• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEMILAHAN KARTU (CARD SORT) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS UNGGULAN BADAN PENERAPAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI DARUS SHOLAH JEMBER TAHUN PELAJARAN 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEMILAHAN KARTU (CARD SORT) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS UNGGULAN BADAN PENERAPAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI DARUS SHOLAH JEMBER TAHUN PELAJARAN 2017/2018"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEMILAHAN KARTU (CARD SORT)

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS UNGGULAN

BADAN PENERAPAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI DARUS SHOLAH JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Oleh:

Safaruddin Ridwan NIM: 084 131 309

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2017

(2)

i

DARUS SHOLAH JEMBER TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan Jurusan pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Safaruddin Ridwan NIM : 084 131 309

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2017

(3)

ABSTRAK

Safaruddin Ridwan, 2017: “Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2017-2018.”

Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran yang sangat penting untuk disampaikan kepada peserta didik. Dalam upaya mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam, SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember menerapkan beberapa macam strategi pembelajaran untuk menumbuh kembangkan potensi peserta didik. Salah satunya menerapkan strategi pembelajaran card sort.

Berdasarkan latar belakang di atas, ada tiga fokus masalah yang akan di bahas, yaitu : 1) Bagaimana penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (card sort) pada aspek akidah di SMA unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2017/2018. 2) Bagaimana penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (card sort) pada aspek ibadah di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2017/2018. 3) Bagaimana penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (card sort) pada aspek akhlak di SMA unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2017/2018.

Tujuan dari penelitan ini adalah 1) untuk mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (card sort) pada aspek akidah di SMA unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2017/2018. 2) Untuk mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (card sort) pada aspek ibadah di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2017/2018. 3) Untuk mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (card sort) pada aspek akhlak di SMA unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2017/2018.

Metode penelitian pada skripsi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan subjek penelitian menggunakan purposive . Sedangkan metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data dengan menggunakan data collection, data reduction, data display, dan conclusion/verification. Untuk keabsahan data adalah dengan menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) penerapan strategi pembelajaran card sort pada mata pelajaran PAI dalam aspek akidah guru memulai dengan metode ceramah. Kemudian dilanjutkan dengan cara membagikan potongan kertas kepada peserta didik, kemudian peserta didik mencari pasangan yang memiliki potongan kertas berkategori sama. Setelah itu peserta didik presentasi ke depan kelas bergantian 2) penerapan strategi pembelajaran card sort pada mata pelajaran PAI dalam aspek ibadah guru mengkombinasikan beberapa metode yaitu: metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan diakhiri dengan strategi pembelajaran card sort. 3) penerapan strategi pembelajaran card sort pada mata pelajaran PAI dalam aspek akhlak guru juga mengkombinasikan beberapa strategi pembelajaran diantaranya metode ceramah, metode hafalan, dan terakhir menggunakan strategi pembelajaran card sort.

(4)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi dan lain sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan.

Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran.1 Zaman yang semakin maju harus siap dihadapi dengan semangat yang kuat serta dengan kemampuan yang berkualitas.

Hal tersebut penting agar dapat mendorong untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu al-insan kamil. Pendidikan merupakan bagian pula dari kebudayaan sehingga setiap orang berperan serta dalam memajukan bangsa dan negara. Untuk dapat mencapai pendidikan yang berkualitas, maka harus terdapat komponen yang berkualitas pula di dalamnya, salah satunya adalah guru. Guru yang berkualitas ini adalah guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.2 Keempat kompetensi guru tersebut merupakan hal pokok yang menjadi acuan seorang guru.

Dan juga salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan oleh karena itu,

1 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta : GP Press Group, 2013), 1.

2 Ibid,. 1.

(5)

2

pendidikan sangat menguntungkan bagi anak maupun bagi masyarakat.3 Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal.4 Hal ini bertujuan untuk mengembangkan segala kemampuan peserta didik.

Guru adalah seorang pendidik sebagai insan yang mulia dan berjasa karena yang bertanggung jawab mendidik manusia yang melahirkan generasi yang religius serta sanggup melaksanakan tugas terhadap diri, keluarga, masyarakat, dan negara. Guru dalam sejarah hidupnya senantiasa menghargai anak didiknya serta sanggup berkorban dan melakukan apa saja untuk manfaat dan kesejahteraan orang lain. Guru merupakan sosok orang yang memiliki ilmu yang siap disalurkan kepada peserta didiknya. Dan Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang memiliki ilmu.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mujadilah ayat 11.































































Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

3 Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan (Jember: STAIN Jember Press, 2014), 245.

4 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2013), 113.

(6)

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.5 Guru merupakan suatu komponen terpenting dalam pendidikan, untuk itu guru juga dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan, sebagaimana yang tertera dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ialah:

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.6

Berkualitasnya pembelajaran bergantung kepada totalitas guru dalam mengajar. Dalam proses pembelajaran guru diharapkan mampu memberikan pengaruh yang baik terhadap peserta didiknya. Semua itu tidak akan pernah berhasil apabila seorang guru tidak pernah memperhatikan strategi yang dipakai dalam proses pembelajaran. Guru dituntut untuk selalu berinovasi dalam menerapakan strategi pembelajaran. Dengan inovasi guru tidak bergantung kepada satu strategi pembelajaran saja, akan tetapi mampu memadukan beberapa strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jika seorang guru memiliki beberapa metode pengajaran yang baru dan memikat maka ia akan menjadi seorang guru yang dirindukan oleh

5 Al-Qur’an, 58:11

6 Tim Penyusun, UU SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional UU RI No 20 Tahun 2003) (Bandung: Fokusmedia, 2003), 3.

