• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Preference Selection Index (PSI) dalam Seleksi Siswa Program Pertukaran Pelajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Preference Selection Index (PSI) dalam Seleksi Siswa Program Pertukaran Pelajar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 989

Penerapan Preference Selection Index (PSI) dalam Seleksi Siswa Program Pertukaran Pelajar

Hera Tri Rizki, Mesran, Imam Saputra*

Prodi Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia

Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected] Penulis Email Korespondensi: [email protected]

Abstrak−Program pertukaran pelajar ini merupakan salah satu program rutin pemerintah kota Medan yang dilaksanakan setiap tahun, dalam rangka meningkatkan pendidikan yang lebih berkualitas sekaligus menjalin hubungan kerja sama Internasional antar Kota. Program pertukaran pelajar ini telah memberikan banyak manfaat dibidang pendidikan seperti menambah wawasan, saling tukar informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mempromosikan Negara Indonesia khususnya kota Medan ke mancanegara. Dengan adanya program ini tentu saja Kantor Walikota Medan mendapatkan permasalahan dalam menentukan keputusan terhadap pelajar dari sekolah yang akan dikirimkan, mewakili Indonesia ke mancanegara. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem yang mampu mendukung keputusan dari Kepala Bagian Hubungan Kerja Sama dalam menentukan pelajar terbaik yang menjadi perwakilan kota Medan ke luar negeri. Salah satu metode yang dapat diterapkan pada pendukung keputusan berbasis komputer yaitu metode Preference Selection Index (PSI) sebagai metode pada Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang mampu menghasilkan keputusan terbaik dari beberapa alternatif berdasarkan kriteria yang ada.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan; Pertukaran Pelajar; Preference Selection Index

Abstract−This student exchange program is one of the routine programs of the Medan city government which is carried out every year, in order to improve higher quality education as well as establish international cooperative relations between cities. This student exchange program has provided many benefits in the field of education such as adding insight, exchanging information about science and technology as well as promoting the State of Indonesia, especially the city of Medan to foreign countries. With this program, of course, the Medan Mayor's Office has problems in determining decisions for students from schools to be sent, representing Indonesia to foreign countries. To overcome this, a system is needed that is able to support the decisions of the Head of the Cooperation Relations Section in determining the best students to represent the city of Medan abroad. One method that can be applied to computer-based decision support is the Preference Selection Index (PSI) method as a method in the Decision Support System (DSS) which is able to produce the best decisions from several alternatives based on existing criteria.

Keywords: Decision Support System; Student Exchange; Preference Selection Index

1. PENDAHULUAN

Salah satu hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh pendidikan yang layak seperti tercantum dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 tentang pendidikan. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar serta pemerintah wajib membiayainya.

Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di antaranya yaitu melakukan program pendidikan pertukaran pelajar tingkat internasional.

Pertukaran pelajar (Exchange Student) ini merupakan sebuah program yang dilakukan oleh berbagai negara dan salah satu bentuk pembelajaran secara langsung yang diberikan kepada pelajar. Agar siswa memiliki pengetahuan dunia internasional maka pemerintah mengadakan sistem pertukaran pelajar tingkat internasional.

Bagi siswa Indonesia, khususnya wilayah Sumatra Utara yaitu kota Medan yang ingin mengikuti program pertukaran pelajar ini ada beberapa persyaratan tertentu yang harus dilakukan dalam mengikuti proses seleksi oleh Pemerintah kota Medan. Dalam melakukan seleksi pertukaran pelajar tentunya tidak mudah karena ada beberapa tahapan atau proses yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan berdasarkan alternatif yang ada dan membutuhkan waktu yang cukup lama karena sistem yang digunakan belum seutuhnya berjalan dengan baik sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang kurang akurat.

Penerapan sistem pendukung keputusan membantu dalam proses untuk menghasilkan alternatif keputusan yang tepat serta akurat. Sistem pendukung keputusan merupakan sistem yang mampu memberikan hasil dalam pemecahan masalah berdasarkan berbagai kriteria yang sudah ditentukan. Sistem ini sangat penting dalam membantu pimpinan untuk mengambil keputusan [1].

