan ketuntasan belajar siswa.

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian

Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian, pada bagian ini penulis membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian tersebut. Hal-hal yang dimaksud antara lain sebagai berikut :

1. Sejarah Berdirinya MI Nurul Islam Ganti

Berdasarkan hasil wawancara dengan Suhaili S.Pd,I menjelaskan bahwa MI Nurul Islam Desa Ganti Praya timur Lombok Tengah berdiri pada tahun 2002 dan langsung beroperasi langsung pada tahun yang sama telah terdaftar pada Kantor Departemen Pendidikan Nasional Pripinsi Nusa Tenggara Barat No Statistik. 1125202003144 dengan status swasta/milik yayasan sekarang MI Nurul Islam Desa Ganti sudah Terakreditasi C. (Suhaili spdI, Wawancara, tanggal 21 maret 2011) .

Latar belakang berdirinya MI Nurul Islam Ganti adalah karena keinginan keras dari ustas L.FARHAN ,RM .S,pd.I selaku ketua yayasan untuk mendirikan satu satunya MI yang ada di desa ganti ini karena tuntutan dari masyaakat yang banyak menginginkan menyekolahkan anaknya di madrasah yang kurikulumnya lebih banyak pelajaran pendidikan islam sekaligus sebagai tempat menampung siswa miskin yang tidak memiliki biaya untuk sekolah .

2. Letak Geografis MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah

Letak geografis MI Nurul Islam Ganti Lombok Praya Timur terletak pada jalur Desa Adapun MI Nurul Islam gantiLombok Tengah didirikan di atas tanah wakap warga dengan batas-batas sebagai berikut : a. Sebelah Timur : jalan raya ganti batu nampar

b. Sebelah Barat : persawahan c. Sebelah Utara : Perumahan warga d. Sebelah Selatan : perumahan warga

Melihat letak geografis tersebut, dapat dikatakan bahwa MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah memiliki posisi yang strategis sebagai sebuah lembaga pendidikan sehingga memungkinkan siswa termotivasi guna mendapatkan prestasi yang lebih baik (Observasi, tanggal 21 maret 2011).

3. Keadaan Siswa MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah

Dalam proses belajar mengajar siswa menduduki peranan penting, karena siswa yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif siswa mutlak diperlukan dalam proses belajar mengajar.

Untuk mengetahui keadaan siswa-siswi MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1

Daftar keadaan siswa Kelas V MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011

No Tingkat Kelas Jenis Kelamin L P Jumlah

1 Kelas I 12 16 28

2 3 4 5 6

Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI

14 11 13 22 15

17 18 17 20 14

31 29 30 42 29 Tabel 4.2

Daftar siswa yang dievaluasi kelas V MI Nurul Islam Ganti Tahun Pelajaran 2010/2011

No Nama Siswa Jenis

Kelamin

Kelas

1 Alfan Amali L V

2 Asliadi L V

3 Bq.Sanda hafizah P V

4 Bq. Alin Saputri P V

5 Bq .Lus sholiwati P V

6 Bq.Hidayatul hidayawati P V

7 Bq.Mustaran P V

8 Bq,Restu kuncoro w P V

9 Deki Alfian Amali L V

10 Elin Fitrianingsih P V

11 Elniwati P V

12 Faisal Hanafi L V

13 Frendi Afriansyah L V

14 L.alwan Zamroni L V

15 L,ilham Takbir L V

16 L.Santana L V

17 L.Nihasan Basri L V

18 Leli Ratnasari P V

19 Lusmiati P V

20 Mahyudin L V

21 Murtinem P V

22 Mahni Santika P V

23 Mohamad Zulmi L V

24 Meri andani P V

25 Nursadin L V

26 Nurhasanah P V

27 Puji ayu Wulandari P V

28 Roy Hanafi L V

29 Rian anggara Saputra L V

30 Rinawati P V 31 Sulistiani Prayawati P V

32 Susila Warnika P V

33 Siti Aisyah P V

34 Zakaria Ahmad L V

35 Zahratunnisa P V

36 Lizawati P V

37 Jaziman Saputra L V

38 Lalu Alusin L V

39 Bq. Restu Kuncoro P V

40 Lalu Zohri L V

41 Lalu Kukuh L V

42 Leli Ratnasari P V

4. Keadaan Guru MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah

Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan.

Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, kapasitas dan kualitas guru merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan.

Sampai tahun 2010/2011 jumlah tenaga pengajar yang tercatat pada MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah adalah sebanyak 18 orang yang terdiri dari tenaga pengajar profesional serta telah berpengalaman dalam bidang-bidang pendidikan juga memiliki ijazah keguruan (pendidikan). Adapun guru MI Nurul Islam GantiLombok Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.3

Daftar Nama Guru MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah Tahun Pejaran 2010/2011

No Nama Mata pelajaran

1 Suhaili, s.pd.I Mulok

2 Ripa’i A,ma Guru kelas

3 Lalu hasanul A ,ma Guru bid.study 4 Suhainiwati ,s.pd.I Guru kelas 5 Umi kalsum,s.pd.I Guru kelas

6 Sahrim A,ma Guru kelas

7 Bq .merean A,ma Guru bid.study

8 Sahidin,s.pd. Guru kelas

9 Busairi A,ma Guru bid.study 10 Bq .yuliarti ,s.pd. Guru kelas 11 M.zaenudin,s.pd. Guru bid.study 12 Rosihan anwar Guru bid.study 13 Bq.subaenah,A,ma Guru bid.study

Sumber : Data menurut keadaan yang tertera pada daftar guru statistik guru MI Nurul Islam GantiLombok Tengah, di kutip tanggal, 21 maret 2011

Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah guru MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah sebanyak 13 tenaga guru. Sebagian besar guru d MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah adalah Sarjana Pendidikan dan diploma pembagian tugas mengajarpun masih ada yang tidak sesuai dengan spesifikasi keilmuan masing-masing guru, tenaga pengajar yang ada di MI Nurul Islam Ganti masih terjadi kerancuan dalam pembagian dalam pengajaran hal ini terjadi karena masih banyak terdapat guru yang mengajar belum sesuai dengan disiplin ilmu yang diambil dalam bangku kuliahnya dan sampai sekarang tenaga pendidik yang da di MI Nurul Islam Ganti masih belum ada yang sesuai dengan disiplin ilmu pendidikan guru madrasah ibtidaiyah.masalah inilah yang menjadi salah satu kendala yang dihdapi oleh tenaga pendidik di madraah ibtidaiyah

nurul islam desa ganti bagaimana tidak mereka sangat sulit memahami kerakteristik siswa sekolah dasar yang dimana notabene tidak sesuai dengan disiplin ilmu atau kahlian mereka.

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah, tentunya sarana dan prasrana beserta alat lainnya perlu untuk diketahui untuk melengkapi gambaran mengenaMI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4

Keadaan Sarana dan Prasarana MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi 1

2

Ruang :

Ruang Kepala Sekolah Ruang guru

Ruang Tata Usaha Ruang Belajar Ruang perpustakaan Gudang

Musholla

Kamar mandi/WC - Guru

- Siswa

Kursi Kepala Sekolah Kursi/meja guru Kursi tamu

Kursi / meja siswa Papan tulis

Papan apsen Papan statistik Papan pengumuman Jam dinding

1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 6 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 stel 13stel 1 stel 150 stel 6 buah 7 buah 3 buah 1 buah 6 buah

baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik

3

Alamari Alat peraga : Globe Peta dunia Peta indonesia Rangka manusia Computer Mesin TIK Atlas TV Bola kaki KIT Rebana

14 buah 5 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 3 buah 1 buah 1 buah 3 buah 3 buah 1 buah

baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik

Sumber data : Arsip bagian TU, MI Nurul Islam GantiLombok Tengah, dikutip tanggal, 21 maret 201I

Dari keadaan yang tertera di atas, dapat dilihat bahwa jumlah ruang/lokal sudah cukup memadai, demikian pula alat-alat peraga lainnya sudah dapat menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah MI Nurul Islam Ganti tersebut.

