PENDAHULUAN
Latar Belakang
Apa efek penghambatan kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Erythromycin terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik? Bagaimana perbandingan efek penghambatan kombinasi ekstrak lidah buaya dan antibiotik Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik? Untuk mengetahui efek penghambatan kombinasi ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) dengan antibiotik Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik.
Hasil daya hambat kombinasi ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) dengan antibiotik Erythromycin dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. PERBANDINGAN EFEK INHIBITORI KOMBINASI EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DENGAN ANTIBIOTIK Eritromisin TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus PENYEBAB MAKUL DIABETES. PERBANDINGAN EFEK INHIBITORI KOMBINASI EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DENGAN ANTIBIOTIK Eritromisin TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus PENYEBAB MAKUL DIABETES.
PERBANDINGAN EFEK INHIBITORI KOMBINASI EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DENGAN ANTIBIOTIK Eritromisin TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus PENYEBAB MAKUL DIABETES.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Untuk mengetahui perbandingan daya hambat kombinasi ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) dengan antibiotik Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik. Untuk mengetahui daya hambat ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik. Untuk mengetahui perbandingan daya hambat kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik.
Manfaat Penelitian
- Bagi Peneliti
- Bagi Masyaraka
- Bagi Stikes Perintis Padang
TINJAUAN PUSTAKA
- Lidah Buaya (Aloe vera L.)
- Definisi Lidah Buaya (Aloe Vera L.)
- Klasifikasi Lidah Buaya (Aloe vera L.)
- Kandungan Lidah Buaya (Aloe vera L.)
- Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya (Aloe vera L.)
- Senyawa aktif Lidah Buaya
- Antibiotik Eritromisin
- Definisi Eritromisin
- Rumus Struktur Eritromisin
- Mekanisme Kerja Eritromisin
- Efek samping
- Ulkus Diabetik
- Definisi Ulkus Diabetik
- Faktor Resiko
- Gejala
- Bakteri Gram Positif
- Ekstraksi
- Uji Aktivitas Bakteri
- Metode difusi
- Metode Dilusi
- Ujiin Vitro
- Kerangka Teori
- Hipotesis
Lidah buaya mengandung lignin, saponin, antrakuinon, aloin, barbalion, iso-barbalion, anthra zero, aloe emodin, antracenecinnamate, asam chrysophant, enteralion resistanol. Khasiat tanaman lidah buaya misalnya untuk mengobati luka bakar atau luka bakar akibat air panas dengan menggunakan bagian dalam daun lidah buaya yang ditempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas. Selain untuk luka bakar, lidah buaya juga bermanfaat untuk perawatan rambut, caranya dengan mengambil bagian dalam daun lidah buaya yang berbentuk seperti agar-agar, oleskan pada kulit kepala pada sore hari setelah mandi dan tutup dengan kain, lalu keesokan harinya cuci rambut. dan penggunaan lidah buaya dengan cara ini selama 3 bulan akan memberikan hasil yang memuaskan.
Selain untuk pengobatan luar, lidah buaya juga dapat digunakan secara internal, misalnya untuk pengobatan penyakit kencing manis (diabetes melitus) dengan meminum rebusan lidah buaya setelah makan, batuk rejan dengan meminum rebusan lidah buaya dengan tambahan gula atau madu, sipilis dengan bunganya untuk memasak. dan daging lidah buaya lalu meminumnya, cacingan dan susah buang air kecil dengan meminum rebusan akar lidah buaya, wasir atau ambeien dengan cara meminum daun lidah buaya yang diparut dan dicampur madu dengan cara diminum 3 kali sehari, sebagai pengobatan sembelit dengan meminum ramuan lidah buaya Tangkai daun vera dicampur dengan madu dan masih banyak khasiat lainnya yang telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional (Satya, 2013). Lidah buaya dapat digunakan untuk mengobati luka bakar akibat luka bakar atau terkena minyak goreng panas dengan cara mencuci daun lidah buaya, membuang pangkal daunnya, kemudian membuka kulit daunnya. Letakkan bagian daun yang berlendir pada luka hingga lendir menutupi seluruh luka. Hal ini dapat dilakukan secara rutin setiap ½ jam sekali. Selain itu lidah buaya juga bisa digunakan.
Lidah buaya tampaknya sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah dermatologis dan membantu menjaga warna kulit yang baik dengan meningkatkan aktivitas fibroblas, fibroblas ini menghasilkan kolagen dan serat elastis serta menyusun kulit. Efek pelembab dari lidah buaya disebabkan oleh komponen polisakarida yang menyediakan dan mempertahankan kelembaban pada jaringan (Sujatha et al., 2014). Lidah buaya mempunyai senyawa aktif berupa Lignin, Saponin, Anthraquinone, Acemannan, Enzim Bradykinase, Carbixypeptidase, Glucomannan, Mucopoysacharide, Aloctin A, Slicilates.
