• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi polya pada pembelajaran ipa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan strategi polya pada pembelajaran ipa"

Copied!
348
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

2Sambada Dwi, 'Peran Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Dalam Pembelajaran Kontekstual', Jurnal Penelitian Fisika dan Penerapannya. Terdapat 4 tahap kemampuan pemecahan masalah, yaitu; (1) Mendapat masalah (Memahami masalah), (2) Merancang rencana (Menyusun rencana pemecahan masalah), (3) Melaksanakan rencana (Mengimplementasikan rencana pemecahan masalah) (4) Review (Memeriksa kembali hasil yang diperoleh ) ). 8. Dalam bidang ilmu pengetahuan, salah satu tujuan pendidikan adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis, respon logis dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.

Siswa harus mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang tinggi agar dapat memecahkan masalah atau soal yang diberikan. Apabila guru menggunakan strategi atau model pengajaran yang tepat, maka tingkat kemampuan pemecahan masalah sains siswa akan tinggi. Untuk mengajarkan pemecahan masalah, salah satu strategi yang dapat digunakan adalah strategi pemecahan masalah Polya.

Identifikasi Masalah

Sekolah yang akan penulis pilih untuk melakukan penelitian ini adalah MTs Muhammadiyah Punnia, karena penelitian dengan judul yang sama belum pernah dilakukan di sekolah tersebut. Selain itu, jumlah siswa dan siswi di sekolah tersebut cukup banyak sehingga dapat memenuhi kebutuhan peneliti. Sekolah juga mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap mulai dari ruang kelas, asrama putra/putri, lapangan olah raga (sepak bola, takraw, futsal, voli dan tenis meja), perpustakaan, laboratorium, mushola, puskesmas dan koperasi.

Melihat latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan Strategi Polya dalam Pembelajaran IPA dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah IPA Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah Punnia”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi polya berjalan dengan baik dan respon siswa secara umum baik, serta terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis pada materi pecahan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Violla Putri Herviana17 berjudul “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Langkah Polya dalam Pembelajaran Komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan Langkah Polya agar siswa dapat menyelesaikan dan mengetahui pembelajaran komparatif dengan lebih mudah bahwa dengan menggunakan langkah Polya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran Komparatif .

Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Yuliana, Tia Eka Meilawati dan Violla Putri Herviana mempunyai persamaan dengan penelitian yang akan penulis telaah yaitu penggunaan strategi Polya dalam pembelajaran, hanya saja yang membedakan dengan tesis Anisa Yuliana adalah diujikan mata pelajaran matematika, sedangkan peneliti menggunakan mata pelajaran IPA. 17 Violla Putri Herviana, “Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Menggunakan Langkah Polya dalam Pembelajaran Komparatif” (Skripsi: Jurusan Matematika: Surakarta, 2019). Penggunaan Strategi Polya dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah IPA Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah Punnia Kabupaten Pinrang.”

Tinjauan Teori

  • Kemampuan Pemecahan Masalah IPA
  • Strategi Polya
  • Kalor dan Perpindahannya

Keterampilan pemecahan masalah membantu siswa berpikir dan kemudian memecahkan masalah berdasarkan teori dan konsep yang relevan. 22Datur, dkk., eds., 'Mengeksplorasi kemampuan pemecahan masalah mahasiswa fisika pada materi fluida statis', Seminar Pendidikan Sains Pascasarjana UM. Padahal, penting bagi siswa untuk mampu memecahkan masalah dan mengenal guru, yang merupakan salah satu cara untuk mengembangkan pemikiran tingkat tinggi.24.

Strategi Polia merupakan tampilan proses pembelajaran yang berisi penjelasan dan ilustrasi pemecahan masalah Strategi Polia. Seri Pemecahan Masalah George Polya menjelaskan beberapa strategi yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan pemecahan masalah. Proses pemecahan masalah ini bisa sangat berguna dalam matematika, sains, IPS, dan mata pelajaran lainnya.