Penerapan sistem pendukung keputusan diharapkan dapat membantu pemerintah menentukan pelajar terbaik yang memenuhi kriteria. Pada penerapannya sistem ini menggunakan metode untuk melakukan analisis pengambilan suatu keputusan, seperti Weighted Product (WP), Weighted Sum Model (WSM), Elimination and Choice Translation Reality (ELECTRE), Preference Rangking Organization Method for Enrichment of Evaluation (PROMETHEE), Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), Vlse Kriterijumska Optimizacija Kompromisno Resenje (VIKOR), Analytical Hierarchy Process (AHP) [2]–[4]. Pada penelitian sebelumnya metode Preference Selection Index (PSI) untuk pemilihan Automated Guided Vehicles (AGV) pada kendaraan, memiliki banyak kriteria beberapa diantaranya seperti biaya, ruangan yang cukup besar,

(2)

DOI: 10.30865/mib.v6i2.3928

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 990 kapasitas beban maksimum, kecepatan perjalanan maksimum, tinggi angkat maksimum, radius putar minimum, pola perjalanan, pemrograman fleksibilitas, kebutuhan tenaga kerja, fleksibilitas ekspansi, kemudahan operasi, aspek pemeliharaan, payback period, rekonfigurasi waktu dan kebijakan perusahaan. Penelitian selanjutnya, pemilihan siswa berprestasi menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margamulya dimana dalam proses penilaiannya menggunakan berbagai kriteria/

multikriteria. Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam menentukan siswa terbaik yaitu raport, perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran, keaktifan siswa, kedisiplinan siswa dan teamwork (kerja kelompok).

Penelitian ini menyajikan prosedur sistem pemilihan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan hasil dari penelitian ini berupa web application yang mudah digunakan dan juga bisa dijadikan suatu alternatif pendukung keputusan wali kelas dalam menentukan siswa terbaik pada kelas.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Konsep sistem pendukung keputusan (SPK) muncul pertama kali pada awal tahun 1970 oleh Michael Scott Morton dengan istilah Management Decision System. Mereka mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak terstruktur [5]–[7].

2.2 Pertukaran Pelajar

Pertukaran pelajar merupakan program yang dilaksanakan oleh pemerintah kota setiap tahunnya yang memberikan kesempatan kepada pelajar untuk belajar di luar negeri dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, yang bertujuan untuk menjalin hubungan kerja sama internasional antar kota dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di kota Medan. Program pertukaran pelajar ini tidak bisa begitu saja semua pelajar di kota Medan bisa langsung masuk menjadi peserta pertukaran pelajar karena program ini mempunyai tahap seleksi yang dilakukan oleh pemerintah kota Medan.

2.3 Preference Selection Index (PSI)

Metode Preference Selection Index (PSI) dikembangkan oleh Maniya dan Bhatt (2010) untuk memecahkan multi-kriteria pengambilan keputusan (MCDM). Dalam metode yang diusulkan itu tidak perlu untuk menetapkan kepentingan relatif antara atribut [8]. Bahkan, tidak ada kebutuhan komputasi bobot atribut yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam metode ini. Metode ini berguna bila ada konflik dalam menentukan kepentingan relatif antar atribut. Dalam metode PSI, hasilnya diperoleh dengan perhitungan minimal dan sederhana seperti apa adanya berdasarkan konsep statistik tanpa keharusan bobot atribut .

Langkah-langkah prosedur PSI dapat dinyatakan [9], [10], [19], [11]–[18], sebagai berikut:

1. Tentukan masalahnya

Tentukan tujuan dan Mengidentifikasi atribut dan alternatif yang terkait masalah pengambilan keputusan.

2. Merumuskan matriks keputusan

Langkah ini melibatkan konstruksi matriks berdasarkan semua informasi yang tersedia yang menggambarkan atribut masalah. Setiap deret keputusan matriks dialokasikan ke satu alternatif dan setiap kolom ke satu atribut karena itu, elemen Xij dari matriks keputusan X memberi nilai atribut dalam nilai asli. Jadi, jika jumlah alternatifnya adalah M dan jumlah atribut adalah N, maka matriks keputusan sebagai matriks N · M, dapat direpresentasikan sebagai berikut:

𝑋𝑖𝑗=[

𝑥11 𝑥12 … 𝑥1𝑛 𝑥21 𝑥22 … 𝑥2𝑛

𝑥𝑚1 𝑥𝑚2 … 𝑥𝑚𝑛

] (1)

3. Normalisasi matriks keputusan

Jika atribut adalah tipe menguntungkan, maka nilai yang lebih besar diinginkan, yang dapat dinormalisasi sebagai:

