• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Brand Awareness dan Perceived Value Terhadap Keputusan Pembelian UPS di PT. Deltasindo Raya Sejahtera - Repository ITB Ahmad Dahlan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Brand Awareness dan Perceived Value Terhadap Keputusan Pembelian UPS di PT. Deltasindo Raya Sejahtera - Repository ITB Ahmad Dahlan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri dan teknologi saat ini semakin pesat. Dunia sudah bersiap untuk mengimplementsikan adanya revolusi industri 4.0. Ini merupakan transformasi komprehensif dari totalitas pandangan pembuatan pada industri yaitu dengan penyatuan teknologi digital serta internet dengan industri konvensional, hal tersebut diinformasikan oleh Angela Merkel (2014) . Menurut pendapat Scehlechtendahl dkk (2015) revolusi industri 4.0 yaitu menitikberatkan suatu artian yang ditujukan unsur kecekatan dari tersedianya suatu informasi, bahwa pada suatu lingkup industri yang artiannya untuk semua total entitas akan selalu terkoneksi serta dapat saling share informasi antara satu dan lainnya. Penafsiran dengan tingkat spesifikasi yang lebih teknis diutarakan Kagermann dkk (2013) yakni Industri 4.0 ialah peralihan yang awalnya Cyber Physical System (CPS) juga Internet of Things & Services (IoT dan IoS) pada alur industri mencakup komponen dan logistik juga proses lainnya.

Di Indonesia sendiri, memiliki strategi untuk implementasi menuju revolusi industri 4.0 yang disebut dengan Making Indonesia 4.0. Beberapa strategi prioritas nasional ditekankan pemerintah dalam beritikad untuk menerapkankan peta jalan Making Indonesia berevolusi 4.0. Berdasarkan perencanaan tersebut, pemerintah meyakini mampu membuat lebih cepat adanya perkembangan pada sektor perusahaan manufaktur skala nasional sehingga bisa mengikuti ritme persaingan secara luas di tengah era sekarang.

Diantara beberapa strategi, ada strategi yang perlu difokuskan ialah dengan membangun prasarana digital nasional. Indonesia hendak melaksanakan percepatan pembangunan prasarana digital, termasuk internetdengan kecepatan

(2)

besar serta menambah kapasitas digital dengan perantara kerja sama pemerintah

& publik serta swasta agar dapat mendanakan di teknologi digital antara lain cloud, security management, data centre, dan infrastruktur broadband.

Diharapkan strategi making Indonesia 4.0 dapat diterapkan di seluruh penjuru di Indonesia. Pabrik besar tidak hanya berada di pulau Jawa. Data centre dan gedung-gedung pencakar langit tidak hanya berada di pulau Jawa. Untuk mendukung infrastruktur yang mumpuni tentu dibutuhkan juga kualitas listrik yang baik. Listrik bahkan dibutuhkan bagi semua lini bisnis agar bisa berjalan.

Prinsipnya pejabat telah berjanji untuk selalu memperhatikan agar perpaduan percampuran energi pembangkit msih dalam kondisi optimal. Akan tetapi di balik target positif pemerintah tersebut, ternyata terdapat dilema besar terkait pasokan listrik yang ada di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas listrik yang tersedia di Indonesia saat ini bukan kualitas listrik dengan performa yang prima. Tergolong negara dengan wilayah yang besar, kondisi listrik di pulau Sumatera berbeda dengan kondisi listrik di pulau Jawa, terlebih jika dibandingkan dengan kualitas listrik di pulau Irian dan pulau-pulau kecil di area timur Indonesia.

