• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN PINRANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN PINRANG"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah beberapa personel mempengaruhi presentasi perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap pameran pekerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pinrang?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Human Capital

  • Pengertian Human Capital
  • Kemampuan Komponen Human Capital

Hipotesis sumber daya manusia disusun empat puluh tahun sebelumnya oleh Theodore Schultz, Gary Becker, dan Jacob Mincer. Dengan tujuan agar refleksi penting pada hipotesis sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari tiga perspektif.

Kepuasan Kerja

  • Pengertian Kepuasan Kerja
  • Implementasi Kepuasan Kerja
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi

34; Pemenuhan pekerjaan sangat diidentikkan dengan perilaku perwakilan terhadap pekerjaan mereka sendiri, kerjasama antara pelopor dan rekan kerja dan lingkungan kerja. kerja asosiasi lingkungan.

Kinerja

  • Pengertian Kinerja
  • Pengertian Kinerja Pegawai
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Jika diidentikkan dengan pelaksanaan sebagai sesuatu yang salah satu bagiannya merupakan hasil pekerjaan (things done), maka pengertian pelaksanaan adalah hasil pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi. Simanjuntak (2013), Perspektif pameran (eksekusi karya) setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dapat diklasifikasikan menjadi 3 pertemuan, yaitu. Kompetensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: (a) Kemampuan dan keterampilan kerja.

Kepraktisan, bagaimana suatu tindakan diselesaikan, atau hasil yang diberikan, dalam waktu tercepat menarik dari sebuah . merencanakan dengan hasil orang lain dan memperkuat waktu yang tersedia untuk latihan yang berbeda. diinginkan dengan mempertimbangkan koordinasi hasil yang berbeda dan waktu yang tersedia untuk latihan yang berbeda) (4). Eksekusi adalah hasil kemampuan kerja individu atau kelompok dalam suatu pergaulan yang dipengaruhi oleh komponen-komponen untuk mencapai tujuan yang bersifat otoritatif selama jangka waktu tertentu. Kinerja pegawai merupakan penanda derajat pencapaian yang dapat dicapai dan menggambarkan kemajuan suatu asosiasi, sebagai hasil yang dicapai dari perspektif hierarki individu.

Bagi sebuah asosiasi, eksekusi adalah hasil dari pelatihan kerja sama di antara individu atau bagian yang berwenang untuk mencapai tujuan hierarkis. Kinerja dalam lingkup asosiasi merupakan hasil kerja yang telah dilakukan oleh suatu asosiasi dalam pemenuhan tugas yang dapat dinilai pada tingkat pameran. Di atas diuraikan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kinerja pekerja dalam mencapai pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh asosiasi atau instansi pemerintah.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Hipotesis Penelitian

Human capital berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Kepuasan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Human capital dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang.

Definisi Operasional Variabel

Data kualitatif yaitu data yang diperoleh melalui wawancara berupa review kinerja Dinas Penanaman Modal dan one stop shop di Kabupaten Pinrang. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mendeskripsikan human capital, kepuasan kerja dan kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan semuanya dalam satu tempat di Kabupaten Pinrang. DPMPTSP Kabupaten Pinrang mempunyai misi yang meliputi upaya besar untuk mendorong harmonisasi dan koordinasi kebijakan pelayanan penanaman modal.

Mengembangkan prosedur operasi standar (SOP) untuk melaksanakan tugas-tugas dalam pengembangan iklim dan promosi investasi; Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan bidang data dan sistem informasi penanaman modal, serta pelaporan dan pengarsipan perizinan dan nonperizinan; Bidang ini dipimpin oleh seorang pengelola lapangan yang tugas utamanya melaksanakan kebijakan pelayanan penanaman modal daerah dan melaksanakan PTSP.

Menyusun standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan tugas di bidang pengaduan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal; 3,864 maklum jika evaluasi meliputi human capital dan kepuasan kerja nilainya tetap/konstan, maka kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang memiliki nilai 3,864. Sumber daya manusia (X1) adalah sumber daya manusia yang memiliki karakteristik moneter yang berkaitan dengan keterampilan, pengembangan informasi dan kemampuan individu untuk menyelesaikan kewajibannya, dengan tujuan mampu memberikan nilai untuk mencapai tujuan hierarkis (Schermerhorn 2015).

