Namun, berkat tunjuk ajar dan tunjuk ajar semua pihak, sehingga segala kesulitan dapat diatasi dan tugasan ini dapat disiapkan mengikut masa yang ditetapkan. G. dan Indrawan dan Azis dan SE. dan M.Ak serta selaku ketua jabatan perakaunan pada masa yang sama dan pembimbing dalam tesis ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan masa, bimbingan dan nasihat dalam penulisan proposal dan sehingga ke peringkat akhir tesis ini.
Latar Belakang
Dalam perusahaan ritel sangat penting untuk memiliki pengendalian internal terhadap persediaan untuk mengurangi resiko kerugian dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan. Terutama dalam pengendalian internal persediaan, karena persediaan sangat rentan terhadap segala kemungkinan kerusakan dan pencurian yang dapat menyebabkan catatan persediaan berbeda dengan persediaan sebenarnya di gudang.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Teori kontingensi dikemukakan oleh Fiedler dalam Robbins atau sering disebut dengan teori situasional karena teori ini mengemukakan kepemimpinan yang bergantung pada situasi. Model atau teori kontingensi Fiedler melihat bahwa kelompok yang efektif bergantung pada kecocokan antara gaya pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya sehingga situasi menjadi kendali dan mempengaruhi pengambilan informasi dalam pengambilan keputusan yang baik bagi perusahaan dan cenderung mengarah pada kinerja organisasi yang lebih efektif.
Teori X dan teori Y
Sehubungan dengan orang, itu adalah proses mengarahkan, memotivasi, mengendalikan dan memodifikasi perilaku mereka agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Manajemen bertanggung jawab untuk mengelola usaha produktif seperti uang, bahan, peralatan dan orang untuk tujuan ekonomi.
Desentralisasi
Menurut Mulyad, desentralisasi adalah pelimpahan kebebasan pengambilan keputusan dari manajer yang lebih tinggi kepada manajer yang lebih rendah. Sedangkan menurut Miah dan Mia (1996) dalam Hidayati dan dianawati (2017) bahwa delegasi memberikan manajemen yang lebih rendah wewenang pengambilan keputusan disertai dengan tanggung jawab atas tindakan mereka.
Pengendalian Internal
Dalam standar kerja lapangan kedua, auditor harus memahami lingkungan pengendalian yang berdampak besar pada keseriusan pengendalian internal yang diterapkan di dalam entitas. Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan pemilik dan manajer entitas ekonomi mengenai pentingnya pengendalian internal entitas ekonomi.
Persediaan
Pisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan dan persediaan produk yang memberikan pilihan pelanggan. Metode Biaya Rata-Rata (Average) Metode ini membebankan biaya rata-rata yang sama untuk setiap unit. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang dijual harus dibeli pada setiap harga.
Metode First In, First Out (FIFO) Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah unit yang masuk terlebih dahulu. FIFO mengasumsikan bahwa biaya sekarang mengalir sejajar dengan aliran fisik barang yang dijual. Metode Last In, First Out (LIFO) Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang paling akhir dijual.
Metode LIFO sering dikritik secara teoritis, tetapi ini adalah metode terbaik untuk mengasosiasikan biaya persediaan dengan pendapatan.
Pengendalian Internal Atas Persediaan
Juga, metode LIFO digunakan selama periode inflasi atau kenaikan harga, LIFO akan menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih tinggi, jumlah laba kotor yang lebih rendah, dan persediaan akhir yang lebih rendah. Jika LIFO digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama, perbedaan antara nilai saat ini dan biaya LIFO akan semakin besar. Secara garis besar komponen pengendalian intern dalam persediaan antara lain mengatur aliran dan penanganan barang mulai dari penerimaan, penyimpanan, hingga barang siap dijual.
Metode penilaian persediaan adalah metode yang digunakan untuk menghitung persediaan akhir dan harga pokok penjualan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan fisik persediaan merupakan prosedur yang dilakukan perusahaan untuk mencocokkan jumlah persediaan yang tercatat di sistem dengan persediaan sebenarnya di gudang. Persediaan minimum, adalah jumlah persediaan pada titik dimana pemesanan persediaan harus dilaksanakan (reorder point).