Indonesia memiliki sembilan masalah kelistrikan yang umum terjadi, diantaranya:

1. Power failure (padam listrik),

2. Power sags (turunnya tegangan listrik dalam waktu singkat), 3. Power surge (lonjakan listrik dalam waktu singkat),

4. Under voltage (turunnya tegangan listrik dalam waktu relatif lama), 5. Over voltage (lonjakan listrik dalam waktu relatif lama),

6. Electrical line noise (gangguan dari gelombang radio atau magnet listrik), 7. Frequency variation (perubahan frekuensi yang tidak menentu),

(3)

8. Switching transient (turunnya tegangan listrik dalam waktu sangat singkat, hitungan nano second), dan

9. Harmonic distortion (gangguan distribusi listrik).

Adanya masalah kelistrikan yang disebabkan oleh salah satu faktor di atas tentu bisa menghambat berkembangnya making Indonesia 4.0. Revolusi industri yang identik dengan kemajuan teknologi dan juga digitalasasi, akan seketika berhenti jika listrik mengalami gangguan. Mesin manufaktur yang sedang beroperasi tapi tiba-tiba aliran listriknya terkena petir (power sags), maka mesin tersebut akan berpotensi mengalami kerusakan. Begitu juga dengan alat-alat medis seperti CT Scan, MRI, Cathlab dan lain sebagainya. Bagaimana seorang dokter sedang mengoperasi pasien, tiba-tiba terjadi blackout (listrik padam) maka nyawa pasien tersebut menjadi taruhannya. Kemudian data centre tier IV (level tertinggi untuk data centre, dengan toleransi downtime / listrik padam hanya 30 menit dalam setahun), tidak mungkin mengalami listrik padam secara sering dan dalam jangka waktu lama, hal tersebut tentu bisa merugikan pihak data centre dan kliennya.

Memang saat ini hampir semua tempat seperti rumah sakit, data centre, pabrik bahkan minimarket memiliki genset. Tapi genset hanyalah sebagai sumber cadangan aliran listrik. Dan pada saat proses pergantian dari listrik PLN ke genset maka terdapat jeda putusnya aliran listrik yang walaupun relatif singkat, tentu hal tersebut bisa menghambat aktifitas yang sedang berlangsung.

Genset juga tidak menstabilkan aliran listrik, juga tidak mampu mengatasi sembilan masalah kelistrikan yang sebelumnya disebutkan diatas. Selain genset, juga ada beberapa peralatan pendukung kelistrikan lain yang mengikuti perkembangan teknologi saat ini seperti stabilizer, isotrans, dan juga UPS.

UPS adalah singkatan dari Uninterruptible Power Supply yaitu perangkat yang biasanya menggunakan baterai cadangan sebagai catu daya alternatif,

(4)

untuk dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang (wikipedia.org).

Bagi sektor industri manufaktur, data centre, kesehatan khususnya rumah sakit, juga perbankan, UPS bukanlah barang yang asing. UPS sangat dibutuhkan untuk sektor-sektor tersebut. UPS hadir sebagai salah satu solusi di bidang kelistrikan dengan teknologi mumpuni untuk mengatasi sembilan masalah kelistrikan yang kerap terjadi di Indonesia.

UPS mampu menstabilkan listrik dengan tingkat toleransi yang bisa diatur. Dilengkapi dengan baterai juga membuat UPS dapat diandalkan pada saat mati listrik. Pasokan baterai dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan berapa lama UPS dapat menanggung beban pada saat mati listrik.

Perpindahan listrik pada saat mati listrik PLN ke UPS juga berlangsung tanpa jeda waktu. Sebagai fitur tambahan, UPS juga memiliki slot untuk monitoring card (SNMP/PXGX card). Dengan fitur tambahan tersebut tentu akan memudahkan user dalam memantau aktifitas listrik yang terjadi. UPS juga menyediakan banyak pilihan kapasitas daya. Mulai dari 500 VA (volt ampere) hingga 1100.000 VA yang biasa digunakan untuk data centre.

Melihat begitu besarnya prospek UPS di Indonesia, menyebabkan munculnya berbagai merek UPS dari berbagai negara. Beberapa merk yang terkenal di Indonesia diantaranya APC, Eaton, Schneider, Liebert, Emerson, Riello dan juga masih banyak merk dari negeri China yang beredar di Indonesia. Begitu pesatnya industri UPS di Indonesia, memunculkan banyak distributor UPS dari mancanegara yang memasarkan UPS mereka di Indonesia.