(7)

4

murid-muridnya.7 Maka hal ini merupakan cita-cita idaman yang diinginkan oleh setiap guru.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh Karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. Di antaranya adalah keterampilan membelajarkan dan keterampilan mengajar.8 Guru diharapkan mampu mengelola kelas semaksimal mungkin.

Sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran yang diarahkan untuk mempersiapkan siswa untuk dapat mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam terutama dalam berperilaku sehari-hari sesuai arahan ayat-ayat Al- qur’an maupun al-Sunnah.

Bagi masyarakat Islam, dalam mengembangkan pendidikan Islam untuk membentuk al-insan kamil dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah merupakan keharusan. Al-Qur’an dan Sunnah harus dijadikan pedoman yang bermuara pada pandangan hidup, sikap hidup, dan tujuan hidup.9 Semuanya harus saling berkaitan satu sama lain.

Dalam strategi pembelajaran, guru dituntut untuk dapat merencanakan pelaksanaan pembelajaran secara matang, baik itu yang berhubungan dengan

7 Mahmud Khalifah dan Usamah Quthub, Menjadi Guru Yang Dirindu : Bagaimana Menjadi Guru Yang Memikat dan Profesional (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2009), 35.

8 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), 69.

9 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam : Fakta Teoritis-Filosofis & Aplikatif-Normatif (Jakarta:

Amzah, 2013), 1.

(8)

metode dan media sangat membantu dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Salah satunya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun pada kenyataannya lecture method (metode ceramah) masih menjadi primadona bagi guru dalam mengajar di kelas.

Pemilihan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi di mana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. 11 Hal ini mengingatkan guru untuk tidak melakukan proses pembelajaran yang cenderung apa adanya.

Hal ini mengisyaratkan bahwa guru tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi guru harus mampu mencari cara bagaimana sekiranya pelajaran yang disampaikan dapat diserap dengan baik oleh siswa melalui strategi yang direncanakan dengan matang.

Keterbatasan kreatifitas dan media pembelajaran di satu pihak dan lemahnya kemampuan guru menciptakan media tersebut di pihak lain membuat penerapan metode ceramah semakin menjamur. Kondisi ini jauh dari menguntungkan. Terbatasnya alat-alat teknologi pembelajaran yang dipakai di kelas diduga merupakan salah satu sebab lemahnya mutu pendidikan pada umumnya. Hal ini terlebih sangat dirasakan pada mata

10 Munadi, Media Pembelajaran, 2.

11 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 7.

(9)

6

pelajaran keagamaan. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran di bidang keagamaan dapat dikatakan belum optimal.

Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di naungan Yayasan Pondok Pesantren Darus Sholah dan juga di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional.

Dalam proses perjalanannya tidak dipungkiri bahwasanya sekolah ini memiliki peran penting untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang keagamaan khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam pelaksanaan wawancara beberapa waktu lalu, tepatnya pada hari Selasa 4 April 2017 lalu salah satu guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bernama Ibrahim menyatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran card sort sudah diterapkan oleh beberapa guru, tidak terkecuali oleh guru PAI. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk meningkatakan keaktifan siswa di kelas dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa itu sendiri.12

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh salah satu siswa yang bernama Mohammad Rifqi Khamdani. Dia menyatakan bahwa dengan adanya inovasi guru dalam proses pembelajaran memberikan dampak yang sangat positif terhadap psikis peserta didik. Pembelajaran tidak lagi kaku, malah membuat siswa senang dan tidak membosankan.13 Kenyataan di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan

12 Ibrahim, Wawancara, Jember, 04 April 2017.

13 Rifqi, wawancara, Jember, 04 April 2017.

(10)

tersedia. Seperti adanya LCD Proyektor, sound kelas dan lain-lain.

Akan tetapi, pada kenyataannya di sekolah ini masih banyak guru menggunakan pembelajaran yang hanya terpusat pada guru semata (teacher centered). Pembelajaran ini masih sering diterapkan oleh guru dengan alasan lebih praktis dan tidak menyita waktu yang banyak, namun menyebabkan sedikit tuntutan aktivitas belajar dari siswa sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai maksimal dan hasilnya pun tidak memuaskan.

Kalau guru bisa menjelaskan tujuan pembelajaran dengan jelas, maka peserta didik akan mengerti dan bisa menghubungkan tujuan tersebut dengan hasil yang akan mereka peroleh dari pelajaran itu.14

Sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas, saya tertarik untuk meneliti tentang topik yang berkaitan dengan penerapan strategi card sort pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan mengangkat judul

“Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember Tahun Akademik 2017/2018”.

14 Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif : Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, terj. Dwi Wulandari (Jakarta” PT Macanan Jaya Cemerlang, 2008), 1.

(11)

8

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) dalam Aspek Akidah Pada Mata Pelajaran Pendidikan Islam di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember Tahun Akademik 2017/2018?

2. Bagaimana Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) dalam Aspek Ibadah Pada Mata Pelajaran Pendidikan Islam di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember Tahun Akademik 2017/2018?

3. Bagaimana Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) dalam Aspek Akhlak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Islam di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember Tahun Akademik 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mendeskripsikan Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) dalam Aspek Akidah Pada Mata Pelajaran Pendidikan Islam di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember Tahun Akademik 2017/2018.

2. Untuk Mendeskripsikan Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) dalam Aspek Ibadah Pada Mata Pelajaran Pendidikan Islam di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan

(12)

Akademik 2017/2018.

3. Untuk Mendeskripsikan Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) dalam Aspek Akhlak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Islam di Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember Tahun Akademik 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Dalam kegiatan apapun pasti mempunyai manfaat yang positif yang diharapkan setelah adanya penelitian ini, maka dari itu penulis membagi manfaat menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan demi kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam penerapan strategi Card Sort dalam proses pembelajaran sehingga dalam penerapannya dapat berjalan secara maksimal dan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap materi yang disampaikan kepada siswa serta dapat memancing keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

(13)

10

2. Manfaat Praktis a) Bagi peneliti

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan keilmuan khususnya tentang penerapan strategi pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) dalam pembelajaran.

