• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU XL PADA MAHASISWA PRODI

PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

JURNAL

Disusun oleh :

PADLI OKTORA NPM: 09090025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Xl Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi

STKIP PGRI Sumatera Barat Oleh

1

Padli Oktora,

2

Alfattory Rheza Syahrul,

3

Vivina Eprillison, M.Pd

1Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research aims to know effect of marketing mix to buying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera partialy and simultanously . Based on result of analyze data got (1) Product have significan and positive influence tobuying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera with tcalculated2,214 and coefficien as many as 0,203 (2) Price have significan and positive influence to buying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera with tcalculated - 5729 and coefficien as many as -0,509. (3) Place have significan and positive influence to buying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera with tcalculated2,190 and coefficien as many as 0,246. (4) Promotion have significan and positive influence to buying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera with tcalculated 3,026 and coefficien as many as 0,256. (5) People have not significan influence to buying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera with tcalculated 1,762 and coefficien as many as 0,217. (6) Process have significan and positive influence to buying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera with tcalculated3,779 and coefficien as many as 0,431. (7) Physical evidence have no significan influence to buying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera with tcalculated 1,93 and coefficien as many as 0,204. (8) Marketing mix have significan influence to buying decision at economic education’s student of STKIP PGRI West Sumatera with coefficien determination as many as 0,77,2.

Keywords : buying decision and marketing mix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran jasa secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dalam memilih kartu perdana XL. Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan koefisien regresi sebesar 0,203 serta thitung(2,214) > ttabel(1,99); (2) Harga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan koefisien regresi sebesar -0,509 serta thitung(-5,729) > ttabel(-1,99); (3) Tempat berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan koefisien regresi sebesar 0,246 serta thitung(2,19) > ttabel(1,99); (4) Promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan koefisien regresi sebesar 0,256 serta thitung(3,026) > ttabel(1,99); (5) Orang tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan koefisien regresi sebesar 0,217 serta thitung(1,762) > ttabel(1,99); (6) Proses berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan koefisien regresi sebesar 0,431 serta thitung (3,779) > ttabel (1,99); (7) Bentuk fisik tidak pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan koefisien regresi sebesar 0,204 serta thitung(1,93) > ttabel(1,99); (8) Bauran pemasaran jasa secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan koefisien determinasi sebesar 77,2% serta Fhitung(39,119) > Ftabel (2,214).

Kata kunci : Bauran Pemasaran Jasa dan Keputusan Pembelian.

(4)

PENDAHULUAN

Perkembangan tekonologi di Indonesia merupakan suatu indikasi bahwa adanya kebutuhan masyarakat terhadap teknologi. Salah satu teknologi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah teknologi informasi. Teknologi informasi dapat dilihat sebagai salah satu jembatan penghubung komunikasi antara suatu objek dengan objek lain.

Teknologi informasi yang ada saat ini bisa berwujud dalam bidang komunikasi, media masa, internet, dan lain-lain. Komunikasi sebagai wujud dari teknologi informasi merupakan bidang sangat berkembang saat ini. Hal ini dibuktikan banyaknya perusahaan/industri yang bergerak di bidang penyedia layanan komunikasi.

Sebagaimana diketahui di indonesia terdapat beberapa perusahaan penyedia layanan telekomunikasi (provider), seperti; Telkomsel, Indosat, XL– Axiata, ESIA, Smartfrend, dan lain- lain. Banyaknya perusahaan provider di Indonesia membuat terjadinya persaingan produk antar perusahaan. Hal ini tergambar dari banyaknya variasi produk yang diluncurkan ke pasar. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi harus mampu memperhatikan cara agar produknya dikenal konsumen. Produk yang sampai kepada tangan konsumen sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen, sehingga dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk yang diluncurkan.

Menurut Schiffman & Kanuk, (2000:20) Perilakukonsumenadalah perilaku yang ditunjukan dalam pencarian untuk pembelian, dan penggunaan produk dan jasa demi memenuhi kebutuhannya.

Perilaku konsumen juga merupakan hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low involvement) pengambilan keputusan akan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Konsumen memiliki perilaku yang berbeda- beda karena konsumen memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu, proses pengambilan keputusan pembelian tidak dapat dilakukan dengan mudah. Sebelum dan sesudah melakukan proses pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan ada lima, yakni : pertama, pengenalan masalah (problem recognition), konsumen akan membeli suatu produk atau jasa sebagai suatu solusi atas permasalahan yang dihadapinya, tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk atau jasa yang akan dibeli.

