• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh citra destinasi, kepuasan pengunjung dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh citra destinasi, kepuasan pengunjung dan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CITRA DESTINASI, KEPUASAN PENGUNJUNG DAN PENGALAMAN PENGUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG ULANG (Studi pada Pengunjung Obyek Wisata Mojosemi

Forest Park Magetan)

Fredy Tamahela

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Dosen Pembimbing : Dian Ari Nugroho

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Abstract

This study aims to determine how much influence the destination image, visitor satisfaction, visitor experience on the decision to visit again the visitors to the Mojosemi Forest Park Magetan Tourism Object. This type of research is explanatory research that explains the causal relationship between variables through hypothesis testing. This study used a sample of 120 respondents drawn from the population of visitors to the Mojosemi Forest Park Magetan Tourism Object. Sampling using a purposive sampling technique.

The characteristics of the respondents chosen were 18 years of age and had visited at least once the Mojosemi Forest Park Magetan Tourism Object. Hypothesis testing is done using the t test. Data analysis techniques used multiple linear regression. The results of analysis prove that the destination image, visitor satisfaction and visitor experience have a positive effect on the decision to revisit the visitors of the Mojosemi Forest Park Tourism Object Magetan.

Keywords : Destination image, visitor satisfaction, visitor experience and decision to revisit.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra destinasi, kepuasan pengunjung, pengalaman pengunjung terhadap keputusan berkunjung ulang pada pengunjung Obyek Wisata Mojosemi Forest Park Magetan. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 120 responden yang diambil dari populasi pengunjung Obyek Wisata Mojosemi Forest Park Magetan.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Karakteristik responden yang dipilih yaitu, telah berusia 18 tahun dan telah berkunjung minimal satu kali pada Obyek Wisata Mojosemi Forest Park Magetan. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil analisis membuktikan bahwa variabel citra destinasi, kepuasan pengunjung, pengalaman pengunjung berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung ulang pada pengunjung Obyek Wisata Mojosemi Forest Park Magetan.

Kata kunci : Citra destinasi, kepuasan pengunjung, pengalaman pengunjung dan keputusan berkunjung ulang.

(2)

1. PENDAHULUAN

Perkembangan pariwisata di era modern ini sangat pesat dan memberikan peluang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional. Pariwisata merupakan salah satu dari industri gaya baru yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam suatu negara. Oleh sebab itu pembangunan dan pengembangan pariwisata harus terus ditingkatkan oleh pemerintah dan pengusaha obyek wisata.

Industri pariwisata memberikan dampak positif terhadap pereko- nomian nasional. Mojosemi Forest Park Merupakan Wahana Wisata Baru di Kabupaten Magetan tepatnya berada di sebelah barat Telaga Sarangan. Keindahan panorama alam hutan Mojosemi Forest Park yang masih terjaga menjadikan inspirasi bagi pengelola obyek wisata untuk tetap menjaga dan melestarikannya.

Citra destinasi didefinisikan tidak hanya sebagai atribut destinasi tetapi juga kesan menyeluruh yang

ditampilkan oleh destinasi. Citra destinasi terdiri dari karakteristik fungsional yang menyangkut aspek nyata dari destinasi dan karakteristik psikologis yang menyangkut aspek tidak berwujud. Selain itu citra destinasi dapat diatur secara kontinum mulai dari ciri-ciri yang dapat digunakan untuk memban- dingkan semua destinasi yang unik menjadi sangat sedikit (Jorgensen, 2004). Kepuasan Pelanggan dilaku- kan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan yang dimiliki oleh peru- sahaan, yang nantinya kelemahan- kelemahan tersebut akan diper- baiki demi menjaga relasi yang baik dengan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan harus dila- kukan secara terus menerus karena diharapkan perusahaan dapat mem- pertahankan atau meningkatkan Kepuasan Pelanggan dalam kondisi yang terus berubah-ubah.

Pengalaman konsumen (customer experience). Sukwadi (2015) mengembangkan skala untuk mengukur pengalaman yang mengesankan dan membuktikan bahwa pengalaman yang mengesankan memiliki efek positif

(3)

yang signifikan terhadap perilaku minat di masa depan. Sesuai penelitian terdahulu yang telah dilakukan, maka penulis tertarik menggunakan ke tiga variabel tersebut untuk menguji kembali apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung ulang pada obyek wisata Mojosemi Forest Park Magetan.