2. Penelitian ini sebagai syarat untuk meraih gelar Strata 1 (S1).

b) Bagi Lembaga IAIN Jember

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mewarnai nuansa ilmiah khususnya dalam bidang riset/penelitian.

2. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan proses pembelajaran khususnya penerapan strategi pembelajaran (Card Sort).

c) Bagi SMA Unggulan BPPT Darus Sholah

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif sebagai bahan evaluasi serta masukan konstruktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisikan tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti. Maka dari itu penulis terlebih dahulu akan

(14)

ini.

Adapun arti dari masing-masing tersebut terdiri dari : 1. Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut pendapat ahli Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.

Sedangkan pengertian penerapan yang di maksud dalam judul ini adalah melaksanakan atau mempraktekkan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar dengan tujuan menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan sehingga berjalan dengan lancar.

2. Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Pengertian strategi yang di maksud dalam judul ini adalah metode atau rencana yang dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dalam hal ini tujuan pembelajaran.

(15)

12

3. Pemilahan Kartu (Card Sort)

`Pemilahan Kartu (Card Sort) adalah suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.15

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup.16Untuk mempermudah dalam pemahaman isi, maka peneliti disini menguraikan bab-bab agar memberikan kemudahan, pemahaman dalam pembahasan ini. Sistematikanya adalah sebagai berikut :

Bab pertama, merupakan bagian pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, kajian kepustakaan, yang terdiri dari penelitian terdahulu, dan kejian teori tentang .

Bab ketiga, merupakan bab yang membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari, pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.

15 Mar’atus Soleha, “Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Pemilahan Kartu (Card Sort) Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jember II” (Jember: Skripsi IAIN Jember,2016), 11.

16 Tim Penyusun IAIN JEMBER, Pedoman penulisan karya ilmiah IAIN Jember, 48.

(16)

data dan analisis yang terdiri dari gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis serta pembahasan temuan.

Bab kelima, merupakan bab tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Fungsi bab ini adalah memperoleh suatu gambaran dari hasil penelitian berupa kesimpulan. Sedangkan saran-saran dapat membantu saran yang bersifat konstruktif yang terkait dengan penelitian.

(17)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan. Kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasi. Dengan melakukan langkah ini, maka dapat dilihat sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.

Penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan ialah sebagai berikut:

Tabel 2.1 N

o

Nama/Judul Persamaan Perbedaan Hasil

1 .

Mar’atus Sholihah, 2014 dari IAIN Jember

“Penerapan Model

Pembelajaran Aktif Tipe Pemilahan Kartu (Card Sort) Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di

Madrasah Tsanawiyah Negeri Jember II Tahun

Sama-sama

membahas tentang Pemilahan Kartu (Card Sort), menggunakan metode penelitian kualitatif

deskriptif, serta metode

pengumpulan data yang sama.

Penelitian yang sudah dilakukan adalah mengenai penerapan model pembelajaran aktif Card Sort untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa mata pelajaran fiqih, sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas mengenai

penerapan strategi pembelajaran Card Sort pada mata pelajaran PAI.

(1) Perencanaan model

pembelajaran aktif tipe Card Sort mata pelajaran fiqih ini dalam proses pembelajaran yang pertama dibutuhkan adalah RPP, guru

mengulang pelajaran dan guru

menyiapkan kartu indeks.

(2) Pelaksanaann

(18)

Pelajaran 2013/2014”

ya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, guru

menjelaskan secara

singkat. Guru memberikan kertas berisi informasi, kemudian siswa diminta mencari sesuai kategori.

(3) Evaluasinya, guru meminta siswa untuk mempresenta sikan

kartunya, dan dari itu guru dapat mengambil penilaian.

2 .

Durotul

Yatimah, 2014 dari UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta.

“Penerapan Strategi Card Sort Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca dalam

Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II MI Ma’arif Kebonsari

Sama-sama

membahas tentang Card Sort dan metode

pengumpulan yang sama.

a. Penelitian yang sudah dilakukan adalah

mengenai penerapan strategi Card Sort untuk meningkatkan membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah

penerapan strategi

Berdasarkan langkah-

langkah-langkah strategi Card Sort dapat meningkatkan kemampuan membaca. Hal ini terbukti pada kondisi awal pra siklus, siswa yang tentas dalam

pembelajaran adalah 8 dari 12 siswa atau 58%

dan yang tidak tuntas dalam

(19)

16

Borobudur Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.”

pembelajaran Card Sort pada mata pelajaran PAI.

b. Jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

pembelajaran adalah 5 dari 12 siswa atau 42%.

Pada siklus I, siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah 9 dari 12 siswa atau 75%

dan yang tidak tuntas adalah 3 dari 12 siswa atau 25%. Pada siklus II, siswa yang tuntas dalam

pembelajaran adalah 12 siswa atau 100%.

Berarti tingkat ketuntasan siswa sudah lebih dari 80%, sehingga tindakan pembelajaran siklus II telah dapat berhasil meningkat.

3 .

Fadeh, 2009, dari UIN Malang.

“Aplikasi Metode Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Bululawang”

Sama-sama

membahas tentang Card Sort,

menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan metode

pengumpulan data yang sama pula.

Pada penelitian yang sudah dilakukan adalah membahas

mengenai aplikasi metode Card Sort dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa bidang studi Al-Qur’an dan Hadits, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai penerapan strategi pembelajaran Card Sort pada mata

(1) Aplikasi metode Card Sort pada siswa kelas VII-C dan VII-E bidang studi Al- Qur’an dan Hadits di MTs An-Nur Bululawang sudah diterapkan pada materi- materi yang mempunyai banyak bagian.

