• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Mts. Mathlaul Anwar Batusuluh Bandar Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Mts. Mathlaul Anwar Batusuluh Bandar Lampung"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 1, No 1 (2023): September

P-ISSN: .... ...., E-ISSN: .... - ....

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

1

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Mts Mathlaul Anwar Batusuluh Bandar Lampung

SAYUTI1

MTs Mathla’ul Anwar Batusuluh Bandar lampung Email, ssyuti105@mil.com1

ABSTRAK Hasil belajar merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Salah satu faktor yang mempengauhi hasil belajar adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Hasil observasi awal di MTs Mathlaul anwar batusuluh kota Bandar lampung diperoleh data hasil belajar Fiqih siswa kelas VII masih rendah. Dari 24 siswa hanya sekitar 28% siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar.

Salah satu model pembelajaran yang dijadikan alternatif oleh guru adalah Model Pembelajaran Discovery Learning. Model Pembelajaran Discovery Learning dalam proses pembelajaran dapat membangun atau mengkonstruksi pengetahuan siswa untukmemahami dan mendalami materi yang dipelajari melalui keterlibatan secara aktif dan menyenangkan dalam menempuh proses belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran Fiqih siswa kelas VII di MTs Mathlaul anwar batusuluh kota Bandar lampung. Penelitian ini adalah siswa kelas VII.MTs Mathlaul anwar . Data yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar adalah data hasil tes siklus pertama siklus kedua dan siklus ketiga. Data- data tersebut berupa angka sehingga tekhnik pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan tekhnik kuantitatif dan akan didukung secara kualitatif, Hasil penelitian sebelum siklus menunjukkan nilai rata-rata 64,13, sedangkan nilai rata-rata siklus-1 yaitu 76,75 dan siklus-2 mengalami peningkatan 84,25

Kata kunci: Discovery Learning, Prestasi Belajar Fiqih, Model Pembelajaran

1. Pendahuluan

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan siswa.(Arikunto et al., 2006) Dan menurut Gunarso (1995: 57) mengartikan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya baik berupa angka maupun huruf serta tindakan.(Larlen, 2012)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti terhadap guru di kelas VII. MTs Mathlaul anwar batusuluh Kota B.Lampung bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih masih sangat rendah. Masih banyak siswa yang mendapat nilai di

(2)

2

bawah KKM. Guru dalam kegiatan pembelajaran masih menerapkan pendekatan teacher centered.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama mengajar di Kelas VII.

MTs Mathlaul anwar tahun pelajaran 2022/2023 minat siswa dan keterlibatan siswa dalam proses belajar pada umumnya masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung siswa sangat pasif bahkan ada beberapa diantaranya sibuk melakukan aktifitas sendiri. Hal ini tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa. Guru sebagai informator utama dalamproses pembelajaran tentu dituntut mampu melakukan berbagai variasi model dan metode pembelajaran demi memaksimalkan proses pembelajaran yang melibatkan peran siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk itu penulis dalam penelitiannya berupaya meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan pembelajaran Fikih dengan menggunakan model discovery learning. Karena anak- anak sekarang ini suka kalau diikut sertkan menemukan suatu masalah dalam proses belajar, daripada mereka disuruh diam aja.

Model pembelajaran penemuan atau discovery dapat membangun atau mengkonstruksi pengetahuan. Penggunaan model discovery learning diharapkan supaya siswa memiliki pemahaman yang mendalam melalui keterlibatan secara aktif dalam menempuh proses belajar. Menurutu (Firosalia Kristin : 2016) penerapan model discovery learning memiliki beberapa manfaat yaitu peningkatan potensi intelektual siswa, perpindahan dari pemberian reward ekstrinsik ke intrinsic, pembelajaran menyeluruh melalui proses menemukan, dan alat untuk melatih memori. (Irmawati et al., 2021)

Berdasarkan hasil post tes yang telah dilakukan peneliti pada tahap pertama (pra siklus) pembelajaran Fikih materi alat-alat bersuci dari najis dan hadas. Peneliti masih mendominasi proses berlangsungnya kegiatan belajar. Kegiatan siswa di dalam proses pembelajaran lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan oleh peneliti. Akibatnya terlihat adanya beberapa siswa yang melamun, bermain sendiri atau dengan teman dekat sebangkunya, mengantuk dan memandang guru tapi pikiranya tidak fokus pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga menyebabkan kebosanan pada diri siswa sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa belumlah maksimal. Bisa dilihat dari 24 siswa hanya 5siswa (28%) yang telah mencapai KKM dan sebanyak 19 siswa (72%) yang masih dibawah KKM. KKM pada mata pelajaran Fikih di MTs Mathlaul anwar 75. Jadi berdasarkan data ketuntasan pada tahap Pra Siklus maka peneliti menarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung masih belum maksimal.