2. LANDASAN TEORI Citra Destinasi

Kotler (2012), menyebutkan bahwa para pembeli atau peng- guna mungkin mempunyai tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan atau tempat. Kotler (2012) menegaskan bahwa citra merek adalah keyakinan tentang merek. Dalam hal ini citra merek adalah persepsi masyarakat akan keyakinanya terhadap perusahaan atau produk atau jasa yang ditawarkan. Huh (2006), citra merek adalah citra tentang suatu merek yang dianggap sebagai sekelompok asosiasi yang meng- hubungkan pemikiran konsumen terhadap suatu nama merek. Supaya bisa berfungsi, citra merek harus disampaikan melalui berbagai sarana

komunikasi yang tersedia dan kontak merek. Keller (2010) mengemukakan bahwa citra merek yang positif diciptakan oleh suatu asosiasi merek yang kuat, unik dan baik. Lebih jauh Keller (2010) juga menegaskan bahwa citra merek yang dibangun dari asosiasi merek ini biasanya berhubungan dengan informasi yang ada dalam ingatan dengan sesuatu yang berhubungan dengan jasa atau produk tempat terkait.

Kepuasan Pengunjung

Pertimbangan selanjutnya bagi pengunjung yang akan mengunjungi suatu obyek wisata adalah kepuasan pengunjung. Kepuasan (satisfaction) menurut Kotler dan Keller (2008) yaitu perasaan kecewa ataupun senang yang dirasakan oleh seseorang, yang timbul akibat membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi pembeli.

Kepuasan wisatawan merupakan ukuran keseluruhan dari pendapat wisatawan pada setiap kualitas destinasi (Prayag, 2008 dalam Coban, 2012). Ukuran tersebut dapat dipertimbangkan sebagai nilai

(4)

mengenai kualitas hasil dari destinasi pariwisata, misalnya perlakuan dan pelayanan yang dirasakan wisatawan terhadap destinasi pariwisata, tetapi tidak hanya hasil pada akhir pengalamannya (Coban, 2012).

Yukselet al. (2010) mengukur kepuasan dengan tiga item, pertama berkaitan dengan senang atau tidaknya wisatawan terhadap keputusannya untuk berkunjung ke destinasi pariwisata, kedua yaitu kepercayaan bahwa memilih destinasi terkait merupakan hal yang benar, dan ketiga tingkat kepuasan secara keseluruhan selama berwisata ke destinasi pariwisata.

Pengalaman Pengunjung

Menurut Chen & Lin (2014), customer experience adalah sebagai pengakuan kognitif atau persepsi menstimulasi motivasi pelanggan.

Pengakuan atau persepsi tersebut dapat meningkatkan nilai produk dan jasa. Visitor experience merupakan hasil interaksi konsumen dengan perusahaan secara fisik dan emosional. Hasil interaksi ini dapat membekas di benak konsumen dan mempengaruhi penilaian pengunjung terhadap perusahaan. Pengalaman

pengunjung (visitor experience) secara sederhana adalah suatu proses, strategi dan implementasi dari suatu perusahaan untuk mengelola pelanggan terhadap pengalamannya dengan sebuah produk atau layanan.

Pada dasarnya, visitor experience adalah penciptaan kepuasaan pe- langgan melalui pengalaman. Jadi, titik bertumpu kepada produk akhir dari suatu produk atau pelayanan.

Oleh karena itu, visitor experience adalah soal memahami lifestyle konsumen dan melebarkan pandangan pemasar dari produk ke proses konsumsi.

Keputusan Berkunjung Ulang Keller (2010) menyatakan bahwa niat pembelian ulang adalah seberapa besar kemung- kinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen tersebut berpindah dari suatu merek ke merek lainnya. Sutantio (2004), niat pembelian ulang didefinisikan sebagai pernyataan yang berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana dari pembeli untuk membeli suatu merek tertentu dalam suatu periode tertentu. Intinya, niat beli

(5)

merupakan kemungkinan seseorang berminat membeli lagi suatu produk di masa yang akan datang. Assael (2010) mendefinisikan purchase intention sebagai keinginan pel- anggan untuk melakukan pembelian berulang diwaktu yang akan datang.

