• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Script Berbasis PowerPoint Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Punggur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Script Berbasis PowerPoint Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Punggur"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERASI BERBASIS KEKUATAN TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU SOSIAL. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Power Point Script Terhadap Hasil Belajar IPS Terintegrasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020.

Semester Ganjil SMP Negeri 1 Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian
    • Keterbatasan Penelitian
  • Ruang Lingkup Penelitian

Diketahui bahwa dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 sebagian besar belum tuntas. 38,71%, kelas VIII yang tuntas sebanyak 10 siswa atau 33,33%, dan kelas VIII yang tuntas sebanyak 8 siswa sebanyak 10 siswa atau 33,33%.

Tabel 1. Data Hasil  Ulangan Harian Semester Ganjil IPS Terpadu kelas  VIII SMP Negeri 1 Punggur tahun pelajaran 2019/2020
Tabel 1. Data Hasil Ulangan Harian Semester Ganjil IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Punggur tahun pelajaran 2019/2020

KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
  • Kriteria Hasil Belajar
  • Karakteristik Model Cooperative Learning
  • Pengertian Media Power Point
  • Fungsi Media Power Point
  • Keunggulan Media Power Point dan Kelemahan Media Power Point

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media Power Point merupakan program aplikasi untuk presentasi. Kemampuan media power point dalam memotivasi siswa belajar akan meningkatkan hasil belajar yang optimal.

Penelitian yang Relevan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Collaborative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Parongpong Bandung Barat secara signifikan. Judul “Pengaruh Collaborative Writing Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Malang”.

Kerangka pikir

Berdasarkan pendapat para ahli dapat dipahami bahwa kerangka berpikir adalah suatu konsep yang di dalamnya terdapat pedoman berpikir dan sebab akibat antara variabel penelitian (X), dalam hal ini model Cooperative Learning Tipe Power Point Berbasis Script, terhadap variabelnya. (Y) yaitu hasil belajar IPS Terpadu yang akan diteliti dalam penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Power Point berbasis script terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pugggur pada tahun ajaran.

Rancangan Penelitian

Kelas eksperimen menggunakan model Cooperative Learning Tipe Power Point Berbasis Script sedangkan kelas kontrol menggunakan metode yang berbeda. Pada akhir penelitian akan dilakukan post-test untuk mengetahui pengaruh terhadap kelas eksperimen (O2) dan hasil belajar kelas kontrol (O4).

Definisi Istilah dan Definisi Operasional Variabel

  • Model Cooperative Learning tipe Script
  • Hasil belajar
  • Sampel

Presentasi atau pembelajaran dengan menggunakan media Power Point diawali dengan membuat kerangka atau kerangka, kemudian menyiapkan slide yang baik sesuai materi dan terlihat menarik sehingga menimbulkan kesan positif bagi siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dan dapat menimbulkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kreativitas yang lebih besar.

Tabel 2.Populasi Penelitian
Tabel 2.Populasi Penelitian

Instrumen Penelitian

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Taraf Kesukaran
  • Daya Pembeda

Indeks kesukaran tes hasil belajar ekonomi yang dihitung dengan menggunakan rumus indeks kesukaran menurut Arikunto adalah sebagai berikut. B = jumlah siswa yang menjawab benar JS = jumlah siswa yang mengerjakan tes Tabel 3. Klasifikasi Indeks Kesukaran.

Teknik pengumpulan data

  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumentasi
  • Test

Observasi dilakukan langsung oleh peneliti pada saat proses pembelajaran, peneliti menilai aktivitas siswa. Teknik pengujian ini nantinya digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran visual pada pembelajaran eksperimen yang telah ditentukan sebelumnya.