(3)

3

Berdasarkan dengan latar belakang permasalahan di atas penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu “Bagaimanakah prestasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran Fiqih materi alat-alat bersuci dari najis dan hadas pada siswa kelas VII.

di MTs Mathlaul anwar batusuluh

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran Fiqih materi alat-alat bersuci dari najis dan hadas pada siswa kelas VII. di MTs Mathlaul anwar batusuluh kota B,Lampung .

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari, dengan penerapan metode ini diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari yang sebelumnya. penelitian dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran, membuat para guru untuk senantiasa mencipatakan suasana belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.serta penelitian ini dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu madrasah. Serta dapat menjadi bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan bahan perbandingan atau acuan bagi madrasah atau lembaga-lembaga lain dalam mengembangkan segala hal yang berkaitan dengan pendidikan khususnya dalam pengajaran dan keguruan.

2. Metode

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di MTs Mathlaul anwar batusuluh kota B.Lampung . kelas VII yang berjumlah 24 siswa dengan materi alat-alat bersuci dari najis dan hadas. waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 bulan juli s.d Agustus 2023 .

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penilitian kuantitatif ini digunakan untuk meneliti data-data yang berupa angka atau mengacu pada kuantitas berdasarkan statistik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan peneltitian kuantitatif untuk memperoleh signifikansi pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap keaktifan dan hasil belajar Fiqih siswa kelas VII. MTs Mathlaul anwar btusuluh kota B.Lmpung. Data yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar adalah data hasil tes siklus pertama siklus kedua dan siklus ke tiga.

Data-data tersebut berupa angka sehingga tekhnik pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan tekhnik kuantitatif dan akan didukung

(4)

4

secara kualitatif. Tekhnik kuantitaif yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari selisih hasil tes dari prasiklus kemudian siklus 1 siklus 2. dan siklus

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik tes dan non tes yaitu tes tertulis dan observasi.

Tes tertulis adalah tes yang dilaksanakan secara tertulis, baik pertanyaan maupun jawabannya. Tes tertulis dapat berbentuk uraian (essay/subjective) atau obyektif (objective tes). Tes uraian berupa pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan. Sedangkan tes obyektif dapat berbentuk soal benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, atau jawaban singkat (isian). Sedangkan observasi yaitu untuk memastikan langkah-langkah utama dalam pembelajaran. Perangkat tes yang digunakan adalah evaluasi hasil belajar berupa tes tulisan uraian (pretest dan posttest). Perangkat nontes yang di g 1unakan adalah, observasi dan dokumentasi.

3. Hasil

Pada tanggal 20 juli peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa kelas VII- . Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara berisi tentang tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran terjadi. Berdasarkan hasil wawancara dengan dewan guru dan siswa di MTs Mathlaul anwar batusuluh kota B.Lampung diperoleh informasi sebagai berikut : Pertama Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pada proses pembelajaran fiqih berlangsung. Kedua Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan penugasan. Ketiga Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru. keempat Guru mata pelajaran fiqih baru mendengar model pembelajaran discovery learning Selanjutnya pada tanggal 24 Juli peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran mata pelajaran fiqih berlangsung.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran fiqih di dalam kelas. Adapun hasil pengamatan selama penelitian pendahuluan melalui lembar observasi dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran fiqih masih perlu ditingkatkan karena pembelajaran yang dilakukan masih bersifat

(5)

5

klasik yaitu masih berpusat pada guru (teachered centered) dan sebagian besar siswa masih belum mengikuti pembelajaran dengan baik. Oleh sebab itu penulis memandang perlu adanya inovasi baru dalam pembelajaran di kelas, yaitu pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai subjek pembelajaran atau pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). model pembelajaran yang peneliti tawarkan adalah model pembelajaran discovery learning karena berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.