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan komplikasi kronis berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang disertai kematian jaringan lokal. Salah satu komplikasi kronik penyakit diabetes melitus adalah tukak diabetik (Waspadji, 2014). Ulkus diabetik adalah kerusakan sebagian atau seluruhnya pada kulit yang dapat menyebar ke jaringan subkutan, tendon, otot, tulang atau sendi yang terdapat pada kulit. Laki-laki merupakan salah satu faktor dominan yang berhubungan dengan terjadinya ulkus diabetikum pada penderita diabetes melitus (Loviana et al., 2015).
Ho: Tidak terdapat efek kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Erythromycin dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik. Ha : Terdapat pengaruh kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Erythromycin dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Tempat dan Waktu
- Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel Penelitian
- Rancangan Penelitian
- Variabel
- Variabel Independen
- Variabel Dependen
- Defenisi Operasional
- Alat dan bahan
- Alat penelitian
- Bahan Penelitian
- Persiapan Bahan
- Pengumpulan Bahan
- Penyiapan Simplisia Lidah Buaya
- Pembuatan Ekstrak
- Evaluasi ekstrak Etanol Lidah Buaya
- Pembuatan Media
- Cakram Disk
- Pembuatan Konsentrasi
- Prosedur Pembiakan
- Pengambilan Sampel Spesimen Swab Ulkus
- Prosedur Kerja
- Sterilisasi alat
- Isolasi Bkateri
- IdentifikasiBakteri
- Pembuatan Suspensi Bakteri
- Penyusunan Disk
- Uji aktivitas Bakteri terhadap antibiotik
- Pembacaan Daya hambat
- Analisa data
- Kerangka Oprasional
Penelitian mengenai daya hambat kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Erythromycin terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik dilakukan dengan 3 perlakuan, 3 kali pengulangan dan 4 konsentrasi di laboratorium STIKes Pioneer Padang. Berdasarkan diameter zona hambat, konsentrasi hambat minimum ekstrak lidah buaya terhadap Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 25 mg/2 ml. Berdasarkan perbandingan uji daya hambat pada Gambar 4.1, diameter zona hambat ekstrak lidah buaya tergolong rendah; ini meningkat setelah kombinasi dengan antibiotik Eritromisin.
Penelitian ini menggunakan desain laboratorium eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui dan menguji aktivitas antibakteri ekstrak lidah buaya, antibiotik eritromisin, dan kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik eritromisin dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil pengamatan uji daya hambat ekstrak lidah buaya terhadap bakteri Staphylococcus aureus (mm), diperoleh hasil dengan konsentrasi terendah 25 mg/2 ml menghasilkan zona hambat mm dan tertinggi 100 mg/2 ml. ml yang menghasilkan zona hambat. luas mm. Berdasarkan hasil uji daya hambat, kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus (mm) menunjukkan konsentrasi terendah 25 mg/2 ml menimbulkan zona hambat mm, dan tertinggi 100 mg. /ml menciptakan zona hambat mm.
Hasil pengolahan SPSS menunjukkan P signifikan artinya Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik eritromisin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil uji perbandingan terlihat bahwa nilai rata-rata zona hambat kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Eritromisin lebih tinggi dibandingkan ekstrak lidah buaya individual dengan perbandingan 37,23 mm : 21,90 mm. Oleh karena itu, jika antibiotik eritromisin resisten terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik, maka kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik eritromisin merupakan alternatif yang baik dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus penyebab tukak diabetik.
Hasil daya hambat kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Eritromisin lebih baik dibandingkan ekstrak lidah buaya tunggal. Bagi peneliti selanjutnya untuk menguji daya bunuh kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Eritromisin terhadap bakteri gram positif. Daya hambat ekstrak lidah buaya (Aloe barbadensis Miller) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro.
HASIL PENELITIAN
HasilPenelitian
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat hasil uji daya hambat antibiotik Eritromisin sensitif terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan Tabel 4.3, hasil uji daya hambat kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Erythromycin terhadap bakteri Staphylococcus aureus (mm) pada konsentrasi 100 mg/2 ml menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak dengan antibiotik memberikan efektivitas. aktivitas antibakteri. pada konsentrasi 100 mg/2 ml menghasilkan diameter zona hambat sebesar 41,67 mm dan konsentrasi hambat minimum pada konsentrasi 25 mg/2 ml menghasilkan diameter zona hambat sebesar 34,00 mm. Penelitian interaksi ekstrak lidah buaya, antibiotik Eritromisin dan kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus telah dilakukan pada bulan Juni – Juli 2020 di laboratorium STIKes Perintis Padang, terdiri dari sampel ekstrak lidah buaya dan antibiotik Eritromisin.
