• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan Menggunanakan Media Jari Tangan Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Mengajar Operasi Perkalian Di Kelas Tinggi dan Rendah SD Negeri Bina Bangsa Tahun Pelajaran 2021/2022

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan Menggunanakan Media Jari Tangan Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Mengajar Operasi Perkalian Di Kelas Tinggi dan Rendah SD Negeri Bina Bangsa Tahun Pelajaran 2021/2022"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2023 eISSN 2657- 0998

121

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan

Menggunanakan Media Jari Tangan Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Mengajar Operasi

Perkalian Di Kelas Tinggi dan Rendah SD Negeri Bina Bangsa Tahun Pelajaran 2021/2022

Baharudin

Kepala Sekolah SD Negeri Bina Bangsa, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Indonesia

Email : Baharudin@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk Diadakan penelitian ini secara umum untuk mendapatkan gambaran secara nyata tentang hasil bimbingan kepala sekolah terhadap guru kelas di SD Negeri Bina Bangsa tentang pemahaman pembelajaran matematika operasi perkalian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas mengajar guru pada bimbingan pertama mencapai 25%. Dan pada aktivitas mengajar guru pada bimbinngan yang kedua meningkat yaitu mencapai 42%. Sedangkan penggunaan metode pembelajaran pada bimbingan kesatu rata rata mencapai 24%. penggunaan metode pembelajaran pada bimbingan kedua rata rata mencapai 42%. Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan penelitian tindakan sekolah ini, dapat disimpulkan bahwa penggunakan model pembelajaran jigsaw oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar perkalian mata pelajaran matematika dengan menggunakan jari jemari dapat meningkatkan Kompetensi Guru dalam Mengajar matematika di SD Negeri Bina Bangsa.

Kata Kunci : Kompetensi Guru, model pembelajaran kooperatif Jigsaw

PENDAHULUAN

Pelajaran matematika merupkan salah satu pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa di Sekolah Dasar (SD). Karena dianggap sulit, banyak siswa yang tidak suka terhadap pelajaran matematika. Ketidaksukaan terhadap pelajaran matematika, menyebabkan daya serap menjadi rendah. Rendahnya daya serap itu, terlihat dari hasil latihan, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester yang tidak sesuai dengan harapan guru dan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan.

Fenomena demikian, bukan saja disebabkan karena sumber belajar yang digunakan guru seperi bahan, media, alat, teknik, serta lingkungan yang kurang mendukung proses belajar mengajar. Melainkan juga, bisa jadi karena model pembelajaran yang digunakan guru pada saat pelajaran matematika tidak menyenangkan para siswa, kurang variatif dan membosankan. Menurut Usman ( 2011: 27) kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah

(2)

122

adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. minat ini besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya.

Sebaliknya tanpa minat seseorag tidak mungkin melakukan sesuatu.

Salah satu materi pelajaran yang dipelajari oleh siswa di SD adalah operasi perkalian. Menurut Muhsetyo (2007: 3.80) operasi perkalian pada dasarnya merupakan operasi penjumlahan yang dilakukan secara berulang. Dengan demikian dapat dikatakan operasi perkalian adalah penjumlahan secara berulang. Dalam menyampikan konsep operasi perkalian dilakukan tahapan, yaitu tahap pengenalan konsep secara konkrit, tahap pengenalan konsep secara semi konkrit atau semi abstrak, dan tahap pengenalan konsep secara abstrak. Sehingga diperlukan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan atau informasi bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran antara sumber dan penerima, Arsyad (2011:4). Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran materi operasi perkalian adalah media jari tangan.

Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya modelmodel pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Model dirancang untuk mewakili realitas sesungguhnya, walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia sebenarnya. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial (Suprijono, 2011: 46).

Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru. Melalui model pembelajaran, guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan informasi, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan idennya.

Menurut Trianto (2007: 1) mengemukakan bahwa Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Sedangkan pengertian menurut Sagala (2005: 175) mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konsepual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Salah satu model pembelajaran yang dapat dikolaborasikan dengan media jari tangan dalam pembelajaran operasi perkalian adalah model pembelajaran kooperatif Jigsaw.

Menurut Hanafiah (2009: 42) pembelajaran kooperatif (kerjasama) merupakan model pembelajaran yang bertolak dari sifat dasar manusia yaitu manusia sebagai makhluk sosial, dimana dalam kehidupannya selalu berada bersama orang lain, saling tergantung dan membutuhkan sehingga mereka berinteraksi, bekerjasama, saling membantu dan mengisi kebutuhannya kemudian diarahkan pada pengembangan kemampuan siswa dalam realisasi sifat dasar tersebut. Sedangkan model pembelajaran kooperatif model Jigsaw menganmbil pola cara bekerja gergaji (jigsaw), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama (Rusman, 2009: 203).