Kedua, Pencarian informasi (information source), setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui

pencarian informasi. Ketiga, mengevaluasi alternatif (alternative evaluation), setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Keempat, keputusan pembelian (purchase decision), setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Kelima, evaluasi pasca pembelian (post purchase evaluation), merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap membuat keputusan pembelian. Setelah membeli produk atau jasa tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk atau jasa tersebut sesuai dengan harapan.

Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh marketing mix, yaitu suatu kesatuan alat-alat (tools) marketing yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan marketing pada pasar sasaran atau target market tertentu (Kotler, 2001; 9). Marketing mix merupakan perpaduan dari variabel-variabel yang dapat dikontrol atau dimobilisasi untuk mencapai pasar sasaran atau tertentu. Dalam sistem pemasaran jasa modern, terdapat tujuh bauran pemasaran (7P) yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya, bauran pemasaran tersebut meliputi : Product, meliputi unsure jenis-jenis produk, kualitas, desain, features (fasilitas dan kegunaannya), brand name, kemasan, ukuran, pelayanan dangaransi ketika terjadi kerusakan. Price, meliputi unsur-unsur daftar harga, potongan, bonus, jangka waktu pembayaran, kredit. Harga biasanya digunakan oleh konsumen atau pelanggan sebagai indicator kualitas. Place, merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen yang tersebar luas, sehingga beberapa perusahaan membuka kantor cabang di tempat-tempat yang strategis. Promotion, didalamnya termasuk promosi penjualan, periklanan, penjualan, hubungan masyarakat atau publik relations, directmarketing, pembentukan costumer database, dialog, dan provision of costumer service.Process, adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa dengan pelayanan terbaik kepada konsumen. People, adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk serta pelayanan kepada konsumen. Physical evidence, adalah perangkat- perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu produk sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Kartu perdana XL adalah salah satu wujud produk yang dihasilkan oleh provider XL-Axiata.

Kartu perdana XL yang ditawarkan oleh perusahaan sebagai salah satu alat pendukung dari telpon seluler (handphone) untuk melakukan komunikasi jarak

(5)

jauh maupun dekat. Perkembangan perusahaan XL- Axiata dapat dilihat dari pesatnya pembangunan transmisi pemancar sinyal jaringan. Sehingga jaringan XL memiliki jangkauan daerah lebih luas.

Untuk meningkatkan kualitas produknya, XL- Axiata mengeluarkan kartu perdana dengan jenis yang bervariasi seperti; XL Bebas, XL Jempol dan lain-lain. Tipe kartu perdana yang diluncurkan juga selalu di perbaharui secara berkala. Tidak hanya tipe produk yang bervariasi, Kartu perdana XL juga memiliki variasi pulsa, mulai dari pulsa 1.000, 5.000, 10.000, 20.000, 25.000, 50.000 dan 100.000. Semua kelebihan kartu perdana tersebut bertujuan untuk mendukung produknya agar diminati oleh konsumen. Sehingga konsumen bisa memiliki akses komunikasi tanpa batas seperti email, telepon, pesan singkat (SMS), dan internet. Hal ini tergambar dari meningkatnya jumlah pelanggan / konsumen pengguna kartu perdana XL, seperti terlihat pada tabel di bawah.

Tabel 1. Jumlah Pelanggan Kartu Perdana XL No Provider Jumlah Pelanggan

Per Tahun (Juta) 2011 2012 2013 1 Telkomsel 100 121 131,5

2 Indosat 51,7 58,4 59,5

3 XL-Axiata 48 54,2 60,5

4 Axis 16 16 18

Sumber: Kemkominfo Tahun 2016

Peningkatan yang dilakukan oleh perusahaan XL-Axiata tidak hanya terbatas pada produk, tetapi juga aspek pemasaran seperti promosi, pelayanan, tempat, dan lain-lain. Contoh dari kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan adalah memberikan diskon pembelian kartu perdana. Salah satu, sasaran kegitan promosi perusahaan XL-Axiata adalah mahasiswa, karena katru perdana XL ini memiliki paket-paket komunikasi yang relatif murah.