Safety stock adalah jumlah persediaan yang harus selalu tersedia sebagai "persediaan besi" untuk mempertahankan situasi di mana mungkin sulit untuk mendapatkan persediaan ini pada satu waktu.
Hubungan Desentralisasi dan Pengendalian Internal
Penelitian Terdahulu
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Populasi dan Sampel
Jenis dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan satu sampel Kolmogrov Smirnov yaitu jika. Sedangkan jika hasil one-sample Kolmogrov Smirnov menunjukkan nilai signifikan < 0,05, maka data tersebut tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2016; 154).
Kriteria pengujian hipotesis adalah perbandingan nilai probabilitas signifikansi (p) yang diperoleh dari perhitungan SPSS dengan α (tingkat kesalahan) tertentu. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari α yang ditentukan, maka H0 dapat ditolak dan Ha diterima, begitu pula sebaliknya jika nilai probabilitasnya adalah. Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi regresi sederhana dengan ciri Ha diterima dan Ho ditolak, jika thitung sama atau lebih besar dari ttabel dengan taraf signifikan 5%, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel dependen signifikan.
Sebaliknya Ho diterima dan Ha ditolak jika thitung lebih kecil dari tabel, sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak signifikan (Sugiyono, 2013).
Definsi Operasional
Gambaran Umum Lokasi Penelitian .1 Sejarah Lotte Mart
Makro Indonesia, PT LotteMart Indonesia kembali membidik Makassar dengan menginvestasikan Rp50 miliar untuk Lotte Mart di Mall Panakkukang. Lotte Mart sudah memiliki 199 cabang, khusus di Indonesia telah berdiri 23 cabang salah satunya Lotte Mart cabang Makassar yaitu Lotte Mart Panakkukang yang terletak di lantai 1 Mall Panakkukang Support Management Divisi Support Management merupakan divisi yang mendukung dan mendukung seluruh kegiatan operasional perusahaan.
Menyediakan pos pemeriksaan sistematis untuk barang di departemen penerimaan barang sebelum dikirim ke area penjualan. Memastikan tersedianya laporan MIS yang akurat dan tepat waktu, dengan fokus pada aspek akuntansi dan keuangan serta penganggaran g.
Deskripsi Identitas Responden
Dimana sebanyak 18 responden berpendidikan SMA/SMK, 3 responden berpendidikan Diploma (D3), dan 9 responden berpendidikan Sarjana (S1). Dimana terdapat 25 responden yang menduduki posisi Staf, 3 responden yang menduduki posisi Staf Senior dan 2 responden yang menduduki posisi Kepala Divisi. Dimana responden yang telah bekerja di perusahaan selama 1-5 tahun sebanyak 25 orang, responden yang telah bekerja di perusahaan selama 6-10 tahun sebanyak 3 orang, dan responden yang telah bekerja di perusahaan selama lebih dari 10 tahun. 2 orang.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata skala untuk setiap pernyataan diatas atau sama dengan 4, dimana setiap pernyataan yang berhubungan dengan pengendalian intern saham mendekati maksimum. Dari hasil uji validitas variabel desentralisasi dan internal inventory control menunjukkan bahwa nilai r skor lebih besar dari nilai r tabel (n-2) dimana (30-2 = 28) pada r tabel dan r diperoleh nilai tabel 0,361 (uji validitas lampiran 2). Dengan demikian pernyataan yang digunakan oleh masing-masing variabel desentralisasi dan internal inventory control dinyatakan valid.
Nilai Cronbach’s alpha masing-masing variabel desentralisasi dan pengendalian inventaris internal lebih besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator atau kuesioner yang digunakan untuk variabel desentralisasi dan pengendalian inventaris internal semuanya dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat ukur.
Uji Normalitas
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach’s alpha, dengan kriteria jika koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen yang digunakan dinyatakan valid atau reliabel, dan sebaliknya jika koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang digunakan tidak valid atau dinyatakan tidak reliabel. . . 0,05 artinya dapat disimpulkan bahwa data yang akan digunakan dalam uji regresi berdistribusi normal karena memiliki nilai sig > 0,05.