Kerangka Pikir

Konveksi dan konduksi memerlukan adanya materi sebagai media perpindahan panas dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin. Semua kehidupan di bumi bergantung pada perpindahan panas dari matahari, dan energi ini ditransfer ke bumi melalui ruang hampa (atau hampir vakum). Bentuk perpindahan energinya adalah panas karena permukaan matahari mempunyai suhu yang jauh lebih tinggi (6000 K) dibandingkan bumi dan disebut radiasi.

Sesuai dengan unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas dalam kaitannya dengan penerapan Strategi Polya dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah ilmiah siswa kelas VII MT Muhammadiyah Punnia. Mengenai penerapan Strategi Polya dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, Polya menggunakan empat langkah yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Setelah diperoleh data melalui lembar tes pemecahan masalah sains siswa maka diperoleh hasil kemampuan pemecahan masalah siswa.

Hipotesis Tindakan

METODE PENELITIAN

  • Subyek Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa, peneliti melakukan tes evaluasi pada akhir siklus yaitu. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan pada siklus III dapat dijelaskan bahwa penerapan strategi polya sangat baik karena dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sains siswa. Penerapan strategi polya pada materi pokok kalor dan perpindahannya di kelas VII MTs Muhammadiyah Punnia dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sains siswa.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan strategi Polya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Penerapan strategi polya dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah IPA siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Punnia yaitu pada siklus I dengan kualifikasi cukup (K) meningkat sebesar 53% menjadi 65% dengan kualifikasi cukup (C). Sedangkan pada siklus III dengan kualifikasi baik (B) sebanyak 90% naik menjadi persentase 98,5% dengan kualifikasi baik (B) dan mencapai target yang diharapkan yaitu  76% sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi polya sangat baik dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah IPA siswa.

Tabel 3.1 Klasifikasi Koefisien Korelasi  Validitas  Klasifikasi   0,800 – 1,00  Sangat tinggi  0,600 – 0,800  Tinggi
Tabel 3.1 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas Klasifikasi 0,800 – 1,00 Sangat tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Strategi Polya Pada Pembelajaran IPA Dalam Meningkatkan

Dengan demikian total nilai yang diperoleh dari 20 mahasiswa yang hadir adalah 226 poin, sedangkan total nilai yang diharapkan diperoleh untuk mencapai kualifikasi baik (B) adalah 420 poin. 8 orang mendapat kualifikasi cukup (C), dan 8 orang mendapat kualifikasi baik (B). 2) Aspek lain yang diamati adalah “Memahami masalah”. Dengan demikian total nilai yang diperoleh dari 20 mahasiswa yang hadir adalah 259 poin, sedangkan total nilai yang diharapkan diperoleh untuk mencapai kualifikasi baik (B) adalah 420 poin.

Dengan demikian total nilai yang diperoleh dari 20 mahasiswa yang hadir adalah 289 poin, sedangkan total nilai yang diharapkan diperoleh untuk mencapai kualifikasi baik (B) adalah 420 poin. Dengan demikian, total nilai yang diperoleh dari 20 siswa yang hadir adalah 336 poin, sedangkan total nilai yang harus dikumpulkan untuk mencapai kualifikasi baik (B) adalah 420 poin.

Grafik 4. 1 Aktivitas Guru dan Aktivitas Peserta didik
Grafik 4. 1 Aktivitas Guru dan Aktivitas Peserta didik

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah IPA Dengan Menerapkan

Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah saintifik dengan penerapan Strategi Polya pada siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Punnia. 2 Hasil kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan Strategi Polya Siklus I. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa persentase kemampuan pemecahan masalah saintifik yang paling tinggi terdapat pada indikator memahami masalah yaitu sebesar 80,7%. Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa persentase kemampuan memecahkan masalah ilmiah yang paling tinggi terdapat pada indikator memahami masalah yaitu sebesar 89%.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa persentase kemampuan pemecahan masalah ilmiah yang paling tinggi terdapat pada indikator memahami masalah yaitu sebesar 98%. Selain itu dapat melatih siswa dalam memecahkan permasalahan yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan pemecahan masalah ilmiah siswa mengenai materi kunci kalor dan perpindahannya meningkat dengan menerapkan strategi pemecahan masalah polya.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi polya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMPN 01 Madiun.68. Karena berdasarkan analisis deskriptif penerapan strategi polya mampu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah ilmiah siswa, maka dapat disimpulkan bahwa strategi polya sangat cocok untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah ilmiah siswa kelas VII MTs Muhammadiyah punnia. Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan penulis dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan penerapan strategi polya pada siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Punnia.