6. Struktur Organisasi

Sebagai suatu lembaga yang terorganisir, maka struktur organisasi MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah sangat dibutuhkan untuk mengetahui terkoordinirnya tanggung jawab yang diemban oleh komponen-komponen yang ada di bawahnya, untuk lebih jelasnya struktur organisasi MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah dapat dilihat di lampiran B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam mempelajari pelajaran IPA materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas V MI Nurul Islam Ganti Lombok Tengah melalui pembelajaran strategi Concept Mapping. Penelitian ini dilaksanakan dengan

dua siklus, yaitu siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 dan 29 Maret 2011 dan siklus II pada tanggal 12 dan 19 April 2011.

Data-data diperoleh dari hasil evaluasi dan hasil observasi pada setiap siklus yang telah direncanakan. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dari hasil evaluasi dan data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi akan memberikan jawaban mengenai berhasil atau tidaknya proses pembelajaran pada pelajaran IPA materu Sumber Daya Alam dengan menerapkan strategi Concept Mapping yang diukur dengan peningkatan prestasi belajar siswa secara klasikal. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang akan memberikan gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar. Adapun data hasil evaluasi siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran 8 dan 16. Data lengkap tentang hasil observasi kegiatan guru pada siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran 3-4 dan 11-12 sedangkan data lengkap tentang aktivitas siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran 3-6 dan 13-14

1. Data Siklus I

a. Perencanaan/Persiapan

Pada tahap ini dilakukan beberapa perencanaan/persiapan yang meliputi pembuatan :

a. Skenario Pembelajaran (lampiran 1)

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 2) c. Soal-soal evaluasi (lampiran 7)

d. Pedoman observasi kegiatan Guru (lampiran 3-4) e. Pedoman observasi kegiatan siswa (lampiran 5-6) b. Pelaksanaan

Proses belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran IPA di sekolah yang bersangkutan dan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari selasa dan rabu tanggal 22 - 29 Maret 2011.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 Maret 2011 dengan memberikan materi tentang Suber Daya Alam berlangsung selama 2 x 45 menit. Pertemuan pertama juga dilakukan observasi kegiatan proses pembelajaran yaitu berupa observasi kegiatan belajar guru dan observasi kegiatan belajar siswa. Semua hasil pengamatan/observasi tentang kekurangan-kekurangan tindakan akan diperbaiki pada pertemuan kedua siklus I. Pada pertemuan ini, peneliti menjelaskan materi sumber daya alam, membagikan skenario Concep Mapping dari tiap-tiap kelompok untuk membuat peta konsep.

Adapun pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:

Guru membuka pembelajaran dengan menenangkan situasi kelas dan membuat kesepakatan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kemudian Guru melakukan motivasi dan apersepsi dengan memberikan manfaat mempelajari sumber daya alam) dalam waktu 15 menit. Siswa mendengarkan informasi tentang materi sumber daya alam kemudian siswa membuat kelompok masing

masing dengan jumlah 6 orang setelah kelompok terbentuk kemudian siswa dibagikan sumber dan bahan serta alat untuk membuat peta konsep kemudian siswa dengan kelompoknya masing masing mendiskusikan dengan kelompoknya dengan dibimbing oleh guru setelah selesai merangkai peta konsep materi sumber daya alam kemudian kelompok tersebut menjelaskan hasil pekerjaannya dan kelompok lain menanggapi hasil pekerjaan kelompok lain setelah selasai menampilkan pekerjaan masing masing kelompok guru kemudian menampilkan peta konsep yang benar sebagai perbandingan langkah selanjutnya kemudian guru menjelaskan materi dengan peta konsep tersebut, siswa memperbaiki pekerjaannya,guru dan siswa memberikan penguatan tentang materi pelajaran selama 30 menit. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 29 Maret 2011 dengan materi yang sama yakni materi sumber daya alam.

