• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN PINRANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN PINRANG"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Adakah pengaruh antara motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja secara individual terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Variabel manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang.

Tujuan Penelitian

Apakah ada pengaruh yang sama antara motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pinrang.

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Motivasi Kerja

  • Pengertian Motivasi Kerja
  • Teori Motivasi

Motif adalah rangsangan dalam diri seseorang yang muncul atau dari luar orang tersebut. Oleh karena itu konsep motif merupakan suatu daya penggerak berupa dorongan, semangat dan kemampuan yang bersumber dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Budaya Organisasi

  • Pengertian Budaya Organisasi
  • Tingkatan Budaya
  • Dimensi Asumsi Dasar
  • Karakteristik Budaya Organisasi

Merujuk pada level asumsi dasar di atas, Schein memberikan beberapa asumsi dasar yang membentuk budaya organisasi. Akibatnya, pandangan mereka diterima oleh karyawan dalam organisasi dan dipertahankan selama pendiri berada di dalam organisasi, atau bahkan setelah pendiri keluar dari organisasi.

Lingkungan Kerja

  • Pengertian Lingkungan Kerja
  • Faktor Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dalam arti luas adalah menciptakan kondisi kerja yang kondusif, aman, tenteram, dan selamat. Hal ini terlihat pada lingkungan kerja yang tercipta, kelengkapan fasilitas kerja dan keharmonisan yang mempengaruhi.

Kinerja

  • Pengertian Kinerja
  • Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
  • Penilaian Kinerja Pegawai

Faktor situasi juga mempengaruhi tingkat kinerja yang dicapai seseorang, situasi yang mendukung misalnya adanya fasilitas usaha yang baik, ruangan yang bersih dan nyaman, dari teman lain, pimpinan yang mengetahui kebutuhan karyawan dan tata krama kerja yang baik akan mendorong pencapaian kinerja yang baik.lebih tinggi dibandingkan jika kondisi kerja tidak mendukung. Sebaliknya, hasil eksternal adalah objek atau peristiwa yang mengikuti upaya karyawan itu sendiri dalam kaitannya dengan faktor lain yang tidak terlibat langsung dalam pekerjaan itu sendiri. Kemungkinan untuk kinerja adalah bahwa tingkat kinerja yang tinggi sebagian merupakan fungsi dari kurangnya hambatan kontrol karyawan.

Karyawan yang berkinerja tinggi akan mencapai impian atas apa yang diinginkannya sendiri, (2) Percaya Diri, Karyawan yang.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis

Terdapat pengaruh yang baik dan relevan antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Terdapat pengaruh yang baik dan relevan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Terdapat pengaruh yang baik dan relevan antara lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang.

Variabel lingkungan kerja yang paling dominan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pinrang.

Definisi Operasional Variabel

Terdapat pengaruh yang baik dan relevan antara motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilakukan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang yang berjumlah 60 orang.

Budaya organisasi tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah konvensi yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang interval pendek dalam suatu alat ukur sehingga alat ukur tersebut apabila digunakan dalam suatu pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2011:105). Dalam penelitian ini, pengukuran skala Likert dengan interval 1 sampai 5, berupa pernyataan pilihan ganda, digunakan untuk menilai sikap, perilaku, dan pendapat.

Populasi dan Sampel

Instrumen Penelitian

Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Pernyataan ini memiliki hasil yang objektif, sehingga pernyataan ini dapat digunakan karena dapat digunakan dengan benar pada waktu dan keadaan yang berbeda (Cooper dan Emory). Hasil pengukuran yang diuji dapat memberikan hasil yang sama jika pengukuran dilakukan kembali pada subjek yang sama.

Metode Analisis Data

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pinrang, pegawai dengan masa kerja paling lama 25 tahun. Karena nilai thitung sebesar 0,102 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,672 yang berarti variabel budaya organisasi tidak signifikan dan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pinrang. Karena nilai thitung sebesar 13,408 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,672 yang berarti bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang.

Uji F berfungsi untuk menguji variabel motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja apakah ketiga variabel yang diteliti secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pinrang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Melaksanakan kebijakan di bidang perencanaan investasi, pengembangan iklim investasi, dan promosi investasi; Menyiapkan prosedur operasi standar (SOP) tentang tugas-tugas dalam pengembangan iklim dan promosi investasi; Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang data dan sistem informasi penanaman modal serta arsip perizinan dan nonperizinan;

Bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan dikelola oleh kepala bidang yang tugas pokoknya melaksanakan kebijakan daerah di bidang pelayanan penanaman modal dan penyelenggaraan PTSP.

Karakteristik Responden

Nilai koefisien regresi motivasi kerja (X1) sebesar 0,083 yang berarti terdapat pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal. Pengaruh Budaya Organisasi (X2) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang (Y). Pengaruh Lingkungan Kerja (X3) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang (Y).

Variabel budaya organisasi (X2) dengan nilai ttel sebesar 0,102 < t tabel 1,672 yang artinya tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja (Y). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai standardized beta untuk masing-masing variabel yang meliputi motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh paling besar terhadap kinerja pegawai di Dinas Perkebunan. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,783 yang dapat diartikan bahwa variabel bebas (X) yang meliputi motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja memiliki kontribusi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang sebesar 64,5 %, sedangkan pengaruh sisanya sebesar 35,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Tabel berikut ini akan memperlihatkan sebaran responden menurut  kelompok umur yang ada pada Pegawai pada Dinas Penanaman Modal  dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang
Tabel berikut ini akan memperlihatkan sebaran responden menurut kelompok umur yang ada pada Pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang

Deskrpsi Variabel Penelitian

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas yang dilakukan terhadap skor setiap item dengan skor total setiap atribut pada penelitian ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh untuk semua item variabel independen dan variabel dependen adalah valid atau valid, dengan nilai korelasi total item terkoreksi positif lebih dari 0,30. Keterkaitan antar indikator dalam suatu pernyataan menunjukkan pengukuran variabel yang saling terkait antara instrumen lainnya. Hasil perhitungan data diperoleh nilai alpha dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut.