Sebagai negara berkembang tentu Indonesia menjadi ladang subur bagi pengusaha UPS.

Beragam merk yang beredar tentu berusaha untuk meraih pasar di Indonesia, berusaha membangun merek agar bisa selalu berada di benak

(5)

konsumen. Berbagai strategi marketing juga diterapkan, mulai dari kelebihan asal negara, fitur, teknologi dengan inovasi terbaru, spesialisasi produk, hingga harga yang kompetitif.

Bagi distributor tentu merasa bahwa merek yang diusungnya adalah merek UPS yang paling terkenal. Tidak dapat dipungkiri, begitu juga PT.

Deltasindo Raya Sejahtera sebagai distributor resmi dari UPS Eaton, tentu merasa UPS Eaton memiliki tingkat kepopuleran lebih tinggi dibandingkan merek lainnya. Dengan negara asal Amerika Serikat (USA) membuat rasa percaya diri lebih tinggi juga. Sebagai salah satu distributor resmi yang cukup besar penjualannya, PT. Deltasindo Raya Sejahtera tentu yakin bahwa UPS Eaton yang dijualnya memiliki pangsa pasar yang besar.

Berdasarkan tingkat penjualan yang cukup tinggi tersebut, PT. Deltasindo perlu mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sehingga memilih UPS Eaton. Akan tetapi, apakah calon pembeli memang sudah mengenal merek UPS yang akan dibelinya? Apakah memang beberapa merek UPS sudah terpatri dibenak calon konsumen? Seberapa populerkah UPS Eaton? Apakah calon konsumen membeli UPS hanya berdasarkan merek saja? Apakah calon pembeli UPS sudah mengerti betul akan kebutuhannya dalam melakukan keputusan pembelian? Apakah calon pembeli UPS mengambil keputusan pembelian berdasarkan rasa puas atas manfaat yang sudah dirasakan dari pembelian sebelumnya atas merk tersebut? Apakah calon pembeli UPS mengambil keputusan pembelian hanya berdasarkan harga yang sesuai dengan anggaran saja? Apakah calon pembeli UPS memutuskan pembelian UPS berdasarkan durasi garansi yang ditawarkan? Apakah calon pembeli UPS melakukan pengambilan keputusan pembelian UPS karena memang sudah loyal terhadap brand tersebut bahkan loyal terhadap negara produsen UPS tersebut? Ataukah calon pembeli UPS mengambil keputusan untuk membeli UPS berdasarkan referensi?

(6)

Berdasarkan banyaknya hal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian UPS Eaton, maka peneliti akan fokus pada aspek promosi yang mengerucut pada brand awareness, apakah pelanggan memilih UPS Eaton karena memang merek tersebut sudah terpatri di benaknya? Karena jika dibandingkan dengan merek dari Asia tentu harga UPS Eaton tidak kompetitif.

UPS Eaton memang merupakan merek yang sudah mendunia, sehingga mungkin tanpa usaha berlebihan untuk promosi, maka calon pembeli sudah sangat familiar dengan merek Eaton.

Selain itu peneliti juga akan meneliti dari sisi perceived value, peneliti ingin mengetahui apakah pelanggan memilih UPS Eaton karena merasa apa yang dibayarkan atau usaha yang dikeluarkan sebanding dengan apa diterimanya. Apakah pelayanan yang bertahun-tahun dilakukan oleh PT.

Deltasindo menjadi daya tarik bagi calon pembeli untuk memutuskan pembelian UPS Eaton. Selama lebih dari 20 tahun PT. Deltasindo berkiprah pada bisnis UPS, dan selama itu pula PT. Deltasindo selalu fokus untuk memberikan jasa dan pengalaman terbaik bagi pelanggannya. Maka apakah pelanggan merasa nilai manfaat yang didapatkan membuat pelanggan akan terus melakukan pembelian UPS Eaton di Deltasindo.