(20)

B. Kajian Teori 1. Card Sort

a) Pengertian Strategi Pembelajaran Card Sort

Strategi Pembelajaran card sort adalah strategi pembelajaran yang dalam pelaksanaannya menggunakan kartu indeks. Teknik ini sebenarnya merupakan gabungan antara teknik pembelajaran aktif individual dengan teknik pembelajaran kolaboratif atau teknik pembelajaran kooperatif bergantung pada keinginan guru.17

Ini merupakan aktivitas kerja sama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Gerak fisik di dalamnya dapat membantu

17 Warsono dan Harianto, Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 47.

pelajaran PAI. Misalnya pada materi qalqalah dan waqaf.

(2) Motivasi belajar siswa kelas VII-C dan VII-E meningkat setelah

diterapkannya metode Card Sort bidang studi Al- Qur’an dan Hadits di MTs An-Nur Bululawang.

(21)

18

menggairahkan siswa yang merasa penat.18 Strategi pembelajaran ini mampu menuntut peserta didik untuk belajar aktif di dalam kelas.

Sehingga mampu menekan angka kebosanan dalam belajar peserta didik.

Dalam aplikasi strategi card sort ini, proses belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh guru saja (teacher centered), akan tetapi siswa juga terlibat aktif dalam proses pembelajaran secara langsung (student centered).

b) Langkah-langkah Strategi pembelajaran Card Sort

Adapun langkah-langkah dari penerapan strategi pembelajaran card sort adalah sebagai berikut.

1) setiap siswa/mahasiswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.

2) Mintalah siswa/mahasiswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama.

3) Siswa/mahasiswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas.

4) Seiring presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait materi pelajaran.19

18 Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif , terj. Raisul Muttaqien (Bandung” Nusamedia dan Nusacendekia, 2013), 169.

19 Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: UIN SUKA Press , 2011), 53.

(22)

c) Kelebihan dan Kekurangan Metode Card Sort

Pembelajaran card sort memiliki kelebihan dan kekurangan.

Adapun kelebihan pembelajaran card sort adalah:

1) Siswa berkelompok sambil belajar mengenai suatu konsep.

2) Optimalisasi partisipasi siswa.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu.

4) Meningkatkan hubungan positif.

5) Proses pengajaran lebih menarik dan menyenangkan.

6) Siswa bertanggung jawab dengan belajarnya.

7) Siswa meningkat dalam kolaborasi kognitif.20 Sedangkan kelemahan pembelajaran Card Sort adalah:

1) Siswa yang pandai cenderung mondominasi.

2) Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.

3) Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.21

2. Pendidikan Agama Islam

a) Pengertian Pendidikan Agama Islam

Islam kata turunan yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah) berasal dari kata salama artinya patuh atau menerima; berakar dari huruf sin lam mim. Kata dasarnya adalah salima

20 Yenti Susanti,”Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Card Sort Pada Materi PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan”,

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25273/3/YENTI%20SUSANTI- FITK.pdf (16 Mei 2017).

21 Ibid., 19

(23)

20

yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata masdar salamat (yang dalam Bahasa Indonesia menjadi kata selamat). Dari kata itu juga terbentuk kata salm, silm yang berarti kedamaian, kepatuhan, penyerahan (diri).22 Maka dari itu, dapatkan disimpulkan bahwa kata Islam mengandung artian kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan (diri).

Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1989, Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran agama Islam, bersifat inklusif, rasional dan filosofis dalam rangka menghormati orang lain dalam kerukunan dan kerjasama antara umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.23 Hal ini menandakan bahwa Pendidikan Agama Islam juga berperan dalam menjaga kerukunan antar bangsa, baik perbedaan ras, suku, agama serta perbedaan lainnya.

Pendidikan Agama Islam adalah program terencana dalam menyiapkan pribadi muslim untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam serta menghormati penganut agama lain sehingga terwujud kerukunan…yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.24

22 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), 49.

23 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 140.

24 Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 6.

(24)

Berdasarkan dari Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha secara sadar yang dilakukan dalam proses pembelajaran melalui nilai-nilai Islam, baik yang termaktub dalam Al-Qur’an maupun Hadits.

b) Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam menurut Mahjuddin meliputi tiga bidang25, yaitu:

1) Akidah/Tauhid 2) Ibadah/Syariah 3) Akhlak

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut.

1) Akidah/Tauhid

Yang dimaksud dengan aqidah dalam Bahasa Arab, menurut etimologi, adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian Karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan. 26

Keyakinan terhadap Allah tidak hanya terbatas lewat lisan saja, akan tetapi diyakini dengan hati dan diterapkan lewat perbuatan.

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pokok-pokok keyakinan Islam yang terangkum dalam istilah Rukun Iman, yakni sebagai berikut.

25 Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002),.

26 Ali, Pendidikan Agama Islam, 199.

(25)

22

(a) Keyakinan kepada Allah

Allah, zat yang maha mutlak itu, menurut ajaran Islam, adalah Tuhan Yang Maha Esa. Segala sesuatu mengenai Tuhan disebut Ketuhahan.27 Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah Azza wa Jalla.

(b) Keyakinan Kepada Para Malaikat

Malaikat adalah makhluk gaib, tidak dapat ditangkap oleh pancaindera. Akan tetapi, dengan izin Allah, malaikat dapat menjelmakan dirinya seperti manusia. Seperti malaikat Jibril menjadi manusia di hadapan Maryam, ibu Isa al-masih.

(c) Keyakinan Pada Kitab-kitab Suci.

