National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)
875PENERAPAN PERAN DPRD KABUPATEN PELALAWAN DALAM PEMBAHASAN APBD TAHUN 2018-2020
BERDASARKAN UU NO 23 TAHUN 2014
Sudi Fahmi1), Bahrun Azmi1) dan Syuhada1)
1)
Pascasarjana Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Indonesia Email: [email protected]
Abstract: Langgam sub-district is the center of development that uses the largest APBD so that the other 11 sub-districts are not given much attention, including the capital city of Pelalawan Regency. The formulation of the research problem how is the implementation of the role of the Pelalawan Regency DPRD in the discussion of the 2018-2020 APBD based on Law Number 23 of 2014?. The purpose of this study is to analyze the application of the role of the Pelalawan Regency DPRD in the discussion of the 2018 - 2020 APBD based on Law Number 23 of 2014. The conclusion of this research is that the implementation of the role of the Pelalawan Regency DPRD in the 2018–2020 APBD did not go well and the discussion of the 2018–202 RAPBD at the Commission and in Bangar Tool of the Pelalawan Regency DPRD did not run optimally, even the 2018–2020 RAPBD was discussed in a short time and in a hurry.
Keywords: DPRD, Role, Budget
Abstrak; Kecamatan Langgam menjadi pusat pembanguna yang mengunakan APBD terbesar sehingga 11 Kecamatan lainya kurang di perhatikan termasuk Ibukota Kabupaten Pelalawan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana penerapan peran DPRD Kabupaten Pelalawan dalam pembahasan APBD tahun 2018-2020 berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014?. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisa penerapan peran DPRD Kabupaten Pelalawan dalam pembahasan APBD tahun 2018 – 2020 berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014?. Kesimpulan dari penelitian ini Penerapan Peran DPRD Kabupaten Pelalawan dalam APBD Tahun 2018–2020 tidak berjalan dengan baik dan pembahasan RAPBD Tahun 2018 – 202 di Komisi dan di Bangar Alat DPRD Kabupaten Pelalawan tidak berjalan dengan maksimal bahkan RAPBD Tahun 2018–2020 dibahas waktu yang singkat dan dengan terburu-buru.
Kata Kunci: DPRD, Peran, Anggaran
Pendahuluan
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (1), yang menyatakan bahwa
“Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik” dan Indonesia juga adalah negara kesatuan hal itu lebih tegas tertuang dalam di dalam Pancasila termuat secara jelas pada sila ke tiga yang berbunyi ”Persatuan Indonesia” yang artinya bahwa
National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)
876 bentuk Negara Kesatuan Indonesia telah dinyatakan secara bulat dan konstitusional tertuang dalam Dasar Negara Republik Indonesai, yaitu Undang-Undang Dasar 1945 baik sebelum maupun sesudah perubahan dan Pancasila, sehingga diharapkan dapat menyatukan selurah rakyat yang berada di wilayah nusantara yang begitu luas serta terbagi dalam bentuk pulau dan kepulauan yang penduduknya terdiri dari barbagai suku bangsa.Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut paham demokrasi, sehinggga semua kewenangan adalah dimiliki oleh Rakyat. Negara Indonesia yang besar dan luas dari segi georafis serta terdiri dari beribu-ribu pulau yang dibatasi dengan laut, akan tidak mungkin dapat melaksanakan demokrasi secara terpusat. Oleh karena itu Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur pemerintahan daerah. Sebagai konsekwensi yuridis konstitusional, maka dibentuklah pemerintahan daerah yang diatur dengan peraturan perundang- undangan.
Adapun yang menjadi syarat bisa dikatakan sebuah negara haruslah mempunyai yaitu yang pertama adanya wilayah, kedua adanya rakyat, ketiga adanya pemerintah yang berdaulat.
Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam penganggaran daerah saat ini berhadapan dengan isu-isu krusial, diantaranya berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan, peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan, serta pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi. Dalam situasi demikian, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) selalu dituntut untuk mampu mencari upaya perbaikan pemerintahan daerah dari sisi pengelolaan keuangan daerah. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai wakil rakyat diharapkan mampu merepresentasikan aspirasi dan kepentingan warga ke dalam proses penganggaran daerah.
Anggaran daerah merupakan salah satu komponen dasar kebijakan publik daerah.
Kebijakan anggaran daerah di Kabupaten Pelalawan adalah merupakan keputusan politik yang ditetapkan. Kepala Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan untuk dilaksanakan oleh birokrasi daerah sebagai keputusan politik kebijakan anggaran sering melalui proses politik yang Panjang dan kompleks. Kajian ini adalah memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan mengembangkan kapasitas anggotanya untuk menjadi lebih efektif, partisipatif dan transparan dalam menjalankan fungsi penyusunan peraturan, penganggaran dan pengawasan pemerintah.
Keberadaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) atau lembaga legislatif adalah merupakan suatu keharusan. Karena lembaga legislatif merupakan perwakilan rakyat dalam membuat Undang-undang ataupun Peraturan Daerah yang akan diberlakukan bagi rakyat. Perubahan Undang-undang tentang keparlemenan mungkin merupakan sebagai tradisi politik menuju demokrasi.
Karena, Konstitusi Negara modern membentuk organorgan legislatif yang harus diterapkan oleh pengadilan atau organ pemerintah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan bagian dari pemerintah daerah, karena di dalam negara kesatuan tidak ada legislatif daerah, oleh karena itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dimasukkan ke dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, namun demikian kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tidak seperti Kepala Daerah yang mempunyai kewenangan penuh dalam menjalankan pemerintahan, kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibatasi hanya menjalankan fungsinya sesuai dengan Undang-Undang. Dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 149 ayat 1 “DPRD Kabupaten/Kota mempunyai
National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)
877 fungsi: huruf a. pembentukan Perda Kabupaten/Kota; huruf b. anggaran; dan huruf c.pengawasan”.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan harus mampu memperkuat kapasitas dalam membina hubungan yang baik dengan konstituen, sekaligus mampu menyusun kebijakan dan pengawasan pemerintah daerah. Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Pelalawan anggaran Tahun 2018 sampai dengan anggaran Tahun 2020 telah disahkan melalui Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Bersama dengan unsur-unsur pimpinan di Kabupaten Pelalawan. Dalam pembahasan yang dilakukan ditingkat Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan sinkronisasi di tingkat Badan Anggaran untuk disetujui dan dilanjutkan kedalam Rapat Paripurna Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk disahkan Peraturan Daerah APBD.
Dalam melaksanakan Fungsi Legislasinya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pelalawan terhadap penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pelalawan Tahun 2018 - 2020 Kabupaten Pelalawan membuat pembangunan di kabupaten pelalawan tidak merata di 12 Kecamatan. Kecamatan Langgam menjadi pusat pembanguna yang mengunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terbesar sihingga 11 Kecamtan lainya kurang di perhatikan termasuk Ibukota Kabupaten Pelalawan. Hal ini terjadi karena Bupati yang sekaligus Ketua Partai Golkar yang memiliki 9 Kursi dari 35 di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pelalawan.
Berdasarkan pemikiran sebagaimana tersebutu di atas, penulis mencoba mencoba untuk lebih mendalami tentang “Penerapan Peran DPRD Kabupaten Pelalawan dalam pembahasan APBD tahun 2018 – 2020 berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014”.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian hukum sosiologis dan pendekatan yang di gunakan yaitu (a) Pendekatan Undang-Undang (statute approach); (b) Pendekatan Sejarah (historical approach); (c) Pendekatan Kasus (case approach). Populasi dan Sampel penelitian ini adalah 1 Orang Ketua DPRD, 1 Orang Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Kabupaten Pelalawan Kabupaten, 3 orang Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Pelalawan. 1 orang Sekwan Kabupaten Pelalawan dan 1 Orang Akademis. Sumber data dari penelitian ini yaitu (a) data primer; (b) data sekunder; (c) data tertier. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara Obeservasi, Wawancara, Kajian Perpustakaan.
Hasil dan Pembahasan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) merupakan kebijakan publik yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, oleh karena itu penetapan APBD harus senantiasa mengutamakan aspirasi seluruh masyarakat. Penyampaian aspirasi masyarakat dapat dilakukan secara langsung maupun melalui fraksi yang mewakilinya dalam lembaga DPRD.
DPRD sebagai wakil rakyat daerah harus bisa berperan aktif dalam menentukan kebijakan pemerintah daerah, walaupun Dewan DPRD bukan merupakan lembaga pelaksana anggaran, namun, Dewan DPRD mempunyai hak Budget yang telah diberikan oleh undang-undang. Dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah pasal 41 dijelaskan bahwa DPRD mempunyai fungsi legislative, anggaran dan pengawasan. Dalam melaksanakan fungsi anggaran inilah, DPRD memiliki
National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)
878 hak Budget untuk ikut membahas dan menyetujui rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) bersama kepala daerah.Kedudukan DPRD Kabupaten/Kota dalam Pasal 148 (1) DPRD kabupaten/kota merupakan lembaga perwakilan rakyat Daerah kabupaten/kota yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah kabupaten/kota dan fungsi DPRD dalam Pasal 149 (1) DPRD kabupaten/kota mempunyai fungsi:
a. Pembentukan Perda Kabupaten/Kota;
b. Anggaran; dan c. Pengawasan.
DPRD Kabupaten Pelalawan dalam Penyusunan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pelalawan bersama-sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan dalam melaksanakan fungsi penganggaran tersebut, DPRD Kabupaten Pelalawan harus terlibat secara aktif, proaktif dan bukan reaktif, dimana sebagai lembaga legitimasi usulan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang diajukan oleh pemerintah daerah saja. Untuk mendorong terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan efektif, penguatan peran parlemen merupakan salah satu kunci pokok, diharapkan parlemen mampu menjadi mitra pemerintah yang kritis dan konstruktif.