Zat aktif yang terkandung dalam ekstrak lidah buaya adalah flavonoid, saponin, tanin dan antrakuinon. Kombinasi ekstrak lidah buaya dengan antibiotik eritromisin menghasilkan senyawa flavanoid dan saponin yang dapat membentuk dinding sel, tanin, antrakuinon dan makrolida dari antibiotik eritromisin yang dapat menghambat atau menghambat sintesis protein sehingga pertumbuhan bakteri terhambat. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menguji daya hambat bakteri dengan menggabungkan ekstrak lidah buaya dengan antibiotik gram positif lainnya terhadap pertumbuhan bakteri gram positif dari maag.
PEMBAHASAN
Pembahasan
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak lidah buaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Melinda (2016) yang menunjukkan bahwa ekstrak lidah buaya dapat menghambat bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus, pada konsentrasi 100% dengan ketahanan 11,58 mm. Hasil uji aktivitas bakteri yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula diameter zona hambat yang dihasilkan, karena kandungan zat aktif pada setiap konsentrasi berbeda-beda. Dewi dan Marniza (2019) menyatakan semakin tinggi konsentrasi maka diameter zona hambat semakin besar.
Perbedaan diameter zona hambat pada setiap konsentrasi disebabkan adanya perbedaan zat aktif yang terkandung didalamnya sehingga zona hambat yang terbentuk pada setiap konsentrasi akan berbeda. Lidah buaya mengandung zat aktif berupa saponi, tanin, flavonoid, antrakuinon dan kuinon yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri (Suryati, Bahar, & Ilmawati, 2017). Berdasarkan hasil observasi uji daya hambat antibiotik Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus (mm), konsentrasi terendah adalah 25 mg/2ml menghasilkan zona hambat mm, dan tertinggi 100 mg/2ml menghasilkan zona hambat sebesar mm. menyebabkan hambatan. zona mm.
Berdasarkan diameter zona hambat yang diperoleh maka diameter zona hambat pada antibiotik Eritromisin dikategorikan sangat kuat sesuai dengan penelitian Surjowardojo et al (2015) yang menyatakan bahwa hasil diameter zona hambat ≥ 21 mm adalah dikategorikan sangat kuat. Hasil pengolahan SPSS menunjukkan P signifikan artinya Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh antibiotik Erythromycin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Promes dkk (2016). yang menyatakan bahwa Eritromisin masih efektif menghambat pertumbuhan bakteri gram positif Staphylococcus aureus. Mekanisme kerja antrakuinon adalah dengan cara menghambat sintesis protein sehingga bakteri tidak dapat tumbuh, serupa dengan antibiotik Eritromisin yang juga menghambat sintesis protein (Dewi et al., 2019).
Sedangkan nilai rerata zona hambat pada antibiotik Eritromisin lebih tinggi dibandingkan kombinasi dengan perbandingan 39,22 mm : 37,23 mm. Hal ini dikarenakan kandungan antibakteri pada ekstrak lidah buaya hanya sebagian saja yang terekstraksi pada proses ekstraksi. Jadi bila dipadukan dengan antibiotik Erythromycin, maka kandungan antibakteri dari antibiotik Erythromycin mendominasi.
Diperoleh hasil kombinasi yang baik karena hasil diameter zona hambat ≥ 21 mm dikategorikan sangat kuat, sejalan dengan penelitian Surjowardo dkk (2015) yang menyatakan bahwa hasil diameter zona hambat ≥ 21 mm adalah dikategorikan sangat kuat dengan kuat. PERBANDINGAN EFEK INHIBITORI KOMBINASI EKSTRAK Aloe Vera (Aloe vera L.) DENGAN ANTIBIOTIK Eritromisin TERHADAP BAKTERI Staphylcoccus aaureus PENYEBAB DIABETES DALAM JUMLAH BESAR.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Aktivitas antibakteri kombinasi gentamisin dan ekstrak 10 tanaman obat terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus Tahan Methisilin. Identifikasi dan uji resistensi bakteri Staphylococcus Aureus (MRSA) resisten Mechisilin dari tukak diabetik derajat I dan II Wagner di Bagian Penyakit Dalam RSUD AR-rifin Achmad. Hubungan lama menderita ulkus diabetik dengan kualitas hidup pasien ulkus diabetikum di RSUD Dr.