Berdasarkan tantangan yang dihadapi, maka peran dan bimbingan kepala sekolah terhadap kualitas pembelajaran matematika sangat diperlukan guna meningkatkan pembelajaran matematika di sekolah. Itulah sebabnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan sekolah (PTS) yang judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan Menggunanakan Media Jari Tangan Dalam Pembelajaran Matematika

(3)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2023 eISSN 2657- 0998

123 Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Mengajar Operasi Perkalian Di Kelas Tinggi dan Rendah SD Negeri Bina Bangsa Tahun Pelajaran 2021/2022”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Bina Bangsa Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini dilakukan tahun pelajaran 2021/2022. Pelaksanaan dimulai hari senin tanggal 12 Juli 2021 (bimbingan I) dan hari kamis tanggal 19 Agustus 2021 (bimbingan II). Jadwal pelaksanaan bimbingan yang dilakukan peneliti yakni bimbingan I waktu pelaksanaannya hari senin tanggal 12 Juli 2021 dengan materi bimbingan menyusun Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP) pelajaran matematika materi operasi perkalian. Kemudian hari kamis tanggal 19 Agustus 2021 dengan materi bimbingan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas pelajaran matematika materi operasi perkalian dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan.

Subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri Bina Bangsa sebanyak 11 orang guru.

Penelitian ini berdasarkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi sebanyak dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Adapun bentuk pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni observasi langsung dan tes hasil terhadap kemampuan guru-guru di SD Negeri Bina Bangsa terkait penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan pemahaman guru tentang menerapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui kemampuan guru meningkatkan penerapan dan peningkatan kegiatan belajar mengajar model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Siklus I

1. Tahap I: Hasil Perencanaan a. Identifikasi Masalah Penelitian

1) Bagaimanakah cara menerapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian dengan bimbingan peneliti sebagai kepala sekolah sehingga meningkatkan keterampilan mengajar guru-guru di SD Negeri Bina Bangsa?

2) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian di SD Negeri Bina Bangsa dengan bimbingan peneliti sebagai kepala sekolah dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru?

3) Mampukah guru-guru di SD Negeri Bina Bangsa mengajar matematika operasi perkalian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan

(4)

124

menggunakan media jari tangan yang menyenangkan dengan bantuan bimbingan peneliti sebagai kepala sekolah?

b. Memecahkan Masalah Penelitian

Langkah-langkah perencanaan memecahkan masalah pada tahap bimbingan kesatu sebagai berikut.

1) Peneliti melakukan tanya jawab secara lisan dengan guru-guru di SD Negeri Bina Bangsa tentang masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas.

2) Peneliti melakukan pemetaan masalah dan mendiagnosa “penyakit” tentang proses belajar mengajar, khususnya bidang studi matematika di SD Negeri Bina Bangsa Peneliti merumuskan akar persoalan yang muncul, selanjutnya peneliti mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

3) Peneliti menjadwalkan bimbingan terhadap guru-guru di SD Negeri Bina Bangsa terkait dengan persoalan yang muncul tersebut.

4) Materi bimbingan pada tahap awal, yakni menyusun RPP matematika materi operasi perkalian dan kegiatan belajar mengajar (KBM).

2. Tahap II: Hasil Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pada tahap pelaksanaan bimbingan I ini, peneliti melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan

1) Pada kegiatan pendahuluan peneliti melakukan apersepsi.

2) Kemudian menanyakan kehadiran guru.

3) Menjelaskan tujuan penelitian.

Kegiatan Inti

1) Peneliti memulai kegiatan inti dengan memberikan penjelasan tentang ruang lingkup pelaksanaan bimbingan.

2) Menjelaskan materi yang akan di bahas selama bimbingan.

3) Tanya jawab tentang penyusunan Silabus dan RPP.

4) Tanya jawab tentang metode pembelajaran jigsaw.

5) Peneliti memberi pengarahan cara menyusun silabus dan model RPP pelajaran matematika operasi perkalian.

6) Guru-guru menyusun model RPP pelajaran matematika operasi perkalian dengan menggunakan metode jigsaw.

7) Peneliti berkeliling sambil menyaksikan guru-guru menyusun model RPP matematika operasi perkalian.

8) Salah seorang guru menjadi salah model pembelajaran di kelas berdasarkan RPP yang dibuatnya.

9) Peneliti melakukan pengamatan proses.

Kegiatan Penutup

1) Tanya jawab seputar menyusun RPP matematika operasi perkalian.