Berdasakan uraian pada alinea-alinea tersebut sehingga, penulis berencana dengan mengadakan penelitian dengan penggunaan judul

“PENGARUH BRAND AWARENESS DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN UPS DI PT. DELTASINDO RAYA SEJAHTERA.

1.2 Pembatasan Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga dan terori-teori yang dimiliki oleh penulis, juga agar tidak terjadinya pembiasan dalam pembahasan

(7)

penelitian. Penulis akan membatasi masalah yang ada pada keputusan pembelian UPS di PT. Deltasindo Raya Sejahtera, maka penulis hanya meneliti tentang pengaruh brand awareness dan perceived value terhadap keputusan pembelian UPS di PT. Deltasindo Raya Sejahtera.

1.3 Rumusan Masalah

Keberhasilan perusahaan tergantung eksistensi dan profit yang diperolehnya. Yang tentu saja diperoleh dari keputusan pembelian calon pembeli. Pengaruh brand awareness dan perceived value dapat meningkatkan volume penjualan pada perusahaan. Dengan tingginya nilai brand awareness dan perceived value, akan membantu calon pembeli untuk mengambil keputusan pembelian dan juga membantu perusahaan untuk mencapai tingginya volume penjualan.

Sesuai pada penjabaran yang sudah ada serta agar dapat mengarahkan alur penelitian pada PT. Deltasindo Raya Sejahtera, perlu dirumuskan terlebih dahulu permasalahan yang ada. Adapun yang menjadi perumusan masalah yakni sesuai dengan penjelasan berikut:

1. Adakah keberpengaruhan secara signifikan variabel brand awareness terhadap keputusan pembelian UPS di PT. Deltasindo Raya Sejahtera?

2. Adakah keberpengaruhan secara signifikan variabel perceived value terhadap keputusan pembelian UPS di PT.Deltasindo Raya Sejahtera?

3. Adakah keberpengaruhan secara signifikan anatara variabel brond aworeness & perceved value terhadap keputusan pembelian UPS di PT.Deltasindo Raya Sejahtera secara simultan?

(8)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendapatkan informasi seberapa pengaruh brand awareness terhadap keputusan pembelian UPS di PT. Deltasindo Raya Sejahtera 2. Untuk mengetahui besarnya perceived value terhadap keputusan

pembelian UPS di PT. Deltasindo Raya Sejahtera

3. Untuk mendapatkan informasi besarnya pengaruh brond aworeness &

perceved volue secara simuItan terhadap keputusan pembelian UPS di PT. Deltasindo Raya Sejahtera

1.5Kegunaan Penelitian

Pada dasarnya penelitian memiliki dua kegunaan secara umum, yakni secara teoritis dan juga secara praktis. Berikut kegunaan riset ini, meliputi:

1. Manfaat Teoritis

a) Penelitian yang dilakukan ini berdampak pada mengembangkan ilmu manajemen pemasaran yang beterkaitan dengan permasalahan inii.

b) Penelitian ini dapat memperkaya aset literatur ilmu manajemen pada kepustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan

c) Penelitian ini dapat dijadikan referensi atau rujukan bagi para peneliti atau akademisi dengan materi yang relevan.

2. Manfaat Praktis

a) Memberikan masukan kepada PT. Deltasindo Raya Sejahtera untuk menjadikan bahan pertimbangan manajemen pemasaran terkait brond

(9)

awarenes dan perceived volue yang dapat keberpengaruhan pada keputuson pembelian

b) Peneliti dapat mengetahui seberapa tinggi akan hasil dalam penyelesaian pembahasan ini.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Motivasi Pelanggan, Persepsi Kualitas, Sikap Pelanggan, dan Brand image Pada Keputusan Pembelian

Implikasi Hasil Penelitian Implikasi dari penelitian ini adalah bagaimana celebrity endorser, dan brand awareness dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian