LAPORAN PRAKTIKUM OBSERVASI
(MANAJEMEN WAKTU PEDAGANG DALAM MENJAGA KEBERSIHAN) MATA KULIAH OBSERVASI DAN WAWANCARA
Disusun oleh:
Sara Surya Lisa 2310801158
PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS EKONOMI, ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2024
OBSERVASI PARTISIPAN SETTING INDUSTRI 1. Profil Observee
a. Nama : Sri lestari
b. Usia : 54 tahun
c. Pendidikan : -
d. Status : -
Pada hari Jumat, tanggal 12 Desember 2024, saya melakukan observasi siang hari terhadap seorang ibu penjual makanan dan minuman di tempat makan yang sering dikunjungi orang. Ibu tersebut berusia 54 tahun. Selain itu, beliau memiliki 1 seorang karyawan yang membantu aktivitas berjualannya. Ibu ini dikenal ramah terhadap pembeli dan sering bergurau dengan mereka, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman di tempat jualannya.
2. Tujuan Observasi
Untuk mengetahui dan mengamati bagaimana pedagang tersebut mengatur waktunya antara berjualan dengan membersihkan lapak atau tempat berjualan.
3. Tinjauan Pustaka
Definisi manajemen waktu
Manajemen waktu, menurut Atkison dalam Hidayanto (2019), merupakan suatu jenis kemampuan yang mencakup semua upaya dan tindakan yang direncanakan untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Namun, seperti yang dinyatakan oleh Macan dalam Muliyani (2017), manajemen waktu berarti mengelola waktu seseorang dengan mengatur kebutuhan dan keinginan mereka terlebih dahulu sebelum mengatur kepentingan lain.
Manajemen waktu, menurut Rasyidi (2020), adalah proses merencanakan, mengatur, dan mengontrol waktu dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan kemampuan diri sendiri untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Menurut Fahmayanti (2016),manajemen waktu adalah tentang menggunakan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, sedemikian optimalnya melalui perencanaan kegiatan yang terorganisir dan matang.
Aspek- aspek dalam manajemen waktu
Untuk merencanakan kegiatan seefektif mungkin, sangat penting untuk mengatur waktu. Menurut Macan dalam Muliyani (2017), ada tiga komponen yang membentuk manajemen waktu:
1. Aspek penetapan tujuan dan prioritas
terkait dengan tujuan dan sasaran yang dicapai melalui perencanaan dengan membuat skala kepentingan untuk memudahkan pekerjaan.
2. Aspek mekanisme waktu
seperti membuat jadwal dan daftar rencana, dan menggunakan metode perencanaan untuk memastikan tugas selesai tepat waktu.
3. Aspek pengontrol waktu
yaitu berkaitan dengan pengelolaan penggunaan waktu sehingga dapat memperkirakan waktu untuk setiap kegiatan.
Faktor- faktor manajemen waktu
Hoffer (dalam Widyanarita, 2016) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu yaitu:
a. Pengaturan diri
Pengelolaan diri sangat penting dalam kehidupan seseorang.
Semakin baik pengelolaan diri seseorang, maka akan mampu mengatur waktunya dengan baik.
b. Motivasi
Seseorang yang memiliki motivasi dalam diri yang tinggi, akan memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik pula.
c. Pencapain tujuan
Seseorang yang berusaha mencapai tujuan dengan sungguh- sungguh mampu mengelola waktunya dengan baik.
Indikator manajemen waktu
Adapun indikator manajemen waktu menurut Madura dalam Mardelina (2021) yaitu
a. Menyusun tujuan
yaitu kemampuan untuk menetapkan dan meninjau tujuan, termasuk tujuan jangka panjang dan jangka pendek
b. Menyusun prioritas dengan tepat
Setiap tugas memiliki kepentingan atau tingkat urgensi yang berbeda, sehingga saat melakukannya, tugas-tugas tersebut harus diprioritaskan terlebih dahulu.
c. Membuat jadwal
Kemampuan ini mencakup aktivitas yang berkaitan dengan manajemen waktu, seperti membuat daftar atau jadwal untuk dilakukan, membagi waktu yang diperlukan, mengatur waktu istirahat, dan menggunakan jadwal atau alat lainnya.
d. Meminimalisir ganguan
Hampir tiap orang mengalami gangguan saat melakukan aktivitas tertentu. Seseorang yang mampu menahan diri untuk tidak mengalami gangguan ini dan tetap fokus pada tugas yang sedang mereka lakukan
Dampak manajemen waktu
Manajemen waktu yang buruk dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik maupun mental seseorang. Akibat-akibat tersebut seperti:
- Kualitas Tidur Buruk
Jika kita tidak bisa mengatur waktu dengan efektif dan efisien, jadwal tidur kita akan berantakan.
- Kesehatan Terganggu
Manajemen waktu yang buruk juga dapat menyebabkan kesehatan terganggu. hal ini terjadi karena ini berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk. Kurang tidur atau kurang istirahat pasti akan mengganggu kesehatan seseorang.
- Terburu-buru
Salah satu efek yang paling sering dirasakan oleh orang-orang yang mengatur waktunya kurang baik adalah terburu-buru karena mereka biasanya akan menyelesaikan tugas tertentu ketika sudah mendekat tenggat waktu.
- Hasil pekerjaan yang kurang signifikan
ini masih berpengaruh bersama dengan efek lainnya. Jika kita mengerjakannya dengan terburu-buru atau dalam kondisi badan
yang tidak fit, kita hanya memperhatikan waktu yang tersisa tanpa mempertimbangkan kualitas apa yang kita kerjakan.
- Kehidupan Menjadi Tidak Seimbang
Ini terjadi ketika seseorang melakukan pekerjaannya tetapi tidak bisa memaksimalkan waktunya, sehingga pekerjaan tidak selesai tepat waktu dan melewati batas waktu. Kehidupan pribadi harus dikorbankan juga.
- Meningkatnya Stres
Ini bisa disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang untuk memaksimalkan waktu mereka. Ini biasanya terjadi karena mereka tidak bisa mengatur mana yang harus diprioritaskan dan mana yang tidak.
4. Definisi Konseptual
Manajemen waktu, menurut Rasyidi (2020), adalah proses merencanakan, mengatur, dan mengontrol waktu dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan kemampuan diri sendiri untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Manajemen waktu menurut Macan dalam Muliyani (2017), manajemen waktu berarti mengelola waktu seseorang dengan mengatur kebutuhan dan keinginan mereka terlebih dahulu sebelum mengatur kepentingan lain.
5. Definisi Operasional
Manajemen waktu adalah kemampuan untuk merencanakan dan mengelola waktu sebaik mungkin. Pedagang yang memiliki manajemen yang baik pasti memilik rencana waktu sebaik mungkin dalam berjualan.
6. Aspek-Aspek
Untuk merencanakan kegiatan seefektif mungkin, sangat penting untuk mengatur waktu. Menurut Macan dalam Muliyani (2017), ada tiga komponen yang membentuk manajemen waktu:
1. Aspek penetapan tujuan dan prioritas
terkait dengan tujuan dan sasaran yang dicapai melalui perencanaan dengan membuat skala kepentingan untuk memudahkan pekerjaan.
2. Aspek mekanisme waktu
seperti membuat jadwal dan daftar rencana, dan menggunakan metode perencanaan untuk memastikan pekerjaan selesai tepat waktu.
3. Aspek pengontrol waktu
yaitu berkaitan dengan pengelolaan penggunaan waktu sehingga dapat memperkirakan waktu untuk setiap kegiatan
7. Indikator Perilaku
No Aspek Indikator Hasil Observasi
1. Penetapan tujuan dan proritas
- Membersihkan tempat jualan secara rutin .
- Pada jam 11.10 ketika pelanggan tersebut mulai pergi, observee tersebut
langsung cepat
membersihkan meja dan mengangkat gelas yang
tadi digunakan
pelanggan untuk minum, kemudian gelas tersebut dibawa ke belakang untuk di cuci.
- Pada pukul 11.23 ketika pelanggan mulai pergi observee tersebut secara cepat membersihkan piring dan gelas yang berada di meja, yang baru saja selesai digunakan pelanggan. Kemudian piring dan gelas tersebut dibawa ke belakang.
- Pukul 12.07 observee membersihkan meja dengan menggunakan
kemoceng, meja
dibersihkan semuanya saat tidak ada pelanggan, setelah terlihat bersih semua di meletakkan
kemoceng pada
tempatnya kemudian
No Aspek Indikator Hasil Observasi pergi ke belakang.
- Pada jam 12. 14 membersihkan area untuk membuat minum beliau mengelap diarea gelas dan menata gelas tersebut.
- Pada jam 12. 30 observee membersihkan dengan
mengelap meja
pelanggan saat tidak ada pelanggan, observe
mengelap meja
mengunakan kain.
- Pada jam 12.41 observee langsung membersihkan gelas yang sudah digunakan pelanggan, Ketika pelanggan sudah mulai pergi dari tempat tersebut, lalu dibawa kebelakang.
- Pada jam 12.56 observee tersebut mengambil sapu dan mulai menyapu lantai atau area untuk berjualan tersebut.
dimana dilakukan Ketika tidak ada pelanggan.
- Area yang menjadi
Area yang menjadi prioritas observe tersebut
No Aspek Indikator Hasil Observasi prioritas untuk
dibersihkan
adalah meja tempat makan pelanggan, hal tersebut bisa dibuktikan
- Pada jam 11.10 ketika pelanggan tersebut mulai pergi, observee tersebut langsung cepat membersihkan meja dan mengangkat gelas yang tadi digunakan pelanggan
untuk minum,
kemudian gelas tersebut dibawa ke belakang untuk di cuci
- Pada pukul 11.23 observe tersebut membersihkan piring dan gelas yang berada di meja, yang digunakan pelanggan tadi. Ketika pelanggan mulai pergi lalu diikuti dengan kegiatan mengelap meja, lalu piring dan gelas dibawa ke belakang.