Model Hipotesis Penelitian

Sumber: Peneliti (2019)

H1 : Citra destinasi (X1) berpengaruh terhadap Keputusan ber- kunjung ulang (Y)

H2 : Kepuasan Pengunjung (X2) berpengaruh terhadap Keputus- an berkunjung ulang (Y)

H3 : Pengalaman Pengunjung (X3) berpengaruh terhadap Keputus- an berkunjung ulang (Y)

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research, merupakan penelitian yang menjelaskan hub- ungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui uji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya,

sehingga dapat mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2014).

Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah pengunjung Obyek Wisata Mojosemi Forest Park Magetan. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 120 responden.

Metode dalam penelitian ini adalah non probability sampling serta teknik purposive sampling dengan karakteristik; berusia minimal 18 tahun, dan telah berkunjung minimal satu kali pada Obyek Wisata Mojosemi Forest Park Magetan.

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diukur menggunakan skala likert. Instrumen tersebut diuji menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t.

4. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan data yang diperoleh pada saat penelitian, responden didominasi oleh perempuan

H1

H3

Pengalaman Pengunjung (X4) Kepuasan Pengunjung (X2)

H2 Keputusan

Berkunjung Ulang (Y) Citra Destinasi (X1)

(6)

sebanyak 70%. Mayoritas adalah usia 18-22 tahun, dengan pendidikan terakhir SMA dan latar belakang status pekerjaan sebagai mahasiswa, serta memiliki tingkat pendapatan Rp 1.000.001 s/d Rp 2.000.000.

Kuesioner yang sudah disebar telah memenuhi syarat uji asumsi klasik dan teknik analisis regresi linear berganda.

Uji Validitas

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan untuk variabel citra destinasi (X1), variabel kepuasan pengunjung (X2), variabel pengalaman pengunjung (X3), dan keputusan berkunjung ulang (Y) memiliki nilai signifikansi (0,000) <

alpha (0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan telah valid.

Uji Reliabilitas

Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa semua variabel tersebut memiliki nilai koefisiensi Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60 seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini. Sehingga dapat dikatakan

bahwa instrumen pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat diandalkan.

Uji Normalitas

Hasil dari uji normalitas dapat dilihat histogram uji normalitas menunjukkan bahwa batang histogram mempunyai kemiripan bentuk dengan kurva normal (berbentuk seperti lonceng).

Hal ini membuktikan bahwa pola distribusi normal.

Uji Multiolinearitas

Hasil dari uji multikolinearitas dapat diketahui bahwa semua variabel bebas mulai dari mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor)

< 10 dan nilai tolerancenya > 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang digunakan dalam model regresi pada penelitian ini bebas dari multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat diketahui nilai dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat di simpulkan bahwa data penelitian ini bebas dari masalah heteroskedastisitas.

(7)

Uji Linearitas

Hasil dari uji linearitas men- unjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai menunjukkan hasil Probabilitas untuk nilai Deviation from Linearity Sig. diatas 0,05, menunjukkan bahwa data variabel bebas dengan variabel terikat linear.

Uji Regresi Linier Berganda

Tabel Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Model regresi yang digunakan adalah standardized regression, karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data interval yang pengukurannya menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok.

Model regresi yang didapatkan berdasarkan tabel di atas adalah sebagai berikut:

Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y = 0,316X1 + 0,363X2 + 0,146X3 +

e

Dari persamaan tersebut maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Y = Variabel adalah minat berkunjung ulang yang nilainya akan diprediksi oleh variabel citra destinasi (X1), kepuasan pengunjung (X2) dan pengalaman pengunjung (X3).

b1 = Koefisien regresi variabel citra destinasi (X1) sebesar 0,316 memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ulang (Y) dan memiliki hubungan yang searah.

Apabila terjadi peningkatan pada variabel citra destinasi (X1) maka akan terjadi peningkatan pada keputusan berkunjung ulang (Y).

b2 = Koefisien regresi variabel kepuasan pengunjung (X2) sebesar 0,363 memiliki tanda positif yang

Variabel Beta

thitung Sig. Ket.