Teknik analisis data

  • Uji Normalitas
  • Uji Homogenitas
  • Uji Hipotesis

Soal yang memenuhi kriteria pada tes instrumental selanjutnya digunakan pada kelas eksperimen dan kontrol, dibagi menjadi soal pre-test dan post-test. Soal pre-test yang memenuhi kriteria tes diberikan kepada seluruh siswa yang dijadikan sampel penelitian sebagai tes awal yang dirancang untuk mengetahui kemampuan pra-pembelajaran siswa, dan soal post-test yang memenuhi kriteria tes diberikan kepada seluruh siswa sebagai post-test. -tes dalam penelitian diberikan di kelas eksperimen dan kontrol. Angket yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kompetensi inti yang telah ditentukan, dan butir soalnya disesuaikan dengan indikator dalam penyusunan Rencana Proses Pembelajaran (RPP).

Uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Power Point Berbasis Script terhadap hasil belajar IPS terpadu. Saat menggunakan rumus ini, Anda harus mencari nilai se2 terlebih dahulu. Anda dapat menemukannya dengan membagi nilai total ei2 dengan n-2.

44 BAB IV

Gambaran Umum

  • Sejarah Berdirinya SMP Negeri Punggur
  • Jumlah Peserta Didik SMP Negeri 1 Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020
  • Keadaan Guru Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 1 Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020
  • Uji Coba Alat Ukur
  • Deskripsi Data Hasil Penelitian
  • Analisis Data dan pengujian Hipotesis

Berdasarkan data kondisi siswa SMP Negeri 1 Punggur pada tahun ajaran, jumlah siswa SMP Negeri 1 Punggur. Jumlah siswa pada setiap tingkat adalah Kelas VII: 256 siswa, Kelas VIII: 247 siswa, Kelas IX: 275 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah kelas VIII 2 yang berjumlah 32 siswa yang akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Power Point Based Script, sedangkan kelas kontrolnya adalah kelas VIII 1 yang berjumlah 32 siswa.

Instrumen pengukuran yang digunakan adalah instrumen pengukuran pre-test dan instrumen pengukuran post-test.Sebelum diberikan kepada sampel penelitian, instrumen pengukuran terlebih dahulu diujikan kepada siswa di luar sampel penelitian. Data pre-test diberikan sebelum siswa diberikan treatment dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis skrip Power Point untuk mengetahui pengetahuan awal hasil belajar pada pembelajaran IPS. Hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif berbasis skrip Power Point ditentukan sebagai data primer yang diperoleh dari nilai Post-test yang kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan tentang hasil belajar IPS setelah ditanggapi.

Analisis data yang menjadi objek penelitian adalah nilai hasil pre-test yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar ekonomi sebelum diberikan treatment. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi frekuensi nilai pretest siswa kelas eksperimen mengikuti distribusi normal. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi frekuensi nilai pretest siswa kelas eksperimen mengikuti distribusi normal.

Tabel 5. Profil SMP Negeri 1 Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020  Identitas Sekolah
Tabel 5. Profil SMP Negeri 1 Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020 Identitas Sekolah

Pembahasan

Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII Eksperimen Semester Gasal 2 SMP Negeri 1 Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat dampak positif penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Power Point Script di SMP Negeri 1 Punggur. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script Berbasis Power Point pada kelas eksperimen yaitu kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Punggur mempunyai proses pembelajaran yaitu guru membagi siswa dalam kelompok berpasangan, kemudian membagi wacana sesuai materi pembelajaran, dan membuat Ringkasan Kemudian guru memutuskan dan siswa, siapa yang berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

Pada pembelajaran yang dipimpin guru, guru menggunakan Power Point untuk memudahkan siswa memahami gagasan pokok pembelajaran sebelum proses berpasangan dilakukan. Setiap siswa dituntut untuk lebih tanggap dan aktif dalam menerima pesan baik dari guru maupun siswa lainnya. Berdasarkan kegiatan tersebut maka kemampuan kognitif siswa dapat meningkat, hal ini juga terlihat dari pengujian hipotesis melalui uji t yang menghasilkan thitung dengan taraf signifikansi 5% yaitu 5,79 > 1,70.

Dengan demikian dapat dikatakan H0 diterima yang berarti rata-rata skor kemampuan kognitif siswa yang belajar menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Power Point Berbasis Script mengalami peningkatan. Karena selain bekerja sama dengan siswa lain, siswa juga diharapkan lebih siap dalam setiap pembelajaran.