Dalam pengertian yang umum wahyu adalah firman Allah yang disampaikan malaikat Jibril kepada Rasul-Nya. Dengan demikian dalam perkataan wahyu terkandung penyampaian firman Allah kepada yang dipilih-Nya untuk diteruskan kepada umat manusia guna dijadikan pegangan hidup.28

Di dalam Al-Quran disebutkan kitab yang harus diimani, yakni, Zabur yang diturunkan kepada nabi Daud, Taurat kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.

27 Ibid., 202.

28 Ibid., 214

(26)

(d) Keyakinan Pada Para Nabi dan Rasul.

Seorang Rasul adalah Nabi, tetapi seorang Nabi belum tentu Rasul. Di dalam Al-Quran disebut nama 25 Nabi, beberapa diantaranya berfungsi juga sebagai Rasul (Daud, Musa, Isa, Muhammad).29

Tugas dari seorang Nabi sekaligus Rasul adalah menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada manusia.

(e) Keyakinan pada Hari Kiamat dan Pertanggung jawaban manusia di Akhirat.

Keyakinan ini sangat penting dalam rangkaian rukun iman yang lainnya, sebab tanpa mempercayai hari akhirat sama halnya dengan orang yang tidak mempercayai agama Islam.30 Manusia harus mempersiapkan bekal di dunia untuk kehidupan di akhirat dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik.

(f) Keyakinan pada Kada dan Kadar.

Keyakinan pada rukun-rukun iman yang telah dikemukakan di atas disebut dasarnya dalam Al-Qur’an, antara lain dalam bagian surat al-Baqarah ayat 285.







































29 Ibid., 221

30 Ibid., 226

(27)

24



















Artinya: Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul- Nya. (mereka mengatakan): “Kami tidak membeda- bedakan seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul- rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengan dan kami taat”. (mereka berdoa): “Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”31 2) Ibadah/Syari’at

Perkataan syari’at (syari’ah) (dalam Bahasa Arab itu) berasal dari kata syari’, secara harfiah berarti jalan yang harus dilalui oleh setiap muslim. Selain akidah (pegangan hidup), akhlak (sikap hidup), syari’at (jalan hidup) adalah satu bagian agama Islam.32

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa bagian dari syari’at/ibadah mengenai shalat, puasa, dan zakat.

a) Shalat

Shalat arti bahasanya doa. Adapun arti istilah istilahnya adalah perbuatan yang diajarkan oleh syara’, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.33

Shalat dalam ajaran Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, terlihat dari pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Al-Qur’an dan Sunnah, yang antara lain sebagai berikut:

31 Al-Qur’an, 2:285.

32 Ali. Pendidikan Agama Islam, 225.

33 Ahmadi, Agama Islam 149.

(28)

(1) Shalat dinilai sebagai tiang agama (Sunnah Nabi).

(2) Shalat merupakan kewajiban yang paling pertama diturunkan kepada Nabi.

(3) Shalat merupakan kewajiban universal, yang telah diwajibkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

(4) Shalat merupakan wasiat terakhir Nabi Muhammad SAW.

(5) Shalat merupakan ciri penting dari orang taqwa.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah :3.



















Artinya: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.34

(6) Shalat mempunyai peranan penting menjauhkan diri dari pekerjaan jahat dan munkar.35

b) Puasa/Shiam

Menurut bahasa, shiam berarti imsak atau menahan, berpantang atau meninggalkan. Seperti terdapat dalam Al-Qur’an, Surat Maryam : 26.

34 Al-Qur’an, 2:3

35 Ahmadi, Agama Islam., 149-150.

(29)

26







































Artinya: “Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah:

"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".36

Menurut Al-Quran, shiam itu merupakan kewajiban universal artinya juga telah diwajibkan kepada umat manusia sebelum Nabi Muhammad SAW.37

Adapun macam-macam puasa adalah sebagai berikut.

(1) Puasa Fardhu.

(2) Puasa Qadha.

(3) Puasa Nadzar.

(4) Puasa Kifarat.

(5) Puasa Fidyah.

c) Zakat

Pengertian zakat menurut lughah (bahasa) berarti : nama(kesuburan), Thaharah(suci) ; Barakah (keberkatan) dan juga, Tazkiyah (pensucian). Pengertian zakat menurut syara’, ialah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat- sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu.38

36 Al-Qur’an, 19:26

37 Ahmadi, Agama Islam., 178.

38 Ibid., 163

(30)

Jadi zakat itu adalah sebagian harta kekayaan seseorang yang diambil untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya.

Secara garis besarnya zakat dibagi menjadi dua macam : (1) Zakat Mal (Zakat Harta): yaitu zakat emas, perak, binatang,

tumbuh-tumbuhan, (buah-buahan dan biji-bijian) dan barang perniagaan (tijarah).

(2) Zakat Nafs, yaitu zakat jiwa yang juga dinamai zakat fitrah (zakat yang diberikan berkenaan dengan telah selesai mengerjakan shiam (puasa) yang difardhukan yaitu puasa ramadhan.

3) Akhlak

Akhlak secara etimologi berasal dari kata khalaqa yang berarti mencipta, membuat, atau menjadikan. Akhlak adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya adalah khuluqun, yang berarti perangai, tabiat, adat atau khalqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun.39 Jadi akhlaq (selanjutnya disebut akhlak=Bahasa Indonesia) secara etimologi berarti perangai, adab, tabiat, atau sistem perilaku yang dibuat oleh manusia.40

39 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq (Yogyakarta: LPPI, 2011), 1.

40 Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 29.

(31)

28

Akhlak saling berkaitan erat dengan perilaku dan perbuatan manusia setiap harinya. Di Indonesia sendiri orang yang disebut berakhlak berkonotasi baik, artinya bahwa orang yang berakhlak adalah orang yang memiliki akhlak yang baik.

Dalam garis besarnya, akhlak di bagi tiga, yaitu:

a) Akhlak terhadap Allah (Khalik) antara lain adalah 1. Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapa pun juga; 2.

