• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamatan Deformasi Gunung Api Papandayan Menggunakan Metode GPS

N/A
N/A
Rolando Alvianto

Academic year: 2024

Membagikan "Pengamatan Deformasi Gunung Api Papandayan Menggunakan Metode GPS"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian ini menggunakan metode GPS dengan bernesse versi 4.2. data gps digunakan untuk mencari waktu jeda zenith. Hal pertama yang idlakukan adalah melihat standar deviasi komponen dari segi vertical maupun horizontal . Hasil dari standar deviasinya jauh lebih tinggi dari standar deviasi pada umumnya

Lalu dilakukan pengolahan titik titik koordiant jaringan gps gunung api papandayan yang dilakukan sebanyak 5 ekspedisi pada saat erupsi November 2002 dan 8 kali ekpedisi pada 22 bulan setelah November 2002 untuk melihat status deformasi tanah.

Untuk hasilnya terlihat sisi tubuh gunung api papandayan mengalami inflasi dan deflasi pada segi vertical dan perpindahan pada segi horizontal relative pada timur laut dan barat daya.

Hal ini di tunjukan pada grafik easting vs northing untuk menujukan perubahan di sisi verikal dan grafik perpindahn terhadap waktu untuk sisi horizontal

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “ Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Memetakan Situs Candi yang.. Terpendam Akibat Erupsi Gunung Api ( Physical Modeling )” telah diuji

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Fisher Yates Shuffle pada pembelajaran IPA kelas IV tentang mitigasi bencana erupsi gunung api dalam game 3D..

Nilai negatif (-) pada scale bar menunjukkan permukaan gunung mengalami deflasi sedangkan nilai positif (+) menunjukkan inflasi. Dari hasil pengolahan 3 pasang citra

GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang berbasiskan pada pengamatan satelit-satelit Global Positioning System [Abidin, 2000]. Prinsip penentuan

Analisa yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis besar deformasi yang terjadi pada permukaan Gunung Merapi pada kurun waktu Februari hingga Juli 2015,

Pada nilai regangan periode 1 – 13 September 2017 dan 27 Oktober – 20 November 2017 pola regangan dominan bernilai positif, mengindikasikan gejala deformasi pada tubuh gunung bersifat

Pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya deformasi yang terjadi di Gunung Semeru dengan menggunakan data pengamatan GPS tahun 2017-2020 yaitu ARGO, MAHM, LEKR, dan SAWR

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis deformasi menggunakan vektor pergeseran pada setiap titik data pengamatan GPS kontinu yang berada di Gunung Api