• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskusi Terarah (Guided Discussion) Dalam Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Konsep Toharoh Pada Siswa Kelas Vii Mts Sunan Drajat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskusi Terarah (Guided Discussion) Dalam Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Konsep Toharoh Pada Siswa Kelas Vii Mts Sunan Drajat"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 1, No 1 (2023): September

P-ISSN: .... ...., E-ISSN: .... - ....

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

1

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskusi Terarah (Guided Discussion) Dalam Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Konsep Toharoh Pada Siswa Kelas VII Mts Sunan Drajat

Sodikin1

1 Mts Sunan Drajad

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejauh mana penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VII terkait konsep toharoh dalam Fikih, Untuk mengetahui sejauh mana penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VII terkait konsep toharoh dalam Fikih. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di dalam kelas dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan mencari solusi terhadap masalah yang ada melalui pengamatan, intervensi, dan refleksi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwasanya metode pembelajaran Kooperatif tipe diskusi ( Guided Discussion) terarah sangat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa tentang konsep toharoh di MTs Sunan Drajat khususnya kelas VII.

1. Pendahuluan

Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal (Sugihartono, dkk, 2013: 81).

Mendukung dari pernyataan tersebut menurut Suprijono (2009: 46), kegiatan dalam proses pembelajaran tersebut dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan dari

(2)

2

model pembelajaran yang bervariasi serta proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai dengan 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Majid, 2013: 174).

Dewasa ini banyak model pembelajaran yang telah digunakan dalam dunia pendidikan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran.

Selain itu menyongsong abad 21, pembelajaran juga menekankan agar peserta didik dapat belajar aktif, mampu bekerja sama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Salah satunya adalah tipe Diskusi terarah ( Guided Discussion).

Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah dapat dipahami sebagai suatu diskusi yang sistematis dan terarah tentang suatu isu atau masalah.

Metode ini diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1936 sebatas proses dalam kelompok selama diskusi berlangsung. Pada tahun 1940 Robert K. Merton mengembangkan FGD untuk studi tentang pendengar radio. Selanjutnya, Frankfurt Institute of Social Research pada tahun 1950 mengembangkan FGD dalam mempelajari opini dan sikap. FGD merupakan salah satu metode penelitian kualitatif, di samping metode lainnya yang sudah dikenal luas, seperti wawancara dan observasi.

Mack et al. (2005) mendefinisikan FGD sebagai metode pengumpulan data kualitatif yang mempertemukan satu atau dua peneliti dengan beberapa peserta sebagai kelompok untuk mendiskusikan suatu topik penelitian. Seorang peneliti sebagai moderator berperan memimpin diskusi dengan meminta peserta untuk menanggapi

(3)

3

pertanyaan terbuka, sedangkan peneliti kedua berperan mencatat jalannya diskusi secara rinci.

Irwanto (2006) mendefinisikan FGD sebagai suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Menurut Gerritsen (2011) FGD merupakan suatu diskusi terstruktur untuk memperoleh informasi mendalam (data kualitatif) dari suatu kelompok masyarakat tentang suatu topik. Selanjutnya, dikemukakan bahwa tujuan FGD adalah mengumpulkan informasi tentang opini, keyakinan, sikap, persepsi masyarakat dan bukan untuk memperoleh konsensus atau keputusan.

Mencermati definisi yang dikemukakan para pakar sebelumnya dan melihat frase FGD, maka di dalamnya dijumpai 3 (tiga) kata kunci yang mejadi kekhasan FGD, yaitu: a. diskusi, sebagai penegasan bukan wawancara atau obrolan; b. kelompok, sebagai penegasan bukan perorangan; dan c. terfokus, sebagai penegasan bukan bebas tak terarah. Dengan demikian, FGD dapat dipahami sebagai suatu proses pengumpulan data dan informasi kualitatif secara sistematis tentang suatu masalah melalui diskusi kelompok. Irwanto (2006) menyebutkan 3 (tiga) kata kunci tersebut sebagai prinsip-prinsip FGD yang saling berkaitan, yaitu: (a) FGD adalah diskusi, bukan wawancara atau obrolan; (b) FGD adalah grup atau kelompok, bukan individu; dan (c) FGD adalah terfokus, bukan bebas.

Pendidikan agama Islam di Madrasah Tsanawiyah memiliki peranan penting dalam membentuk pemahaman siswa terhadap prinsip-prinsip ajaran Islam, termasuk konsep toharoh dalam Fikih. Thaharah menurut bahasa artinya “bersih” Sedangkan menurut istilah syara’ thaharah adalah bersih dari hadas dan najis. Selain itu thaharah dapat juga diartikan mengerjakan pekerjaan yang membolehkan shalat, berupa wudhu, mandi, tayamum dan menghilangkan najis.1 Namun, dalam proses pembelajaran konsep thoharoh dalam Fikih, seringkali ditemui beberapa kendala.