(Stand ardize

d Coefic

ient) Citra

destinasi 0,316 4,019 0,000 Signifikan Kepuasan

Pengun- jung

0,363 5,731 0,000 Signifikan Pengalam-

an peng- unjung

0,146 1,997 0,048 Signifikan

Α 0,05

R 0,835

R Square 0,687

Koefisien Determinasi (Adj. R2)

0,698

Sig.F 0,000

t-Tabel 1,981

(8)

menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ulang (Y) dan memiliki hubungan yang searah.

Apabila terjadi peningkatan pada variabel kepuasan pengunjung (X2) maka akan terjadi peningkatan pada keputusan berkunjung ulang (Y).

b3 = Koefisien regresi pengalaman pengunjung (X3) sebesar 0,146 memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ulang (Y) dan memiliki hubungan yang searah.

Apabila terjadi peningkatan pada variabel pengalaman pengunjung (X3) maka akan terjadi peningkatan pada keputusan berkunjung ulang (Y).

Pengujian Hipotesis

Uji t berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Variabel independen pembentuk model regresi dikatakan berpengaruh signifikan jika memiliki nilai sig < α = 0,05 dan berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan jika nilai sig > α = 0,05 maka

hasilnya tidak signifikan dan berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Uji t antara X1 (citra destinasi) dengan Y (keputusan berkunjung ulang) nilai sig.t (0,000) < α = 0,05 maka pengaruh citra destinasi terhadap keputusan berkunjung ulang adalah signifikan. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa citra destinasi memiliki pengaruh terhadap keputusan berkunjung ulang dengan kesalahan sebesar 5%.

2. Uji t antara X2 (kepuasan pengunjung) dengan Y (keputusan berkunjung ulang) nilai sig.t (0,000) < α = 0,05 maka pengaruh kepuasan pengunjung terhadap keputusan berkunjung ulang adalah signifikan. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengunjung memiliki pengaruh terhadap keputusan berkunjung ulang dengan kesalahan sebesar 5%.

(9)

3. Uji t antara X3 (pengalaman pengunjung) dengan Y (keputusan berkunjung ulang) nilai sig.t (0,048) < α = 0,05 maka pengaruh pengalaman pengunjung terhadap keputusan berkunjung ulang adalah signifikan. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalaman pengunjung memiliki pengaruh terhadap keputusan berkunjung ulang dengan kesalahan sebesar 5%.

5. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

a. Pengaruh Citra Destinasi ter- hadap Keputusan Berkunjung Ulang

Hasil penelitian dan analisis data dapat menunjukkan bahwa keputusan berkunjung ulang dapat dipengaruhi oleh citra destinasi, kepuasan pengunjung dan pengalaman pengunjung. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel citra destinasi berpengaruh secara positif terhadap keputusan berkunjung ulang pada obyek wisata Mojosemi Forest Park Magetan.

Citra yang baik membuat suatu tempat wisata memiliki nilai

yang baik pula di mata pengunjung, sebaliknya jika suatu obyek wisata memiliki citra yang buruk akan menyebabkan pengunjung enggan untuk berkunjung kembali. Agar citra destinasi obyek wisata dapat tetap baik di mata pengunjung sebaiknya terus menjaga keindahan obyek wisata, fasilitas yang disugguhkan serta keramahtamahan pegawai atau karyawan obyek wisata Mojosemi Forest Park Magetan. Jika suatu obyek wisata menawarkan keramahtamahan maka akan menciptakan suatu nilai tambah bagi obyek wisata tersebut dan akan selalu diingat oleh pengunjung.

b. Pengaruh Kepuasan Pengun- jung terhadap Keputusan Berkunjung Ulang

Kepuasan (satisfaction) menurut Kotler dan Keller (2008) yaitu perasaan kecewa ataupun senang yang dirasakan oleh seseorang, yang timbul akibat membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi pembeli.

