• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT OZE POWER SWITCH MAKASSAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT OZE POWER SWITCH MAKASSAR"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Judul : Pengaruh Faktor Stres Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Oze Power Switch Makassar. Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa tesis yang saya tulis adalah hasil karya saya, kecuali kutipan* $lb6ta*lri menyebutkan $tlrrlber$ye, and be, lura peraah telah dipelajari.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah stressor kerja yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Oze Power Switch Makassar. Apakah faktor stres kerja yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Oze Power Switch Makassar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Definisi Stres Kerja
  • Jenis-Jenis Stres Kerja
  • Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja
  • Pendekatan Stres Kerja
  • Cara Mengelola Stres Kerja

Stres kerja merupakan akibat dari karakteristik yang ada pada pekerjaan yang menimbulkan ancaman bagi seseorang. Beberapa potensi sumber stres kerja yang mempengaruhi pekerja/karyawan dapat muncul baik di dalam maupun di luar organisasi.

Kinerja Karyawan

  • Definisi Kinerja Karwayan
  • Penilaian Kinerja Karyawan
  • Metode Penilaian Kinerja Karyawan
  • Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Karyawan
  • Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Bangun, penilaian kinerja adalah suatu proses yang dilakukan oleh organisasi untuk menilai atau mengevaluasi keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Penilaian kinerja juga harus dilakukan secara adil, yaitu penilaian harus dilakukan untuk semua karyawan agar tercipta keadilan dalam penilaian kinerja. Sedangkan menurut Rivait, Ramly, Mutis dan Arafah penilaian kinerja mengacu pada sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, mengevaluasi dan mempengaruhi sifat, perilaku dan hasil yang berhubungan dengan pekerjaan, termasuk tingkat absensi.

Dalam praktiknya, penilaian kinerja dan penilaian kinerja dapat digunakan secara bergantian atau pada saat yang sama karena pada dasarnya melayani tujuan yang sama. Penilaian kinerja yang dijalankan dengan baik menguntungkan karyawan, manajer departemen SDM, dan akhirnya perusahaan itu sendiri. Dalam prakteknya, penilaian kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor di dalam perusahaan, disamping faktor lain di luar perusahaan.

Ketika penilaian kinerja dilakukan dengan benar, karyawan, penyelia, departemen SDM, dan akhirnya perusahaan akan mendapat manfaat dari kepastian bahwa upaya individu berkontribusi pada fokus strategis perusahaan. Supervisor melakukan observasi dan register. insiden kritis pada perilaku karyawan dalam kinerja pekerjaannya. Penilaian menurut metode MBO, dalam empat langkah: dari analisis pekerjaan, menetapkan standar kerja, menetapkan tujuan, hingga tahap penilaian itu sendiri.

Penelitian Terdahulu

Dalam hal ini adalah kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan berupa ketelitian, kerapian dan kelengkapan. Karyawan dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditentukan dan menambah waktu yang tersedia untuk aktivitas lainnya. Kemandirian mengacu pada kemampuan karyawan untuk bekerja secara mandiri dan bertanggung jawab dengan meminimalkan bantuan dari orang lain.

Pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dalam proses penganggaran di Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng. 2017 Pengaruh stres kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Stres kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan PT.

Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan British International English School Makassar.

Kerangka Pikir

Hipotesis

  • Profil Perusahaan
  • Stuktur Organisasi

Menurut Noor, metode pengumpulan data adalah cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Jenis data yang dihasilkan kualitas adalah data berupa keterangan deskriptif dan kata-kata tertulis (Noor, 2017:38). 2 Kuantitatif : Merupakan jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dalam angka atau dalam bentuk angka (Sugiyono.

1 Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang bersangkutan dan dari responden dengan cara memberikan pernyataan berupa kuesioner kepada responden. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen, populasi yang homogen (semua individu yang membentuk populasi memiliki sifat yang relatif satu sama lain dan tidak memiliki perbedaan ciri). Menurut Sugiyono, dalam penelitian kuantitatif, metode analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu bertujuan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang dirumuskan dalam proposal.

Menurut Sugiyono validitas adalah derajat ketelitian antara data yang terjadi di fasilitas penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Cara mengukur valid atau tidaknya data penelitian adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel yang ditentukan berdasarkan jumlah sampel dan jumlah variabel penelitian. Dalam perspektif kuantitatif, suatu data dinyatakan reliabel jika dua atau lebih peneliti pada fasilitas yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama pada waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau satu set data ketika dibagi menjadi dua ternyata tidak. menampilkan data yang berbeda.

Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel

Karakteristik Responden

  • Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
  • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
  • Karakteristik Responden BerdasarkanTingkat Pendidikan

Deskripsi Variabel Penelitian

  • Faktor Eksternal
  • Kinerja Karyawan
  • Penilaian Responden Terhadap Variabel Faktor Internal Stres Kerja Variabel Faktor Internal Stres Kerja mempunyai 4 pernyataan yang masuk
  • Penilaian Responden Variabel Faktor Eksternal Stres Kerja
  • Penilaian Responden Variabel Kinerja Karyawan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator atau pernyataan mengenai faktor internal stres kerja dapat dinilai baik dan dapat dijadikan tolak ukur atau penjelasan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator atau pernyataan mengenai faktor eksternal stres kerja dapat dinilai baik dan dapat dijadikan tolak ukur atau penjelasan. Seluruh item pernyataan yang dilampirkan pada kuesioner memuat indikator faktor internal stres kerja.

Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap pernyataan variabel Faktor Internal Stres Kerja (X1) di atas, diketahui bahwa frekuensi pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) terbanyak adalah sebanyak 23 responden. kebijakan seperti penyediaan fasilitas kerja sangat mempengaruhi produktivitas karyawan dan akan menurunkan tingkat stres kerja karyawan. Semua pernyataan yang dilampirkan pada kuesioner mengandung indikator faktor eksternal dalam stres kerja.

Untuk mengetahui frekuensi tanggapan terhadap setiap item yang diikutsertakan, uraian tanggapan terhadap faktor eksternal kuesioner stres kerja disajikan di bawah ini. Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap pernyataan variabel Faktor Eksternal Stres Kerja (X2) di atas, frekuensi terbesar untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diketahui sebanyak 8 orang pada pernyataan nomor 5. Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap pernyataan variabel keputusan pegawai (Y ) di atas, diketahui frekuensi terbesar untuk pilihan jawaban Sangat setuju (SS) ada pada angka 8, hal ini dikarenakan pegawai mampu memikul tanggung jawab apapun. bahwa penyelia mereka telah memberikannya dengan benar dan tepat waktu.

Hasil Penelitian .1 Uji Validitas.1 Uji Validitas

  • Uji Reliabilitas
  • Analisis Regeresi Linear Berganda
  • Uji Parsial (Uji t)

Baik berarti pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa ada kekurangan sesuai dengan apa yang harus dikerjakan pegawai, maka tepat waktu berarti pegawai mampu menyelesaikan sesuai batas waktu yang ditetapkan oleh atasan. Berdasarkan tabel hasil uji validitas di atas terlihat bahwa semua nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel yang berarti semua item kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. dalam penelitian yang dilakukan. Jika Croncbach’s alpha > 0,6, maka item kuesioner yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya jika nilai alpha kurang dari r tabel, maka item yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.

Dari tabel di atas diketahui bahwa masing-masing variabel Croncbach’s alpha di atas berada di atas 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini reliabel atau diterima. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel bebas, apakah masing-masing variabel bebas berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel terikat jika nilai variabel bebas bertambah atau berkurang. Konstanta sebesar 9,815 menyatakan bahwa jika nilai Faktor Internal Stres Kerja (X1) dan Faktor Eksternal Stres Kerja (X2) adalah (0), maka Kinerja Karyawan (Y) adalah 9,815.

Koefisien regresi X1 sebesar 0,926 yang artinya - jika nilai variabel faktor stres kerja internal (X1) meningkat sebesar 1, maka akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,926. Koefisien regresi X2 sebesar 0,782 yang berarti jika nilai variabel stres kerja faktor eksternal (X2) meningkat sebesar 1, maka akan berdampak pada kinerja karyawan (Y) sebesar 0,782. Penelitian ini menggunakan uji parsial untuk mengetahui hubungan faktor internal stres kerja (X1) dengan kinerja karyawan (Y) dan untuk mengetahui hubungan faktor eksternal stres kerja (X2) dengan variabel dependen (Y). memutuskan. .

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Pengaruh Parsial Faktor Internal Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh Parsial Faktor Ekternal Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan

  • Uji Simultan (Uji F)
  • Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Pembahasan Hasil Penelitian
    • Pengaruh Faktor Internal Terhadap Kinerja Karyawan
    • Pengaruh Faktor Eksternal Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan

H0 : Tidak terdapat pengaruh positif signifikan faktor internal stres kerja dan faktor eksternal stres kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor internal stres kerja dan faktor eksternal stres kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT OZE. Adapun variasi variabel bebas yaitu Faktor Internal Stres Kerja dan Faktor Eksternal Stres Kerja Kinerja Karyawan.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor internal stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengujian hipotesis kinerja karyawan (Y) secara parsial dan berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Faktor Eksternal Stres Kerja berpengaruh positif dan signifikan untuk menguji hipotesis secara parsial terhadap Kinerja Karyawan dan berarti hipotesis diterima. Dari hasil perhitungan regresi diperoleh nilai koefisien regresi pada variabel stres kerja sebesar 0,549 dan sig 0,023 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian dan penelitian yang sejalan dengan penelitian ini terdapat persamaan yaitu pada hubungan yang positif dan signifikan serta koefisien determinasi yang berpengaruh tinggi terhadap kinerja karyawan pada PT Oze Power Switch Makassar Makassar. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devino pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Briton International English School Makassar”. Berdasarkan hasil penelitian dan penelitian yang sejalan dengan penelitian ini terdapat persamaan yaitu pada hubungan yang positif dan signifikan serta koefisien determinasi yang berpengaruh tinggi terhadap kinerja karyawan pada PT Oze Power Switch Makassar Makassar.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden lebih cenderung mengalami stres yang disebabkan oleh faktor internal dalam perusahaan. Maka penulis menyarankan agar manajer perusahaan memberikan beban kerja atau membagi tugas secara adil dan merata sesuai dengan job description yang telah ditentukan agar dapat mengurangi stres kerja karyawan. Disarankan untuk penelitian selanjutnya pengayaan data kualitatif agar hasil penelitian lebih mewakili realita objek penelitian.

Manajemen sumber daya manusia Konsep, teori, dan pengembangan sumber daya manusia dalam konteks organisasi publik dan bisnis. Pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dalam proses penyusunan anggaran di Pemerintah Kabupaten Soppeng. Pengaruh stres kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Daftar pertanyaan berikut hanya digunakan untuk data penelitian sebagai bagian dari penyelesaian studi sarjana manajemen (S1).

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Gambar 2.1: Kerangka Pikir Hasil dan RekomendasiAnalisis Regresi Linear
Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel
Gambar 4.1: Struktur Organisasi PT OZE  Power Switch Makassar
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji tdiperoleh keterangan bahwa variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Maka hipotesis diterima dan Artinya