2) Tindak lanjut menyempurnakan model RPP pelajaran matematika di rumah masing- masing dan belajar mandiri.

3. Tahap III: Hasil Pengamatan (observation)

1) Pengamatan kegiatan dibantu oleh dua orang observer yang duduk di belakang untuk mengamati proses bimbingan.

(5)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2023 eISSN 2657- 0998

125 2) Selama bimbingan, observasi mengamati dengan menggunakan format observasi yang

sudah disiapkan, selanjutnya observer melakukan observasi.

3) Setelah pembelajaran berakhir peneliti bersama observer melakukan refleksi hasil bimbingan.

4. Tahapan IV: Hasil Merenungkan (refleksi) 1) Melakukan pertemuan dengan observer.

2) Peneliti dan observer bersama-sama menganalisis pelaksanaan hasil bimbingan I.

3) Berdasarkan hasil refleksi, peneliti merancang rencana bimbingan tahap kedua. Kondisi ini disebabkan dalam pelaksanaan pembelajaran guru-guru di SD Negeri Bina Bangsabelum menggunakan model pembelajaran yang variatif. Pada umumnya guru masih dominan mengunakan metode ceramah dan latihan.

Deskripsi Hasil Siklus II

1. Tahap I: Hasil Perencanaan a. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah yang peneliti angkat dalam bimbingan kedua, yaitu implementasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.

b. Merumuskan Masalah Penelitian

Sebagaimana dikemukakan pada bimbingan pertama, rumusan masalah penelitian sebagai berikut.

1) Penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian dengan bimbingan peneliti sebagai kepala sekolah sehingga dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru di SD Negeri Bina Bangsa.

2) Penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian di SD Negeri Bina Bangsa dengan bimbingan peneliti sebagai kepala sekolah agar dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru di SD Negeri Bina Bangsa.

3) Kemampuan guru SD Negeri Bina Bangsa mengajar matematika operasi perkalian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan yang menyenangkan dengan bantuan bimbingan peneliti sebagai pengawas sekolah.

c. Memecahkan Masalah Penelitian

Langkah-langkah perencanaan memecahkan masalah pada tahap bimbingan kedua sebagai berikut.

1) Peneliti merencanakan tindakan bimbingan perbaikan, berupa menerapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika materi operasi perkalian dan pembagian di SD Negeri Bina Bangsa.

2) Peneliti menjelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan kepada guru-guru.

3) Peneliti menjelaskan media jari tangan sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif jigsaw.

(6)

126

2. Tahap II: Hasil Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pada tahap pelaksanaan bimbingan I ini, peneliti melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan

1) Peneliti melakukan apersepsi.

2) Peneliti menanyakan kehadiran guru.

3) Peneliti menyampaikan tujuan pelaksanaan bimbingan tindakan perbaikan.

Kegiatan Inti

1) Peneliti mereview langkah-langkah model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan.

2) Peneliti dan guru melakukan tanya jawab tentang model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan menggunakan media jari tangan.

3) Guru melakukan presentasi model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan menggunakan media jari tangan.

4) Guru secara bergiliran melakukan implementasi model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan di kelas masing-masing tempat mengajarnya.

5) Peneliti dan observer melakukan pengamatan proses terhadap model pembelajaran yang sedang dilakukan guru di kelas dengan menggunakan instrumen.

Kegiatan Penutup

1) Peneliti dan guru sama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

2) Peneliti dan guru melakukan refleksi.

3) Peneliti menutup pelajaran.

3. Tahap III: Hasil Pengamatan (observation)

Selama kegiatan bimbingan, peneliti diamati oleh dua observer. Mereka hadir mengamati peneliti dan guru peserta selama kegiatan berlangsung. Setelah selesai kegiatan, peneliti dan observer melakukan refleksi.

4. Tahapan IV: Hasil Merenungkan (refleksi)

1) Siswa sangat menyukai belajar matematika dengan model pembelajaran jigsaw dengan menggunakan media jari tangan.

2) Model pembelajaran jigsaw dengan menggunakan media jari tangan sebagian besar dapat diterapkan dengan baik oleh guru-guru di SD Negeri Bina Bangsa.

3) Model pembelajaran jigsaw dengan menggunakan media jari tangan mampu mendorong siswa belajar aktif dan kreatif.

Pembahasan

1. Keterampilan mengajar guru

Penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian dengan bimbingan peneliti sebagai pengawas sekolah dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru-guru di SD Negeri Bina Bangsa. Hal tersebut terbukti dari hasil PBM guru berdasarkan nilai tugas individu.

