• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh bimbingan guru aqidah akhlak - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyá»…n Gia HĂ o

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh bimbingan guru aqidah akhlak - IAIN Repository"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Upaya guru Aqidah Akhlak dalam mengembangkan soft skill siswa kelas VIII MTs Ma'arif NU 5 Sekampung Kab. Berdasarkan permasalahan tersebut maka telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan guru Aqidah Akhlak terhadap pengembangan soft skill siswa kelas VIII MTs Ma'arif NU 5 Sekampung Lampung Timur. Bentuk penelitian yang diuraikan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan anggota populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Ma'arif NU 5 di desa yang sama dengan jumlah sampel 35 siswa.

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan mengkaji bagaimana pengaruh bimbingan guru akhlak akidah terhadap perkembangan soft skill siswa di MTs Ma'arif NU 5 Sekampung Kab. Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan peneliti pada tanggal 17 Mei 2016 di MTs Ma’arif NU5 Sekampung Kabupaten Lampung Timur yang memiliki bimbingan guru tentang akhlak akidah terhadap pengembangan softskill siswa. Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan Guru Aqidah Akhlak terhadap Pengembangan Soft Skill MTs Ma'arif NU 5 Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2016/2017.

Identifikasi Masalah

Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa anak yang ditemui peneliti berperilaku baik dengan berperilaku sesuai dengan norma agama. Namun, masih banyak anak yang berperilaku buruk, yaitu tidak jujur, tidak bertanggung jawab, tidak menghormati orang yang lebih tua dan tidak saling mencintai, yang ditunjukkan dengan berkelahi dengan teman sebaya dan sebagainya. Sudah sering kita dengar banyak orang saling menyalahkan atas menurunnya soft skill anak bangsa ini, mulai dari orang tua yang gagal mendidik hingga lingkungan sekitar anak yang dianggap sebagai biang masalah mereka.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Secara teori, tulisan ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan khasanah keilmuan, khususnya untuk mengembangkan softskill mahasiswa khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Secara praktis, penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan praktisi pendidikan untuk mengembangkan softskill siswa.

Penelitian Relevan

Indikator Soft Skill

Sebenarnya soft skill dimiliki oleh setiap orang, namun dalam jumlah dan kadar yang berbeda-beda. Pendidikan soft skill mengajarkan nilai-nilai kesopanan, kejujuran dan keteladanan, agar peserta didik memiliki kepribadian yang baik. Banyak soft skill yang penting dalam pembelajaran, terutama bagaimana sikap dan tindakan siswa ketika menghadapi masalah belajar, menghadapi tekanan menjelang ujian, membangun kerjasama atau mengembangkan pemikiran kreatif.

Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Soft Skill

Dalam penelitian yang dilakukan penulis, soft skills yang dikembangkan di kelas VIII MTs Ma’arif NU 5 Sekampung adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama (social ability) dan juga kesadaran diri yang meliputi kesadaran akan keberadaan diri sebagai Makhluk ciptaan Tuhan, makhluk sosial maupun makhluk lingkungan (Personal Skills) dan dikenal sebagai pengembangan karakter dan kepribadian siswa yang selalu diamati dan dinilai. Seperti yang telah dikatakan, soft skill adalah kemampuan efektif yang memudahkan seseorang untuk lebih mudah beradaptasi dan mengatasi lingkungan sekitarnya. Kemampuan psikologis, yaitu kemampuan untuk membuat seseorang bertindak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pemikiran untuk menghasilkan tingkah laku yang sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya, termasuk keterampilan pengendalian diri dan konsep diri.

Kemampuan psikologis lebih kepada apa yang ada di dalam diri seseorang, yang dapat membantu seseorang memahami diri sendiri dan orang lain dalam hubungannya dengan orang lain dan lingkungannya. Keterampilan komunikasi, yaitu keterampilan yang mencakup upaya menyampaikan pesan dan informasi, baik tertulis, tidak tertulis, verbal, maupun nonverbal. Lebih lanjut dijelaskan bahwa soft skill mahasiswa ada empat bentuk, yaitu interaksi, manajemen pribadi, keterampilan komunikasi dan kemampuan mengorganisasikan sesuatu.

Di dalamnya mencakup kesadaran sikap, kemampuan menyelesaikan konflik, kemampuan bekerja sama, kemampuan mentolerir perbedaan, etika, kemampuan bekerja dalam tim. Ini mencakup kemampuan mengambil keputusan, kemampuan belajar, disiplin diri, kemampuan introspeksi, kemampuan mengatasi stres. Gambaran ini disebut juga dengan kemampuan psikologis, yaitu berupaya memahami diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan dan dunia kerja.

Di antaranya adalah kemampuan memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan nilai dan kepentingan, proses berpikir sistematis, dan kemampuan mengidentifikasi sumber masalah.

