PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, PERSEPSI HARGA, PROMOSI DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI CV PANCARAN MOTOR CABANG SITEBA PADANG
Mimi Suryati, Rizky Natassia, Sumarni,
Program Studi Pendidikan Ekonomi STKPI PGRI Sumatera Barat mimisuryati95@gmail.com
ABSTRACT
The results showed that: (1) celebrity endorser has a positive and significant effect on purchasing decision, shown by regression coefficient value (X1) of 0,557. This value is significant because the value of t count of 8.220> ttable of 1.98. (2) price perception have positive and significant effect to purchasing decision, as shown by regression coefficient value (X2) equal to 0,226. This value is significant because the tcount of 6.432> ttable of 1.98. (3) promotion has a positive and significant effect on purchasing decision, as shown by regression coefficient value (X3) equal to 0338. This value is significant because tcount value 4,900> ttable equal to 1,98. (4) brand trust have positive and significant influence to decision purchase, as indicated by the value ofregression coefficient (X4) of 0.438. This value is significant because the tcount value of 4.334> ttable of 1.98. (5) celebrity endorsers, price perceptions, promotions and brand trusts influence the purchasing decisions simultaneously. Where the value obtained Fcount 112.792> Ftabel 2.47 and the value of R square of 0.826 which means 82.6% of purchasing decision variables influenced by the variable celebrity endorser, price perceptions, promotion and brand trust while the remaining 17.4%
in influencing other variables.
Keywords: Celebrity Endorser, Price Perception, Promotion, Brand Trust And Purchasing Decisions
PENDAHULUAN
Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan saran transportasi yang memadai.
Hal ini dipicu oleh perkembangan zaman yang menuntut manusia untuk
bisa bergerak lebih mudah dalam mencapai tujuan dalam aktivitas kesehariannya. Kondisi pada saat ini jumlah transportasi publik sangat tidak mencukupi kebutuhan masyarakat dan beberapa kebutuhan lainnya seperti minimnya keamanan, tidak tepat waktu serta kurang
kenyamanan angkutan publik tersebut. Hali ini mendorong masyarakat untuk membeli dan menggunakan alat transportasi pribadi ketimbang dengan menggunakan jasa angkutan umum.
Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal, maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Sebelum meluncurkan produknya, perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Kegiatan pemasaran ini sebaiknya diterapkan pada perusahaan otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor. Dengan
banyaknya perusahaan otomotif yang ada di Indonesia, maka konsumen akan selektif dalam menentukan merek sepeda motor yang digunakan sebagai alat transportasi. Munculnya produsen sepeda motor dari China semakin memperketat persaingan industri sepeda motor di Indonesia yang mayoritas dikuasai oleh sepeda motor yang diproduksi oleh Jepang.
Namun hingga saat ini sepeda motor jepang tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia karena berbagai macam keunggulan yang dimilikinya
Berikut ini adalah data penjualan sepeda motor di Indonesia Tahun 2013 – 2016 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Data Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun 2013 – 2016
No Perusahaan Unit Penjualan
2013 2014 2015 2016
1 Honda 4.696.999 5.051.100 4.453.888 4.380.888
2 Yamaha 2.492.596 2.371.082 1.798.630 1.394.078
3 Suzuki 393.803 275.067 109.882 56.824
4 Kawasaki 151.703 165.371 115.008 97.622
5 TVS 8.778 9.575 2.747 1.873
Sumber Data : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia ( AISI)
Berdasarkan tabel 1 di atas terjadi persaingan yang semakin ketat dari lima anggota AISI yaitu
Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS. Dimana dari lima anggota AISI tersebut Honda tetap berada
diposisi atas meskipun penjualan Honda setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Honda mengalami peningkatan penjualan secara signifikan pada tahun 2014 sebesar 5.051.100 unit dibandingkan dengan tahun berikutnya, Honda mengalami penurunan penjualan terendah pada tahun 2016 sebesar 4.380.888 unit. Kemudian pada posisi kedua diduduki oleh Yamaha.