Menggali Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Fisika pada Materi Fluida Statis, Seminar Pendidikan Sains Pascasarjana UM, 1. Penggunaan Strategi Pemecahan Masalah Polya untuk Meningkatkan Aktivitas Pecahan dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN. Penerapan strategi pemecahan masalah Polya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi pecahan” Undergraduate Thesis: Pedagogical Department: Bandung.

Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Menggunakan Langkah Polya dalam Pembelajaran Komparatif” Skripsi: Jurusan Matematika: Surakarta.

Tabel 4. 1 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I
Tabel 4. 1 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I

PENUTUP

Kesimpulan

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan menerapkan strategi polya pada siswa kelas VII MT Muhammadiyah Punnia, persentase rata-rata setiap indikator pada siklus I, kemampuan siswa memahami masalah mencapai 80,7%, rencana menyelesaikan masalah mencapai 78% , realisasi rencana mencapai 61,7% dan pengecekan ulang jawaban yang diterima mencapai 65%. Pada siklus III kemampuan siswa dalam memahami masalah mencapai 98%, rencana penyelesaian masalah mencapai 93%, realisasi rencana mencapai 80% dan telaah jawaban yang diterima mencapai 76%. Rata-rata ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 45%, siklus II sebesar 80%, dan siklus III sebesar 100% atau meningkat sebesar.

Melihat peningkatan persentase keterampilan pemecahan masalah saintifik dari siklus I ke siklus III, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemecahan masalah saintifik berhasil meningkatkan keterampilan pemecahan masalah saintifik siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Punnia.

Saran

Peran Kreativitas Siswa dalam Fisika. 2. Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Menggunakan Metode Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo Tahun Pelajaran Skripsi; Jurusan Keguruan Madrasah Ibtidayyah : Lampung.

Wardani, Asizah Kurnia dan Lambang Kurniawan, 'Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Perbedaan Gender', Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo. “Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tim Olimpiade Matematika SMP Negeri 01 Madiun Dengan Menggunakan Model Pemecahan Masalah Polya”. Jika kalor jenis tembaga adalah 380 J/kg K, berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhunya?

Lampiran 11 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 Mata Pelajaran : IPA (IPA) Materi : Konsep Kalor. Membimbing siswa dalam “Perencanaan” dengan menulis persamaan/rumus berdasarkan data yang diketahui dan diberikan. Lampiran 12 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1 Mata Pelajaran : IPA (IPA) Materi : Konsep kalor.

Lampiran 15 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi : Kapasitas Kalor. Membimbing siswa dalam “Rechecking” dengan cara mengecek ulang penyelesaian dan hasil yang ditemukan pada soal. Lampiran 17 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi : Kalor dan Perubahan Keadaan Benda Siklus/Pertemuan : Siklus II/Pertemuan 2.

Tabel Nama Guru dan Tata Usaha MTs Muhammadiyah Punnia
Tabel Nama Guru dan Tata Usaha MTs Muhammadiyah Punnia

Gambar

Grafik Persentase Peningkatan Kemampuan  Pemecahan Masalah IPA Berdasarkan  Indikator Pemecahan Masalah Tiap Siklus
Tabel 3.1 Klasifikasi Koefisien Korelasi  Validitas  Klasifikasi   0,800 – 1,00  Sangat tinggi  0,600 – 0,800  Tinggi
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

The drafts of learning tools developed include student worksheets, which were developed to help dyscalculia children with comorbid Dyscalculia-Dyslexia learn mathematics with various