Pengunjung yang puas tentu akan berkunjung ulang atau merekomendasikan obyek wisata

(10)

Mojosemi Forest Park pada keluarga, teman maupun orang-orang yang meminta pendapat tentang obyek wisata tersebut. Meningkatkan kepuasan pengunjung dengan menciptakan suasana alami dan wahana edukasi yang menarik dan terus up to date. Menjadikan obyek wisata menarik akan menjadikan mengunjung merasakan keseruan dalam perjalanan wisata mereka saat berkunjung pada Mojosemi Forest Park Magetan.

c. Pengaruh Pengalaman Pengun- jung terhadap Keputusan Berkunjung Ulang

Pengalaman pengunjung menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh Mojosemi Forest Park karena pengalaman yang diberikan pada pengunjung akan diingat dan dapat menjadikan penilaian untuk bisa dikunjungi kembali dengan keluarga maupun rekan-rekan.

Kesimpulan

Berdasarkan judul penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat

dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Citra destinasi memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan ber- kunjung kembali obyek wisata Mojosemi Forest Park Magetan.

2. Kepuasan pengunjung memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan berkunjung kembali obyek wisata Mojosemi Forest Park Magetan.

3. Pengalaman Pengunjung memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan berkunjung kembali obyek wisata Mojosemi Forest Park Magetan.

DAFTAR PUSTAKA

Adytia dan Yeni, 2015, Pengaruh Customer Experience Terhadap Revisit Intention di The Trans Luxury Hotel Bandung, Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. V No. 1.2015-857.

Agustimas, Suharyono dan Aniesa, 2018, Pengaruh Dining Service Quality (Dineserv) terhadap Customer Satisfaction dan

(11)

Revisit Intention (Survei Pada Pelanggan D’Cost Seafood Restaurant Malang Town Square), Jurnal Fakultas Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya.

Anıl Faruk Konuk, 2019, The influence of perceived food quality, price fairness, perceived value and satisfaction on customers’ revisit and word-of- mouth intentions towards organic food restaurants, Journal of Retailing and Consumer Services 50 (2019) 103–110.

Anwar Sanusi, 2011, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Arikunto, S, 2010, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta.

Assael, 2010, Consumer Behavior and Marketing Action Fifth Edition, Cincinnati Ohio South- Western College Publishing.

Barnes, Stuart J. Jan Mattsson, Flemming Sørensen, 2016, Remembered experiences and revisit intentions: A longitudinal study of safari park visitors,

Tourism Management 57 (2016) 286-294.

Basu Swastha, Hani Handoko, 2011, Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku,

Konsumen, BPFE, Yogyakarta.

Bella, 2017, Pengaruh Citra

Destinasi Terhadap Minat Kunjung Ulang Wisatawan Umbul Sewu Pengging Boyolali, Jurnal Fakultas Ekonomi IAIN Surakarta.

Buwono, 2010, Pengaruh Switching Cost, Service Quality, Customer Satisfaction Terhadap Customer Loyalty pada Provider GSM Berbasis Prabayar ddi Jakarta, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Coban, Suzan, 2012, The Effect of The Image of Destination on Tourist Satisfaction and Loyalty:

The Case of Cappadocia, European Journal of Social Sciences 29 (2).

Cronin, J.J dan Taylor, S.A. 2012, Measuring Service Quality:

Areexamination and Extension, Journal of Marketing.

(12)

Deswita, 2006, Psikologi Perkembangan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Gitosudarmo, Indriyo, 2012, Manajemen Pemasaran Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Ghozali, Imam, 2011, Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Universitas Diponegoro. Semarang.

Hanif Asya, Andriani Kusumawati M. Kholid Maward, 2016, Pengaruh Citra Destinasi Terhadap Kepuasan Wisatawan Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Wisatawan (Studi pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Batu

Harjanto dan Shellyana Jun), Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Vol. 38 No. 1.aedi, 2014, Pengaruh Destination Awwareness, Destination Image, Motivasi dan Word of Mouth terhadap Kunjungan Wisata di Batu Secret Zoo, Jurnal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Jorgensen, B, 2004, Individual and Organisational Learning : A model for Reform for Public Organisations, Foresight vol. 6 no. 2, pp. 91-103.

Khasani, 2014, Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Lunjungan Wisatawan di Pantai Cahaya, Weleri Kabupaten Kendal, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary, 2011, Principle of Marketing – 14th ed, Pearson Education, inc, New Jersey.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary, 2008, Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran edisi 13.

Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane, 2012, Marketing Management–

14th ed, Pearson Education, inc, New Jersey.

Lawrence Teng Iat Loi, Amy Siu Ian So, Iris Sheungting Lo, Lawrence Hoc Nang Fong, 2017, Does the quality of tourist

(13)

shuttles influence revisit intention through destination image and satisfaction? The case of Macao, Journal of Hospitality and Tourism Management 32 (2017) 115-123.

Lovelock, C, Wirtz Jochen, dan Mussry, Jacky, 2010, Pemasaran Indonesia-Perspektif Indonesia, Terjemahan oleh Dian Wulandari dan Devri Barnadi Putera, Edisi Ketujuh, Jilid Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani A, 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta.

Mowen, J. dan Minor, M, 2008, Perilaku Konsumen Edisi 5 Jilid 1& 2, Erlangga, Jakarta.

Mursid, M, 2014, Manajemen Pemasaran Edisi Pertama, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Nitisusarto Mulyadi, 2013,Perilaku Konsumen dama Perspektif Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung.

Noor, Juliansyah. 2015. Metodologi Penelitian: Skripsi, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta.

Kencana Prenada Media Group.

Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson, 2013, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Erlangga, Jakarta.

Peter, J. Paul dan Jerry C Olson, 2000,Consumer behavior:

Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran Jilid 1 Edisi Keempat,Erlangga, Jakarta.

Pitana, I Gede dan Surya Diarta, I Ketut, 2009, Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta, Penerbit Andi.

Pramudita, Yoana dan Japarianto, Edwin, 2013, Analisis Pengaruh Customer Experience dan Customer Value Terhadap Customer Satisfaction di De Kasteel Resto Surabaya, Jurnal Pemasaran Universitas Kristen Petra Vol. 1, No. 1 (2013)1-7 Riduwan dan Engkos Achmad

Kuncoro, 2012, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisi Jalur (Path Analysis), Bandung, Alfabeta.

Schiffman dan Kanuk, 2008, Perilaku konsumen. Edisi 7, Indeks, Jakarta.

(14)

Sekaran, Uma. 2006, Research Methods For Business, Salemba Empat, Jakarta.

Selang, Christian, 2013, Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Mandao, Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis Akuntansi (EMBA), Vol. 1. No.

3. Juni 2013. Hal. 71 – 80, Universitas Sam Ratulangi Manado, Manado.

Stylos Nikolaos, Victoria Bellou, Andreas Andronikidis, Chris A.

Vassiliadis, 2017, Linking the dots among destination images, place attachment, and revisit intentions: A study among British and Russian tourists, Tourism Management 60 (2017) 15-29.

Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Sumarwan et al, 2011,Riset Pemasaran dan Konsumen:

Panduan Riset dan Kajian

Kepuasan, Perilaku, Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan Persepsi Risiko, IPB Press, Bogor.

Suryani, Tatik, 2013, Perilaku Konsumen Di Era Internet:

Implikasinya Pada Strategi Pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta

Sutabri, T, 2012, Konsep Sistem Informasi, Penerbit Andi Publisher, Yogyakarta.

Sutantio, Magdalena, 2004. Studi Mengenai Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi (Studi Kasus Produk Merek Sharp di Surabaya), Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Vol. 111, No. 3. 243-266.

Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius, 2012,Service Quality

& Satisfaction, Andi, Yogyakarta.

Umar Husein, 2003, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yeol Jeong Park, Diego Bufquin, Robin M. Back, 2019, When do they become satiated? An examination of the relationships

(15)

among winery tourists’

satisfaction, repeat visits and revisit intentions, Journal of Destination Marketing &

Management 11 (2019) 231–

239.

Yuksel et al, 2010, Destination Attachment : Effect on Customer Satisfaction and Cognitiv, Affective and Conative Loyalty, Journal of Tourism Management 31 (2) : 274-284.

Zeithaml et al, 2009, Service Marketing : Integrating Customer Focus Across The Firm 4th Edition, International Edition, Singapore: McGraw- Hill.

Referensi

Dokumen terkait

This is illustrated in the higher negative scores posted across the specialized teachers’ training areas as indicated: identification and assessment of learners with special needs at