𝑁𝑖𝑗= 𝑋𝑖𝑗

𝑋𝑗max (2)

Jika atributnya adalah tipe yang tidak menguntungkan, maka nilai yang lebih kecil adalah diinginkan, yang dapat dinormalisasi sebagai:

𝑁𝑖𝑗=𝑋𝑗

min

𝑋𝑖𝑗 (3)

4. Hitung nilai mean dari data yang telah dinormaliasi N = 1

𝑛𝑛𝑖=1𝑁𝑖𝑗 (4)

5. Hitung nilai variasi preferensi

ϕ𝑗=∑𝑛𝑖=1[𝑁11− 𝑁]2 (5)

(3)

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 991 6. Tentukan penyimpangan dalam nilai preferensi

Ω𝑗= 1 − ϕ𝑗 (6)

7. Tentukan kriteria bobotnya 𝜔𝑗= Ω𝑗

Ω𝑗 𝑚𝑗=1

. (7)

8. Hitung PSI (θi )

θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1𝑋𝑖𝑗𝜔𝑗 (8)

9. Pilih alternatif yang sesuai untuk aplikasi yang diberikan

Akhirnya, masing-masing alternatif digolongkan menurut descending atau menaik untuk memudahkan manajerial interpretasi hasilnya. Alternatif yang paling tinggi indeks pilihan preferensi akan digolongkan terlebih dahulu dan seterusnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode PSI (Preference Selection Index) merupakan metode untuk memecahkan multi-kriteria pengambilan keputusan (MCDM). Dalam metode yang diusulkan itu tidak perlu untuk menetapkan kepentingan relatif antara atribut. Bahkan, tidak ada kebutuhan komputasi bobot atribut yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam metode ini. Metode ini berguna bila ada konflik dalam menentukan kepentingan relatif antar atribut. Dalam metode PSI (Preference Selection Index), hasilnya diperoleh dengan perhitungan minimal dan sederhana seperti apa adanya berdasarkan konsep statistik tanpa keharusan bobot atribut.

Tabel 1. Kriteria

Kriteria Keterangan

C1 Berwawasan Luas (Mengetahui Kebudayaan Sumatera Utara)

C2 Kemampuan Berbahasa Inggris

C3 Kedisiplinan

C4 Mandiri

C5 Percaya Diri

Tabel 2. Nilai Bobot Kriteria Bilangan Bulat Keterangan

0-20 Sangat Rendah

21-40 Rendah

41-60 Cukup

61-80 Tinggi

81-100 Sangat Tinggi

Tabel 3. Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5

P1 90 80 70 78 80

P2 85 85 85 80 70

P3 90 85 78 80 78

P4 80 80 70 75 80

P5 80 78 80 78 80

P6 85 80 75 85 77

P7 90 70 80 78 80

Tabel 4. Penyederhanaan Rating Kecocokan

Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5

P1 5 4 4 4 4

P2 5 5 5 4 4

P3 5 5 4 4 4

P4 4 4 4 4 4

P5 4 4 4 4 4

P6 5 4 4 5 4

P7 5 4 4 4 4

Matriks keputusan yang dibentuk dari tabel kecocokan adalah sebagai berikut:

(4)

DOI: 10.30865/mib.v6i2.3928

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 992 𝒳 =

[ 5 5 5 4 5 5

4 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 ]

Untuk menyelesaikan masalah diatas dengan metode PSI akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tabel 5. Penyederhanaan Rating Kecocokan

Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5

P1 5 4 4 4 4

P2 5 5 5 4 4

P3 5 5 4 4 4

P4 4 4 4 4 4

P5 4 4 4 4 4

P6 5 4 4 5 4

P7 5 4 4 4 4

Max 5 5 5 5 5

Min 4 4 4 4 4

Merumuskan matriks keputusan

𝑋𝑖𝑗= [

5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4]

Normalisasi matriks keputusan 𝑋𝑗1max= [5, 5, 5, 4, 4, 5, 5]

𝑋𝑗1max= 5 𝑁11= X11

𝑋𝑗1max=5 5= 1 𝑁21= X21

𝑋𝑗1max=5 5= 1 𝑁31= X31

𝑋𝑗1max=5 5= 1 𝑁41= X41

𝑋𝑗1max=4 5= 0.8 𝑁51= X51

𝑋𝑗1max=4 5= 0.8 𝑁61= X61

𝑋𝑗1max=5 5= 1 𝑁71= X71

𝑋𝑗1max=5 5= 1 𝑋𝑗2max= [4, 5, 5, 4, 4, 4, 4]

𝑋𝑗2max= 5 𝑁12= X12

𝑋𝑗2max=4 5= 0.8 𝑁22= X22

𝑋𝑗2max=5 5= 1 𝑁32= X32

𝑋𝑗2max=5 5= 1 𝑁42= X42

𝑋𝑗2max=4 5= 0.8

(5)

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 993 𝑁52= X52

𝑋𝑗2max=4 5= 0.8 𝑁62= X62

𝑋𝑗2max=4 5= 0.8 𝑁72= X72

𝑋𝑗2max=4 5= 0.8 𝑋𝑗3max= [4, 5, 4, 4, 4, 4, 4]

𝑋𝑗3max= 5 𝑁13= X13

𝑋𝑗3max=4 5= 0.8 𝑁23= X23

𝑋𝑗3max=5 5= 1 𝑁33= X32

𝑋𝑗3max=4 5= 0.8 𝑁43= X43

𝑋𝑗3max=4 5= 0.8 𝑁53= X53

𝑋𝑗3max=4 5= 0.8 𝑁63= X63

𝑋𝑗3max=4 5= 0.8 𝑁73= X73

𝑋𝑗3max=4 5= 0.8 𝑋𝑗4max= [4, 4, 4, 4, 4, 5, 4]

𝑋𝑗4max= 5 𝑁14= X14

𝑋𝑗4max=4 5= 0.8 𝑁24= X24

𝑋𝑗4max=4 5= 0.8 𝑁34= X34

𝑋𝑗4max=4 5= 0.8 𝑁44= X44

𝑋𝑗4max=4 5= 0.8 𝑁54= X54

𝑋𝑗4max=4 5= 0.8 𝑁64= X64

𝑋𝑗4max=5 5= 1 𝑁74= X74

𝑋𝑗4max=4 5= 0.8 𝑋𝑗5max= [4, 4, 4, 4, 4, 4, 4]

𝑋𝑗5max= 4 𝑁15= X15

𝑋𝑗5max=4 4= 1 𝑁22= X22

𝑋𝑗2max=4 4= 1 𝑁32= X32

𝑋𝑗2max=4 4= 1 𝑁42= X42

𝑋𝑗2max=4 4= 1 𝑁55= X55

𝑋𝑗5max=4 4= 1 𝑁65= X65

𝑋𝑗5max=4 4= 1 𝑁75= X75

𝑋𝑗5max=4 4= 1

Dari perhitungan di atas diperoleh matriks 𝑁𝑖𝑗

(6)

DOI: 10.30865/mib.v6i2.3928

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 994 𝑁𝑖𝑗=

[

1 0.8 0.8 0.8 1 1 1 1 0.8 1 1 1 0.8 0.8 1 0.8 0,8 0.8 0.8 1 0.8 0.8 0.8 0.8 1 1 0.8 0.8 1 1 1 0.8 0.8 0.8 1 ]

Melakukan penjumlahan matriks 𝑁𝑖𝑗 dari setiap atribut ∑𝑛𝑖=1𝑁𝑖𝑗= 𝑁11+ 𝑁21+ 𝑁31+ 𝑁41+ 𝑁51+

⋯ + 𝑁𝑚𝑛

∑ 𝑁𝑗1

𝑛

𝑖=1

= 𝑁11+ 𝑁21+ 𝑁31+ 𝑁41+ 𝑁51+ 𝑁61+ 𝑁71

= 1 +1 +1 +0.8 +0.8 +1 +1

= 6.6

∑ 𝑁𝑗2

𝑛

𝑖=1

= 𝑁12+ 𝑁22+ 𝑁32+ 𝑁42+ 𝑁52+ 𝑁62+ 𝑁72 = 0.8 +1 +1 +0.8 +0.8 +0.8 +0.8

= 6

∑ 𝑁𝑗3

𝑛

𝑖=1

= 𝑁13+ 𝑁23+ 𝑁33+ 𝑁43+ 𝑁53+ 𝑁63+ 𝑁73 = 0.8+1 +0.8 +0.8 +0.8 +0.8 +0.8

= 5.8

∑ 𝑁𝑗4

𝑛

𝑖=1

= 𝑁14+ 𝑁24+ 𝑁34+ 𝑁44+ 𝑁54+ 𝑁64+ 𝑁74 =0.8+0.8+0.8+0.8+0.8+1+0.8

= 5.8

∑ 𝑁𝑗5

𝑛

𝑖=1

= 𝑁15+ 𝑁25+ 𝑁35+ 𝑁45+ 𝑁55+ 𝑁65+ 𝑁75 = 1 +1 +1 +1 +1 +1 +1 = 7

Hasil yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah sebagai berikut:

∑ 𝑁𝑖𝑗

𝑛

𝑖=1

= [ 6.6 6 5.8 5.8 7 ]

Menghitung nilai mean dari data yang telah dinormalisasi N = 1

7𝑛𝑖=1𝑁𝑗1= 1

7 . 6.6 = 0.9428 N = 1

7𝑛𝑖=1𝑁𝑗2= 1

7 . 6 = 0.8571 N = 1

7𝑛𝑖=1𝑁𝑗3= 1

7 . 5.8 = 0.8285 N = 1

7𝑛𝑖=1𝑁𝑗4= 1

7 . 5.8 = 0.8285 N = 1

7𝑛𝑖=1𝑁𝑗5= 1

7 . 7 = 1

Hasil dari perhitungan di atas mendapatkan nilai mean yaitu:

N = [ 0.9428 0.8571 0.8285 0.8285 1]

Menghitung nilai variasi preferensi

ϕj11=∑ni=1[N11− N]2 =∑ni=1[1 − 0.9428]2

= 0.0033

ϕj21=∑ni=1[N21− N]2 =∑ni=1[1 − 0.9428]2

= 0.0033

ϕj31=∑ni=1[N31− N]2 =∑ni=1[1 − 0.9428]2

= 0.0033

ϕj41=∑ni=1[N41− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.9428]2

= 0.0204

ϕj51=∑ni=1[N51− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.9428]2

= 0.0204

(7)

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 995 ϕj61=∑ni=1[N61− N]2 =∑ni=1[1 − 0.9428]2

= 0.0033

ϕj71=∑ni=1[N71− N]2 =∑ni=1[1 − 0.9428]2

= 0.0033

ϕj12=∑ni=1[N12− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8571]2

= 0.0033

ϕj22=∑ni=1[N22− N]2 =∑ni=1[1 − 0.8571]2

= 0.0204

ϕj32=∑ni=1[N32− N]2 =∑ni=1[1 − 0.8571]2

= 0.0204

ϕj42=∑ni=1[N42− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8571]2

= 0.0033

ϕj52=∑ni=1[N52− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8571]2

= 0.0033

ϕj62=∑ni=1[N62− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8571]2

= 0.0033

ϕj72=∑ni=1[N72− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8571]2 = 0.0033

ϕj13=∑ni=1[N13− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj23=∑ni=1[N23− N]2 =∑ni=1[1 − 0.8285]2

= 0.0294

ϕj33=∑ni=1[N33− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj43=∑ni=1[N43− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj53=∑ni=1[N53− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj63=∑ni=1[N63− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj73=∑ni=1[N73− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj14=∑ni=1[N14− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj24=∑ni=1[N24− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj34=∑ni=1[N34− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj44=∑ni=1[N44− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj54=∑ni=1[N54− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj64=∑ni=1[N64− N]2 =∑ni=1[1 − 0.8285]2

= 0.0294

ϕj74=∑ni=1[N74− N]2 =∑ni=1[0.8 − 0.8285]2

= 0.0008

ϕj15= ∑ni=1[N15− N]2 = ∑ni=1[1 − 1]2

= 0

ϕj25= ∑ni=1[N25− N]2 = ∑ni=1[1 − 1]2

= 0

ϕj35= ∑ni=1[N35− N]2 = ∑ni=1[1 − 1]2

= 0

ϕj45= ∑ni=1[N45− N]2 = ∑ni=1[1 − 1]2

= 0

ϕj55= ∑ni=1[N55− N]2 = ∑ni=1[1 − 1]2

= 0

ϕj65= ∑ni=1[N65− N]2 = ∑ni=1[1 − 1]2

= 0

(8)

DOI: 10.30865/mib.v6i2.3928

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 996 ϕj75= ∑𝑛𝑖=1[𝑁75− 𝑁]2 = ∑𝑛𝑖=1[1 − 1]2

= 0

Hasil perhitungan pangkat pada matriks 𝜙𝑗

ϕj=

[

0.0033 0.0033 0.0008 0.0008 0 0.0033 0.0204 0.0294 0.0008 0 0.0033 0.0204 0.0008 0.0008 0 0.0204 0.0033 0.0008 0.0008 0 0.0204 0.0033 0.0008 0.0008 0 0.0033 0.0033 0.0008 0.0294 0 0.0033 0.0033 0.0008 0.0008 0]

Kemudian menjumlahkan hasil nilai pangkat pada matriks ϕ𝑗

∑ =

𝑛

𝑖=1

ϕj11+ ϕj21+ ϕj31+ ϕj41+ ϕj51+ ϕj61+ ϕj71

= 0.0033+0.0033+0.0033+0.0204+

0.0204+ 0.0033+0.0033

= 0.0573

∑ =

𝑛

𝑖=1

ϕj12+ ϕj22+ ϕj32+ ϕj42+ ϕj52+ ϕj62+ ϕj72

= 0.0033+0.0204+0.0204+0.0033+

0.0033+0.0033+0.0033

= 0.0573

∑ =

𝑛

𝑖=1

ϕj13+ ϕj23+ ϕj33+ ϕj43+ ϕj53+ ϕj63+ ϕj73

= 0.0008+0.0294+0.0008+0.0008+

0.0008+0.0008+0.0008

= 0.0342

∑ =

𝑛

𝑖=1

ϕj14+ ϕj24+ ϕj34+ ϕj44+ ϕj54+ ϕj64+ ϕj74

= 0.0008+0.0008+0.0008+0.0008+

0.0008+0.0294+0.0008

= 0.0342

∑ =

𝑛

𝑖=1

ϕj15+ ϕj25+ ϕj35+ ϕj45+ ϕj55+ ϕj65+ ϕj75

= 0 +0 +0 +0 +0 +0 +0

= 0 Hasil matriks ϕ𝑗

=[0.0573 0.0573 0.0342 0.0342 0]

Menentukan penyimpangan dalam nilai preferensi Ω𝑗= 1 – 0.0573 = 0.9427

Ω𝑗= 1 – 0.0573 = 0.9427 Ω𝑗= 1 – 0.0342 = 0.9658 Ω𝑗= 1 – 0.0342 = 0.9658 Ω𝑗= 1 – 0 = 1

Hasil perhitungan nilai preferensi menghasilkan matriks Ω𝑗 Ω𝑗= [0.9427 0.9427 0.9658 0.9658 1]

Menghitung total nilai keseluruhan pada matriks Ω𝑗

∑ Ω𝑗= 0.9427+0.9427+0.9658 +0.9658+1

= 4.817

Menentukan kriteria bobotnya 𝜔𝑗 = 0.9427

4.817 = 0.1957 𝜔𝑗 = 0.94274.817 = 0.1957

(9)

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 997 𝜔𝑗 = 0.9658

4.817 = 0.2005 𝜔𝑗 = 0.96584.817 = 0.2005 𝜔𝑗 = 1

4.817 = 0.2076

Hasil perhitungan nilai keseluruhan kriteria bobotnya 𝜔𝑗 [0.1957 0.1957 0.2005 0.2005 0.2076]

Kemudian menghitung PSI

θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁11𝜔𝑗 =1*0.1957 = 0.1957 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁21𝜔𝑗=1*0.1957 = 0.1957 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁31𝜔𝑗=1*0.1957 = 0.1957 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁41 𝜔𝑗=0.8* 0.1957 = 0.1566 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁51𝜔𝑗=0.8* 0.1957 = 0.1566 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁61𝜔𝑗=1* 0.1957 = 0.1957 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁71𝜔𝑗=1* 0.1957 = 0.1957 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁12𝜔𝑗=0.8* 0.1957 = 0.1566 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁22𝜔𝑗=1*0.1957 = 0.1957 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁32𝜔𝑗=1*0.1957 = 0.1957 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁42𝜔𝑗=0.8*0.1957 = 0.1566 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁52𝜔𝑗=0.8*0.1957 = 0.1566 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁62𝜔𝑗=0.8*0.1957 = 0.1566 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁72𝜔𝑗=0.8* 0.1957 = 0.1566 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁13𝜔𝑗=0.8* 0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁23𝜔𝑗=1*0.2005 = 0.2005 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁33𝜔𝑗=0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁43𝜔𝑗=0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁53𝜔𝑗=0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁63𝜔𝑗 =0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁73𝜔𝑗=0.8* 0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁14𝜔𝑗=0.8* 0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁24𝜔𝑗=0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁34𝜔𝑗 =0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁44𝜔𝑗=0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁54𝜔𝑗=0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁64𝜔𝑗=1*0.2005 = 0.2005 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁74𝜔𝑗=0.8*0.2005 = 0.1604 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁15𝜔𝑗=1* 0.2076 = 0.2076 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁25𝜔𝑗=1*0.2076 = 0.2076 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁35𝜔𝑗=1*0.2076 = 0.2076 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁45𝜔𝑗=1*0.2076 = 0.2076 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁55𝜔𝑗=1*0.2076 = 0.2076 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁65𝜔𝑗 =1*0.2076 = 0.2076 θ𝑖= ∑𝑚𝑗=1 𝑁75𝜔𝑗=1* 0.2076 = 0.2076 Hasil perhitungan perkalian pada matriks θ𝑖 yaitu

[

0.1957 0.1566 0.1604 0.1604 0.2076 0.1957 0.1957 0.2005 0.1604 0.2076 0.1957 0.1957 0.1604 0.1604 0.2076 0.1566 0.1566 0.1604 0.1604 0.2076 0.1566 0.1566 0.1604 0.1604 0.2076 0.1957 0.1566 0.1604 0.2005 0.2076 0.1957 0.1566 0.1604 0.1604 0.2076]

Penjumlahan pada perkalian matriks θ𝑖 di atas

θ𝑖= 0.1957 + 0.1566 + 0.1604 + 0.1604 + 0.2076

= 0.8807

θ𝑖= 0.1957 + 0.1957 + 0.2005 + 0.1604 + 0.2076

= 0.9599

(10)

DOI: 10.30865/mib.v6i2.3928

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 998 θ𝑖= 0.1957 + 0.1957 + 0.1604 + 0.1604 + 0.2076

= 0.9198

θ𝑖= 0.1566 + 0.1566 + 0.1604 + 0.1604 + 0.2076

= 0.8416

θ𝑖= 0.1566 + 0.1566 + 0.1604 + 0.1604 + 0.2076

= 0.8416

θ𝑖= 0.1957 + 0.1566 + 0.1604 + 0.2005 + 0.2076

= 0.9208

θ𝑖= 0.1957 + 0.1566 + 0.1604 + 0.1604 + 0.2076

= 0.8807

Hasil akhir pada matriks θ𝑖

θ𝑖=

[ 0.8807 0.9599 0.9198 0.8416 0.8416 0.9208 0.8807]

Masing-masing alternatif digolongkan menurut descending atau menaik untuk memudahkan manajerial interpretasi hasilnya. Pada tabel 6 dapat terlihat rangking dari tiap-tiap alternatif, dan dapat di putuskan bahwa alternatif P2 merupakan alternatif terbaik dengan nilai 0.9599.

Tabel 6. Nilai untuk masing-masing alternatif Alternatif Nilai Ranking

P1 0.8807 4

P2 0.9599 1

P3 0.9198 3

P4 0.8416 6

P5 0.8416 7

P6 0.9208 2

P7 0.8807 5

4. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa pengambilan keputusan untuk seleksi siswa pada program pertukaran pelajar (exchange) ini menjadi lebih terperinci agar instansi bisa mendapatkan calon siswa pertukaran pelajar yang benar-benar sesuai dengan yang diharapkan. Metode PSI mampu menjawab persoalan seleksi siswa pada program pertukaran pelajar (exchange) yang bersifat multiple criteria. Aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi siswa pada program pertukaran pelajar (exchange) telah selesai dirancang dan dapat digunakan dalam mengetahui penentuan hasil seleksi siswa pada program pertukaran pelajar (exchange).

REFERENCES

[1] S. Kusumadewi, S. Hartati, A. Harjoko, and Retantyo Wardoyo, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM). 2006.

[2] Mesran, E. P. Sumantri, Supriyanto, S. H. Sahir, and N. K. Daulay, “Implementation of Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) in Recommendations for New Position in Companies,” Int. J. Inf. Syst.

Technol., vol. 4, no. 2, pp. 661–669, 2021.

[3] Jasri, D. Siregar, and R. Rahim, “Decision Support System Best Employee Assessments with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution,” Int. J. Recent TRENDS Eng. Res., vol. 3, no. 3, pp. 6–17, 2017.

[4] Mesran, S. Anita, and R. D. Sianturi, “IMPLEMENTASI METODE ELECTRE DALAM PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI ( STUDI KASUS : PT . MEGARIMAS SENTOSA ),” J. Ris. Sist. Inf. dan Tek.

Inform., vol. 3, no. 3, pp. 32–45, 2018.

[5] T. Limbong et al., Sistem Pendukung Keputusan: Metode & Implementasi. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.

[6] D. Nofriansyah, Multi Criteria Decision Making (MCDM) Pada Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: CV.Budi Utama, 2017.

[7] D. Nofriansyah, Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. 2015.

[8] Maniya K dan Bhatt MG., A selection of material using a novel type desicion-making preference selection index method. Material and Design. method, 2010.

[9] M. K. Siahaan, M. Mesran, S. A. Hutabarat, and J. Afriany, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Pembangunan Daerah Menerapkan Metode Preference Selection Index (Psi),” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf.

dan Komputer), vol. 2, no. 1, pp. 370–375, 2018.

(11)

Hera Tri Rizki, Copyright © 2022, MIB, Page 999 [10] S. Mufazzal and S. M. Muzakkir, “Identification of Optimal Alternative as a Prospective Candidate for Further Design

Improvements using Preference Selection Index Method,” Int. Conf. Innov. Control. Commun. Inf. Syst. ICICCI 2017, pp. 1–5, 2019.

[11] N. P. Rizanti, L. T. Sianturi, and M. Sianturi, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Pertukaran Pelajar Menggunakan Metode PSI (Preference Selection Index),” Semin. Nas. Teknol. Komput. dan Sains, pp. 263–269, 2019.

[12] S. H. Sahir et al., “The Preference Selection Index method in determining the location of used laptop marketing,” Int. J.

Eng. Technol., vol. 7, no. 3.4 Special Issue 4, 2018.

[13] M. Rizki and G. Ginting, “Penerapan Metode Preference Selection Index Dalam Pemilihan Teller Terbaik,” Build.

Informatics, Technol. Sci., vol. 2, no. 2, pp. 127–134, 2020.

[14] U. R. Siregar and Mesran, “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Siswa Terbaik Pada Sekolah Menengah Pertama Menggunakan Metode Prfeence Selection Index (PSI),” Semin. Nas. Teknol. Komput. Sains, vol. 1, pp. 459–466, 2020.

[15] Y. Ali and Aprina, “Penerapan Metode Preference Selection Index ( PSI ) Dalam Pemberian Dana BOS Pada Siswa Kurang Mampu,” Semin. Nas. Teknol. Komput. Sains, no. 1, pp. 590–597, 2019.

[16] R. Panggabean and N. A. Hasibuan, “Penerapan Preference Selection Index ( PSI ) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Supervisor Housekeeping,” Rekayasa Tek. Inform. dan Inf., vol. 1, no. 2, pp. 85–93, 2020.

[17] Mesran, K. Tampubolon, R. D. Sianturi, F. T. Waruwu, and A. P. U. Siahaan, “Determination of Education Scholarship Recipients Using Preference Selection Index,” Int. J. Sci. Res. Sci. Technol., vol. 3, no. 6, pp. 230–234, 2017.

[18] B. Vahdani, S. M. Mousavi, and S. Ebrahimnejad, “Soft computing-based preference selection index method for human resource management,” J. Intell. Fuzzy Syst., vol. 26, no. 1, pp. 393–403, 2014.

[19] M. Mesran, N. Huda, S. N. Hutagalung, K. Khasanah, and A. Iskandar, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supervisor Terbaik Pada Bagian Perencanaan Pt. Pln (Persero) Area Medan Menerapkan Preference Selection Index,”

KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 2, no. 1, pp. 403–409, 2018.

Referensi

Dokumen terkait

adalah program pertukaran pelajar antar prodi dalam perguruan tinggi dan pertukaran pelajar sama prodi diluar perguruan tinggi, serta program mengajar diinstansi pendidikan dan