Pengujian Hipotesis
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Tabel 4.9 menunjukkan bahwa R memiliki nilai korelasi sebesar R=0,739 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antar variabel desentralisasi berpengaruh positif terhadap pelaksanaan pengendalian persediaan internal. Kemudian nilai koefisien determinasi atau R square = 0,547 yang berarti 54,7%, hal ini menunjukkan pengaruh desentralisasi terhadap penerapan pengendalian persediaan internal sebesar 54,7%, sedangkan sisanya sebesar 45,3% merupakan kontribusi faktor lain di luar yang digunakan. model yang dimasukkan ke dalam penelitian ini.
Untuk menentukan nilai t-tabel ditentukan pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel bebas. Berdasarkan Tabel 4.10, diperoleh nilai konstanta sebesar 17,215 yang menunjukkan bahwa jika variabel independen nol, maka penerapan pengendalian persediaan internal sebesar 3,790 dan nilai koefisien non-standarisasi sebesar 0,610. Dengan demikian berdasarkan nilai t hitung sebesar 5,812 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,701 dan nilai probabilitas 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga desentralisasi berpengaruh positif terhadap penerapan sistem pengendalian intern atas persediaan barang.
Pembahasan
Jika nilai koefisien variabel desentralisasi adalah nol, maka implementasi manajemen inventaris internal akan menjadi 3,790, tetapi jika nilai koefisien variabel desentralisasi meningkat sebesar 1 poin, maka implementasi manajemen inventaris internal akan meningkat sebesar 5,812. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika tingkat desentralisasi membaik maka akan meningkatkan implementasi sistem manajemen inventarisasi internal. Pemberian wewenang dalam pengambilan keputusan harus diikuti dengan pengawasan dan pengendalian internal yang kuat. Sistem pengendalian internal sangat penting diterapkan untuk mendukung dan memperlancar jalannya suatu perusahaan karena pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dengan tujuan mengarahkan, membimbing dan mengukur kekuatan sumber daya manusia suatu organisasi (Hamel, 2013).
Sehingga penerapan internal inventory control yang diharapkan mampu melindungi perusahaan dari tindakan kecurangan penyalahgunaan wewenang dapat dilakukan dengan baik oleh manajer level bawah hingga karyawan. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa desentralisasi berpengaruh positif terhadap penerapan sistem pengendalian persediaan internal. Jadi dapat disimpulkan bahwa desentralisasi yang merupakan pendelegasian wewenang kepada manajer tingkat bawah cenderung bersifat fleksibel yang lebih disukai karyawan sehingga dapat membuat karyawan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya semakin baik tingkat desentralisasi yang diterapkan di perusahaan semakin baik. penerapan sistem pengendalian intern atas persediaan.
Sehingga penerapan internal inventory control yang diharapkan mampu melindungi perusahaan dari tindakan kecurangan penyalahgunaan wewenang dapat dilakukan dengan baik oleh manajer level bawah terhadap karyawan.
Kesimpulan
Saran
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Loyalitas Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Islam Hidayatullah Yogyakarta. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Desentralisasi Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Pengendalian Intern Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Analitis Pada Pemerintah Kabupaten Pemalang).
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Terhadap Efektivitas Struktur Pengendalian Intern Pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Pentingnya sistem pengendalian manajemen dalam pengelolaan usaha kecil dan menengah di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
DAFTAR PERNYATAAN
- Desentralisasi (Variabel Independen)
- Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang (variabel dependen)
- Variabel Pengendalian Internal Persediaan
- Uji Validitas dan Reliabilitas
- Variabel Reliability Statistics Pengendalian Internal Persediaan
- Uji Hipotesis
Atasan memberikan kebebasan kepada bawahan untuk menentukan sendiri cara atau teknik melakukan pekerjaan dengan baik. Setiap penerimaan barang harus diperiksa dengan mencocokan jumlahnya dengan faktur barang dan fisik barang. Setiap pengeluaran barang harus dilakukan pengecekan dengan mencocokkan jumlahnya dengan dokumen barang keluar dan dokumen fisik.