Salah satunya adalah kurangnya minat belajar siswa terhadap materi tersebut, yang dapat memengaruhi pemahaman mereka terhadap konsep tersebut. Selain itu,

1 H. Moch. Anwar, Fiqih Islam Tarjamah Matan Taqrib, (Bandung: PT Alma’arif, 1987), hal. 9

(4)

4

pendekatan pembelajaran yang cenderung pasif dan kurang interaktif juga dapat membatasi potensi belajar siswa.

Pada bagian ini, akan dijelaskan landasan teori yang relevan dengan penelitian ini.

Landasan teori dapat mencakup konsep-konsep utama terkait toharoh dalam Fikih, teori-teori pembelajaran, dan konsep Metode Pembelajaran Kooperatif. Beberapa konsep dan teori yang mungkin termasuk adalah:

 Konsep toharoh dalam Fikih: menjelaskan prinsip-prinsip, syarat-syarat, dan hukum-hukum terkait toharoh dalam ajaran Islam

 Teori pembelajaran: mengulas teori-teori pembelajaran yang relevan, seperti teori konstruktivisme, teori kognitif, dan teori sosial.

Metode Pembelajaran Kooperatif: menjelaskan prinsip-prinsip dan langkah-langkah dalam penerapan metode ini, serta manfaatnya dalam pembelajaran siswa

Dalam penelitian ini, kami membatasi masalah pada siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah. Kendala yang ingin kami teliti adalah rendahnya minat belajar siswa terhadap konsep toharoh dalam Fikih serta pemahaman siswa yang belum memadai terhadap konsep tersebut. Oleh karena itu, rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VII terkait konsep toharoh dalam Fikih?

2. Bagaimana penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VII terkait konsep toharoh dalam Fikih?

Adapun Penelitian ini bertujuan untuk mencapai tujuan berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VII terkait konsep toharoh dalam Fikih.

(5)

5

2. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VII terkait konsep toharoh dalam Fikih.

2. Metode

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di dalam kelas dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan mencari solusi terhadap masalah yang ada melalui pengamatan, intervensi, dan refleksi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah. Sampel penelitian dapat dipilih menggunakan teknik purposive sampling, di mana siswa kelas VII yang memiliki tingkat minat belajar dan pemahaman awal yang bervariasi akan menjadi subjek penelitian. Jumlah sampel yang akan diambil perlu memperhatikan kebutuhan penelitian dan batasan sumber daya yang tersedia.

Dalam Penelitian ini peneliti dapat peneliti dapat menggunakan alat instrumen yaitu sebagai berikut :

a. Alat instrumen berbentuk Angket :

Jenis Instrumen Daftar Cocok (Check List)

No Pernyataan

Check List Tidak

minat

Kurang minat

Cukup minat

Sangat minat

1 Saya tertarik mempelajari prinsip- prinsip toharoh

dalam Fikih

2 Saya senang berpartisipasi dalam diskusi tentang

konsep t dalam oharoh Fikih

3. Saya aktif mencari informasi tambahan tentang

(6)

6

konsep tharoh dalam Fikih di luar jam pelajaran

4. Saya ingin menerapkan konsep t dalamoharoh

Fikih dalam kehidupan sehari-hari 5. Saya memiliki rasa ingin tahu yang

tinggi terhadap

konsep toharoh dalam Fikih

6. Saya merasa puas ketika dapat memahami dengan

baik konsep toharoh dalam Fikih.

Catatan Check list dapat di tafsirkan sebagai berikut : 1. Sangat tidak minat

2. Tidak minat 3. Netral 4. Minat

5. Sangat minat Jenis instrumen skala

No Pernyataan Sk

or 1 Saya tertarik mempelajari prinsip-prinsip toharoh dalam Fikih

2 Saya senang berpartisipasi dalam diskusi tentang konsep toharoh dalam Fikih.

3 Saya merasa termotivasi untuk mempelajari hukum-hukum terkait toharoh dalam

Fikih

4 Saya aktif mencari informasi tambahan tentang konsep toharoh dalam Fikih di luar jam pelajaran

(7)

7

5 Saya ingin menerapkan konsep toharoh dalam Fikih dalam kehidupan sehari-hari

6 Saya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap konsep toharoh dalam Fikih

7 Saya merasa antusias dan bersemangat ketika mengikuti kegiatan

pembelajaran yang terkait dengan toharoh dalam Fikih.