Program Studi Pendidikan EkonomiSTIKP PGRI Sumatera Barat merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki jumlah mahasiswa yang relatif banyak, seperti terlihat pada tabel 1. di bawah:

Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Prodi PendidikanEkonomi STKIP PGRI Sumatera

BaratTahun 2011, 2012 dan 2013

NO Angkatan Jumlah

(Orang)

1 2011 322

2 2012 283

3 2013 283

Jumlah 888

Sumber: Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Berdasarkan hasilobservasi yang dilakukan peneliti terhadap mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Baratyang

menggunakan katru XL mengatakan bahwa kartu XL mempunyai kelebihan yang antara lain: brosing internet cepat, yang membuat mudahnya untuk mengakses internet, baik itu untuk brosing pencarian tugas-tugas, buka facebook dan jejaring social lainnya, selain itu XL juga mempunyai kelebihan banyaknya tersedia paket-paket nelfon, sms, internet yang menjadi alasan yang paling utama mahasiswa memilih kartu XL adalah pada umumnya banyak paket lain yang ditawarkan oleh produk XL kepada konsumennya.

Namun, masih terdapat kekurangan kelemahan dari perusahaan XL-Axiata untuk pelayanan konsumen yang mengalami permasalahan dengan kartu XL. Kekurangan ini dikarenakan kantor pelayanan bagi kunsumen hanya terdapat di kota-kota besar saja. Sehinga ketika terjadi permasalahan dengan kartu XL konsumen lebih cendrung menganti dengan kartu perdana yang baru dari pada meminta perbaikan atau pengantian kartu baru dengan nomor lama.

Berdasarkan atas uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ilmiah yang berjudul: Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Xl PadaMahasiswaProdi PendidikanEkonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

KAJIAN PUSTAKA 1. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dalam keputusan membeli barang, seringkali ada dua pihak atau lebih yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembelian. Schiffman & Kanuk dalam Sumarwan (2002:289) menyatakan bahwa pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli dan peran yang dimainkan oleh setiaporang yang terlibat.

Menurut Kotler (2000:251-252), yang dimaksud dengan keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber- sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Selain itu Kotler (2000:431) juga menyebutkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian, antara lain harga, promosi dan produk.

2. Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Swastha (2000:42), bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Defenisi tersebut menunjukan bahwa pemasaran merupakan

(6)

kelompok variabel yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempunyai permintaan akan produk. Apabila suatu perusahaan telah memiliki kelompok pembeli sasaran, maka untuk selanjutnya perusahaan tersebut harus menyusun komunikasi untuk merebut pembeli sasaran dari perusahaan pesaing.

Menurut Kotler ( 2001:82), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan pemasaran untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Berdasarkan uraian tersebut, bahwa bauran pemasaran tidak ada batasnya terhadap jumlah variabel-variabel pemasaran. Oleh karena itu, jumlah variabel tersebut tidak menutup kemungkinan untuk berkembang dan meluas sesuai dengan kebutuhan perusahaan

Alat bauran pemasaran menurut Mc. Charty (dalam Kotler 2001 :82) mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dan alat-alat ini yang dikenal dengan 4P yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Boom dan Bitner (dalam Kotler 2001: 88), menyarankan tambahan 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa yaitu orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif artinya penelitian untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih, berdasarkan indikator- indikator dari yang diteliti guna untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih, atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terika.

Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Waktu penelitian dilakukan pada desember 2015.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah acidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan / incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai nara sumber. Berdasarkan Riduwan (2006:20), ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Maka peneliti mengambil 100 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan tertutup yang menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban Item peryataan disusun berdasarkan kisi-kisi dari variabel keputusan pembelian dan dimensi-dimensi bauran pemasaran jasa

Berdasarkan kisi-kisi instrument angket, maka di buat angket penelitian. Sebelum digunakan

sebagai angket penelitian, maka terlebih dahulu angket diuji cobakan ke 30 orang responden diluar penelitian. Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan mendapatkan angket yang valid dan reliabel.

