• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE - CIRCLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS V SD INPRES PERUMNAS KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE - CIRCLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS V SD INPRES PERUMNAS KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR - Test Repository"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, kami berharap penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan dengan model pembelajaran kolaboratif Inside Outside Circle. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif Inside Outside Circle dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V SD Inpres Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar .

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle

Menurut Hamzah dan Muhammad, model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle memiliki langkah-langkah sebagai berikut. Senada dengan pernyataan di atas, Mukrimaa mengungkapkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle memiliki langkah-langkah sebagai berikut.

Belajar dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar

Hal ini sejalan dengan Abdurrahman (2003:37) yang menyatakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai anak setelah menjalani kegiatan belajar. Sardiman menyatakan bahwa “hasil belajar adalah persoalan ilmu pengetahuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif), hubungan pribadi , kepribadian atau sikap (afektif), masalah perilaku, keterampilan atau penampilan (psikomotor).

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang menitikberatkan pada pembentukan diri yang beragam baik dari segi agama, sosial budaya, bahasa, umur dan suku. PKn di sekolah dasar merupakan kurikulum yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, rasional dan kreatif siswa dalam menyikapi permasalahan kewarganegaraan.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle dalam

Penggunaan model pembelajaran kooperatif Inside Outside Circle dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar dilakukan dengan mengambil sampel materi kewarganegaraan di kelas V SD Inpres Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Model pembelajaran kooperatif lingkaran luar diawali dengan separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil menghadap ke luar.

Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan

Jenis Penelitian

Berdasarkan pernyataan tersebut maka penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas yang sengaja dilakukan untuk tujuan tertentu. Ada empat tahapan utama dalam penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Arikunto (2010), yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan (4) Refleksi.

Fokus Penelitian

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle

Hasil Belajar Pkn

Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Kesediaan Kelas V SD Inpres Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar untuk bekerjasama dalam melaksanakan penelitian. Guru kelas dan siswa kelas V SD Inpres Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar memenuhi kriteria penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Out.

Desain penelitian

Siklus I a. Perencanaan

Refleksi semuanya diperoleh dengan lembar observasi, evaluasi dan kajian terhadap perkembangan hasil pekerjaan siswa pada akhir tingkat pertama.

Siklus II a. Perencanaan

Tahap observasi siklus II merupakan kelanjutan dari kegiatan siklus I yang dilaksanakan selama proses belajar mengajar. Pengamat secara aktif mengamati, mencatat dan mengevaluasi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran sesuai dengan indikator yang ditentukan dalam lembar observasi.

Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap refleksi, langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II secara umum sama dengan siklus I, yaitu. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran, seperti dokumen fisik berupa daftar yang memuat jumlah siswa, jumlah guru, nilai siswa, KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM) dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, kurikulum yang digunakan, lembar kegiatan siswa, tes hasil belajar siswa dan sebagainya.

Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan 1. Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Dari segi proses, keberhasilan ditandai dengan terlaksananya seluruh langkah penerapan model kooperatif tipe Inside Outside Circle dalam pembelajaran PKn, dimana persentase keterlaksanaan pembelajaran mencapai skor ≥ 80. Dari segi hasil, indikatornya adalah kesuksesan adalah. ditandai dengan skor hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes yang diberikan, dengan nilai minimal 75 pada mata pelajaran IPS.

Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Siklus I

Tindakan siklus I berlangsung dalam dua kali pertemuan, dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 April 2016 pukul 10.00 dan materi pembelajaran yang dilaksanakan adalah Pemahaman Pembahasan Demokrasi Pancasila. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada siklus I pertemuan 1 adalah: (1) siswa diharapkan mampu menjelaskan demokrasi Pancasila, (2) menyebutkan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila, (3) menyebutkan dasar-dasar demokrasi Pancasila.

