• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Untuk Merancang Pengendali Motor Stepper Menggunakan Vhdl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Penerapan Untuk Merancang Pengendali Motor Stepper Menggunakan Vhdl"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

139

Penerapan Finite State Machine Untuk Merancang Pengendali Motor Stepper Menggunakan Vhdl

Arief Budijanto Universitas Widya Kartika Email : arief232@yahoo.com

ABSTRAK

Makalah ini menjelaskan tentang proses pembelajaran mata kuliah perancangan chip digital berbasis proyek yang menerapkan Finite State machine (FSM) sebagai metode untuk merancang pengendali motor stepper menggunakan VHDL. Motor stepper yang digunakan dalam studi kasus ini adalah motor stepper unipolar. Dimana motor stepper tersebut dikendalikan dengan 2 mode, yaitu half-step dan full- step. Pengendalian pada mode full step terdiri dari 2 cara yaitu dengan kendali 1 phase ON dan 2 phase ON. Pengendali motor stepper diimplementasikan pada chip Complex Programmable Logic Device (CPLD) dengan seri EPM3032ALC44-4. Dari hasil simulasi waktu yang dibutuhkan dari input sampai ke output membutuhkan waktu 3 ns.

Kata kunci : Pengendali, Motor Stepper, FSM, VHDL

PENDAHULUAN

Perancangan Chip Digital merupakan teknologi yang perkembangannya sangat pesat. Sehingga dalam dunia pendidikan dibidang elektronika dan komputer perlu dikembangkan metode - metode perancangan chip digital agar lulusan

mahasiswa dapat mendukung

perkembangan teknologi perancangan chip.

Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang perancangan chip digital dengan studi kasus perancangan pengendali motor stepper jenis unipolar yang menerapkan finit state machine sebagai metodenya.

Finite State Machine ini merupakan cara untuk memudahkan perancang dalam membuat VHDL coding dengan cara menkonversikan state diagram dalam VHDL coding. Kendali motor stepper yang dirancang menggunakan mode half step dan full step yang disimulasik menggunakan perangkat lunak Max Plus yang merupaka produk dari Altera, Inc.

Finite State Machine

Sistem digital dapat diklasifikasikan sebagai rangkaian kombinasional dan Sekuensial (berurutan). Pada sistem digital kombinasional ini nilai output ditentukan oleh nilai input pada kondisi saat ini. Sedangkan sistem digital sekuensial output tidak hanya tergantung pada kondisi input saat ini, tetapi juga tergantung pada kondisi input sebelumnya, sehingga pada sistem ini dibutuhkan suatu memory (register) untuk

menyimpan informasi biner. Diagram blok sistem digital sekuensial diperlihat pada gambar 1.

Finite state machine (FSM) dalam perancangan sistem digital merupakan metode yang digunakan untuk merancang rangkaian digital sekuensial. FSM dapat diklasifikasikan sebagai Mealy Machine dan Moore Machine (Short, 2009). Diagram blok FSM ditunjukkan pada gambar 2. Pada mealy machine, output merupakan fungsi dari current state dan nilai dari inputnya.

Sedangkan moore machine, output merupakan fungsi dari current state saja.

Combinational Circuit

Register

Output

clock Input

Gambar 1. Diagram Blok Rangkaian sekuensial (Mano & Ciletti, 2013)

Next State Logic (Combinational)

Current State Register (Sequential)

Output Logic (Combinational) clock

Synchromous reset Asynchromous reset

Mealy outputs

Next State Logic (Combinational)

Current State Register (Sequential)

Output Logic (Combinational) clock

Synchromous reset Asynchromous reset

Moore outputs

Moore Mealy Inputs

Inputs

Gambar 2. Diagram blok FSM Mealy & Moore (smit,1997)

(3)

140

A

B 0/0

1/1 1/0 0/0

Reset

B 0 A 0

C 1

Reset 0

1 0 0

1

1

a. Mealy Machine b. Moore Machine Gambar 3. State Diagram (Short, 2009).

Motor Stepper

Motor stepper adalah salah satu jenis motor dc yang dikendalikan dengan pulsa-pulsa digital. Prinsip kerja motor stepper adalah bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit dimana motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada tiap-tiap koil motor stepper tersebut.

Pulsa digital yang diberikan pada koil motor stepper berupa level logika ‘1’ dan ‘0’ yang ditunjukkan pada tabel 1. dan tabel 2.