- Pada pukul 11.23 ketika pelanggan mulai pergi observee
No Aspek Indikator Hasil Observasi
tersebut secara cepat membersihkan piring dan gelas yang berada di meja, yang baru saja selesai digunakan pelanggan.
Kemudian piring dan gelas tersebut dibawa ke belakang.
- Pukul 12.07 observee membersihkan meja dengan menggunakan kemoceng, meja dibersihkan
semuanya saat tidak ada pelanggan, setelah terlihat bersih semua di meletakkan kemoceng pada tempatnya kemudian pergi ke belakang.
- Pada jam 12. 30 observee
membersihkan
dengan mengelap meja pelanggan saat tidak ada pelanggan, observe mengelap meja mengunakan kain.
- Menyusun jadwal
Setiap saat pembeli sudah pergi ibu tersebut
No Aspek Indikator Hasil Observasi pembersihan
secara teratur
segera mengambil piring dan gelas yang digunakan pembeli lalu membersihkan meja nya, hal tersebut dilakukan terus menerus.
2. Mekanisme waktu
- Membersihkan saat tidak ada pelanggan
- Pukul 12.07 observee membersihkan meja dengan menggunakan
kemoceng, meja
dibersihkan semuanya saat tidak ada pelanggan, setelah terlihat bersih semua dia meletakkan
kemoceng pada
tempatnya kemudian pergi ke belakang.
- Pada jam 12. 30 observee membersihkan dengan
mengelap meja
pelanggan saat tidak ada pelanggan, observe
mengelap meja
mengunakan kain.
- Menyesuaikan waktu
pembersihan jika situasi berubah
Tidak ditemukan saat observasi.
- Seberapa sering
Pedagang tersebut sering dalam membersihkan
No Aspek Indikator Hasil Observasi pedagang
dalam
membersihkan tempat
jualannya
tempat berjualan dalam 2 jam lebih observasi sudah melakukan 7 kali dalam pembersihan.
3. Pengontrol waktu
- Memanfaatkan waktu-waktu sepi untuk melakuakn pembersihan
- Pukul 12.07 observee membersihkan meja dengan menggunakan
kemoceng, meja
dibersihkan semuanya saat tidak ada pelanggan, setelah terlihat bersih semua di meletakkan
kemoceng pada
tempatnya kemudian pergi ke belakang.
- Pada jam 12.56 observee tersebut mengambil sapu dan mulai menyapu lantai atau area untuk berjualan tersebut. dimana dilakukan Ketika tidak ada pelanggan.
- Menunda pembersihan
jika ada
pelanggan
Tidak ditemukan saat observasi
- Membersihkan tempat
berjualan
- Pada jam 11.10 ketika pelanggan tersebut mulai pergi, observee tersebut
No Aspek Indikator Hasil Observasi secara cepat
tidak menunda- nunda
langsung cepat
membersihkan meja dan mengangkat gelas yang
tadi digunakan
pelanggan untuk minum, kemudian gelas tersebut dibawa ke belakang untuk di cuci.
- Pada pukul 11.23 ketika pelanggan mulai pergi observee tersebut secara cepat membersihkan piring dan gelas yang berada di meja, yang baru saja selesai digunakan pelanggan. Kemudian piring dan gelas tersebut dibawa ke belakang - Pada jam 12.41 observee
langsung membersihkan gelas yang sudah digunakan pelanggan, Ketika pelanggan sudah mulai pergi dari tempat tersebut, lalu dibawa kebelakang.
8. Setting
a. Tanggal : jumat 12, Desember 2024 b. Jam : 10. 43 – 12. 56
c. Tempat : kantin PT K33 Distributor Yogyakarta
d. Kesimpulan :
Observe tersebut memiliki kebiasaan pembersihan tempat dagang secara teratur dan rutin, saat pengamatan observee telah membersihkan area sebanyak 7 kali dengan prioritas utama pada area tempat meja makan dan setiap pelanggan pergi meja selalu dibersihkan , tidak hanya itu observee sering membersihkan dengan mengangkat gelas ke belakang sebanyak 3 kali, lalu piring sebanyak 1 kali, menyapu sebanyak 1 kali dan diarea meletakkan gelas 1 kali. Observee tersebut melakukan pembersihan tanpa ada nya penundaan saat pelanggan sudah mulai pergi beliau langsung membersihkan tempat bekas pelanggan tersebut dengan mengangkat gelas dan piring, mengelap meja dan mencuci nya.
Pedagang juga memanfaat waktu sepi atau tidak ada pelanggan untuk membersihkan tempat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Husna, N. L. (2023). Upaya Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Dalam Manajemen Waktu Antara Tugas Kuliah Dengan Kegiatan Pondok Pesantren (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Amien Ngasinan Rejomulyo Kota Kediri). 10-23.
Sukino, & Nefertari, A. (2017). Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja. Universitas Medan Area, 10-27.
university, s. (2022, Maret 27). Manajemen Waktu: Manfaat, Dampak Buruk, dan Tips.
Zebua, E. K., & Santoso, M. (2023). Pentingnya Manajemen Waktu Dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5, 2060-2071.