Pertemuan II

Hasil observasi guru selama pembelajaran siklus I pertemuan I terdapat 2 dari 5 indikator yang berkategori baik yaitu ketika siswa disuruh membentuk lingkaran kecil menghadap ke luar, siswa disuruh berbagi informasi dengan guru. siswa untuk berbagi di depan mereka. Siswa membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam, siswa dalam lingkaran kecil diam di tempatnya sedangkan siswa dalam lingkaran besar bergerak satu atau dua langkah searah jarum jam.

Hasil Tes Siklus I

Berdasarkan hasil refleksi di atas, hendaknya dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya, baik dari segi guru maupun siswa, dengan beberapa perbaikan sebagai berikut. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Inside Outside Circle belum berhasil.

Hasil Penelitian Siklus II

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada siklus II pertemuan 1 adalah: pada aspek kognitif produk, siswa diharapkan mampu: (1) Menuliskan 3 cara menerima hasil keputusan bersama, (2) menuliskan 3 hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan bersama, dari aspek kognitif proses siswa. Diharapkan mampu : (1) Sebutkan 4 sikap yang tidak sesuai dengan keputusan bersama, (2 ) sebutkan 4 akibat jika tidak menaati keputusan bersama. Hasil observasi guru selama pembelajaran siklus II pertemuan I terdapat 3 dari 5 indikator yang berkategori baik yaitu mengarahkan siswa membentuk lingkaran kecil menghadap ke luar, mengarahkan siswa mengumpulkan informasi dan berbagi dengan siswa di depan. dari mereka. Skor indikator guru yang diperoleh pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I adalah dari 5 indikator, 3 indikator berkategori baik dengan skor 9,2 indikator.

Hasil observasi guru pada siklus II pertemuan kedua terdapat 3 dari 5 indikator berkategori baik yaitu mengarahkan siswa membentuk lingkaran kecil menghadap ke luar, mengarahkan siswa lain membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama memandang dalam, mengarahkan siswa untuk berbagi informasi dengan siswa di depannya. Skor indikator yang dicapai guru pada pembelajaran siklus II pertemuan II sebanyak 5 indikator, 3 indikator berkategori baik dengan skor 9, 2 indikator berkategori baik dengan skor 4, dengan skor maksimal 15 .

Hasil Tes Siklus II

Skor indikator yang diperoleh guru pada saat pembelajaran siklus II pertemuan II dari 5 indikator, 2 indikator berkategori baik dengan skor 9, 2 kategori cukup dengan skor 4, sehingga total skor yang diperoleh adalah 13 , dengan nilai tertinggi 15. V II. Pada siklus tersebut proses belajar siswa mengalami peningkatan yang ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi Keputusan Bersama dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif tipe Inside Outside Circle. Dari hasil pengujian diketahui bahwa alasan keberhasilan siswa diperoleh berdasarkan observasi guru dan siswa.

Hasil analisis dan refleksi seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung pada siklus II adalah sebagai berikut. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Inside Outside Circle berhasil.

Pembahasan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I ditemukan beberapa kelemahan cara mengajar guru yang mempengaruhi keberhasilan mengajar guru pada siklus I. Sebagai langkah solusi pelaksanaan Siklus II, kinerja maksimal guru pada Siklus I tetap dipertahankan, sedangkan hasil refleksi pada Siklus I tetap dipertahankan. Titik lemah yang ditemukan diberikan langkah penyelesaiannya. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II.

Dari hasil refleksi pada siklus I, pada siklus II peneliti dalam hal ini berperan sebagai guru menciptakan suasana yang kondusif agar siswa aktif dalam proses pembelajaran. pada siklus I agar proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Inside the Circle outside dapat berjalan lancar sesuai rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan siklus II. Berdasarkan hasil analisis tes siklus dan observasi guru dan siswa pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan baik pada hasil belajar siswa maupun pada aktivitas atau sikap guru dan guru. siswa di dalamnya belajar. proses dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Out.

Kesimpulan

Selain itu, hasil observasi guru dan siswa pada Siklus I dan Siklus II pertemuan pertama dan kedua meningkat dari kategori cukup menjadi baik.