Bimbingan Guru Aqidah Akhlak

  • Pengertian bimbingan guru Aqidah Akhlak
  • Peran dan Tanggung Jawab Guru di Sekolah a. Peran Guru
  • Bentuk-bentuk Bimbingan Guru Aqidah Akhlak
  • Indikator Bimbingan Guru

Dengan pendekatan personal ini, guru akan segera lebih mengenal dan memahami siswanya sehingga dapat tercapai hasil belajar yang optimal. Dari sini dapat disimpulkan bahwa guru sebagai pembimbing juga berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar. Seorang guru dalam proses belajar mengajar mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan menyediakan fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Perkembangan setiap siswa sangat tergantung pada seorang guru yang mendidik dengan cara mengajar, memberikan fasilitas dan motivasi, membantu siswa mengembangkan setiap aspek kepribadian dan penyesuaian diri siswa.

Pendampingan atau bimbingan dilakukan dalam pergaulan antara guru dan murid dalam situasi pendidikan yang ada di lingkungan sekolah, di lingkungan sekolah seorang guru harus menunaikan tanggung jawabnya. Guru harus menguasai metode pembelajaran yang efektif, harus mampu menciptakan model pembelajaran, memahami kurikulum dengan baik, mengajar di kelas, menjadi model bagi siswa, mampu memberikan nasehat dan petunjuk yang bermanfaat, memberikan teknik bimbingan dan konseling, mampu untuk menyusun prosedur penilaian kemajuan pembelajaran dan ekspor. Bentuk pengajaran membantu siswa mengembangkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan seni serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau memasuki jabatan tertentu.

Bidang bimbingan belajar membantu siswa mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta mempersiapkan mereka untuk pendidikan lebih lanjut pada jenjang yang lebih tinggi. Bimbingan atau bimbingan belajar adalah bimbingan dalam menemukan cara yang tepat untuk belajar, memilih program studi yang sesuai dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan persyaratan belajar di suatu lembaga pendidikan. Pada tataran personal, membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri, sehat jasmani dan rohani Bimbingan sosial pribadi berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan jiwa sendiri dalam bidang kerohanian , perawatan fisik, aktivitas waktu luang dan sebagainya, serta bimbingan dalam meningkatkan hubungan manusia dengan orang lain dalam setting yang berbeda (pergaulan sosial).

Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, guru memiliki banyak peran antara lain sebagai pengajar, pembimbing, pemimpin dan harus dapat menjadi teladan bagi murid-muridnya.

Pengaruh Bimbingan Guru Aqidah Akhlak terhadap Pengembangan Soft Skill Siswa

Soft skill tidak diberikan melalui teori-teori yang ada di buku pelajaran, tetapi diambil dari keteladanan seorang guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Semua keterampilan tersebut dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran interaktif untuk semua mata pelajaran dengan sentuhan psikologis. Guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan siswa memiliki peran penting dalam menentukan arah dan tujuan dari suatu proses pembelajaran.

Kebolehan yang dibangunkan bukan sahaja domain kognitif dan psikomotor yang bercirikan penguasaan bahan pelajaran dan kemahiran, tetapi juga domain personaliti pelajar.Pelajar harus mengembangkan rasa yakin diri supaya dia menjadi seorang yang dapat mengenali diri sendiri iaitu orang yang mempunyai personaliti yang kuat dan berdikari.

Kerangka Berpikir dan Hipotesis 1. Kerangka Berpikir

Hipotesis

Ho : Pembinaan akidah akhlak guru tidak berpengaruh positif terhadap perkembangan softskill siswa. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah: ada pengaruh positif pengaruh kepemimpinan guru aqidah akhak terhadap perkembangan soft skill siswa kelas VIII MTs Ma'arif NU 5 Sekampung.

Hasil Penelitian

Jumlah SiswaMTs Ma’rif NU 5 Sekampung Tabel. 7

Organisasi Kegiatan Eskul Di MTs Ma'arif Nu 5 Sekampung Adapun Organisasi Kegiatan Eksul di MTs Ma'arif Nu 5 Sekampung

Denah Lokasi MTs Ma'arif Nu 5 Sekampung

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bimbingan guru akhlak akidah terhadap perkembangan soft skill siswa MTs Ma'arif NU 5 Sekampung Kab. Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang disusun oleh penulis memiliki validitas dan reliabilitas yang terbukti dari perhitungan diatas nilai r11 = 0,842 dengan interpretasi nilai “r” kriteria tinggi, dengan demikian kuesioner yang disusun . oleh penulis dimungkinkan dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian ini. Data pengaruh bimbingan akhlak aqidah guru diperoleh dengan menyebarkan angket kepada 35 siswa sebagai responden pada tanggal 15 Mei 2017 sebanyak 15 item pernyataan dengan 3 alternatif jawaban yaitu (Y) diberi nilai 3, (KD) diberi nilai 2, (T) diberi nilai 1 .