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Sehingga contoh yang diambil dari masyarakat harus benar-benar didelegasikan, karena pada tes kali ini perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang sebanyak 60 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Penggunaan kuesioner dalam penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data yang penting dan krusial karena hasilnya merupakan data primer yang diperlukan untuk analisis statistik dan analisis skor untuk menguji kebenaran hipotesis. Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan memberikan bobot pada setiap pernyataan. Berdasarkan skala Likert skor jawaban adalah sebagai berikut: (a) Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1, (b) Jawaban tidak setuju diberi skor 2, (c) Jawaban netral diberi skor 3, (d) Jawaban setuju diberi skor 4. (e) Jawaban sangat setuju diberi skor 5.

Skala tersebut di atas dibuat oleh penulis untuk pertanyaan dalam kuesioner yang bersifat positif, sehingga tidak ada pertanyaan yang bersifat negatif (trap). Teknik dokumentasi, yaitu teknik yang digunakan untuk memperoleh data sekunder, seperti uraian tugas pokok yang dilakukan.

Jenis dan Sumber Data

Instrumen Penelitian

Tujuan dari uji linearitas adalah untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan dari asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual satu pengamatan dengan pengamatan lainnya dalam suatu model regresi. Uji normalitas dalam model regresi digunakan untuk memeriksa apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi normal atau tidak.

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan dari asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu varian dari residual untuk semua observasi dalam model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dari asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel bebas dalam model regresi.

Skala Pengukuran Variabel

Teknik Analisis Data

Analisis linier berganda dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) yang ditunjukkan oleh modal manusia dan kepuasan kerja terhadap variabel terikat (Y) yang ditunjukkan oleh kinerja karyawan. Untuk mengetahui pengaruh human capital (X1) kepuasan kerja (X2) terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y) sebagian dilakukan uji t. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh human capital (X1) kepuasan kerja (X2) terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y) secara bersama-sama dilakukan uji F.

Dengan tingkat karakteristik a = 5% dan dengan derajat kebebasan (k) dan (n-k-l), dimana n adalah jumlah pengamatan dan k adalah variabel bebas. F < 5%, maka Ho ditolak dan Hi diterima, yaitu pada saat yang sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. F > 5%, maka Ho diterima dan H1 ditolak yaitu variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap vari c.

Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji variabel independen yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Jika salah satu variabel independen memiliki koefisien regresi (R) yang lebih besar dari yang lainnya, maka variabel tersebut merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

Hasil Penelitian

  • Gambaran Umum Objek Penelitian
  • Deskripsi Responden
  • Deskripsi Variabel Penelitian
  • Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Analisis Regresi Linear Berganda
  • Pengujian Hipotesis

Kebijakan pelayanan penanaman modal akan membawa konsekuensi pada peningkatan indikator daya saing investor, yang ditunjukkan dengan adanya kepastian hukum untuk mendukung keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. DPMPTSP Kabupaten Pinrang akan menyusun kebijakan terkait implikasi Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penanaman Modal Daerah, meliputi Penanaman Modal, Promosi, Kerjasama, Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Insentif Daerah dan Fasilitas Daerah. Misi tersebut meliputi upaya utama mendorong perumusan deregulasi kebijakan penanaman modal dalam paket kebijakan penanaman modal Kabupaten Pinrang, antara lain SPIPISE, kebijakan intensif daerah, pelayanan terpadu satu pintu dan kemudahan daerah.