65 Tahun 2013 yang menyebutkan bahwa model discovery learning termasuk ke dalam jajaran model pembelajaran berbasis penelitian yang perlu diterapkan untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik oleh siswa.(Yusuf

& Wulan, 2015) sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 juli 2023. Waktu yang dibutuhkan yaitu dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit. Dalam tahap perencanaan ini yang peneliti lakukan adalah menyiapkan kelas penelitian, Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan model pembelajaran discovery learning. berdasakan dengan hasil belajar pada kegiatan siklus 1 yang diambil kepada siswa di akhir kegiatan Siklus 1. Secara terperinci hasil belajar fiqih di materi tatacara bersuci dari najis dan hadas pada Siklus I dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :

Hasil belajar pra siklus

No Nama siswa Nilai Siklus Ketuntasan

1 ZASKIA 74 Tidak Tuntas

2 ANISA GUSLAL 60 Tidak Tuntas

3 RIANA AULIA 55 Tidak Tuntas

4 ELISA PUTRI 70 Tidak Tuntas

5 HESTILIANA 65 Tidak Tuntas

6 ALISA 70 Tidak Tuntas

7 KHOIRUNISA NURUL FATONAH 71 Tidak Tuntas

(6)

6

8 BELA NOVITA 70 Tidak Tuntas

9 SITI KHODIJAH 67 Tidak Tuntas

10 SYIFA AULIA NINGRUM 70 Tidak Tuntas

11 KIKI ADELIA 89 Tuntas

12 SITI NUR AFIKA 88 Tuntas

13 CHIKA FERLITA 67 Tidak Tuntas

14 ALBINA MARTA 85 Tuntas

15 PAJRI 72 Tidak Tuntas

16 M.ERVAN 72 Tidak Tuntas

17 HARI 70 Tidak Tuntas

18 M.RAIHAN 82 Tuntas

19 ARIS SYAFAAT 70 Tidak Tuntas

20 FATURAHMAN ANDIKA

YUDISTIRA

82 Tuntas

21 FAHMI IDRIS MATONDANG 70 Tidak Tuntas

22 M NAZRIL ILHAM 70 Tidak Tuntas

23 IQBAL 62 Tidak tuntas

24 BAGAS KATON 50 Tidak tuntas

Rata-Rata dan Jumlah 64,13 Tuntas : 5 Ketuntasan kelas = jumlah Siswa yang Tuntas x 100%

Jumlah Total Siswa Ketuntasan kelas = 5/24 x 100 % = 28%

Hasil Belajar Fiqih Siklus I

No Nama siswa Nilai Siklus Ketuntasan

1 ZASKIA 80 Tuntas

(7)

7

2 ANISA GUSLAL 60 Tidak Tuntas

3 RIANA AULIA 55 Tidak Tuntas

4 ELISA PUTRI 75 Tuntas

5 HESTILIANA 65 Tidak Tuntas

6 ALISA 75 Tuntas

7 KHOIRUNISA NURUL FATONAH 71 Tidak Tuntas

8 BELA NOVITA 75 Tuntas

9 SITI KHODIJAH 67 Tidak Tuntas

10 SYIFA AULIA NINGRUM 70 Tidak Tuntas

11 KIKI ADELIA 89 Tuntas

12 SITI NUR AFIKA 88 Tuntas

13 CHIKA FERLITA 67 Tidak Tuntas

14 ALBINA MARTA 85 Tuntas

15 PAJRI 72 Tidak Tuntas

16 M.ERVAN 78 Tuntas

17 HARI 70 Tidak Tuntas

18 M.RAIHAN 82 Tuntas

19 ARIS SYAFAAT 70 Tidak Tuntas

20 FATURAHMAN ANDIKA

YUDISTIRA

82 Tuntas

21 FAHMI IDRIS MATONDANG 75 Tuntas

22 M NAZRIL ILHAM 78 Tuntas

23 IQBAL 62 Tidak tuntas

24 BAGAS KATON 50 Tidak tuntas

(8)