Kesimpulan

Saran

Pergerakan seseorang atau sekelompok orang dari lapisan kedua disebut. A. mobilitas ekonomi b) mobilitas sosial c. mobilitas ke atas d. mobilitas ke bawah. Seorang pegawai yang kinerjanya dinilai baik. kemudian berhasil menjabat sebagai direktur adalah contoh a. mobilitas vertikal ke atas b. mobilitas sosial ke bawah c. tenggelamnya sosial. D. mobilitas horisontal. Sindrom pasca-kekuasaan adalah. A. gangguan psikologis akibat degradasi b. degradasi akibat mobilitas sosial. c) mobilitas sosial, yang mempengaruhi kedudukan seseorang. D. mobilitas sosial memicu jatuhnya kedudukan seseorang 19. 1. terjadi konflik sosial.

Berikut dampak positif mobilitas sosial: a. berkurangnya solidaritas kelompok. B. menimbulkan konflik. c) mendorong seseorang untuk maju. D. kelainan psikologis. Perubahan status sosial. seseorang atau sekelompok orang yang berada pada strata sosial yang sama disebut . A. mobilitas vertikal b. mobilitas penduduk c. mobilitas antar pulau d. mobilitas horisontal. Saluran mobilitas yang tidak pantas .. termasuk . A. angkatan bersenjata dan lembaga keagamaan. B. lembaga keagamaan dan organisasi ekonomi. C. organisasi politik dan profesi d. organisasi politik dan pendidikan 17.. orang-orang dari satu strata sosial ke strata sosial lainnya disebut. A. mobilitas ekonomi b) mobilitas sosial. D. mobilitas ke bawah.

Seorang pegawai yang karena kinerjanya dinilai baik kemudian berhasil menduduki jabatan direktur, adalah contohnya. A. mobilitas vertikal ke atas b mobilitas sosial ke bawah c. tenggelamnya sosial. D. mobilitas horisontal. Mengapa organisasi ekonomi merupakan saluran pergerakan... a. karena ekonomi merupakan salah satu tumpuan kehidupan. B. karena ekonomi adalah hal utama dalam kehidupan.. c. karena ekonomi dipandang mampu menaikkan status seseorang. D. perekonomian sangat penting bagi semua 6. Saluran mobilitas yang tidak memadai .. termasuk . A. angkatan bersenjata dan lembaga keagamaan. B. lembaga keagamaan dan organisasi ekonomi. C. organisasi politik dan profesi d. organisasi politik dan pendidikan 7. Perpindahan orang atau sekelompok orang dari suatu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya disebut . A. Mobilitas ekonomi b Mobilitas sosial c. mobilitas ke atas d. mobilitas ke bawah. Sindrom pasca kekuasaan adalah. A. gangguan psikologis yang terjadi akibat degradasi. B. degradasi akibat mobilitas sosial. c) mobilitas sosial yang mempengaruhi kedudukan seseorang. D. Mobilitas sosial menyebabkan kedudukan seseorang semakin terpuruk.

KOMPETENSI INTI KI

KD.3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam berbagai ruang terhadap kehidupan sosial budaya dan perkembangan kehidupan berbangsa.

Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam

  • Menjelaskan pengertian mobilitas sosial
  • Menjelaskan factor pendorong d penghambat
  • Mendiskripsikan bentuk mobilitas sosial
  • Mendeskripsikan dan mengemukakan saluran
  • Membuat Makalah tentang Interaksi suku Badui Di Jawa
  • TUJUAN PEMBELAJARAN
    • Mendiskripsikan bentuk mobilitas sosial
    • Mendeskripsikan dan mengemukakan saluran mobilitas sosial dan dampak mobilitas sosial
  • MATERI PEMBELAJARAN
  • PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Saintifik Learning
    • Metode : Tanya jawab, dan diskusi
    • Model pembelajaran : Cooperative Learning Tipe Script
    • Buku IPS Kelas VIII Semester 1
  • KEGIATAN PEMBELAJAR Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit)
  • Penilaian Proses Hasil Belajar
  • KOMPETENSI INTI
  • TUJUAN PEMBELAJARAN
  • MATERI PEMBELAJARAN
  • PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 4. Pendekatan : Saintifik Learning
  • Penilaian Proses Hasil Belajar
    • Tahun 2019-sekarang : Bapak Salmet Wardoyo, S.Pd, M.A
    • Pengertian Mobilitas Sosial
  • MOBILITAS SOSIAL
    • Faktor-Faktor Pendorong Dan Penghambat Mobilitas Sosial
    • Bentuk Mobilitas Sosial

