Aset Lancar:
1. Kas: Pada usaha laudry, pemilik hanya menggunakan akun kas (tidak ada kas kecil, setara kas, dll) yang digunakan untuk transksi pengeluaran (pembelian asset, pembayaran listrik) dan pemasukan (pendapatan atas usaha).
2. Perlengkapan:
a. Sabun/detergen (dibeli perminggu) b. Pewangi (dibeli perminggu) c. Plastik (dibeli duaminggu sekali)
3. Prive: Usaha laundry ini hapir setiap hari melakukan prive, terkadang dicatat (belom ada pemisahan harta).
Aset Tetap:
1. Bangunan: Usaha laundry mimilih rumah milik pribadi untuk usaha tersebut.
2. Peralatan:
a. Mesin cuci (2) b. Setrika (2) c. Lemari (2)
d. Gantungan baju (50) e. Timbangan
Pengakuan aset pada usaha laudry saat perlengkapan (sumber daya) dikuasai oleh pemilik laundry.
Pengukuran aset menggunakan biaya historis (biaya perolehan) yaitu diukur dan dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan oleh pemilik laundry untuk memperoleh asset tersebut.
Penyajian perlengkapan tersebut dilakukan sesuai dengan kriteria pengakuan dan pengukuran sehingga informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan menjadi relevan/berguna bagi manajemen UMKM maupun pihak eksternal, merepresentasikan secara tepat transaksi yang terjadi, bebas dari kesalahan, dan mudah dipahami oleh para pembaca