8 Saya merasa puas dan gembira ketika dapat memahami dengan baik konsep toharoh dalam Fikih

Catatan:

Skala skor 1 hingga 5 dapat ditafsirkan sebagai berikut:

1. Sangat tidak paham 2. Tidak paham

3. Netral 4. Paham

5. Sangat paham

Alat Instrumen Pengamatan (Observasi) Jenis Instrumen Pengamatan:

No Kreteria

Penilaian 1. Keterlibatan Aktif:

a. Tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran terkait konsep toharoh dalam Fikih.

b. Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat, bertanya, dan berdiskusi

2. Kerjasama dalam Kelompok:

a. Kemampuan siswa untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas terkait

(8)

8

konsep toharoh dalam Fikih.

b. Kemampuan siswa dalam mendengarkan, memberikan kontribusi, dan menerima pendapat anggota kelompok lainnya.

3. Pemahaman Konsep:

a. Tingkat pemahaman siswa terhadap prinsip-prinsip toharoh dalam Fikih.

b. Kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep toharoh dalam Fikih dengan benar dan tepat.

4. Penerapan Konsep:

a. Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep toharoh dalam Fikih dalam kehidupan sehari-hari atau dalam situasi yang diberikan.

b. Kreativitas siswa dalam mengaplikasikan konsep dalam konteks nyata.

5. Kemampuan Berkomunikasi:

a. Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat, argumentasi, dan gagasan dengan jelas dan terstruktur.

b. Kemampuan siswa dalam mendengarkan dengan baik, merespon, dan memberikan tanggapan yang relevan.

6. Sikap dan Perilaku:

a. Sikap siswa terhadap pembelajaran konsep toharoh dalam Fikih, seperti keaktifan, antusiasme, dan kedisiplinan.

b. Kemampuan siswa dalam mengatasi konflik, menerima perbedaan pendapat, dan bekerja dengan anggota kelompok lain secara harmonis.

Jenis instrumen observasi

No Pernyata

an 1. Partisipasi dalam Diskusi Kelompok:

a. Tingkat keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok terkait konsep toharoh dalam Fikih.

(9)

9

b. Kemampuan siswa untuk menyampaikan pendapat dan argumentasi dengan jelas.

c. Respon dan tanggapan siswa terhadap pendapat anggota kelompok lainnya.

2. Kerjasama dalam Tugas Kelompok:

a. Tingkat kerjasama dan kolaborasi antara anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas terkait konsep toharoh dalam Fikih.

b. Pembagian tugas dan tanggung jawab antara anggota kelompok.

c. Tingkat partisipasi siswa dalam membantu anggota kelompok yang kesulitan.

3. Penerapan Konsep dalam Kegiatan Praktik atau Simulasi:

a. Kemampuan siswa dalam menerapkan konsep toharoh dalam Fikih dalam kegiatan praktik atau simulasi.

b. Kreativitas siswa dalam mengaplikasikan konsep dalam situasi yang diberikan.

c. Keberhasilan siswa dalam menerapkan konsep secara tepat dan benar.

4. Interaksi dengan Anggota Kelompok Lain:

a. Tingkat kerjasama dan komunikasi antara siswa dengan anggota kelompok lain di luar diskusi kelompok.

b. Keterlibatan siswa dalam membantu atau memberikan dukungan kepada anggota kelompok lainnya.

5. Tanggapan terhadap Umpan Balik dari Guru:

a. Respon siswa terhadap umpan balik dan arahan yang diberikan oleh guru terkait konsep toharoh dalam Fikih.

b. Perubahan perilaku atau pemahaman siswa setelah menerima umpan balik dari guru.

(10)

10

Jenis instrumen Inventory (Inventori)

No Pernyataan S

k o r 1. Saya merasa antusias ketika mempelajari prinsip-prinsip toharoh dalam

Fikih

2. Saya merasa senang dan bersemangat ketika berpartisipasi dalam diskusi tentang

Konsep toharoh dalam Fikih.

3. Saya termotivasi dan bersemangat untuk mempelajari hukum-hukum terkait toharoh dalam Fikih.

4. Saya termotivasi dan bersemangat untuk mempelajari hukum-hukum terkait toharoh dalam Fikih.

5. Saya aktif mencari informasi tambahan tentang konsep toharoh dalam Fikih di

luar jam pelajaran.