Dari tabel di atas terlihat bahwa penjualan Yamaha terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada posisi ketiga yaitu Suzuki, dimana Suzuki terus mengalami penurunan
penjualan setiap tahunnya, penjualan terendah pada tahun 2016 sebesar 56.824 unit. Selanjutnya Kawasaki juga mengalami penurunan penjualan setiap tahunnya, dimanapenjualan terendah terjadi pada tahun 2016 sebesar 97.622 unit, sedangkan TVS yang paling tajam penurunan penjualannya pada tahun 2016 sebesar 1.873 unit. Jadi dari data di atas maka Honda semakin kokoh sebagai penguasaan pasar dan Honda cukup berhasil dan efektif merebut hati konsumen.
Berikut ini data Top Brand Indeks sepeda motor matic di Indonesia yaitu sebagai berikut :
Tabel 2. Data Top Brand Indeks Sepeda Motor Matic Tahun 2016
No Merek TBI TOP
1 Yamaha Mio 31.2 % TOP
2 Honda Beat 30.6% TOP
3 Honda Vario 20.2% TOP
4 Honda Scoopy 3.8% TOP
Sumber: www.TopBrandIndeks.com
Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa Top Brand Indeks sepeda motor matic peringkat pertama adalah sepeda motor merek Yamaha Mio, kemudian pada posisi kedua adalah sepeda motor merek Honda Beat dan posisi ketiga adalah
sepeda motor merek Honda Vario dan yang terakhir Honda Scoopy.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif.
Menurut Riduwan (2012:8) deskriptif adalah permasalahan yang
tidak membandingkan dan tidak menghubungkan dengan variabel lain hanya menggambarkan variabel saja.
Sedangkan asosiatif adalah permasalahan yang menghubungkan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh antara variabel bebas yaitu celebrity endorser (X1), persepsi harga (X2), promosi (X3), kepercayaan merek (X4) terhadap variabel terikat atau keputusan pembelian (Y).
Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan raliabilitas angket. Menurut Arikunto (2014: 211) validitas instrument adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Sebuah instrument dinyatakan valid apabila mampu mmengukur apa yang di inginkan.
Sebuah instrument dinyatakan valid apabila pernyataan pada suatu angket mampu mengungkapkan Sesutu yang akan diukur oleh angket tersebut.
Pernyataan dikatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation positif dan besar dari rhitung ≥ 0,361, menurut Ghozali (2012:48) suatu kontruks atau variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai cronbach alpha dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 16.0
Tabel 3. Hasil Uji Validitas
Variabel Keterangan
Valid Tidak Valid
Keputusan Pembelian (Y) 13 2
Celebrity Endorser (X1) 10 2
Persepsi Harga (X2) 7 1
Promosi (X3) 8 1
Kepercayaan Merek (X4) 6 0
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Jumlah
Pernyataan
Nilai Cronbach
Alpha
Nilai Kritis
Kesimpulan
Keputusan Pembelian (Y) 15 0,855 0,70 Reliablel
Celebrity Endorser (X1) 12 0,828 0,70 Reliable
Persepsi Harga (X2) 8 0,795 0,70 Reliablel
Promosi (X3) 9 0,818 0,70 Reliable
Kepercayaan Merek (X4) 6 0,848 0,70 Reliablel
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa rata-rata variabel keputusan pembelian 4,10 dengan tingkat capaian responden (TCR) 81,94% yang tergolong pada kategori sangat baik, untuk rata-rata variabel celebrity endorser 4,06 dengan tingkat capaian responden (TCR) 81,28% yang tergolong pada kategori sangat baik, untuk rata-rata variabel persepsi harga 4,07 dengan tingkat capaian responden (TCR) 81,49% yang tergolong kategori sangat baik, untuk rata-rata variabel promosi 4,07 dengan tingkat capaian responden (TCR) 81,49% yang tergolong kategori sangat baik, dan rata-rata untuk variabel kepercayaan merek 4,09 dengan tingkat capaian responden (TCR) 81,83% yang tergolong pada kategori sangat baik.
Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa besarnya nilai Rsquare adalah 0,826. Hal ini berarti 82,6%
keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat dipengaruhi variabel celebrity endorser, persepsi harga, promosi dan kepercayaaan merek, sedangkan sisanya 17,4% dijelaskan
variabbel lain yang ada di luar penelitian
Berdasarkan tabel diatas, hasil analisa uji t dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh masing-masing variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat:
Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Berdasarkan hasil analisa uji t diketahui celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0.557 dan ditujukkan oleh nilai thitung sebesar 8,220 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara celebrity endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik celebrity endorser maka akan semakin baik keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.
Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Berdasarkan hasil analisa uji t diketahui persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0.266 dan ditujukkan oleh nilai thitung sebesar 6,432 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik persepsi harga maka akan semakin baik
keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.
Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Berdasarkan hasil analisa uji t diketahui promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0.338 dan ditujukkan oleh nilai thitung
sebesar 4,900 lebih besar dari ttabel
sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik promosi maka akan semakin baik keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.
Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara keperccayaaan merek terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Berdasarkan hasil analisa uji t diketahui kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0.438 dan ditujukkan oleh nilai thitung sebesar 4,334 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kepercayan merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik kepercayaan merek maka akan semakin baik keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan dan hasil analisis data, tentang pengaruh Celebrity Endorser, Persepsi Harga, Promosi dan Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,557, nilai koefisien ini signifikan secara statistik karena thitung sebesar 8,220 >
ttabel sebesar 1,98 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, apabila celebrity endorser meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat akan meningkat sebesar 0,557 satuan.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,266, nilai koefisien ini signifikan secara statistik karena thitung sebesar 6,432 >
ttabel sebesar 1,98 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, apabila persepsi harga meningkat sebesar
satu satuan maka keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat akan meningkat sebesar 0,266 satuan.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,338, nilai koefisien ini signifikan secara statistik karena thitung sebesar 4,900 > ttabel sebesar 1,98 berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya, apabila promosi meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat akan meningkat sebesar 0,338 satuan.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,438, nilai koefisien ini signifikan secara statistik karena thitung sebesar 4,334 >
ttabel sebesar 1,98 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, apabila kepercayaan merek meningkat sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian sepeda motor Honda Beat akan meningkat sebesar 0,438 satuan.
Terdapat pengaruh antara celebrity endorser, persepsi harga, promosi dan kepercayaan merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di CV Pancaran Motor Cabang Siteba Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung sebesar 112,792 > dari Ftabel sebesar 2,47 dan nilai Sig 0,000 < α 0,05, artinya H0 ditolak dan Ha diterima
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2014).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arista, E. D. 2011. Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek, dan Citra Merek terhadap Minat Beli Konsumen.
Jurnal Ilmu Ekonomi Aset, Vol 1 No.3 Fakultas Ekomoni Brawijaya, Malang ISSN : 37–
45.
Hia, Y. D. (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Goreng Sari Murni, Jurnal Economica. Prodi Ekonomi Vol.1 No.1, STKIP PGRI Sumbar, Padang
http://dx.doi.org/10.22202/econ omica.2012.v2.il.218
Kotler, Philip da Keller, Kevin Lane.
2008. Manajemen Pemasaran.
Edisi Ketiga Belas. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Luh Dwi Mariyanti, G. B. R. 2015.
Pengaruh Celebrity Endorsers Dan Pesan Iklan Di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Es Krim Walls Magnum Belgium Chocolate Jurnal Manajemen Vol. 4 No. 10, Universitas Udayana ( Unud ),
Bali, Indonesia.
http://doi.org/10.1109/5.771073 Muhammad Fakhru Rizky, H. Y.
2013. Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Jurnal ekonomi Vol 53 No.9, Universitas Udayana, Bali.
http://doi.org/10.1017/CBO978 1107415324.004
Nandiroh. 2013. Pengaruh Penetapan Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Merek Honda Di
Dharmasraya, Jurnal Economica Vol.2 No.1, Prodi Ekonomi STKIP PGRI Sumbar, Padang.
http://dx.doi.org/10.22202/eco nomica.2013.v3.il.232
Ni Made Rahayu Wulandari, I K. N.
2015. Pengaruh Celebrity Endorser , Brand Image , Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Clear Shampoo Jurnal Ekonomi, Fakultas Ekonomi Vol 4 No.11 Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia, ISSN : 3909–
3935.
Ratna Dwi Kartika, S. R. T. A. 2012.
Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga Dan
Word Of Mouth
Communication Terhadap Keputusan Pembelian Mebel Pada Cv . Mega Jaya Mebel, Jurnal Manajement, Vol 1 No.1 Fakultas Ekonomi UNNES Semarang, ISSN : 1–
13.