Hasil perhitungan data dengan program analisis data SPSS versi 21, terlihat nilai Cronbach Alpha dari masing-masing variabel diikutsertakan.

Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil SPSS versi 21, nilai koefisien regresi menjadi termasuk dalam persamaan regresi. Hasil persamaan regresi linier berganda memberikan nilai konstanta sebesar 0,993 yang berarti jika hasil tersebut meliputi motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja nilainya tetap/konstan, maka kinerja pegawai di bidang investasi dan pelayanan berada pada satu tempat. Kantor Kabupaten Pinrang memiliki nilai 1.989. Nilai koefisien regresi budaya organisasi (X2) sebesar 0,010 artinya ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di DPMPTSP Kabupaten Pinrang sebesar 0,010, sehingga jika skor budaya organisasi naik 1 poin maka akan menjadi diikuti dengan peningkatan penilaian kinerja pegawai di DPMPTSP Kabupaten Pinrang sebesar 0,010 poin.

Koefisien regresi lingkungan kerja (X3) sebesar 0,903 artinya ada pengaruh positif lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai DPMPTSP Kabupaten Pinrang sebesar 0,903, sehingga jika skor lingkungan kerja naik 1 poin maka akan diikuti dengan peningkatan pada skor kinerja pegawai DPMPTSP Kabupaten Pinrang sebesar 0,903 poin.

Uji Asumsi Klasik

Koefisien regresi lingkungan kerja (X3) sebesar 0,903 artinya terdapat pengaruh positif lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai DPMPTSP Kabupaten Pinrang sebesar 0,903 sehingga jika skor lingkungan kerja naik 1 poin maka akan diikuti dengan peningkatan skor kinerja pegawai DPMPTSP Kabupaten Pinrang sebesar 0,903. satu) sampai dengan 10 (sepuluh) yang berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas Berdasarkan Tabel 5.11. Pada tampilan gambar grafik diagram Scatter menunjukkan pola distribusi pada titik-titik dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dalam penelitian ini dapat dikatakan tidak mengandung heteroskedastisitas. Jika nilai Durbin-Watson pada penelitian ini mendekati 2 (dua), maka dapat dikatakan penelitian ini tidak mengandung autokorelasi.

Pada penelitian ini terlihat bahwa uji normalitas menunjukkan sifat normal dengan menampilkan diagram probabilitas yang membentuk pola garis lurus, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5-2 berikut.

Gambar 5.1  Grafik scatter plot
Gambar 5.1 Grafik scatter plot

Pengujian Hipotesis

Hasil yang diperoleh melalui uji SPSS versi 21 diperoleh nilai thitung variabel budaya organisasi sebesar 0,102 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,919. Hasil pengujian aplikasi SPSS versi 21 menunjukkan nilai thitung variabel lingkungan kerja sebesar 13,408 dengan taraf signifikan 0,000. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 21 seperti yang disajikan pada tabel di atas, dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis data SPSS diketahui Fhitung sebesar 67,274 dengan signifikansi 0,000.

Karena nilai Fhitung sebesar 67,274 berarti variabel bebas (X) yang meliputi motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang dan dapat dikatakan signifikan karena pengujian menunjukkan bahwa hasil Fhitung = 67,274 lebih.

Tabel 5.13  Hasil uji t
Tabel 5.13 Hasil uji t

Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan demikian, budaya organisasi sangat dominan dalam mempengaruhi kinerja pegawai daripada motivasi kerja, meskipun harus searah karena merupakan satu kesatuan yang harus dilaksanakan dan dipegang bersama. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini maka diambil beberapa kesimpulan yaitu: pengujian secara parsial atau individual menunjukkan bahwa motivasi kerja, budaya organisasi tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai pada Pelayanan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang, sedangkan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Dari hasil uji F atau pengujian secara simultan atau bersama-sama variabel motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

Pemimpin dalam organisasi ini harus lebih memperhatikan motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik dan memastikan kelancaran operasi dan variabel budaya organisasi memiliki dampak terbesar pada kinerja karyawan, yang pada kasus ini terdiri dari lingkungan kerja terdekat. kolega dan pemimpin) dan tindakan organisasi (sistem penghargaan dan budaya organisasi). Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang berdampak pada kinerja pegawai di luar variabel motivasi kerja, budaya organisasi dan lingkungan kerja. Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat.

SIMPULAN DAN SARAN

Keterbatasan Penelitian

Saran

Gambar

Gambar 4.1  Skema Desain Penelitian
Tabel berikut ini akan memperlihatkan sebaran responden menurut  kelompok umur yang ada pada Pegawai pada Dinas Penanaman Modal  dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pinrang
Tabel 5.8  Hasil uji item variabel
Gambar 5.1  Grafik scatter plot
+6

Referensi

Dokumen terkait

d Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel Oleh karena nilai Fhitung sebesar 29,360, berarti variabel bebas/independen X yang meliputi lingkungan kerja, disiplin kerja dan pengawasan