• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan total

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan total"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan tabel di atas, rasio utang terhadap ekuitas perusahaan di sektor kimia berfluktuasi setiap tahunnya. Berdasarkan tabel di atas, total perputaran aset perusahaan di sektor kimia berfluktuasi setiap tahunnya.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan gambaran fenomena yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Asset Return Terhadap Hasil Investasi Pada Perusahaan Sektor Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Bagi Perusahaan periode 2011-2015”. Telah terjadi kenaikan dan penurunan nilai total asset turnover pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

Batasan dan Rumusan Masalah

Apakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turnover secara bersama-sama mempengaruhi tingkat pengembalian investasi pada perusahaan-perusahaan di bidang kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Perusahaan dengan ROI terendah adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 0,22%. Perusahaan dengan ROI terendah adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 1,8%.

LANDASAN TEORI

Uraian Teori

  • Return On Investment (ROI)
  • Current Ratio (CR)
  • Debt to Equity Ratio (DER)
  • Total Assets Turn Over (TATO)

Rasio Lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo dengan menggunakan total aktiva lancar yang tersedia. Debt-to-equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya dengan modal ekuitas.

Kerangka Konseptual

  • Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Agus Dwiwitoko (2014) yang menunjukkan bahwa current ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap return on investment (ROI). Selain Current Ratio, cara lain untuk mengetahui seberapa besar profit atau laba yang dapat dialokasikan untuk operasional perusahaan adalah dengan menggunakan debt to equity ratio atau rasio hutang terhadap ekuitas. Rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity ratio dapat ditentukan dengan cara membandingkan total utang dengan total ekuitas atau modal.

Dimana modal kerja tersebut akan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan laba. Hal ini sesuai dengan temuan penelitian Siti Halimah (2014) yang menunjukkan bahwa debt to equity (DER) berpengaruh signifikan terhadap return on investment (ROI). Hal ini sejalan dengan temuan penelitian Mulyana (2014) yang menunjukkan bahwa Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI).

Selain berpengaruh secara independen, variabel Current Ratio, Debt-to-Equity Ratio, dan Total Assets Turnover juga berpengaruh secara simultan atau bersamaan terhadap return on investment. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diantik Herwidy (2014) yang menunjukkan bahwa variabel Current Ratio, Debt-to-Equity Ratio dan Total Asset Turnover secara simultan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return on investment.

Hipotesis

Perusahaan dengan tingkat pengembalian investasi terendah adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 1,15%. Perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian investasi terendah adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 0,65%. Perusahaan dengan rasio lancar terendah adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 125%.

Perusahaan dengan rasio lancar terendah adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 113,2%. Perusahaan dengan rasio lancar terendah adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 107,6%. Perusahaan dengan rasio lancar terendah adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 100,1%.

Pada tahun 2011, perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 161,8%. Pada tahun 2014, perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 171,2%.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Definisi Operasional

Penelitian ini bersifat asosiatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh dua variabel atau lebih. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini didasarkan pada pengujian dan analisis teori yang tersusun dari berbagai variabel, pengukuran yang melibatkan angka, dan dianalisis dengan menggunakan prosedur statistik. Variabel bebas menurut Sugiyono (2008, hlm. 3) adalah “variabel yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat (variabel terikat)”.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio, debt to equity ratio dan total return on assets. Menurut Hery (2014, p. 152) “Current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang harus segera dibayar dengan menggunakan total aktiva lancar yang tersedia”. Menurut Riyanto (2013, p. 32), “Debt ratio diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar seluruh utangnya (baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang)”.

Menurut Syahrial & Purba (2013, p. 38), “dasar perhitungan rasio ini adalah rasio kewajiban perusahaan terhadap modal”. Menurut Syamsuddin (2009, p. 19), “Total asset return adalah rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan seluruh aset perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012, p. 116), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan persyaratan yang ditetapkan sebagai kriteria yang dipengaruhi sebagai sampel dan berdasarkan pertimbangan dan kuota. Perusahaan telah menerbitkan atau menerbitkan laporan keuangan lengkap ke Bursa Efek Indonesia dari 31 Desember 2011-2015.