Menjalankan segala perintah dan menjauhi segala lkarangan- Nya; 3. Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridaan Allah; 4. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah; 5. Menerima dengan ikhlas semua kada dan kadar Ilahi setelah berikhtiar maksimal.41

b) Akhlak terhadap Manusia antara lain adalah 1. Mencintai Rasulullah setulus hati; 2. Mencintai orang tua sepenuh jiwa; 3.

Mencintai sesama manusia.

c) Akhlak terhadap Lingkungan Hidup antara lain : a. sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup; b. menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, fauna, dan flora yang sengaja diciptakan Tuhan untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya; c. sayang pada sesama makhluk.42 Hal ini tidak hanya menjadi pengingat saja, akan

41 Ali, Pendidikan, 356.

42 Ibid., 359.

(32)

tetapi harus menjadi pegangan ataupun prinsip hidup untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik.43

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif karena data-data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku dan tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi.44

Dengan menggunakan penelitian deskriptif, peneliti berusaha untuk mengungkapkan fakta atau suatu kejadian yang terjadi di lapangan yaitu yang berkenaan dengan penerapan strategi pembelajaran card sort pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menunjukkan dimana penelitian tersebut hendak dilakukan.45 Dalam penelitian ini, lembaga yang di teliti adalah Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember. Adapun penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan

43Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 6.

44Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 39.

45IAIN JEMBER, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember, 46.

(34)

atas pertimbangan karena jarang sekali ada sekolah yang berada di bawah naungan pesantren yang menerapkan strategi pembelajaran card sort.

Kebanyakan sekolah yang berada di bawah naungan pesantren hanya mengandalkan strategi pembelajaran yang umum digunakan, yaitu seperti metode ceramah saja.

C. Subyek Penelitian

Dalam menentukan sumber data pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling. Sedangkan Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Misalnya, orang tersebut yang dianggap paling tahu atau mungkin penguasa, sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang akan diteliti.46

Dalam penelitian ini informan atau subyek penelitian yang terlibat dan mengetahui permasalahan yang diteliti diantaranya:

1. Kepala Sekolah.

2. Guru PAI.

3. Peserta Didik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data, maka pengumpulan data merupakan langkah strategi dalam sebuah penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

46Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), 218.

(35)

32

a. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Basrowi dan Suwandi mengemukakan bahwa “Observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.47

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis.48 Yaitu:

a. Observasi berperan serta (participant observation), dalam observasi ini peneliti terlibat aktif dalam kegiatan sehari-hari orang yang akan diteliti. Sambil meneliti, peneliti ikut melakukan kegiatan dan merasakan suka duka sumber data.

b. Observasi nonpartisipan, dalam observasi ini peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis observasi non partisipan yaitu peneliti tidak ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan.

E. Interview atau Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.49

Interview sebagai metode pengumpulan data dibedakan atas: 50

47Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 94.

48Sugiono, Metode Penelitian, 145.

49Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 186.

50Paezaluddin dan Ermalinda, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Alfabeta, 2013), 130.

(36)

a. Interview bebas

Dalam interview ini, pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat data apa yang dikumpulkan.

b. Interview Terpimpin

Interview terpimpin adalah interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam interview terstruktur.

c. Interview bebas terpimpin

Merupakan kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin. Pewawancara membawa pedoman yang hanya sebagai garis besar tentang hal-hal yang dapat ditanyakan.

Dalam penelitian ini, wawancara yang peneliti lakukan adalah wawancara bebas terpimpin. Karena sebelum diadakan wawancara terlebih dahulu menetapkan masalah dan pertanyaan yang akan diajukan kemudian peneliti menggunakan pertanyaan tersebut sehingga informan akan menjawab dengan keterangan yang panjang. Adapun yang diinginkan oleh peneliti adalah menanyakan tentang hal-hal berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.

Informan yang akan akan diwawancarai oleh peneliti adalah 1) Kepala sekolah yang bertanggung jawab dalam semua kegiatan di

Sekolah Menengah Atas Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Darus Sholah Jember.

2) Guru yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

(37)

34

3) Siswa yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Adapun data yang ingin diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara ialah :

a. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (Card Sort) dalam aspek akidah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

b. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (Card Sort) dalam aspek ibadah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

c. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran pemilahan kartu (Card Sort) dalam aspek akhlak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

F. Dokumentasi

Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.51

Adapun data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah : a. Denah SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember.

b. Profil SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember.

c. Struktur SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember.

d. Visi dan Misi SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember.

e. Sejarah SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember.

51Ibid., 216.

(38)

f. Foto-foto kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman.52Yaitu data collection, data reduction, data display dan Conclusion :

1. Data Collection adalah kegiatan mengumpulkan dokumen sebagai sumber data yang diperlukan sebagai bahan masukan dalam menghasilkan informasi sesuai dengan yang dikehendaki. Dalam kegiatan ini, tentu saja termasuk pencatatan/administrasi dari dokumen sehingga bisa diketahui jumlah dokumen yang tersedia dan memudahkan pencarian kembali dokumen tersebut jika diperlukan.

Sehingga data collection merupakan kumpulan atau keseluruhan data.

2. Data reduction (reduksi data). Berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola temanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

3. Data display (penyajian data). Setelah data direduksi maka selanjutnya mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling

52Sugiono, Metode penelitian, 246

(39)

36

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

4. Conclusion/verification (kesimpulan). Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

H. Keabsahan Data

Pada penelitian ini, penelitian dalam hasil pengujian keabsahan data yang diperoleh menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan dan perbandingan terhadap data itu. Ada tiga teknik triangulasi, pertama triangulasi sumber, kedua triangulasi teknik, ketiga triangulasi waktu.53

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data, dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data, dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

53Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , 330.