Inti  Siswa mengamati dengan membaca pengaruh interaksi sosial terhadap kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Salah satu anugerah terbesar Allah SWT kepada seluruh umat manusia adalah kemampuan untuk menciptakan anak bangsa yang berkarakter, bertakwa, cerdas dan terampil melalui tangan mulia yang disebut “guru”. Mobilitas sosial berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah berpindah atau banyak berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Menurutnya, tujuan mobilitas sosial adalah memperoleh informasi mengenai kesesuaian struktur sosial suatu masyarakat tertentu. c. Soerjono Soekanto, mobilitas sosial sebagai suatu pergerakan dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Mobilitas sosial pada dasarnya adalah perubahan struktur status masyarakat dalam masyarakat baik secara vertikal maupun horizontal. Robert M. Z. Lawang, mobilitas sosial adalah perpindahan kedudukan dari satu strata ke strata lain atau dari satu dimensi ke dimensi lain. e.

Anthony Giddens, mobilitas sosial adalah sesuatu yang mengacu pada pergerakan individu dan kelompok antara kedudukan sosial ekonomi yang berbeda. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial adalah perubahan kedudukan seseorang atau kelompok dari suatu sastra sosial ke sastra sosial lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal. Adalah mobilitas sosial yang terjadi akibat kenaikan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang yang berstatus sosial rendah ke status sosial tinggi.

Adanya peluang mobilitas sosial ke atas dapat memotivasi seseorang untuk meningkatkan kualitas dirinya guna mencapai status sosial yang lebih tinggi. Mobilitas sosial menyebabkan seseorang atau kelompok berpindah ke kelas sosial baru dan beradaptasi dengan nilai dan norma kelas sosial baru tersebut.

gambar yang telah diberikan
gambar yang telah diberikan

Gambar

Tabel 1. Data Hasil  Ulangan Harian Semester Ganjil IPS Terpadu kelas  VIII SMP Negeri 1 Punggur tahun pelajaran 2019/2020
Tabel 2.Populasi Penelitian
Tabel 5. Profil SMP Negeri 1 Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020  Identitas Sekolah
Tabel 7. Daftar Guru Mata Pelajaran IPS Tahun Pelajaran 2019/2020  NO
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan penelitian ini adalah melalui implementasi penilaian unjuk kerja dalam pembelajaran matematika berbasis cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas

(100%).Kesimpulan penelitian ini adalah melalui implementasi penilaian unjuk kerja dalam pembelajaran matematika berbasis cooperative learning tipe STAD dapat

melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Penilaian Unjuk Kerja dalam.. Pembelajaran Matematika Berbasis Cooperative Learning Tipe STAD Untuk. Meningkatkan

sehingga dapat dikatakan bahwa dengan mengimplementasikan penilaian diri dalam pembelajaran Matematika berbasis cooperative learning tipe STAD selama tiga kali

Peneliti menyarankan kepada: (1) guru, untuk memilih dan mengaplikasikan model Cooperative learning tipe Think-Talk-Write berbasis portofolio pada pembelajaran IPS,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan tanggapan pembelajaran fisika dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe FSLC pada pokok bahasan getaran

Rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana keefektifan cooperative learning tipe CRH maupun cooperative learning tipe NHT

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan model Cooperative Learning Tipe make A match pada mata pelajaran IPS kelas