Bidang ini dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertugas menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang perencanaan, pengembangan iklim dan promosi investasi daerah. Koordinasi pelaksanaan workshop, focus group discussion (FDG), pemutakhiran data sistem informasi potensi dan investasi daerah (SIPID) dan pemetaan potensi dan peluang investasi di daerah; Verifikasi dan promosi deregulasi kebijakan penanaman modal di daerah, termasuk rekomendasi harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan, rekomendasi fasilitasi kebijakan, dan rekomendasi penyederhanaan ketentuan perizinan penanaman modal di daerah berdasarkan bidang usaha penanaman modal;

Pengendalian dan pemeriksaan daftar hasil analisis dan evaluasi perkembangan data perizinan, nonperizinan dan kegiatan penanaman modal; Bidang Pengaduan dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Bidang ini dipimpin oleh seorang Field Manager yang tugas utamanya menyusun dan melaksanakan kebijakan pengendalian investasi, merumuskan kebijakan perizinan dan nonperizinan, menangani pengaduan dan memberikan layanan advokasi. Kajian dan penelitian tentang konsep pedoman kebijakan dan prosedur pengendalian pelaksanaan penanaman modal, termasuk pembinaan, pengawasan dan pemantauan pelaksanaan penanaman modal;

Mengkoordinasikan pelaksanaan pengungkapan kewajiban perusahaan penanaman modal dan penetapan perusahaan PMA dan PMDN; Y atau tidak ada pengaruh variabel human capital terhadap kinerja pegawai di kantor PMPTSP Kabupaten Pinrang.

Tabel 5.1.  Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Pembahasan

  • Pengaruh Human Capital terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Kepuasan Kerjaterhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Human Capital dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Untuk melihat apakah ada dampak terhadap pemenuhan SDM dan kerjasama terhadap pelaksanaan tenaga kerja dapat diuji dengan sangat baik dengan harga F. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat besar (saling menguntungkan) antara SDM dengan pemenuhan pekerjaan pada staf pelaksana. Variabel sumber daya manusia tunggal diduga berpengaruh positif terhadap implementasi bisnis, sedangkan variabel pemenuhan pekerjaan tidak memberikan hasil yang konstruktif.

Bontis juga mencatat bahwa pemenuhan sumber daya manusia dan tenaga kerja berpengaruh terhadap pelaksanaan tenaga kerja, padahal kedua faktor tersebut merupakan modal utama dalam berserikat. Pemenuhan sumber daya manusia dan pekerjaan sangat penting bagi suatu perkumpulan dimana pemenuhan pekerjaan menjadi tempat atau titik penyelesaiannya. Uji setengah jalan melihat estimasi t-score variabel sumber daya manusia yaitu 4,652 > t tabel 2,002 dengan tingkat signifikansi 0,000.

Dampak pemenuhan SDM dan sebagian pekerjaan terhadap pelaksanaan tenaga kerja meningkat sebesar 0,566 atau 56,6% dengan nilai F. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh (shared) yang sangat besar antara SDM dengan pemenuhan pekerjaan pada. Pemenuhan pekerjaan sebagai agregator sumber daya manusia juga harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan estimasi pendanaan SDM.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Bagi Pengurus di Kantor PMPTSP Kabupaten Pinrang perlu diperhatikan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki oleh asosiasi sangat efektif dalam meningkatkan presentasi asosiasi. Bagi para ilmuan yang up-to-date, sangat baik untuk dijadikan referensi atau acuan arah pemeriksaan SDM dan pemenuhan pekerjaan dengan presentasi SDM pada obyek eksplorasi lainnya. Namun, tidak peduli seberapa tinggi tingkat presisi dan akurasi seorang spesialis, pasti akan ada beberapa kesalahan atau ketidakkonsistenan.

Teknik yang digunakan dalam pengujian ini adalah strategi umum yang tidak memiliki kontrol variabel sehingga realitas hubungan yang diteorikan bergantung pada kepastian deteksi melalui pengujian spekulasi.

Keterbatasan Penelitian

Gambar

Tabel 5.1.  Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.2.  Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kelompok Umur
Tabel 5.3.  Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Masa Kerja  Masa Kerja (Tahun)  Frekuensi  Persentase
Tabel 5.4.  Distribusi Frekuensi Item-item Variabel Human capital
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui “Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Afektif serta Implikasinya terhadap Kineja Pegawai pada