Tabel 1. Pulsa digital untuk mode full step dengan 1 Phase ON

T Y0 Y1 Y2 Y3 1 1 0 0 0 2 0 1 0 0 3 0 0 1 0 4 0 0 0 1

N

S N S

OFF OFF

ON

OFF

N S N

S

OFF

OFF ON

OFF

Step 1 Step 2

N S

ON OFF

OFF

OFF

S

N

N S

OFF

OFF OFF

ON N S

Step 3 Step 4

Gambar 4. Putaran Motor Stepper Mode Full Step 1 Phase ON

Tabel 2. Pulsa digital untuk mode full step dengan 2 Phase ON

T Y0 Y1 Y2 Y3

1 1 1 0 0

2 0 1 1 0

3 0 0 1 1

4 1 0 0 1

N S ON OFF ON

OFF S

S N

N

OFF ON

OFF

S

S S

N

N ON N

Step 1 Step 2

ON

OFF ON

N S

OFF

S

N S N

ON

OFF ON

N S

OFF

S

N S N

Step 3 Step 4

Gambar 5 Putaran Motor Stepper Mode Full Step 2 Phase ON

Tabel 3. Pulsa digital untuk mode full step T Y0 Y1 Y2 Y3

1 1 0 0 0 2 1 1 0 0 3 0 1 0 0 4 0 1 1 0 5 0 0 1 0 6 0 0 1 1 7 0 0 0 1 8 1 0 0 1

(4)

141

N

S N S

OFF OFF

ON

OFF

N S ON OFF ON

OFF S

S N

N

Step 1 Step 2

N S N

S

OFF

OFF ON

OFF

OFF ON

OFF

S

S

S N

N ON N

Step 3 Step 4

N S

ON OFF

OFF

OFF

S

N

ON

OFF ON

N S

OFF

S

N S N

Step 5 Step 6

N S

OFF

OFF OFF

ON N S

N S

N S

S N ON

OFF ON

OFF

Step 7 Step 8

Gambar 6 Putaran Motor StepperMode Half Step

METODOLOGI

Metodologi perancangan pengendali motor stepper dengan VHDL meliputi :

1. Desain diagram blok chip 2. Tabel fungsi chip

3. Desain FSM dari tabel fungsi chip

4. Implementasi FSM dalam VHDL coding Konfigurasi pin output chip pengendali motor stepper ditunjukkan pada gambar 7. Dimana fungsi pin adalah sebagai berikut:

DIR : untuk mengatur arah putaran MD0,MD1 : untuk mengatur mode putaran

yaitu half step atau full step CLK : masukan pulsa clock

RST : Masukan pin reset

DIR MD0 MD1 CLK RST

Y0

Y3 Y2 Stepper Y1

Motor Controller

Gambar . 7 Diagram blok pengendali motor stepper

Sedangkan fungsi pin nya ditunjukkan pada tabel 4.

Tabel 4. Fungsi chip

INPUT OUTPUT

DIR MD

1 MD

0 RST MODE

0 0 0 0 Full Step Clockwise 1 Phase On 0 0 1 0 Full Step Clockwise

2 Phase ON 0 1 0 0 Half Step Clockwise

x 1 1 0 Unused

1 0 0 0 Full Step Anti Clockwise 1 Pgase

ON 1 0 1 0 Full Step Anti

Clockwise 2 Phase ON 1 1 0 0 Half Step Anti

Clockwise x x x 1 Reset Condition Setelah membuat diagram blok dan tabel fungsi chip, kemdudian dilanjutkan dengan membuat diagram FSM pengenddali motor stepper. Diagram tersebut ditunjukkan pada gambar 8.

(5)

142

SF0 Reset

0/1000

SF2 SF1

SF3 1/0001

0/0100 1/1000

0/0010 0/0001

1/0010 1/0100

Reset

SG0

SG2 SG1

SF3 1/0011

1/1001 0/0110 1/0110

0/1001

1/1100

0/1100

0/0011

a. Full Step 1 Phase ON b. Full Step 2 Phase ON

SH3 SH2 SH1 SH0

SH7 SH6 SH5 SH4

Reset

1/1000 1/0110

1/0010 1/0100

1/0011

1/0001

1/1001

1/1100 0/1000

0/0110 0/0100 0/1100

0/0011 1/0010

0/0001 0/1001

c. Full Step 2 Phase ON

Gambar 8. FSM Pengendali Motor Stepper Implementasi VHDL coding dilakukan dengan cara mentransfer FSM dari pengendali motor stepper. Berikut deklarasi entity VHDL ditunjukkan pada gambar 9.

Gambar 9. Deklarasi Entity VHDL

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil simulasi VHDL coding dengan mode kendali motor stepper yang berbeda-beda akan dijelaskan melalui gambar diagram waktu dibawah ini.

Gambar 10. Merupakan hasil simulasi kendali motor stepper dengan mode = “00” dan dir =

‘0’. Motor stepper dikendalikan dengan cara 1 phase ON. Pada kondisi awal pin reset berlogika ‘1’, sehingga dalam konsisi reset yang mengakibatkan output Y = “0000”.

Setelah pin reset diberikan logika ‘0’ maka output Y dalam kondisi normal, yaitu sesuai tabel 1, dan putaran motor stepper searah jarum jam.

Gambar 10. Deklarasi Entity VHDL Gambr 11. Merupakan hasil simulasi kendali motor stepper dengan cara 1 phase ON dengan kondisi mode = “00” dan dir = ‘1’, sehingga arah putaran motor stepper berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Gambar 11. Deklarasi Entity VHDL Gambar 12. Merupakan hasil simulasi kendali motor stepper dengan cara 2 phaseON, yaitu dengan meberikan logika pada pin mode =

“01” dan dir = ‘0’, sehingga arah putaran motor stepper searah dengan arah putaran jarum jam.

