• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT OLEH SAMPAH DI ATAS KAPAL SESUAI MARINE POLLUTION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT OLEH SAMPAH DI ATAS KAPAL SESUAI MARINE POLLUTION "

Copied!
49
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

BATASAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

KAJIAN PUSTAKA

REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Upaya mengurangi pembuangan sampah di laut dapat diatasi dengan menggunakan kembali, mendaur ulang, dan memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Penelitian yang akan dilaksanakan dengan judul “Implementasi Pencegahan Pencemaran Sampah Laut Pada Kapal Sesuai Marine Pollution 73/78 Annex V” ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan awak kapal tentang pentingnya penerapan Marpol 73/78. Lampiran V. peraturan limbah dan peningkatan kesadaran awak kapal akan dampak pembuangan limbah sembarangan di laut.

LANDASAN TEORI

Menurut Panji Nugroho dalam panduan pembuatan kompos cair (2013), sampah dapat digolongkan berdasarkan sifatnya menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut: . 1) Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan biologis yang dapat diuraikan oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah plastik menjadi permasalahan di banyak negara karena sifat bahan plastik yang tahan lama, ditambah sifat lainnya yaitu ringan sehingga mudah mengapung. Tak hanya itu, sampah plastik juga biasanya tercampur dengan bahan sampah rumah tangga sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Selain dampak estetika sampah plastik seperti yang telah dijelaskan di atas, tidak banyak orang yang menyadari bahwa sampah plastik menimbulkan berbagai jenis permasalahan di pesisir dan lautan. Selain itu, tidak semua orang menyadari bahwa sampah plastik yang dibuang ke jalan atau ke tanah suatu saat bisa sampai ke laut, baik melalui selokan atau langsung ke laut akibat hujan atau angin. Salah satu dampak buruk sampah plastik di laut adalah terhadap aktivitas pelayaran.

Sampah plastik ini dapat tersangkut atau tersangkut pada baling-baling kapal sehingga membahayakan kemudi. Selain itu, sampah plastik yang menempel juga dapat menyebabkan proses pengambilan air laut ke kapal (pengambilan air laut) dan evaporator menjadi tertunda. Selain itu, bahan beracun yang terdapat pada sampah plastik dapat menyebabkan kematian atau gangguan reproduksi pada ikan, kerang, dan organisme laut lainnya yang hidup pada habitat (lingkungan) tersebut.

Nakhoda atau orang yang bertanggung jawab atas kejadian yang terjadi di kapal wajib segera melaporkan tumpahan atau pengeluaran barang atau campuran cairan beracun dan berbahaya dari kapal karena kecelakaan atau untuk kepentingan penyelamatan nyawa manusia sesuai dengan petunjuk. dalam protokol yang disediakan. Merupakan peraturan tambahan yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan melaksanakan peraturan pencegahan dan pengendalian pencemaran udara dari kapal dengan melakukan perubahan dan tambahan petunjuk untuk mempercepat pelaksanaan peraturan pencegahan pencemaran dari Lampiran VI Lampiran. Aturan MARPOL 73/78. Larangan umum membuang sampah ke laut. a) Dilarang membuang sampah apa pun ke laut kecuali sebagaimana diatur dalam Peraturan 4, 5, 6 dan 7 Kode ini dan Bagian 5.2 Bagian II-A Kode Polar.

Persyaratan khusus untuk pembuangan limbah. . Pembuangan limbah di kawasan khusus (special area) Kawasan khusus adalah kawasan laut yang karena alasan teknis yang diketahui berkaitan dengan kondisi oseanografi dan ekologi serta sifat khusus lalu lintasnya, memerlukan penerapan metode khusus yang bersifat wajib untuk pencegahan maritim. polusi dari limbah. Kawasan Selat Inggris dan jalan pendekat dari timur ke 5° barat dan utara hingga 48°30' utara. g) Wilayah Antartika merupakan wilayah laut yang terletak pada 60° Lintang Selatan (LS). h) Kawasan Karibia Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 Konvensi Perlindungan dan Pengembangan Lingkungan Laut Kawasan Karibia Raya (Cartagena de Indias, 1983), berarti kawasan Teluk Meksiko dan Karibia. Laut termasuk pantai dan lautan di dalamnya serta bagian Samudera Atlantik yang dibatasi oleh garis 30° LU, terbentang dari Florida timur sampai garis 77° 30' W, sampai pada titik perpotongan antara garis 20° LU dan 59° LU. ° Garis Barat, lalu menuju... titik potong antara garis 7° 20' LU dan garis 50° LU. W, yang berlanjut ke barat laut dan merupakan batas timur Guyana Perancis.