Adapun dalam menilai keterampilan mengajar guru digunakan rumus sebagai berikut.

(7)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2023 eISSN 2657- 0998

127 Tabel 1. Penilaian Keterampilan Mengajar Guru Pada Bimbingan Kesatu

N

o Nama Guru

Penilaian Penam-

pilan Materi KBM Evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Dama Yanti, S.Pd 65 65 70 70 60 60 60 70 75 65 65 70 2 Epa Diana, S.Pd 70 70 70 70 70 70 75 70 70 70 70 60 3 Nur Afyeni, S.Pd 65 70 70 70 75 60 65 65 65 70 65 65 4 Hasnawiyah, S.Pd 65 65 65 65 65 65 70 70 65 65 65 70 5 Akyan Sabitah, S.Pd 70 70 80 70 70 70 70 65 70 70 65 65 6 Siska Widiana, S. Pd 70 70 65 70 70 75 75 60 60 60 60 60 7 Dewi Ratna, S.Pd 60 65 65 70 70 65 65 70 70 70 60 65 8 Wiwik Wulandari, S.Pd 60 60 60 65 75 75 60 70 70 65 70 65 9 Apriyan Syah Putra, S. Pd 70 70 70 75 75 75 70 70 65 65 70 70 10 Khairiyati Hasan, S.Pd 70 80 70 70 70 60 60 60 60 60 65 65 11 Nurlela, S.Pd 60 60 60 65 75 75 60 70 70 65 70 65 Rerata 76 63 68 70 70 68 67 67 67 66 66 66

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata penampilan guru pada bimbingan I sebagai berikut. Keterampilan mengajar aspek penampilan adalah sebesar 65, keterampilan mengajar aspek materi adalah sebesar 69, keterampilan mengajar aspek KBM adalaha sebesar 68 dan keterampilan mengajar aspek evaluasi adalaha sebesar 66.

Tabel 2. Penilaian Keterampilan Mengajar Guru Pada Bimbingan Kedua

N o

Nama Guru Penilaian

Penam-

pilan Materi KBM Evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Dama Yanti, S.Pd 80 80 75 75 80 75 75 80 75 75 75 75 2 Epa Diana, S.Pd 80 85 80 75 75 80 80 70 75 75 75 75 3 Nur Afyeni, S.Pd 75 80 80 80 75 80 75 75 75 75 80 75 4 Hasnawiyah, S.Pd 80 75 80 70 70 75 75 80 80 80 80 70 5 Akyan Sabitah, S.Pd 80 80 80 80 75 75 75 80 80 75 75 75 6 Siska Widiana, S. Pd 85 80 80 75 75 85 75 75 80 75 70 75 7 Dewi Ratna, S.Pd 80 80 85 75 75 80 80 75 75 80 75 75 8 Wiwik Wulandari, S.Pd 80 75 75 75 80 80 75 75 80 80 75 75 9 Apriyan Syah Putra, S. Pd 75 75 80 80 80 75 85 80 80 75 80 75 10 Khairiyati Hasan, S.Pd 75 80 80 75 75 80 80 80 80 75 75 80 11 Nurlela, S.Pd 75 80 80 75 75 80 80 80 80 75 75 80

Rerata 79 79 80 76 76 79 78 77 78 77 76 75

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata penampilan guru pada bimbingan II yaitu, keterampilan mengajar aspek penampilan adalah79, keterampilan mengajar aspek materi adalah 78, keterampilan mengajar aspek KBM adalah 78 dan keterampilan mengajar aspek evaluasi adalah sebesar 76.

2. Aktivitas mengajar guru

Penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian dan pembagian di SD Negeri Bina

(8)

128

Bangsa. dengan bimbingan peneliti sebagai pengawas sekolah dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru SD Negeri Bina Bangsa. Hal itu terbukti dari hasil pengamatan proses selama aktivitas guru melakukan pembelajaran matematika dikelas.

Tabel 3. Penilaian Terhadap Aktivitas Mengajar Pada Bimbingan Kesatu

No Nama Guru Hal yang dibimbing

Jumlah %

1 2 3 4

1 Dama Yanti, S.Pd 2 2

2 Epa Diana, S.Pd 2 2

3 Nur Afyeni, S.Pd 3 3

4 Hasnawiyah, S.Pd 2 2

5 Akyan Sabitah, S.Pd 2 2

6 Siska Widiana, S. Pd 2 2

7 Dewi Ratna, S.Pd 2 2

8 Wiwik Wulandari, S.Pd 2 2

9 Apriyan Syah Putra, S. Pd 3 3

10 Khairiyati Hasan, S.Pd 2 2

11 Nurlela, S.Pd 3 3

Jumlah 25 25

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa aktivitas mengajar guru pada bimbingan pertama mencapai 25%.