Keterlibatan DPRD Kabupaten Pelalawan secara aktif dan proaktif diimplementasikan dalam setiap proses/tahapan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diagendakan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006. Di sini anggota DPRD Kabupaten Pelalawan dituntut untuk piawai mengagarkan kepentingan, tntutan dan kebutuhan rakyat selaras dengan dokumen perencanaan pembangunan yang sudah ditetapkan. Untuk itu,maka perlu memahami makna anggaran itu sendiri dengan baik.
Berdasarkan wawancara penulis lakukan dengan Bapak Baharudin, S.H selaku Ketua Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan mengatakan bahwa Penerapan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan APBD Tahun 2018 – 2020 cukup berjalan dan berjalan dengan baik. Mulai tahap pembahasan dan pengawasan selalu tepat waktu, yang tidak berjalan itu ketika proyek-proyek pembangunan yang telah di anggaran dilaksanakan selalu terlambat, seperti lelang yang di ahir tahun dan sebagainya.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Nazaruddin US, S.H selaku Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan mengatakan bahwa Penerapan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan APBD Tahun 2018 – 2020 berjalan dengan baik, karena DPRD adalah perwakilan rakyat untuk membahas APBD dan APBDP sehingga kepentingan-kepentingan dan aspirasi masyarakat terpenuhi. Salah satu contohnya di dalam pembahasan Anggaran di komisi-komisi berjalan dengan baik lancer sehingga ketuk paluk Anaggaran Pendapatan Belanja Daerah bisa di selesaikan tepat waktu.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Abdullah S. Pd selaku Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan mengatakan bahwa Penerapan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sangat pital, meskipun sudah ada dasar hukumnya Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan juknis seperrti peraturan Menteri akan tetapi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pelalawam benar di berjalan agar setiap tahunnya mencapai tercapai. Pada Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam
National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)
879 Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2019 – 2020 tidak tercapai dengan factor dan kendala Pandemi (Covid-19).Berdasarkan wawancara dengan Bapak Junaidi Purba, S.T selaku Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan mengatakan bahwa Penerapan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018 – 2020 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 berjalan dengan lancer dan baik, itu dibuktikan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018 – 2020 selalu tepat waktu dibahas dan disahkan oleh Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Pelalawan.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Faizal, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan Pelalawan mengatakan bahwa Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan adalah membahas program-program Pemerintah Daerah, kalualah program-program yang di ajukan oleh Pemerintah Daerah didalam Rancangan Anggaran Pendaat Belanja Daerah (RAPBD) sesuai dang Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan program-program itu berpihak kepada masyarakat makan akan kami sahkan menajadi Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dalam Sidang Paripurna.
Dalam Pemebahasan program-program yang di ajukan oleh Pemereintah Daerah di bahas di komisi-komisi masing-masing. Seperti Dinas Kependukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pelalawan membahas program-program yang di ajukan di komisi 1 dan begitu lah yang dinas-dinas lainnya sesuai dengan komisi-komisi yang telah di tentukan.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Sukardi, S.H selaku Ketua Kektua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan mengatakan bahwa Penerapan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan APBD Tahun 20199 – 2020 cukup berjalan dengan baik. Mulai tahap pembahasan dan sampai pengesehan.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Masri selaku Sekwan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan Pelalawan mengatakan bahwa Penerapan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan APBD sangat penting dan berpengaruh. Peran Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pelalawan dalam pembahasan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) telah berjalan sebagaimana mestinya dan itu terbukti ketuk paluk Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kabupaten Pelalawan selalu tepat waktu.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Dr. Muhammad Syafi’I, S.Pd, M.Si selaku Akademisi mengatakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan di berikan tiga fungsi sebagai Penyelengaraan Pemerintahan Daerah, salah satu fungi itu adalah fungsi Anggaran (bajeting). Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018 – 2020 cukup berjalan dengan baik, karena sepanjang pengamatan saya tidak
National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)
880 mendegar ada ketuk palu (penegesahan) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang mengalami keterlambatan.Berdasarkan hasil observasi penulis, dalam disadang paripurna penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Derah Kabupaten Pelalawan Tahun 2018 hanya di hadiri 17 anggota dewan dari 33 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sidang yang di undur selama 2 jam hanya untuk supaya siding mendapatkan quorum. Begitu juga dengan sidang paripurna Anggaran Pendapatan Belanja Derah Kabupaten Pelalawan Tahun 2019- 2020 yang hanya di hadiri 25 orang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari 35 orang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pelalawa.
Kesimpulan
Penerapan Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018 – 2020 tidak berjalan dengan baik dan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2018 – 202 di Komisi dan di Bangar Alat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pelalawan tidak berjalan dengan maksimal bahkan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2018 – 2020 dibahas waktu yang singkat dan dengan terburu-buru.
Daftar Pustaka