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang sama sesuai dengan skenario pembelajaran yang digunakan pada pertemuan pertama tapi pada pertemuan ini pembelajaran dilakukan secara lebih terprinci dan mendetil khususnya kelemahan yang terjadi pada pertemuan pertama,adapun kelemahan tersebut adalah lemahnya siswa pada menanggapi hasil pekerjaan temannya kemudian siswa belum serius dalam berdiskusi menyusun peta konsep masih banyak terdapat siswa yang sibuk sendiri tidak bekerjasama dengan temannya, siswa masih sulit menyusun/

merangkai peta konsep.Masalah- masalah inilah yang coba diatasi oleh guru.Untuk mengatasi siswa yang belum serius berdiskusi dengan temannya guru selalu mengawasi dan membimbing kelompok kelompok kecil,sedangkan untuk mengatasi siswa yang enggan atau masih malu menanggapi hasil pekerjaan kelompok lain guru mengatasinya dengan memancing siswa dengan cara guru yang memulai menyebutkan kekurangannya kemudian siswa atau kelompok lain menambahkannya.Kemudian kegiatan selanjutnya adalah guru menjelaskan rangkaian peta konsep tersebut setelah selasai guru mengadakan tenya jawab sebagai evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru dengan menggunakan strategi kooperatif learning type koncep mapping setelah itu kemudian guru membagikan lembar tes berupa soal multiple chooice sebanyak 10 buah sebagai alat evaluasi.Semua hasil pengamatan tentang kekurangan-kekurangan tindakan akan diperbaiki pada siklus II. Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yaitu ketuntasan individu siswa mampu memperoleh nilai ≥ 65, sedangkan untuk ketuntasan klasikal ≥ 85% dari jumlah siswa dalam kelas.

c. Observasi

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti (sebagai guru) dengan mengisi lembar

observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya yang bertujuan untuk menilai kelangsungan proses belajar mengajar. Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan mengamati prilaku siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dan pada saat mengerjakan soal-soal yang ada pada buku panduan. Segala aktivitas yang nampak dicatat dalam lembar observasi (Lampiran 5-6) sesuai dengan deskriptor yang muncul.

Hasil observasi aktivitas siswa secara terinci tentang aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 5-6. Maka kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I adalah:

1) Siswa tidak berusaha menjawab pertanyaan guru dengan benar

2) Siswa belum berani menanggapi hasil pekerjaan teman dan mengemukakan pendapat kepada guru

3) Siswa masih sulit merangkai peta konsep

4) Siswa masih ribut dan sulit diatur mungkin karena kelas gemuk

5) Siswa masih belum serius melakukan diskusi 6) Masih terdapat siswa yang sibuk sendiri

7) Siswa kurang mendengarkan instruksi langkah-langkah Concept Mapping

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang diperoleh oleh guru sejawat (pendamping) dengan mengisi

lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti yang bertujuan untuk melihat jalannya proses belajar mengajar dalam kelas. Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan dengan mengamati prilaku guru (peneliti) pada saat proses belajar mengajar. Segala aktivitas guru yang nampak diberi tanda rumput dalam lembar observasi (Lampiran 3-4) sesuai dengan diskriptor yang tersedia.