Tabel 4. Penilaian Terhadap Aktivitas Mengajar Pada Bimbingan Kedua

No Nama Guru Hal yang dibimbing

Jumlah %

1 2 3 4

1 Dama Yanti, S.Pd 3 3

2 Epa Diana, S.Pd 4 4

3 Nur Afyeni, S.Pd 4 4

4 Hasnawiyah, S.Pd 3 3

5 Akyan Sabitah, S.Pd 4 4

6 Siska Widiana, S. Pd 4 4

7 Dewi Ratna, S.Pd 4 4

8 Wiwik Wulandari, S.Pd

4 4

9 Apriyan Syah Putra, S. Pd

4 4

10 Khairiyati Hasan, S.Pd

4 4

11 Nurlela, S.Pd 4 4

Jumlah 42 42

Berdasarkan tabel 4 di atas diketahui bahwa aktivitas mengajar guru pada bimbingan kedua mencapai 42%.

3. Model pembelajaran yang menyenangkan

Guru-guru di SD Negeri Bina Bangsa mampu mengajar matematika operasi perkalian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan yang menyenangkan dengan bantuan bimbingan peneliti sebagai kepala sekolah. Hal ini terbukti dari cara guru mengajar di depan kelas.

(9)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2023 eISSN 2657- 0998

129 Tabel 5. Penilaian Penggunaan Metode Pembelajaran Pada Bimbingan Kesatu

No Nama Guru Hal yang dibimbing

Jumlah %

1 2 3 4

1 Dama Yanti, S.Pd 2 2

2 Epa Diana, S.Pd 2 2

3 Nur Afyeni, S.Pd 2 2

4 Hasnawiyah, S.Pd 2 2

5 Akyan Sabitah, S.Pd 3 3

6 Siska Widiana, S. Pd 3 3

7 Dewi Ratna, S.Pd 2 2

8 Wiwik Wulandari, S.Pd 2 2

9 Apriyan Syah Putra, S.

Pd

2 2

10 Khairiyati Hasan, S.Pd 2 2

11 Nurlela, S.Pd 2 2

Jumlah 24 24

Berdasarkan tabel 5 di atas diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran pada bimbingan kesatu rata rata mencapai 24%.

Tabel 6. Penilaian Penggunaan Metode Pembelajaran Pada Bimbingan Kedua

No Nama Guru Hal yang dibimbing

Jumlah %

1 2 3 4

1 Dama Yanti, S.Pd 3 3

2 Epa Diana, S.Pd 3 3

3 Nur Afyeni, S.Pd 4 4

4 Hasnawiyah, S.Pd 4 4

5 Akyan Sabitah, S.Pd 4 4

6 Siska Widiana, S. Pd 4 4

7 Dewi Ratna, S.Pd 4 4

8 Wiwik Wulandari, S.Pd 4 4

9 Apriyan Syah Putra, S.

Pd

4 4

10 Khairiyati Hasan, S.Pd 4 4

11 Nurlela, S.Pd 4 4

Jumlah 42 42

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran pada bimbingan kedua rata rata mencapai 42%. Dengan demikian, selisih antara bimbingan pertama dan kedua mencapai 18% ada peningkatan.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan.

1. Penerapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian dengan bimbingan peneliti sebagai pengawas sekolah dapat meningkatkan keterampilan mengajar

(10)

130

guru di SD Negeri Bina Bangsa. Hal tersebut terbukti dari hasil KBM guru berdasarkan nilai tugas individu skala baik.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan dalam pembelajaran matematika operasi perkalian di SD Negeri Bina Bangsa dengan bimbingan peneliti sebagai kepala sekolah dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru. Hal itu terbukti dari hasil observasi selama aktivitas guru melakukan pembelajaran matematika dikelas dengan nilai sebesar 42 %.

3. Guru di SD Negeri Bina Bangsa mampu mengajar matematika operasi perkalian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan media jari tangan yang menyenangkan dengan bantuan bimbingan peneliti sebagai kepala sekolah. Hal ini terbukti dari cara guru mengajar di depan kelas dengan nilai sebesar 42%.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaraan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hanafiah, dkk. 2010. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran. Bandung : FKIP Uninus.

Muhsetyo, Gatot. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran iInovatif berorientasi kontruktivistik. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Usman, Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan Behan Togas Dosen Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 Dilingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas Biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat

The result of this research is that Work Discipline has a significant effect on Employee performance with coeficient regression 0.525, there is a simultaneous significant impact