Saran

  • Standar Kompetensi
    • ndikator A. Kognitif
  • Sumber Pembelajaran Sumber Pembelajaran
  • Langkah – langkah / Skenario Pembelajaran No
    • Kegiatan Awal
    • Kegiatan Inti
    • Kegiatan Akhir
  • Penilaian

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle dalam Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 174 Mattarimawalie Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. untuk siswa kelas V SD Negeri II Watampone Kabupaten Bone.” Tesis. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 5/81 Lampoko Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone.”

Setelah selesai, bentuklah lingkaran dimana kelompok 1 berada pada lingkaran dalam dan kelompok 2 berada pada lingkaran luar sehingga masing-masing siswa pada kelompok 1 dan 2 saling berhadapan. Transferlah informasi yang telah kamu temukan kepada pasanganmu masing-masing, kemudian siswa kelompok 1 diam di tempatnya dan siswa kelompok 2 berpindah tempat hingga bertemu pasangan baru, begitu seterusnya hingga kembali ke pasangan semula.

Kompetensi Dasar

Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang materi demokrasi pancasila yang dipelajari kemarin. Kemudian siswa yang berada dalam lingkaran kecil diam di tempatnya dan siswa yang berada dalam lingkaran besar bergerak satu atau dua langkah searah jarum jam.

Daftar Pustaka

Bentuk instrumennya: Lembar Kerja Kelompok (LKK) = Deskripsi (Esai) Tes hasil belajar = pilihan ganda dan esai.

Penyajian katuntasan pamulangan = cacahing siswa kang tuntas gunggunge siswa x 100 Penyajian pamulangan kang durung tuntas = cacahe siswa kang durung tuntas.

Sumber dan Media Pembelajaran A. Sumber Pembelajaran

Jika guru memimpin, mengarahkan dan memberi contoh membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama menghadap ke dalam. Jika siswa membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, lihatlah ke dalam dengan tenang, sistematis, dan terstruktur. Siswa yang berada dalam lingkaran kecil diam di tempatnya sedangkan siswa yang berada dalam lingkaran besar bergerak satu atau dua langkah searah jarum jam.

Apabila siswa yang berada dalam lingkaran kecil tetap pada tempatnya sedangkan siswa yang berada dalam lingkaran besar bergerak satu atau dua langkah searah jarum jam dengan tenang, sistematis dan terstruktur. Jika siswa yang berada dalam lingkaran kecil tetap diam sedangkan siswa yang berada dalam lingkaran besar bergerak satu atau dua langkah searah jarum jam dengan tenang, sistematis, namun tidak terstruktur.

Model dan Metodel Pembelajaran A. Model Pembelajaran

Arahkan siswa yang berada dalam lingkaran besar untuk bergerak searah jarum jam dan siswa yang berada dalam lingkaran kecil untuk tetap diam. Apabila guru memimpin, mengarahkan dan memberi contoh, maka siswa yang berada dalam lingkaran besar bergerak searah jarum jam dan siswa yang berada dalam lingkaran kecil tetap pada tempatnya. Apabila guru mengarahkan, mengarahkan, tetapi tidak memberi contoh, mintalah siswa yang berada dalam lingkaran besar bergerak searah jarum jam, dan siswa yang berada dalam lingkaran kecil tetap pada tempatnya.

Jika siswa membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam dengan tenang, tidak sistematis, tetapi terstruktur. Jika siswa yang berada dalam lingkaran kecil tetap pada tempatnya sedangkan siswa yang berada dalam lingkaran besar bergerak satu atau dua langkah searah jarum jam dengan tenang, tidak sistematis namun terstruktur.

Gambar

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan

Referensi

Dokumen terkait

Patke / How I Came to be Associated with Kritika Kultura 103 Kritika Kultura 30 2018: 103–104 © Ateneo de Manila University The story of my association with Kritika Kultura starts

Algorithm 1Retrospective DAgger for Fixed Size 1: Inputs:,N the number of iterations,π1an initial policy trained on expert traces, αthe mixing parameter,{Pj}a set of training problem