• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EKSTRAK LIDAH BUAYA TERHADAP KEMAMPUAN PROLIFERASI SEL KULTUR

FIBROBLAS DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM

Adelin Luthfiana Fajrin, Yurika Sandra, Zuhroni

ABSTRAK

Latar Belakang: Fase proliferatif merupakan salah satu fase utama proses fisiologis penyembuhan luka. Pada fase ini terjadi proses proliferasi fibroblas yaitu pembentukan kolagen dan jaringan granulasi yang menautkan tepi luka. Lidah buaya (Aloe barbadensis Milleer) merupakan tanaman obat yang telah banyak digunakan karena gelnya mengandung zat antibakteri dan antijamur, serta salisilat yang dapat merangsang fibroblas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap kemampuan proliferasi fibroblas secara in vitro dan tinjauannya dalam Islam.

Metode: Desain penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan yang diberi ekstrak lidah buaya 12,5%, 25%, dan 50%. Pengamatan dilakukan pada hari ke-1, hari ke-3, dan hari ke-6 setelah perlakuan dengan Cell Counting Kit-8. Analisis data diolah dengan uji Student T-test menggunakan Microsoft Excel 2013.

Hasil: Dari hasil penelitian memperlihatkan semua kelompok perlakuan ekstrak lidah buaya mengalami proliferasi sel lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol di hari ke-1, ke-3 dan ke-6 setelah perlakuan. Namun, kelompok perlakuan 12,5% menunjukkan lebih efektif dalam meningkatkan jumlah sel dibandingkan kelompok perlakuan 25% maupun kelompok perlakuan 50%.

Kesimpulan: Ekstrak lidah buaya mempengaruhi proliferasi sel kultur fibroblas.

Dosis 12,5% ekstrak lidah buaya merupakan dosis terbaik dibandingkan dengan dosis 25% dan 50% ekstrak lidah buaya. Dalam pandangan Islam, lidah buaya merupakan obat alamiah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.

Kata Kunci: Aloe vera, Proliferation, in vitro, Fibroblast.

(2)

THE EFFECT OF ALOE VERA EXTRACT ON FIBROBLAST CULTURE CELL ABILITY ON PROLIFERATION

AND REVIEWED FROM ISLAMIC STANDPOINTS

Adelin Luthfiana Fajrin, Yurika Sandra, Zuhroni

ABSTRACT

Background: Proliferative phase is one of the main phases in the physiological process of wound healing. In this phase, fibroblast proliferation process happens, such as forming collagen and granulating tissue that collates the wound. Aloe vera (Aloe Barbadensis Milleer) is a medicinal plant that has been used because its gel contains antibacterial, antifungal, and salicylate that can stimulate the fibroblast.

The aim of this research is to know the effect of aloe vera on fibroblast culture cell ability proliferation in vitro and Islamic view.

Method: The design of this research is performed with experimental use control group and treatment group with 12,5%, 25%, and 50% doses of aloe vera extract.

Observations on day 1, day 3, and day 6 after treatment with Cell Counting Kit-8.

Data analysis processed with Microsoft Excel 2013 Student T-test.

Result: The result shows that all doses of aloe vera extract treatment group experienced a higher cell proliferation compared with the control group on day 1, 3 and 6 after treatment. However, the Group's treatment of 12.5% indicating more effective in increasing the number of cells in comparison group treatment 25% or 50% of the treatment group.

Conclusion: Aloe Vera Extract affects the culture of fibroblasts cell proliferation.

A dose of 12.5% Aloe Vera extract is best compared to of that in 25% and 50% Aloe Vera extract. In Islam, Aloe Vera is a natural remedy recommended Prophet Muhammad SAW.

Keyword: Aloe vera, Proliferation, in vitro, Fibroblast.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Ekspresi Bcl2 pada sel alveolus paru-paru tikus kelompok rokok ditambah lidah buaya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dan rokok (p<0,05). Simpulan, gel lidah

Ekstrak etanol daun lidah buaya (Aloe vera (L.) Webb.) pada waktu inkubasi selama 2 jam terhadap sel kanker tidak memberikan efek sitotoksik terhadap sel

Pemberian dosis kelompok perlakuan (ekstrak etanol daun lidah buaya) bertingkat dapat menurunkan jumlah rata-rata respon tikus diinduksi secara termik yang

Hasil analisa menunjukkan perbedaan yang bermakna rata-rata kadar glukosa kelompok kontrol (negatif dan positif) dengan kelompok dosis I, II dan III ekstrak etanol daun lidah

Pemberian dosis kelompok perlakuan (ekstrak etanol daun lidah buaya) bertingkat dapat menurunkan jumlah rata-rata respon tikus diinduksi secara termik yang

Penambahan ekstrak lidah buaya dengan konsentrasi (15 ppm, 20 ppm, dan 25 ppm) pada fillet ikan bandeng selama penyimpanan dingin (hari ke-0, 3, 6, dan 9) memberikan pengaruh yang

Secara khusus tujuannya adalah mengevaluasi aktivitas antioksidasi ekstrak lidah buaya, mengevaluasi perubahan sifat antioksidatif lidah buaya selama pengolahan minuman lidah

4.1.3 Hasil Uji Daya Hambat Kombinasi Ekstrak Lidah Buaya dengan Antibiotik Eritromisin Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Hasil pemeriksaan uji daya hambat kombinasi ekstrak