ENTITY M_Stepper1 IS PORT (

reset,dir,clk : IN STD_LOGIC;

mode : IN STD_LOGIC_vector(1 downto 0);

Y : OUT STD_LOGIC_vector(3 downto 0) );

END M_Stepper1;

(6)

143 Gambar 12. Deklarasi Entity VHDL

Gambr 13. Merupakan hasil simulasi kendali motor stepper dengan cara 2 phaseON , yaitu dengan memberikan logika pada pin mode =

“01” dan dir = ‘1’ , sehingga arah putaran motor stepper berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Gambar 13. Deklarasi Entity VHDL Gambr 14. Merupakan hasil simulasi kendali motor stepper dengan mode = “10” dan dir =

‘0’, sehingga arah putaran motor stepper berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Gambar 14. Deklarasi Entity VHDL Gambr 15. Merupakan hasil simulasi kendali motor stepper dengan metode half step dan memberikan logika pada pin mode = “10” dan dir = ‘0’ sehingga arah putaran motor stepper searah dengan arah putaran jarum jam.

Tetapi derajat simpangannya lebih kecil setengahnya dari simpangan full step.

Gambar 15. Deklarasi Entity VHDL Gambar 16. merupakan hasil simulasi kendali motor stepper dengan metode half step dan memberikan logika pada pin mode = “10” dan dir = ‘1’ sehingga arah putaran motor stepper berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Tetapi derajat simpangannya lebih kecil setengahnya dari simpangan full step.

Gambar 16. Deklarasi Entity VHDL Gambar 17. Merupakan hasil simulasi kendali motor stepper dengan mode = “11”. Pada kondisi ini output Y berlogika “0000” karena kondisi ini memang dirancang tidak digunakan untuk mengendalikan motor stepper.

Gambar 17. Deklarasi Entity VHDL Konstruksi pin chip pengendali motor stepper menggunakan CPLD seri EPM3032ALC44-4 ditunjuukan pada gambar 18. Dan matriks waktu tunda perambatan sinyal digital (time propagation delay) dari input menuju output

(7)

144 membutuhkn waktu 3 ns. Matriks waktu tunda ditunjukkan pada gambar 19.

Gambar 18. Konstruksi pin chip Pengendali Motor Stepper

Gambar 19. Matriks Waktu Tunda Perambatan Sinyal Digital

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari simulasi pengendali motor stepper adalah sebagai berikut:

1. Chip pengendali dapat mengendalikan motor stepper dengan metode full step dan half step.

2. Pada metode full step ada 2 cara pengendalian berdasarkan fasenya, yaitu 1 phase ON dan 2 phase ON.

3. Chip diimplementasikan pada komponen CPLD seri EPM3032ALC44-4.

4. Chip membutuhkan waktu tunda perambatan dari input menuju output chip sekitar 3 ns.

DAFTAR PUSTAKA

Rushton, Andrew, (2011), Vhdl For Logic Synthesis, John Wiley & Sons, Ltd, United Kingdom.

Platt, Charles, (2013), Encyclopedia of Electronic Components Volume 1, O’Reilly Media, Inc. 1005 Gravenstein Highway North, Sebastopol, CA 95472.

Iuliana C, Alin D. P, Adrian G, (2010), Finite State Machine Design And Vhdl Coding Techniques, 10th International Conference On Development And Application Systems, Suceava, Romania, May 27-29.pp.273-278.

Kavita S, Abhilasha S, FPGA Based System Login Security Lock Design Using Finite State Machine, IOSR Journal of Electronics and Communication Engineering, Volume 5, Issue 3 (Mar. - Apr. 2013), PP 70-75.

Mano, M. Morris, Ciletti, Michael D, (2013), Digital Design With an Introduction to the Verilog HDL,Prentice Hall.

Short, Keneth L., (2009), VHDL for engineers, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Smith, Douglas J., (1997), HDL Chip Design, Doone Publications, Madison, AL,USA.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk hasil simulasi dari sistem pengendalian kecepatan putaran motor dic:sel (!ugh speed) dengan menggunakan kontroler logika fuzzy pada uji pembebanan dengan cara

Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang suatu program simulasi yang dapat memperlihatkan cara pengendali putaran motor arus searah penguatan terpisah dengan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang suatu program simulasi yang dapat memperlihatkan cara pengendali putaran motor arus searah penguatan terpisah dengan

Proses pergeseran stopper menggunakan motor step yang menggerakkan mekanisme perantara putaran poros menggunakan timing pulley dan timing belt untuk memutar

Pengendali Proportional lntegral Derivative (PlD) merupakan salah satu pengendali yang bertujuan memperbaiki kinerja suatu sistem, termasuk sistem kendali putaran motor

Pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem yang menerapkan Logika Fuzzy untuk mengendalikan kecepatan motor induksi 3 phase berbasis Pengendali PID sehingga

Volume 16 No 6 E-ISSN: 2654-2765 Aplikasi Sensor Pzem Untuk Mendeteksi Kemampuan Kapasitas Baterai Pada Panel Surya Dan Sistem Kendali Motor Stepper Sebagai Penggerak Otomatis