Berdasarkan data angket pengaruh bimbingan guru yang terlampir pada lampiran Tabel 12, data tersebut dianalisis untuk mengetahui baik, cukup dan kurang dari bimbingan guru, dengan terlebih dahulu mencari mean (𝜇) dan standar deviasi (𝜎 ) . Dari tabel distribusi frekuensi terlihat bahwa dari 35 siswa yang menjadi sampel penelitian, 17 siswa atau 48,57% siswa menjawab pengaruh bimbingan guru dalam kategori baik, dan sebanyak 12 siswa atau 34,28. %. dari siswa menjawab pengaruh bimbingan guru dalam kategori sedang, dan sebanyak 6 siswa atau mencapai 17,14% siswa menjawab pengaruh bimbingan guru dalam kategori rendah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa bimbingan guru terhadap akhlak aqidah dikategorikan baik karena sebanyak 17 siswa atau 48,57% siswa menjawab bahwa pengaruh bimbingan guru terhadap akhlak aqidah adalah baik.

Data angket pengembangan soft skills diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada 35 siswa sebagai responden pada 15 orang. Berdasarkan data angket pengembangan soft skills pada Tabel 4.14, data dianalisis untuk menemukan perkembangan soft skills yang baik, cukup dan kurang. , dengan terlebih dahulu mencari rata-rata (𝜇) dan standar deviasinya (𝜎). Dari tabel distribusi frekuensi terlihat ada 35 siswa yang menjadi sampel penelitian. 15 siswa atau 42,85% siswa menjawab pengembangan soft skill dalam kategori baik dan sebanyak 10 siswa atau 28,57% siswa menjawab pengembangan soft skill dalam kategori baik. bahwa pengembangan soft skill berada pada kategori sedang, dan sebanyak 10 siswa atau 28,57% siswa menjawab pengembangan soft skill berada pada kategori rendah.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengembangan soft skill dikategorikan baik, karena sekitar 15 siswa atau 42,85% siswa menjawab pengembangan soft skill baik.

Temuan Khusus (Pengujian Hipotesis)

Distribusi Frekuensi Pengaruh Bimbingan Guru Akidah Akhlak Terhadap Pengembangan Soft Skill Siswa MTS Ma'arif NU 5 Sekampung. Diketahui hasil df atau db sama dengan 4, untuk itu tabel harga Chi Square (X2) menggunakan 4 untuk taraf signifikan 5%. Untuk memastikan bahwa nilai koefisien kontinjensi dapat digunakan untuk memperoleh derajat keterkaitan antar faktor, maka nilai koefisien kontinjensi (C) harus dibandingkan dengan koefisien kontinjensi semaksimal mungkin.

Berdasarkan hasil analisis terhadap hipotesis yang diajukan, dapat dipahami bahwa bimbingan akidah akhlak guru tidak berpengaruh terhadap perkembangan soft skill siswa MTs Ma'arif NU 5 Sekampung Kab.

Pembahasan

PENUTUP

  • Kesimpulan
  • Saran
  • Identitas Siswa Nama
  • Petunjuk Pengisian
  • Pertanyaan

Bagi guru mata pelajaran akhlak aqidah agar mampu memperhatikan kinerjanya dan membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai. Diharapkan siswa lebih efektif dalam mengikuti proses pembelajaran dan memahami materi yang disampaikan, serta lebih aktif dalam pembelajaran. Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Pemuda.

Jamal Ma'mur Asmani, "School of Life Skills", Yogyakarta: Diva Perss, 2009 Kasmadi, Building Soft Skills for Great Children, Bandung: Alfabeta, 2013 Mardalis, Research Methods A Proposal Approach, Jakarta: PT Bumi. Ramaliyus, Methodology of Islamic Religious Education, Jakarta: Kalam Mulia, 2005 Sudarwan Danim en Khairil, Education Profession, Bandung: Alfabeta, 2011 Sugiono, Educational Research Methods, Bandung, Alfabeta, 2010. Om goeie prestasie te kry, sal jy jou bes probeer om kry goeie punte.

Jika kamu mendapat teman baru di kelas, apakah kamu bisa menyesuaikan diri dengan teman baru tersebut? Jika Anda kesulitan menyelesaikan tugas, bergabunglah dengan teman Anda untuk menyelesaikannya dengan teman Anda. PENGARUH KONSULTASI GURU AQIDAH AKHLAK TERHADAP PENGEMBANGAN SOFT SKILL SISWA MTS MA'ARIF NU 5 SEKAMPUNG KAB.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro yang sekarang menjadi IAIN Metro Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) T.A tahun 2012/2013.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk Sekolah yang gurunya lebih dari 10, maka boleh merekomendasikan maksimal 3 orang guru, sedangkan sekolah yang jumlah gurunya kurang dari 10, maka hanya