• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN 5M SEBAGAI PENCEGAHAN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI DESA BATUJAYA TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN 5M SEBAGAI PENCEGAHAN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI DESA BATUJAYA TAHUN 2021 "

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk meminimalisir penularan virus corona ada faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah pengetahuan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan pembatasan mobilisasi) dalam upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19. Wiku Adisasmito (Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19) menegaskan, kedisiplinan penerapan protokol kesehatan 3M merupakan kontribusi masyarakat dalam upaya penanganan COVID-19. Dengan adanya risiko paparan COVID-19 di Desa Batujaya, maka belum ada penelitian terdahulu mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dengan penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19 pada masyarakat di Desa Batujaya pada tahun 2021.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Penerapan 5M Sebagai Pencegahan COVID-19 Pada Masyarakat Desa Batujaya Tahun 2021”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai penerapan 5M di desa Batujaya.

Keaslian Penelitian

Jika dilihat dari gambaran perilaku masyarakat diketahui sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang protokol Covid-19 yaitu 70,7%, 54,2% mempunyai sikap mendukung terhadap protokol Covid-19. Ketidakpatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan 3M oleh warga terjadi setiap hari dan di tempat yang berbeda-beda, baik di dalam maupun di luar ruangan.

TINJAUAN PUSTAKA

Coronavirus Disease (COVID-19)

Dalam diagnosis awal rencana pengobatan penyakit virus corona tahun 2019 (yang disusun oleh pemerintah Tiongkok), uraian tentang etiologi COVID-19 didasarkan pada pemahaman sifat fisikokimia dari penemuan virus corona sebelumnya (Menteri Dalam Negeri, 2020). Penyebaran kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 terkonfirmasi sebanyak 2 kasus yang berasal dari Jakarta. Faktanya, banyak gejala COVID-19 yang menyerupai flu, termasuk sakit kepala dan masalah pencernaan, nyeri tubuh, dan kelelahan.

Menurut (Anies, 2020), terjadi peningkatan kasus COVID-19 di seluruh dunia dan belum bisa didistribusikannya vaksin sehingga memaksa semua orang untuk melakukan langkah preventif.

Tabel 2.1 Negara – negara kasus COVID – 19 tertinggi  per 28 Mei 2021 (Worldometers, 2021)
Tabel 2.1 Negara – negara kasus COVID – 19 tertinggi per 28 Mei 2021 (Worldometers, 2021)

Gerakan 5M

Jika tidak sengaja menyentuhnya, bersihkan kembali tangan dengan hand sanitizer atau cuci tangan dengan sabun. Oleh karena itu, perlu mencuci tangan secara rutin dan menyeluruh minimal 20 detik dengan sabun dan air bersih mengalir. Jika Anda tidak menggunakan sabun saat bepergian, Anda bisa menggantinya dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol.

Hal ini sangat penting karena mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer dapat membunuh virus yang menempel di permukaan tangan.

Konsep Pengetahuan

Mengetahui artinya menghafal (mengingat) materi yang kita pelajari dalam ilmu pengetahuan dengan cara mendefinisikan, mendeskripsikan, mengutip, dan sebagainya. Penerapan diartikan sebagai proses penggunaan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi sebenarnya. Analisis adalah proses mendeskripsikan suatu materi atau benda menjadi beberapa komponen, namun tetap saling berhubungan dengan kata kerja, mendeskripsikan, membedakan, mengelompokkan, dan sebagainya.

Sintesis menunjukkan proses penyusunan bagian-bagian dan formulasi baru dari formulasi yang sudah ada dan menggabungkannya menjadi suatu bentuk. Evaluasi adalah proses untuk dapat menilai suatu objek atau materi yang telah dipelajari, dengan menggunakan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada. Usia dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, dimana dengan semakin bertambahnya usia maka semakin bertambah pula daya tangkap dan pola pikir individu tersebut.

Usia juga dapat mempengaruhi kondisi rohani dan jasmani yang berkaitan dengan panca indera dan kesehatan mental seseorang. Setelah melewati usia lanjut usia paruh baya, kemampuan pemahaman dan pola pikir seseorang akan semakin menurun. Proses pembelajaran melalui kegiatan pendidikan sebagai upaya memahami ilmu yang diperoleh sehingga terjadi peningkatan perubahan perilaku yang positif.

Tradisi, adat istiadat, kebiasaan atau norma yang berbeda-beda pada masyarakat Indonesia dapat menambah pengetahuan yang diperoleh. Kondisi lingkungan yang mendukung dapat mempengaruhi proses penyerapan pengetahuan pada suatu lingkungan.

Konsep Sikap

Karena interaksi menyangkut respon setiap orang terhadap suatu benda atau materi tertentu. Memberikan jawaban, mengerjakan dan menyelesaikan tugas dalam upaya menjawab suatu pertanyaan atau gagasan yang diberikan. Berisi perasaan yang mencakup emosi positif atau negatif (berupa perasaan bahagia, marah, sedih, dan terkejut) yang bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh persepsi diri yang mencakup emosi. 3) Konatif.

Kecenderungan berperilaku tertentu Berdasarkan sikap yang dianut seseorang mengandung kecenderungan (kecenderungan) untuk bertindak dengan cara tertentu. Kecenderungan berupa motivasi untuk berhubungan dan menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting, sesuai konformitas. Budaya akan menunjang sikap individu terhadap suatu objek atau situasi melalui norma dan adat istiadat yang sangat mempengaruhi hubungan.

Objek komunikasi dan informasi mempunyai peranan besar dalam pembentukan pendapat dan keyakinan individu untuk memberikan landasan kognitif baru bagi pembentukan sikap terhadap suatu objek atau situasi. Konsep dasar moral seseorang yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan dan keagamaan dapat membentuk sikap dalam menangani suatu benda atau keadaan. Suatu bentuk pernyataan sikap berbasis emosi yang berfungsi sebagai pelampiasan rasa frustasi atau wujud mekanisme pertahanan ego. e.

Konsep Perilaku

Faktor-faktor tersebut mempengaruhi perilaku individu yang terdiri dari pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai dan tradisi.

Kerangka Teoritis

Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini variabel independennya adalah pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel dependennya adalah penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19. Variabel independen mempengaruhi variabel dependen antara pengetahuan dan sikap yang mempengaruhi penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19.

Hipotesa

H0 : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19 berbasis komunitas di Desa Batujaya Tahun 2021. H1 : Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap penerapan 5M sebagai pencegahan berbasis komunitas COVID-19 di Desa Batujaya pada tahun 2021.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
  • Ruang Lingkup Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Jenis Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
    • Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
  • Pengolahan Data
  • Analisis Data
  • Prinsip Etik Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dalam pencegahan COVID-19 dengan penerapan 5M di desa Batujaya. Peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap dalam Pencegahan COVID-19 dengan Penerapan 5M pada Masyarakat Desa Batujaya”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen dan variabel dependen adalah Pengetahuan dan Sikap dalam Pencegahan COVID-19, Penerapan 5M pada Masyarakat Desa Batujaya Tahun 2021.

Hasil tersebut membuktikan bahwa kedua variabel terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19 pada masyarakat di Desa Batujaya. Penelitian yang dilakukan mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dalam penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19 pada masyarakat di Desa Batujaya mempunyai pengetahuan dan sikap yang cukup (53,2%). Penelitian ini menunjukkan bahwa 53,2% responden memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup tentang penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19.

Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19 di masyarakat (p value 0.005<0.05). Terdapat hubungan positif antara pengetahuan dan sikap dengan penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19 pada masyarakat di desa Batujaya tahun 2021. Hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan Covid-19 pada pasien tuberkulosis di RS Paru Jember.

Judul: Hubungan Pengetahuan dan Sikap dalam Penerapan 5M dengan Kejadian COVID-19 pada Masyarakat di Desa Batujaya Tahun 2021. Judul: Hubungan Pengetahuan dan Sikap dalam Penerapan 5M sebagai Pencegahan COVID-19 pada Masyarakat di Desa Batujaya di 2021.

Tabel 3.2. Waktu Penelitian
Tabel 3.2. Waktu Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Desa Batujaya

Batas wilayahnya dari sisi utara dibatasi oleh Desa Baturaden, sisi selatan dibatasi oleh Sungai Citarum, sisi timur dibatasi oleh Desa Telukambulu, dan sisi barat dibatasi oleh Desa Segaran.