8

Rata-Rata dan Jumlah 76,75 Tuntas : 12

Ketuntasan kelas = jumlah Siswa yang Tuntas x 100%

Jumlah Total Siswa Ketuntasan kelas = 12/24 x 100 % = 50%

Berdasarkan tabel di atas, pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang alat-alat bersuci dari naji dan hadas kelas VII. MTs Mathlaul anwar dengan model pembelajaran discovery learning, hasil belajar siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu ≥ 75 hanya sebesar 71% lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Beberapa hal yang menyebabkan ini antara lain: Pertama siswa kurang termotivasi untuk belajar fiqhi materi tentang alat-alat bersuci dari najis dan hadas. Kedua metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran di kelas. ketiga Hasil akhir siklus pembelajaran ke I ini semakin meningkat dibanding sebelum siklus, dari rata-rata 50 % menjadi 71%. Namun, secara klasikal belum tuntas. Kesimpulanya bahwa masih perluh melakukan perbaikan dan melanjutkan ke siklus 2 agar masalah- masalah yang muncul pada siklus 1 ini dapat diperbaiki pada siklus ke 2. Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2023. Waktu yang dibutuhkan yaitu dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit. untuk memperbaiki permasalahan pada siklus-1. Data hasil belajar pada kegiatan siklus II yang diambil kepada siswa di akhir kegiatan Siklus II. Secara terperinci hasil belajar fiqih di materi alat-alat bersuci

Hasil Belajar Fiqih Siklus II

No Nama siswa Nilai Siklus Ketuntasan

1 ZASKIA 80 Tuntas

2 ANISA GUSLAL 75 Tuntas

(9)

9

3 RIANA AULIA 75 Tuntas

4 ELISA PUTRI 75 Tuntas

5 HESTILIANA 78 Tuntas

6 ALISA 75 Tuntas

7 KHOIRUNISA NURUL FATONAH 75 Tuntas

8 BELA NOVITA 75 Tuntas

9 SITI KHODIJAH 75 Tuntas

10 SYIFA AULIA NINGRUM 80 Tuntas

11 KIKI ADELIA 89 Tuntas

12 SITI NUR AFIKA 88 Tuntas

13 CHIKA FERLITA 75 Tuntas

14 ALBINA MARTA 85 Tuntas

15 PAJRI 75 Tuntas

16 M.ERVAN 78 Tuntas

17 HARI 75 Tuntas

18 M.RAIHAN 82 Tuntas

19 ARIS SYAFAAT 78 Tuntas

20 FATURAHMAN ANDIKA

YUDISTIRA

82 Tuntas

21 FAHMI IDRIS MATONDANG 76 Tuntas

22 M NAZRIL ILHAM 78 Tuntas

23 IQBAL 70 Tidak tuntas

24 BAGAS KATON 75 tuntas

Rata-Rata dan Jumlah 84,25 Tuntas : 23

(10)

10

Ketuntasan kelas = jumlah Siswa yang Tuntas x 100%

Jumlah Total Siswa Ketuntasan kelas = 23/24 x 100 % = 96%

Perbandingan Hasil Belajar Fiqih pra siklus dengan Siklus I dan siklus II

Kategori Pra

Siklus/Prosentase Siklus I/Prosentase

Siklus II/Prosentasi

Tuntas 5 28% 12 50% 23 96%

Belum t untas

19 72% 12 50%

1 4%

4. Kesimpulan

Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa: Hasil belajar fiqih pada materi tata cara bersuci dari najis dan hadas kelas VII.

MTs Mathlaul anwar btusuluh kota B.Lampung tahun pelajaran 2022/2023 dapat meningkat melalui penerapan metode pembelajaran discovery learning. Hal ini dapat dilihat bahwa pada Siklus I, dari 24 siswa yang tuntas sebanyak 1 2 siswa (50%) dan yang belum tuntas sebanyak1 2 siswa (50%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 23 siswa (96%) dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa (4%). Dari Siklus I ke Siklus II ada peningkatan hasil belajar. Dengan demikian, pada Siklus II hasil belajar dikatakan TUNTAS.

Daftar Pustaka

Arikunto, S., Suhard, J., & Supar, di. (2006). Penelitian tindakan kelas / Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi | OPAC Perpustakaan Nasional RI.

https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=569973

Chairul, A. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih di Kelas VII MTs. Darul Ma’arif Jakarta.

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/29704

Irmawati, I., Iskandar, I., & Jaya, J. (2021). PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH AN-NUR TANGKIT MUARO JAMBI [PhD Thesis]. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

(11)

11

Referensi

Dokumen terkait

Patke / How I Came to be Associated with Kritika Kultura 103 Kritika Kultura 30 2018: 103–104 © Ateneo de Manila University The story of my association with Kritika Kultura starts