Memperhatikan data pada aktivitas guru tersebut maka kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus adalah sebagai berikut:

1) Guru tidak melakukan evaluasi 2) Guru tidak memberikan penguatan

3) Guru tidak mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa

4) Guru tidak menjelaskan kembali kesalahan-kesalahan siswa dalam merangkai peta konsep

5) Guru belum sepenuhnya menguasai kelas 6) Guru tidak mengadakan tanya jawab

7) Guru tidak membantu kelompok yang maju menjawab pertanyaan

8) Guru tidak meminta siswa untuk memperbaiki atau menambah kesimpulan apabila yang dibuat salah atau kurang

3) Hasil Evaluasi

Setelah melakukan proses belajar mengajar sebanyak dua pertemuan maka pada pertemuan pertama guru menjelaskan cara membuat peta konsep dan memberikan contoh-contohnya sesuai dengan materi yang sudah dipersiapkan yaitu memberikan materi sumber daya alam Kemudian pada pertemuan kedua melanjutkan materi yang sama dengan memperbaiki kelemahan peda pertemuan pertama. setelah materi selesai kemudian guru memberikan soal-soal evaluasi kepada siswa. Evaluasi berlangsung selama 1 jam pembelajaran. Bentuk soal evaluasi adalah soal pilihan ganda sebanyak 10 butiruntuk dikerjakan secara individu.

Masing-masing siswa dapat satu lembar soal. Jawaban siswa kemudian diperiksa dengan skor maksimal 100 jika semua jawaban siswa benar dan skor minimal 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali. Melalui analisis evaluasi belajar nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I MI Nurul Islam GantiLombok Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011

Banyak Siswa

Skor Total

Nilai Rata-Rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Banyak Siswa Yang Tuntas

Banyak siswa yang tidak tuntas

Persentase Ketuntasan

42 2860 68,09 90 40 30 12 7,14%

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa data evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I dilihat dari jumlah siswa 42 orang yang mencapai persentase ketuntasan 7,14 % dari jumlah siswa yang tuntas 30 orang dan yang tidak tuntas 12 orang dengan skor nilai rata-rata 68,09 belum tercapai ketuntasannya. Dari tabel di atas dapat juga dijelaskan bahwa ada orang siswa yang tidak tuntas secara individu pada siklus I ini. Pada pertemuan siklus berikutnya akan diberikan bimbingan dan perhatian khusus di kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung Seperti lebih intens membimbing mereka memberikan semanagat dan perhatian serta memberikan reward di samping itu juga guru memberikan upaya dalam mengendalikan kendala yang dihadapi siswa seperti guru tidak sepenuhnya membimbing kelompok kecil,guru belum sepenuhnya menguasai kelas dan mengatasi siswa yang belum atau masih kesulitan dalam merangkai peta atau penyebab lain yang dialami oleh 12 orang siswa tersebut. Karena penelitian pada siklus 1 belum mencapai ketuntasan belajar klasikal, maka peneliti merencanakan tindakan perbaikan pada siklus II.

d. Refleksi

Persentase ketuntasan belajar mengajar 8,09 %, ini menunjukkan bahwa ketuntasan dilihat dari hasil evaluasi pada siklus I masih belum mencapai hasil yang diharapkan. Adapun kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus ini akan diperbaiki pada siklus kedua.

2. Data Siklus II

a. Perencanaan / Persiapan

Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum siklus- siklus penelitian tindakan kelas dilaksanakan. Persiapan in meliputi pembuatan:

a. Skenario pembelajaran (lampiran 9)

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 10) c. Soal-soal evaluasi (lampiran 15)

d. Pedoman observasi kegiatan Guru (lampiran 11-12) e. Pedoman observasi kegiatan siswa (lampiran 13-14) b. Pelaksanaan

Proses belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Selasa tanggal 12 dan tanggal 19 April 2011.

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 April2011, adapun materi yang dibahas pada pertemuan ini adalah materi yang sama pada siklus yang pertama yakni materi sumber daya alam yang berlangsung selama 2 x 45 menit. Pelaksanaan tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti, pada pertemuan ini juga dilakukan observasi aktivitas belajar mengajar siswa dan guru.

Semua hasil pengamatan observer tentang kekurangan-kekurangan tindakan akan diperbaiki pada pertemuan kedua siklus II.

Dokumen terkait