Hasil Penelitian

Berdasarkan jenis kelamin, hasil penelitian menunjukkan laki-laki lebih dominan sebanyak 80 orang (51,3%), dan berdasarkan rentang usia lebih dominan pada usia 20-35 tahun sebanyak 69 orang (44,2%). Dari segi pendidikan, sebanyak 76 orang (48,7%) berlatar belakang SD, lebih dominan dibandingkan SMP, SMA, D3, dan Sarjana. Terlihat bahwa responden mempunyai latar belakang yang beragam dan dinamis di RT 009/004 Desa Batujaya.

Berdasarkan hasil analisis di atas terlihat frekuensi dominannya adalah 117 orang (75%) yang sadar betul akan COVID-19 dan 5M sebagai pencegahan penyebaran COVID-19. Berdasarkan hasil analisis di atas terlihat frekuensi dominannya adalah 84 orang (53,8%) yang mempunyai sikap cukup terhadap COVID-19 dan adanya 5M sebagai pencegahan penyebaran COVID-19. Teknik analisis data menggunakan analisis chi-square untuk menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan penerapan 5M sebagai pencegahan COVID-19.

Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Responden Penelitian Desa  Batujaya
Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Responden Penelitian Desa Batujaya

Pembahasan

Melalui berbagai penerapan pencegahan dan pengobatan secara komprehensif dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, semua negara wajib menurunkan jumlah kasus COVID-19 dan melindungi masyarakat, termasuk Indonesia. Upaya ini diharapkan efektif dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 yang dapat menimbulkan kasus positif dengan atau tanpa gejala, namun dengan disiplin dan konsistensi yang tinggi. Hasil observasi yang dilakukan peneliti membuktikan bahwa masyarakat Desa Batujaya masih mengabaikan penerapan 5M sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Faktor usia, latar belakang pendidikan, dan status pekerjaan juga turut berperan dalam kelalaian masyarakat sehingga berdampak pada rendahnya sikap dan penerapan pencegahan COVID-19. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rani Tiara Desty dkk, (2021). Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh pengetahuan pedagang di Pasar Sampangan mengenai pencegahan COVID-19 masuk dalam kategori baik yaitu 62,3% (p-value = 0,01) dan sikap pedagang masuk dalam kategori baik sebesar 73%. dalam hal pencegahan COVID-19. Hasil pengujian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap pencegahan COVID-19 dengan (p-value=0,014) (Desty dkk, 2021).

Pengetahuan dan sikap masyarakat khususnya dalam pencegahan COVID-19 sangat membantu dalam menekan penularan virus. Pengetahuan dan sikap nyata masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan diharapkan dapat menurunkan kasus COVID-19 sehingga masa pandemi ini cepat berakhir. Di masa pandemi COVID-19, pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dan sikap yang baik sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19.

Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan penelitian di Desa Batujaya, peneliti melihat bahwa secara keseluruhan hasil tanggapan responden adalah rata-rata masyarakat memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik mengenai pencegahan COVID-19, penerapan 5M, namun terdapat beberapa orang yang melakukannya. belum sepenuhnya memahami pentingnya pencegahan COVID-19 bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pengetahuan dan sikap berhubungan dengan pencegahan COVID-19 dengan menerapkan 5M agar masyarakat Desa Batujaya yang beraktivitas di luar rumah selalu menerapkan protokol kesehatan, salah satunya adalah 5M agar masyarakat tidak tertular penyakit. penyebaran COVID-19 tidak terus meningkat atau menyebar.

Keterbatasan Peneliti

Kemajuan dalam kajian ilmu bencana dan analisis respons terkini terhadap COVID-19 di Indonesia: periode dari. Hubungan kesadaran masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan Covid-19 di Nrongggah. Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap kebijakan social distance untuk mencegah penularan Covid-19 di Indonesia.

11 Saat keluar rumah sebaiknya memakai masker untuk mencegah COVID-19 12 Menjaga jarak 1-2 meter bisa maksimal.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Gambar

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Tabel 2.1 Negara – negara kasus COVID – 19 tertinggi  per 28 Mei 2021 (Worldometers, 2021)
Tabel 3.2. Waktu Penelitian
Tabel 3.3. Definisi Operasional
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kuisioner ini mengukur delapan skala meliputi : fungsi fisik, keterbatasan fisik, nyeri tubuh, kesehatan umum, vitalitas, fungsi sosial, keterbatasan emosional, dan kesehatan mental.12