(40)

3. Triangulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.54

Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data yang bersumber dari informan berbeda dengan teknik yang sama. Sedangkan triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dari sumber data yang sama.

Peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

I. Tahap-tahap Penelitian

Menurut Bogdan dalam bukunya Basrowi dan Suwandi, tahap- tahap penelitian terbagi menjadi tiga yaitu: 55

1. Tahap pra lapangan Menyusun rancangan penelitian a. Mengurus perizinan

b. Menjajaki dan menilai lapangan

c. Menyiapkan perlengkapan penilaian, instrumen pengumpulan data.

2. Tahap pekerjaan lapangan

Setelah persiapan matang atau tahap pra lapangan telah dianggap matang, maka tahap selanjutnya adalah peneliti:

54 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 274.

55 Basrowi dan Suwandi, Kualitatif, .

(41)

38

a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri.

b. Memasuki lapangan.

c. Berperan serta dan mengumpulkan data dengan menggunakan metode yang telah dipersiapkan.

3. Tahap analisa data

Setelah semua data terkumpul, menganalisis keseluruhan data dan kemudian mendeskripsikan dalam bentuk sebuah laporan serta dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Laporan yang sudah selesai, siap dipertanggungjawabkan di depan penguji yang kemudian digandakan untuk diserahkan kepada pihak terkait.

(42)

A. Gambaran Umum

a. Sejarah Singkat SMA U BPPT Darus Sholah

SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember adalah salah satu lembaga Pendidikan Formal khusus di bawah naungan YPI Darus Sholah, yang didirikan pada Tahun 2003 dan di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Adapun maksud dan tujuan didirikannya SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember adalah menjadikan model pendidikan alternatif dengan tujuan agar menjadi insan yang memiliki imtaq dan iptek yang seimbang, cerdas, terampil dan berakhlakul karimah.

SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember merupakan model tipe pendidikan alternatif yang pas untuk menghadapi era globalisasi, terbukti dari grafik penerimaan peserta didik baru cenderung naik. Selama ini hanya usaha yang telah dilakukan untuk memaksimalkan pengembangan anak. Sedangkan perhatian pada anak yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan yang luar biasa, kurang mendapat perhatian. Padahal anak yang mempunyai kecerdasan luar biasa ini merupakan aset bangsa dalam rangka mengejar ketinggalan dalam segala bidang, serta dalam rangka mengantisipasi persaingan global di masa depan.

(43)

40

Profil SMA Unggulan BPPT Darus Sholah

Nama Sekolah : SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Nomor Statistik Sekolah : 30205240184

NPSN : 20523840

Provinsi : Jawa Timur

Otonomi Daerah : Pemkab Jember

Kecamatan : Kaliwates

Desa/Kelurahan : Tegal Besar

Jalan dan Nomor : Jl. Moch. Yamin 25 Jember

Kode pos : 68132

Email/ Website : kontak@smaujember.sch.id/

smaujember.sch.id

Telepon : ( 0331 ) 326 468

Status Sekolah : Swasta

Akreditasi : A

Surat Keputusan/SK : 175/BAP-S/M/SK/X/2015

Penerbit SK : Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah Jawa Timur

Kurikulum Sekolah : KTSP 2006 ( Kelas X,XI,XII ) Tahun Berdiri : 2003

Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

Bangunan Sekolah : Milik Yayasan Jarak Ke Pusat Kecamatan : 2 Km

(44)

Jarak Ke Pusat Otoda : 2 Km

Organisasi Penyelenggara : Yayasan Pendidikan Islam Darus Sholah (Sumber: Data SMA Unggulan BPPT Darus Sholah)

1. Letak Geografis

SMA Unggulan BPPT Darus Sholah berada satu komplek dengan pesantren Darus Sholah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Darus Sholah Jalan M. Yamin 25, Krajan Barat, Tegal Besar Kaliwates, Jember dengan luas areal 2000 M, dengan batasan-batasan sebagai berikut.

b. Sebelah utara berbatasan : Perumahan penduduk

c. Sebelah selatan berbatasan : Perumahan Tegal Besar Permai d. Sebelah timur berbatasan : PerumahahanTegal Besar Permai e. Sebelah barat : Jl. M. Yamin Tegal Besar

2. Visi

Visi Sekolah : Terbentuknya insan kamil, berwawasan global, berpijak pada nilai – nilai agama, berguna bagi nusa bangsa untuk meraih kebahagiaan dunia akhIrat.

3. Misi

Misi Sekolah : Menumbuhkan potensi siswa untuk menetapkan religiusitas ( Ad-Dien), mengembangkan intelektualitas (Al – Aql), membangun integritas moral (Al – Haya’), meraih prestasi (Al – Amalussholih).

(45)

42

4. Data Keadaan Guru dan Siswa a. Data Keadaan Guru

Tabel 4.1

No Nama NUPTK Mengajar

Mata Pelajaran 1. Ir. Hari Wahyono, MP 0459740641200022 Kimia 2. Ir. Wahyu Giri P 4747744646200072 Biologi 3. Uliya Qoidah, S. Pd 4146754656300043 Bahasa Indonesia 4. Farida Ulfa, S. Pd 9748759661300022 Bahasa Inggris 5. Ewa Nur Kariyawati, S. Pd 4536761663300093 Fisika 6. Muhammad Asfani, S. Pd 2251763665200033 Bahasa Indonesia

7. Putri Amaranthus, S. Km Ekonomi

8. Mohammad Zainunnuroni, SP, MP

1235752654200023 Fisika

9. Humaidi, S. Pd. I 2433754656200072 Tahfidzul Qur’an dan Kecakapan

Ibadah 10. Dwi Putri Nusa Yulianda,

S. Pd

Biologi

11. Anis Sukmayanti, SE 9748751653300042 Kewarganegaraan

12. Drs. Ali Mu'tasim, M. Pd Kimia

13. Drs. Imam Hanafi Sosiologi

14. Zainul Hakim, SE.I, M.Pd.I 6855752653200012 Nahwu-Sharaf

15. Erfan Yudianto, S. Pd, M. Pd Matematika

16. Ghoziroh Tunni'mah, S. Pd Biologi

17. Ahmad Gholban Aunir Rohman, Lc, M.HI

Fiqih-Aswaja

18. Siti Nurul A'dimah, S. Pd Sejarah Indonesia

19. Hj. Dihliza Basya, SS, M. Pd Bahasa Inggris

(46)

20. Hossiyaturrobbah, S. Pd Matematika

21. Fais Satur Rohmah, S. Pd Matematika

22. Azizatul Khoiriyah, S. Pd Kimia

23. Amelia Putri Santoso, M. Pd Penjaskes

24. Ghufron Nur Seni

Budaya/Kaligrafi

25. H. Harun Ar Rosyid Fiqih Aswaja

26. Drs. Hawari Hamim, M. Pd. I Fiqih Aswaja

27. Auda Rifqi, S. Pd Tauhid

28. Abdul Fattah Toyyib Aqidah Akhlaq

29. M. Syukron, S. Pd. I Bahasa Arab

30. Hilya Ridhia F. S. Pd. I Bahasa Arab

31. Shahibussy Syafaat, S.S Bahasa

Arab/Nahwu- Sharaf

32. H. M. Zainal Fanani, M. Pd Tahfidzul Qur’an

dan Kecakapan Ibadah

33. Rohatin, S. Km Kesenian

34. Moch. Subur Nahwu-Shorrof

35. Mochammad Rif'an Eko Utomo

(Sumber : Data SMA Unggulan BPPT Darus Sholah)

(47)

44

b. Data Keadaan Siswa

Tabel 4.2

JUMLAH SISWA SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER

SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

NO KELAS

JENIS

KELAMIN JUMLAH MONDOK

FULL DAY

L P L P L P

1 I A 30

91

30

2 I B 30 30

3 I C 31 25 6

4 II A 21

73

14 7

5 II B 22 17 5

6 II C 30 26 4

7 III A 21

78

11 10

8 III B 21 12 9

9 III C 36 19 17

JUMLAH 97 145 242 70 114 27 31

(Sumber: Data SMA Unggulan BPPT Darus Sholah) 5. Penyajian Data dan Analisis

Pada pembahasan ini akan disajikan tentang data yang telah di dapat selama penelitian dilakukan di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember tentang penerapan strategi pembelajaran card sort pada mata pelajaran PAI. Oleh sebab itu, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari ketiga metode tersebut, akan dikumpulkan data tentang penerapan strategi pembelajaran card sort pada mata pelajaran PAI di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah tahun pelajaran 2017/2018.

(48)

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember merupakan sekolah formal yang berada di bawah naungan yayasan pondok pesantren atau sekolah yang memadukan pendidikan umum dengan pendidikan pesantren.

Dalam proses pembelajaran, terutama pelajaran PAI, SMA Unggulan BPPT Darus Sholah menerapkan salah satu strategi pembelajaran aktif card sort dalam rangka untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM), khususnya pada mata pelajaran PAI.

Untuk itu dalam skripsi ini akan mendeskripsikan tentang: Penerapan Strategi Pembelajaran Pemilahan Kartu (Card Sort) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Tahun Pelajaran 2017/2018.

Strategi pembelajaran card sort merupakan salah satu strategi dalam pembelajaran aktif yang diterapkan di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah. Dalam penerapannya, strategi pembelajaran ini dianggap efektif untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dan juga untuk mengatasi untuk masalah kebosanan di dalam kelas ketika KBM berlangsung. Hal ini disebabkan karena kelas laki-laki dan perempuan dibedakan, tak seperti di sekolah-sekolah lain pada umumnya. Sesuai yang telah diutarakan oleh salah seorang guru PAI Bapak Khoirul Anam:

Sebagai seorang guru harus selalu peka terhadap permasalahan peserta didik, khususnya masalah belajar di dalam kelas. Entah karena faktor bosan atau pun faktor yang lain. Di sekolah ini latar belakang peserta didik berbeda-beda. Ada yang menetap di pondok, dan ada juga yang dari rumah masing-masing. Ditambah

(49)

46

lagi dengan pengkhususan kelas laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, guru harus menerapkan strategi pembelajaran yang dapat men-stimulus peserta didik agar dapat belajar aktif di dalam kelas, salah satunya adalah strategi pemberlajaran card sort.56 Senada dengan pernyataan di atas, Bapak Ibrahim selaku guru PAI menyatakan :

Kebanyakan guru saat ini, khususnya PAI, terjebak pada penerapan metode ceramah pada proses KBM. Saya pribadi tidak menafikan bahwa penerapan metode ceramah cukup penting untuk digunakan, akan tetapi dibutuhkan juga strategi-strategi yang lain untuk menutupi kekurangan pada metode ceramah. Dan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI dalam rangka meningkatkan keaktifan siswa adalah strategi pembelajaran card sort.57

Dipertegas pula oleh Kepala SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Bapak Hari Wahyono, beliau berpendapat bahwa:

Menjadi seorang guru tidaklah mudah. Dibutuhkan kemampuan khusus dalam proses KBM di dalam kelas. Saya sebagai seorang kepala sekolah selalu memantau cara mengajar guru di dalam kelas. Saya tidak canggung untuk menegur langsung guru yang cara mengajarnya cenderung monoton yang acap kali membuat

Gambar

FOTO KEGIATAN

Referensi

Dokumen terkait