Tabel III.2
Tabel III.2

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Pada tahun 2011, perusahaan dengan total aset tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp. Pada tahun 2014, perusahaan dengan total aset tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp. Pada tahun 2015, perusahaan dengan total aset tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp.

Pada tahun 2012, perusahaan dengan debt to equity ratio tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 169,2%. Pada tahun 2013, perusahaan dengan debt to equity ratio tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 169,2%. Pada tahun 2015, perusahaan dengan debt to equity ratio tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) sebesar 195,5%.

Pada tahun 2014, perusahaan dengan penjualan tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp. Pada tahun 2015, perusahaan dengan penjualan tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pada tahun 2012, perusahaan dengan total aset tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp. Pada tahun 2013, perusahaan dengan total aset tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp. Pada tahun 2014, Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) menjadi perusahaan dengan total utang tertinggi yaitu Rp.

Pada tahun 2015, perusahaan dengan total utang tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp. Pada tahun 2011, perusahaan dengan total modal ekuitas tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp. Pada tahun 2014, perusahaan dengan total modal ekuitas tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp.

Pada tahun 2015, perusahaan yang memiliki jumlah saham terbanyak adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) dengan nilai Rp. Pada tahun 2011, perusahaan dengan penjualan tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) dengan perolehan Rp. Pada tahun 2012, perusahaan dengan penjualan tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI) dengan perolehan Rp.

Pada tahun 2013, perusahaan dengan penjualan tertinggi adalah Budi Starch & Sweetner Tbk (BUDI), yaitu sebesar Rp.

Tabel IV.2
Tabel IV.2

Analisis Data

  • Uji Asumsi Klasik
  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Pengujian Hipotesis
  • Koefisien Determinasi (R-Square)

Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh Current Ratio terhadap Return On Investment pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara debt/equity ratio individual (partial) dengan Return On Investment, digunakan rumus uji t dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh debt to equity ratio terhadap return on investment pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

Individual (parsial) menurut return on investment, maka dalam penelitian ini digunakan rumus uji t. Dibandingkan dengan tingkat pengembalian investasi pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan tabel IV.19 di atas terlihat bahwa nilai perolehan uji F untuk rasio current ratio, debt-equity ratio dan total asset turnover relatif terhadap return on investment.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Assets secara simultan reverse on return. Untuk mengetahui seberapa jauh kontribusi atau persentase pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Assets Turnover terhadap return on investment dapat diketahui melalui uji determinasi.

Pembahasan

  • Pengaruh Current Ratio Terhadap Return On
  • Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Return On
  • Pengaruh Total Assets Turn Over Terhadap Return On
  • Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan

Namun dapat dikatakan bahwa kontribusi current ratio, debt-equity ratio dan total asset turnover terhadap return on investment pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia adalah sebesar 66,7%. Hal ini menunjukkan bahwa debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa total asset turnover berpengaruh semi signifikan terhadap hasil investasi pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Diantik (2014) yang menyatakan bahwa Return on Total Assets berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return on Investment. Pengaruh rasio lancar, rasio utang terhadap ekuitas, dan laba atas total aset versus laba atas investasi versus laba atas investasi. Berdasarkan penelitian diatas mengenai pengaruh current ratio, debt to equity ratio, dan total return on assets terhadap return on investment.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Assets Turn Over secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Assets Turn Over secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap naik turunnya tingkat pengembalian investasi pada perusahaan sektor kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

KESUMPULAN DAN PEMBAHASAN

Gambar

Gambar II.4 Kerangka Konseptual
Tabel III.1  Waktu Penelitian
Tabel III.2
Tabel III.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ada kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori, pendapat dan penelitian terdahulu yakni Current Ratio, Debt To Equity Ratio,