Pengawasan Negara Pelabuhan terhadap persyaratan operasional a) Kapal ketika berada di pelabuhan Pihak lain harus diperiksa oleh petugas yang diberi wewenang oleh Pihak tersebut sehubungan dengan persyaratan operasional berdasarkan Lampiran ini, . apabila terdapat alasan yang kuat untuk meyakini bahwa nakhoda atau awak kapal tidak mengetahui prosedur utama di atas kapal terkait dengan pencegahan pencemaran yang disebabkan oleh limbah. Pelatihan harus diberikan kepada personel kapal mengenai cara pembuangan limbah yang benar di atas kapal dan pengetahuan tentang peraturan pembuangan limbah di laut dan di area khusus.

KERANGKA PENELITIAN

Entri untuk setiap pembuangan atau pembakaran harus mencantumkan tanggal dan waktu, posisi kapal, kategori limbah, dan perkiraan jumlah yang dikonsumsi atau dibakar. Catatan limbah harus disimpan di atas kapal atau anjungan terapung dan di tempat yang dapat diakses setiap saat untuk pemeriksaan. Dokumen ini akan disimpan untuk jangka waktu dua tahun sejak tanggal entri terakhir dibuat di dalamnya.

Apabila terjadi penipisan atau kehilangan karena kecelakaan, maka harus dibuat buku limbah atau, dalam hal kapal dengan tonase kotor kurang dari 400, harus dibuat pencatatan dalam jurnal resmi kapal mengenai lokasi, keadaan dan sebab-sebabnya. jika terjadi penipisan atau kehilangan, rincian barang yang terlibat telah habis atau hilang, dan tindakan pencegahan yang wajar diambil untuk mencegah atau meminimalkan redundansi atau kehilangan akibat kecelakaan. Keindahan laut hilang karena tercemar sampah, banyak hewan dan biota laut yang mati karena memakan sampah plastik. Pengumpulan data dari awak kapal mengenai pemahaman peraturan Marine Pollution 73/78 Annex V dan tingkat kesadaran akan dampak pembuangan limbah ke laut.

METODE PENELITIAN

  • JENIS PENELITIAN
  • LOKASI PENELITIAN
  • JENIS DAN SUMBER DATA
  • PEMILIHAN INFORMAN
  • TEKNIK ANALISIS DATA

Data primer adalah data yang berbentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak atau tingkah laku yang dilakukan oleh subjek yang dipercaya yaitu peneliti atau informan, berkaitan dengan variabel yang diteliti, atau data yang diperoleh dari responden secara langsung melalui wawancara dan pemberian kuisioner kepada subjek terkait. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi penulis dan studi literatur. Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian adalah para awak kapal MT Bull Sulawesi tempat penulis melaksanakan latihan berlayar (PRALA).

Teknik ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awak kapal dalam memahami isi MARPOL 73/78 tentang sampah khususnya Annex V. Penulis melakukan observasi yang terarah dan sistematis mengenai fenomena sosial dan perilaku awak kapal MT Kapal Bull Sulawesi dan lalu mendaftarkannya. Dalam hal ini penulis mencatat peristiwa/dokumentasi baik berupa tulisan, gambar maupun rekaman video.

Dokumen yang ditampilkan dalam hal ini adalah semua dokumen yang berkaitan dengan manajemen dalam menghadapi situasi awak kapal dalam memahami isi MARPOL 73/78 tentang limbah khususnya Annex V. Moleong mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses menyusun urutan data, mengorganisasikannya ke dalam pola, kategori, dan unit dasar deskripsi. Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai suatu proses yang menggambarkan upaya formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (gagasan) sebagaimana disarankan oleh pengolahan data dan sebagai upaya untuk memberikan bantuan terhadap tema dan.

Analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang digunakan penulis untuk menganalisis data dengan membuat gambaran atas data yang dikumpulkan tanpa melakukan generalisasi dari hasil penelitian. Beberapa diantaranya termasuk dalam teknik analisis data deskriptif, misalnya menyajikan data dalam bentuk grafik, tabel, penyajian, frekuensi, diagram, dan lain sebagainya. Pilih data yang dianggap sebagai data inti yang berhubungan langsung dengan permasalahan dan hanya data pendukung saja.

Menelaah, menelaah, dan mempelajari lebih dalam mengenai data tersebut kemudian menginterpretasikan data tersebut untuk mencari solusi atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Tersedia: https://nationalgeographic.grid.id/read/13940123/menyedihka n-sampah-plastik-samudera-pasifik-almost-selebar-indonesia [Diunduh pada 14 Maret 2019]. Tersedia: https://nationalgeographic.grid.id/read/13878491/seberapa-parahkah-condition-pencemaran-sampah-plastik-di-laut-asia [Diunduh pada 14 Maret 2019].

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Gambar

Tabel 2. 1. Review Penelitian Sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

[28] investigated the characteristics of concrete with chemically bonded used foundry sand in concrete with characteristic compressive strength of 20 MPa having natural river sand