Berdasarkan hasil analisa angket uji coba diperoleh nilai validitas dan reliabilitas seperti seperti berikut;

Tabel 3. Hasil Analisis Validitas Angket

Variabel

Jumlah item uji Coba angket

No Item yang tidak valid

Jumlah item peryataan

untuk angket penelitian

Produk 7 1 6

Harga 6 1 5

Tempat 4 - 4

Promosi 8 1 7

Orang 4 - 4

Proses 7 1 6

Bentuk Fisik 5 - 5

Keputusan

Pembelian 10 - 10

Sumber: Olahan data SPSS peneliti Tahun 2015 Tabel 3 menunjukkan hasil analisa uji validitas kuesioner uji coba, diketahui bahwa terdapat 4 item pertanyaan yang tidak valid untuk variabel pembauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, bentuk fisik) karena nilai Corrected Item-Total Correlation< 0,36, yaitu;

item peryataan no 5 pada variabel produk, item pertayaan no 11 pada variabel harga, item pertayaan no 18 pada variabel promosi,dan item pertayaan no 33 pada variabel proses. Sedangkan untuk variabel keputusan pembelian semua item pernyataan dinyatakan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation> 0,36. Jadi dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan no 5, 11, dan 18 pada kuesioner uji coba untuk bauran pemasaran tidak dimasukaan sebagai item peryataan dalam kuesioner penelitian.

Sedangkan untuk item peryataan no 33 dilakukan perbaikan terhadap peryataan, karena alasan keterwakilan indikator

Setelah dilakukan uji validitas, maka dilakukan uji reliabilitas dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 4. Hasil Analisis Reliabilitas Angket

Variabel Cronbach's

Alpha rtabel Keterana gan Bauran

Pemasaran Jasa

0,943 0,361 Reliabel Keputusan

Pembelian 0,854 0,361 Reliabel Sumber: Data hasil penelitian Tahun 2015

(7)

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat kecendrungan penyebaran pada masing-masing indikator dan untuk melihat secara umum penyebaran pada setiap variabel dalam bentuk penyajian data kedalam tabel distribusi frekuensi. Analisis induktif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan pembelian kartu Xl pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonoi STKIP PGRI Sumatera Barat, baik secara parsial atau simultan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh keterangan tingkat capaian responden terhadap kuesioner penelitian untuk masing-masing variabel.

1. Hasil Analisa Deskriptif

Rata

-rata skor jawaban responden untuk variabel produka dalah 3,80 dengan tingkat capaian responden sebesar 76,03% dan termasuk kategoricukup baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa katru XLmerupakan salah satu produk telekomunikasi yang bisa menyediakan akses komunikasi dengan cukup baik.

Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel harga dilihat dari indikator kelayakkan / ketepatan harga adalah 3,55 dengan tingkat capaian responden sebesar 71% dan termasuk kategoricukup baik. Dapat dimaknai bahwa perdana kartu XL sudah dijual dengan harga yang cukup sesuai dengan harapan konsumen, karena harga pulsa, tarif telpone, sms, dan internetanya terjangkau oleh konsumen.

Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel tempatadalah 3,86dengan tingkat capaian responden sebesar 77,19% dan termasuk kategoricukup baik. Dapat dimaknai bahwatempat/lokasi penyedia perdana dan pulsa untuk kartu XLsudah dapat ditemui dengan cukup mudah oleh konsumen pada loket-loket penjulan pulsa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel promosi adalah 3,95 dengan tingkat capaian responden sebesar 78,94% dan termasuk kategori cukup baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara perusahaan XL Axiata sudah dengan cukup baik melakukan promosi katru XL kepada konsumen.

Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel orangadalah 3,98 dengan tingkat capaian responden sebesar 79,63% dan termasuk kategoricukup baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa kartu XLsudah cukupbanyak digunakan oleh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat.

Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel prosesadalah 3,4 dengan tingkat capaian responden sebesar 68,03% dan termasuk kategoricukup baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa perusahaan XL Axiata sudah memberikan prosedur

pelayanan yang cukup baik bagi konsumen penggunan kartu XL.

rata-rata skor jawaban responden untuk variabel bentuk fisikadalah 3,96 dengan tingkat capaian responden sebesar 79,21% dan termasuk kategoricukup baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa perusahaan XL Axiata memiliki menyediakan tempat pusat

informasi yang cukup baik bagi konsumen.

Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel keputusan pembelianadalah 3,99 dengan tingkat capaian responden sebesar 79,78% dan termasuk kategoribaik. Hal ini dapat dimaknai bahwa mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat sudah mengampil keputusandengan cukup baik dalam membeli kartu perdana XL

2. Hasil Analisa Induktif

Setelah dilakukan analisa deskriptif kemudian dilakukan analisa induktif, untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan pembelian kartu Xl pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonoi STKIP PGRI Sumatera Barat, baik secara parsial atau simultan. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dan uji F. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan aumsi klasik.

Setelah semua persyaratan analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesisi.

a. Uji Hipotesis

Dari uji hipotesis menggunakan uji t diketahui; Pertama, Produk berpengaruh positif terhdap keputusan pembeliankartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan hasil analisa menunjukkan bahwa thitung(2,214) > ttabel(1,99) dan Sig (0,030) < α (0,05), artinya Ho1 ditolak Ha1 diterima.

Kedua, Harga berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan hasil analisa menunjukkan bahwa thitung(-5,729) < ttabel(-1,99) dan Sig (0,000) < α (0,05), artinya Ho2 ditolak Ha2 diterima

Ketiga, Tempat berpengaruh positif terhadap keputusan pembeliankartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hal ini dikarenakan hasil analisa menunjukkan bahwa thitung(2,19) > ttabel(1,99) dan Sig (0,032) < α (0,05), artinya Ho3ditolak Ha3diterima

Keempat, Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembeliankartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan hasil analisa menunjukkan thitung(3,026) > ttabel(1,99) dan Sig (0,003) < α (0,05), artinya Ho4ditolak Ha4diterima.

Kelima, Orang tidak berpengaruh sinifikanterhadap keputusan pembeliankartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI

(8)

Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan hasil analisa menunjukkan thitung(1,762) > ttabel(1,99) dan Sig (0,082) < α (0,05), artinya Ho5diterima Ha5ditolak.

Keenam, Proses berpengaruh positif terhadap keputusan pembeliankartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hal ini dikarenakan hasil analisa menunjukkan thitung(3,779) > ttabel(1,99) dan Sig (0,000) < α (0,05), artinya Ho6ditolak Ha6diterima.

Ketujuh, Bentuk fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembeliankartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan hasil analisa menunjukkan thitung(1,93) > ttabel(1,99) dan Sig (0,082) < α (0,05), artinya Ho7 diterima Ha7 ditolak.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas maka dapat diambil kesimpulan bahwa;

1. Produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

2. Harga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

3. Tempat berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

4. Promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

5. Orang tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

6. Proses berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

7. Bentuk fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

8. Bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bentuk fisik memiliki pengaruh signifikan positif secara simultan terhadap keputusan pembelian kartu XL oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Berkenaan dengan temuan penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu;

1. Variabel produk, disarankan perusahaan XL Axiata menyediakan kartu perdana yang lebih bervariasi dan menarik, sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli perdana XL.

2. Variabel harga, disarankan perusahaan XL Axiata menyediakan kartu perdana dengan harga yang lebih bervariasi, sehingga konsumen bisa membeli kartu pendana XL sesuai kebutuhannya.

3. Variabel tempat, disarankan perusahaan XL Axiata memperluas penyebaran penjulan perdana, sehingga konsumen mudah mendapatkan kartu perdana XL.

4. Variabel promosi, disarankan perusahaan XL Axiata membuat iklan yang memberikan penjelasan tentang informasi biaya tarif telpon yang ditawarkan bagi konsumen.

5. Variabel orang, disarankan perusahaan XL Axiata promo-promo kartu perdana XL perdana ke kampus-kampus, agar tingkat penggunaan kartu perdana XL dikalangan mahasiswa lebih meningkat.

6. Variabel proses, disarankan operator untuk dapat memberikan petunjuk dengan jelas bagi konsumen yang memerlukan informasi tentang cara penggunaan paket pada kartu XL.

7. Variabel bentuk fisik, disarankan peruahaan menyediakan ruang tunggu yng nyaman bagi konsumen pada kantor-kantor pusat informasi XL Axiata.

DAFTAR PUSTAKA .

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler Dan Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Sembilan. Jilid 1.

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta.

Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar. 2004.

Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh. Jakarta:

Index.

Swastha, Basu, dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Bandung: Lyberty

Referensi

Dokumen terkait

Febriana, dkk 2016 melakukan penelitian dengan hasil menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, lokasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang