• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan prinsip pelayanan syariah terhadap keputusan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan prinsip pelayanan syariah terhadap keputusan"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan hidayah-Nya telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN SYARIAT DALAM KEPUTUSAN PASIEN DALAM MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN (STUDI DI RUMAH SAKIT ISLAMI SITI HAJAR) MATARAM)” dengan cara yang baik, meskipun dalam bentuk yang sederhana dan masih membutuhkan banyak kritik dan saran agar dapat disampaikan secara tertulis. ayah dan ibu tercinta (H. Abdurrahim dan Hj. Sahnim) serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuan, moril dan materiil bagi penulis untuk menyelesaikan studinya di UIN MATARAM, khususnya dalam penyelesaian skripsi ini. PENERAPAN PRINSIP PELAYANAN SYARIAH DALAM KEPUTUSAN PASIEN DALAM MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN (STUDI DI RS ISLAM SITI HAJAR MATARAM).

PENDAHULUAN

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

PENUTUP

Dalam penulisan transliterasi bahasa Arab-Latin dalam penelitian ini pedoman transliterasi dari Keputusan Agama Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.

Pendahuluan

Rumusan Masalah

Faktor apa saja yang membuat pasien memilih pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Islam Siti Hajar.

Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian

  • Manfaat Penelitian

Mengukur dan menganalisis pengaruh penerapan prinsip syariah terhadap keputusan pasien memilih pelayanan kesehatan di rumah sakit Islam. Secara teoritis, untuk memperoleh nilai tambah dengan melakukan studi banding antara teori yang diperoleh dengan praktek di lapangan, khususnya mengenai prinsip-prinsip syari'ah dalam penerapannya dan pengaruhnya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan masalah dan keputusan di masa yang akan datang, khususnya dalam rangka penerapan prinsip-prinsip syariah.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Perbedaan penelitian ini terletak pada pokok bahasan yang diteliti, antara perbankan syariah dengan penerapan prinsip syariah dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien. Hasil penelitian yang diperoleh Abdul Warits adalah penerapan prinsip ekonomi, syari'ah dan kualitas. Kesamaan penelitian antara peneliti dengan Abdul Warits adalah pada penerapan penerapan prinsip-prinsip ekonomi syari'ah yang digunakan oleh masing-masing bank dan lembaga.

Kerangka Teori

  • Pengertian Rumah Sakit
  • Karakteristi Rumah Sakit Islam
  • Pengertian Prinsip- prinsip Syari’ah
  • Penerapan Prinsip- prinsip Syari’ah
  • Perilaku Konsumen
  • Keputusan Memilih
  • Pelayanan Kesehatan

Perbedaan penelitian ini terletak pada obyek yang diteliti antara Hotel Syari'ah dengan penerapan prinsip syariah di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram Finance dan fokus penelitian. Mendefinisikan rumah sakit Islam tidaklah sederhana, mengingat kesamaan antara rumah sakit umum dan rumah sakit Islam. Untuk memahami rumah sakit Islam perlu diketahui ciri-ciri rumah sakit Islam pada era keemasan Islam.

Hossam Arafa dalam tulisannya berjudul Rumah Sakit dalam Sejarah Islam Rumah Sakit Islam memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 10. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, rumah sakit menyediakan air yang melimpah, dilengkapi fasilitas kamar mandi. Rumah sakit Islam pada masa kekhalifahan bukan hanya tempat untuk merawat dan mengobati orang sakit.

Rumah sakit besar dan ternama dilengkapi dengan perpustakaan mewah yang memiliki koleksi buku terbaru. Di kompleks rumah sakit juga terdapat asrama atau tempat tinggal bagi mahasiswa kedokteran dan staf rumah sakit. Sehingga prinsip-prinsip syari'ah dapat diterapkan melalui karakteristik rumah sakit Islam yang sudah ada.