6. Saya merasa tertantang dan ingin menerapkan konsep toharoh dalam Fikih

dalam kehidupan sehari-hari.

Saya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap konsep toharoh dalam Fikih.

Saya merasa antusias dan bersemangat ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

yang terkait dengan toharoh dalam Fikih.

Saya merasa puas dan gembira ketika dapat memahami dengan baik konsep toharoh dalam Fikih.

(11)

11

3. Hasil dan Pembahasan

Dalam menerapkan implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Diskusi Terarah (Guided Discussion) dalam meningkatkan minat dan pemahaman KONEP TOHAROH pada siswa kelas VII MTs Sunan Drajat. Akan di bagi menjadi 2 bagian Siklus dalam setiap siklus dilaksanakan terdiri dari 1 kali Pertemuan. Dengan penjabaran sebagai berikut;

Siklus 1: Dalam siklus pertama, Anda dapat menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Diskusi Terarah dengan langkah-langkah berikut:

1. Pengantar dan tujuan pembelajaran: Sampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa, yaitu meningkatkan pemahaman dan minat mereka terhadap konsep toharoh.

2. Penjelasan konsep: Berikan penjelasan tentang konsep toharoh secara terarah kepada siswa. Bantu siswa memahami definisi, prinsip, dan hukum- hukum terkait dengan konsep tersebut.

3. Diskusi kelompok terarah: Bagi siswa ke dalam kelompok dan berikan panduan atau pertanyaan terarah untuk memulai diskusi mereka. Bantu siswa untuk berbagi pemahaman mereka dan saling belajar satu sama lain.

4. Pendampingan dan bimbingan: Selama diskusi berlangsung, berikan pendampingan dan bimbingan kepada siswa. Dorong mereka untuk mengajukan pertanyaan, memberikan penjelasan, dan berdiskusi secara aktif.

5. Refleksi dan pemantapan pemahaman: Setelah diskusi, mintalah siswa untuk merefleksikan pemahaman mereka tentang konsep toharoh. Diskusikan hasilnya secara bersama-sama dan berikan pemantapan terhadap pemahaman yang telah dicapai.

Siklus 2: Dalam siklus kedua, Anda dapat melanjutkan penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Diskusi Terarah dengan langkah-langkah berikut:

(12)

12

1. Tinjauan kembali konsep: Mulailah dengan melakukan tinjauan kembali terhadap konsep toharoh yang telah dipelajari pada siklus pertama. Pastikan siswa memahami konsep secara mendalam.

2. Diskusi mendalam: Fokuskan diskusi pada aspek-aspek yang lebih mendalam dari konsep toharoh. Ajak siswa untuk membahas contoh kasus nyata dan menerapkan prinsip-prinsip yang telah dipelajari

3. Diskusi reflektif: Dorong siswa untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman dan pembelajaran mereka selama siklus pertama. Diskusikan bagaimana pemahaman mereka telah berkembang dan apakah minat mereka terhadap konsep tersebut meningkat.

4. Kegiatan aplikasi: Berikan kegiatan atau tugas yang melibatkan penerapan konsep toharoh dalam situasi nyata. Bantu siswa untuk menghubungkan konsep dengan kehidupan sehari- hari mereka

5. Evaluasi dan umpan balik: Lakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa melalui berbagai bentuk penilaian, seperti tes atau tugas terstruktur. Berikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk memperbaiki pemahaman mereka.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwasanya metode pembelajaran Kooperatif tipe diskusi ( Guided Discussion) terarah sangat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa tentang konsep toharoh di MTs Sunan Drajat khususnya kelas VII.

Daftar Pustaka

Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya:

Pustaka Pelajar

(13)

13

Gerritsen, A. (2011). Focus Group Discussions-a step-by-step guide. University of Limpopo & VLIR project South Africa. Diakses dari https://www.slideshare.net/AnnetteGerritsen/fgd-manual pada tanggal 14 April 2011.

H. Moch. Anwar, Fiqih Islam Tarjamah Matan Taqrib, (Bandung: PT Alma’arif, 1987)

Irwanto.(2006). Focus Group Discussion. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Mack, N., Woodsong, C., Macqueen, K.M., Guest, G., Namey, E. (2005).

4XDOLWDWLYH 5HVHDUFK 0HWKRGV $'DWD &ROOHFWRUV )LHOG Guide.

Family Health International. North Carolina, USA.

Sugihartono, dkk. (2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Referensi

Dokumen terkait

"The Implementation of Planning and Budgeting Redesign System in National Nuclear Energy Agency", Jurnal Forum Nuklir, 2021Publication Submitted to University of Birmingham Student