Penelitian ini juga disebut sebagai penelitian investigatif naturalistik.24 Dalam penelitian ini, penelitian kualitatif bertujuan untuk menemukan formulasi atau konsep rumah sakit Islami untuk menjawab rumusan masalah pertama, yaitu bagaimana penerapan prinsip-prinsip syari'ah yang diterapkan oleh Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram. Dalam beberapa literatur yang penulis telusuri, belum ditemukan bagaimana konsep rumah sakit syari'ah (bukan rumah sakit Islam) dapat diketahui dengan cara demikian, prinsip-prinsip rumah sakit Islam dalam memberikan pelayanan secara Islami. Wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian melalui tanya jawab sementara penanya dan penjawab (informan) bertatap muka dengan menggunakan alat yang disebut pedoman wawancara.31 Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pasien (keluarga). anggota). Pasien) dan wawancara dengan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram tentang penerapan prinsip Syariah.

Sistematika pembahasan

  • Sejarah pendirian Rumah sakit islam Siti Hajar Mataram
  • Kegiatan Operasional Rumah Sakit
  • Visi dan Misi Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram
  • Perintis Dan Pendiri Yayasan Rumah Sakit Islam Nusa Tenggara Barat I. Pelindung/ penasehat

Kemudian BAB II berisi (a), Penyajian data dan temuan, berupa gambaran umum lokasi penelitian. b) Bagaimana penerapan prinsip syariah dalam pelayanan pasien di Rumah Sakit Islam Siti Hajar. Umat ​​Islam Nusa Tenggara Barat dari berbagai lapisan masyarakat dan dengan dukungan moril Majelis Ulama Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mendirikan Yayasan Rumah Sakit Islam Mataram Nusa Tenggara Barat (YARSI NTB) pada tanggal 7 Rabi'ula Awwala 1396 H. bertepatan pada tanggal 8 Maret 1976 M. Atas bekal dan kerja keras yayasan dengan memperoleh dana yang bersumber dari berbagai sumbangan dan amal kolektif dari seluruh lapisan masyarakat di Nusa Tenggara Barat dan atas bantuan pemerintah setempat, Tk.

II NTB dan pemerintah pusat berhasil membangun gedung induk yang selanjutnya dibangun oleh Gubernur Kepala Daerah Tk. Daldiri dari RSU Karang Menjangan Surabaya, sebagai salah satu pencetus gagasan bergabung dengan Dr. Moh Saleh dari Rumah Sakit Islam Surabaya pada tanggal 17 Agustus 1978 dalam rangka HUT ke-33,35 kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada awal kegiatan, RSI “Sitià Hajar” Mataram dibantu oleh seorang dokter umum sebagai kepala RSI dan dibantu oleh paramedis sebanyak 10 orang. Berlandaskan animo yang besar untuk mendapatkan bantuan medis di RSI ini, pihak yayasan bersama direktur RSI berusaha menggalang dana dan Alhamdulillah berkat bantuan berbagai pihak, baik institusi maupun dermawan muslim lainnya, cukup dana yang dimiliki RSI sendiri. sudah bisa membangun tambahan berbagai bangsal VIP stay, ruang OK, ruang tunggu perawat VIP, renovasi ruang X-ray. Pada akhir Desember 1990, kapasitas tempat tidur telah meningkat menjadi 52 yang berarti telah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk pendirian rumah sakit swasta.

Adapun visi dan misi Rumah Sakit Islam Siti Indonesia, adalah “Insya Allah menjadi Rumah Sakit Rujukan Islam di Nusa Tenggara Barat”.

Kegiatan Pelayanan

  • Data Umum Rumah sakit Islam Siti Hajar Mataram
  • Jenis Pelayanan
  • Jumla Tenaga Medis

Penerapan Prinsip Pelayanan Syariah Pada RSI Siti Hajar Mataram 1. Penerapan prinsip pelayanan syariah pada RSI Siti Hajar mataram

  • Hambatan Penerapan prinsip pelayanan syariah

Sebagai rumah sakit yang dibangun di bawah naungan agama Islam, sudah selayaknya jika rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas mushola berupa masjid atau mushola. RSI Siti Hajar Mataram juga memenuhi kebutuhan pasien rawat inap dengan menyediakan fasilitas kamar mandi yang dilengkapi dengan tempat wudhu yang baik, tidak hanya terbatas pada ibadah sholat, tetapi juga disediakan Al Quran di setiap kamar di RSI Siti Hajar Mataram. Rumah sakit sesuai dengan fungsinya merupakan tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, oleh karena itu kebersihan sangat penting untuk selalu ditekankan oleh RSI Siti Hajar Mataram, karena kebersihan juga merupakan upaya promosi pencegahan suatu penyakit untuk mencegah penyakit.

Slogan kebersihan dan kebersihan tidak hanya ditujukan untuk para petugas kebersihan rumah sakit, namun diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan dan menjaga kebersihan dan kebersihan. Pelayanan di RSI Siti Hajar Mataram tidak berhenti hanya ketika pasien meninggal dunia, karena rumah sakit ini menawarkan pelayanan pemakaman sesuai kebutuhan keluarga yang ditinggalkan pasien. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, pihak rumah sakit mengalami banyak kendala dalam penerapan prinsip syariah Islam di rumah sakit.

Dari segi kebersihan dan kesucian, pihak rumah sakit memiliki kendala terkait toilet yang dirasa pelanggan masih kurang bersih dan terkadang bau sehingga diragukan kemurniannya. Padahal petugas kebersihan mengatakan selalu menjaga kebersihan dan kesucian rumah sakit. Hambatan ini dilalui pihak rumah sakit karena masih terbatasnya petugas yang khusus menangani pelayanan tersebut.

Tidak ada kendala dalam pelayanan memandikan jenazah di rumah sakit karena petugas di fasilitas ini telah dibekali keterampilan yang sesuai dengan ajaran syariat Islam.

PEMBAHASAN

Analisis Terhadap Penerapan Prinsip- Prinsip Syari’ah

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS. Al Baqarah: 153). Oleh itu, terdapat banyak kenyataan (baik dalam al-Quran mahupun dalam hadis) yang berkaitan dengan makanan, jenis. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.

Contoh terakhir memiliki manfaat yang besar bagi orang yang sakit (pasien) karena Al-Qur'an mempengaruhi proses penyembuhan atau pemeliharaan kesehatan. Artinya : “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidak menambah kepada orang-orang yang berdosa kecuali kerugian” (QS. Al-Isra’: ا 82) . Ahmad Al-Qadhi, Direktur Pendidikan dan Riset Kedokteran Islam di Amerika, telah membuktikan bahwa Al-Qur'an memiliki efek fisiologis dan psikologis.

Contoh efek fisiologis adalah bahwa Al-Qur'an memiliki efek positif yang signifikan dalam mengurangi ketegangan (stres) dan dapat mengurangi depresi (kecemasan). Dan mengurus orang yang sudah meninggal tentunya menjadi tanggung jawab orang yang masih hidup, terutama keluarga yang ditinggalkan untuk merawatnya sampai dimakamkan. Mengurus jenazah merupakan kifaya wajib, artinya cukup dilakukan sebagian orang saja, jika tidak ada kerja sama seluruh masyarakat untuk mengurusnya, maka seluruh masyarakat akan dianiaya di hadapan Allah SWT, sedangkan bagi yang melakukannya akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.

Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah sakit sebagai tempat yang paling dekat dengan almarhum wajib merawat jenazah jika suatu saat pasien meninggal dunia, jika tidak ada sanak saudara yang merawatnya, atau bisa saja pihak keluarga langsung meminta perawatan jenazah.

Kesimpulan

Lebih spesifiknya adalah upaya mengembalikan kondisi dari suatu penyakit ke keadaan yang lebih sehat, kemudian dilakukan upaya agar tidak kembali ke kondisi yang lebih parah 34 Pelayanan kesehatan ini harus dilakukan dengan mengutamakan dan mengutamakan keselamatan jiwa pasien. atas kepentingan lainnya. Oleh karena itu, penyelenggaraan pelayanan kesehatan harus dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu, berkeadilan dan tidak diskriminatif, dengan pengawasan langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Setiap pasien harus diberikan pelayanan sebaik mungkin, karena setiap pasien yang datang berobat adalah seperti tamu yang harus dihormati.

Saran

Bagi peneliti selanjutnya, kami berharap dapat menambah referensi untuk kajian yang lebih mendalam dalam penelitiannya sehingga mencapai hasil yang lebih baik, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Di Rumah Sakit komunikasi diperlukan ditingkatkan baik dalam bekerja sama dengan tim kesehatan maupun timpenunjang yang lain sehingga pelayanan terhadap pasien akan lebih