53
PENGARUH FINTECH PAYMENT TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA
Muchammad Yudha Erlangga 1), Astrie Krisnawati 2)
Prodi Manajemen Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom 1) [email protected] 2) [email protected]
ABSTRACT
The study aims to examine the effect of fintech payment on Student Financial Management Behavior.
Data collection was carried out by distributing questionnaires to students in Bandung Raya Region with 400 students as research samples.Based on the results of the study, it is known that the level of use of fintech payments for students in Bandung Raya Region is in the good category while the behavior of financial management is in the neutral category. In addition, it was found that fintech payment had a positive influence on student financial management behavior in the Bandung Raya Region.
Keywords: fintech payment, financial management behavior, student ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh fintech payment terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada mahasiswa di Wilayah Bandung Raya dengan 400 mahasiswa sebagai sampel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat penggunaan fintech payment pada mahasiswa di Wilayah Bandung Raya berada pada kategori baik sedangkan perilaku manajemen keuangan berada pada kategori netral. Selain itu, ditemukan bahwa fintech payment memiliki pengaruh positif terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa di Wilayah Bandung Raya.
Kata kunci: fintech payment; perilaku manajemen keuangan; mahasiswa
PENDAHULUAN
Dewasa ini internet sudah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari. Dimanapun dan kapanpun, koneksi internet selalu menjadi kebutuhan. Pengguna internet di Indonesia tumbuh 600 persen dalam 10 tahun terakhir dan penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara 54,7 persen dari total populasi Indonesia (APJII, 2018). Hal tersebut tentu meningkatkan jumlah penggunaan berbagai layanan berbasis internet.
Kini semakin banyak perusahaan yang menawarkan berbagai produknya yang berbasis online, mulai dari memesan makanan, transportasi, hiburan, belanja barang, memesan tiket, memesan penginapan, semua tersedia secara online. Pertumbuhan berbagai layanan dan produk yang berbasis online, memicu perubahan pada sistem pembayaran. Kini sistem transaksi semakin terdigitalisasi, maka
muncul istilah financial technology atau sering disebut fintech. Menurut Carney fintech dapat secara luas didefinisikan sebagai inovasi keuangan yang dimungkinkan secara teknologi yang dapat menghasilkan model bisnis baru, aplikasi, proses atau produk dengan efek material terkait pada pasar keuangan, lembaga keuangan dan penyediaan layanan keuangan (FSB,2017).
Fintech menawarkan metode pemba- yaran yang mudah dan praktis. Penggunanya tidak perlu lagi menyimpan uang secara tunai karena uang tersebut tersimpan dalam sebuah aplikasi dalam bentuk data uang elektronik.
Untuk pembayaran, penggunanya hanya perlu memasukkan kode atau scan QR code yang tersedia dan uang akan secara instan berpindah ke pihak lain. Kemudahan dalam menggunakan fintech membuat perkembangannya semakin pesat.
54
Jumlah transaksi menggunakan fintech pun diproyeksikan akan terus bertumbuh.
Gambar 1. menunjukkan bahwa transaksi fintech diproyeksikan naik setiap tahunnya dengan Compound Annual Growth Rate
(CAGR) sebesar 18,8 persen. Jumlah transaksi fintech diproyeksikan terus bertumbuh karena semakin banyaknya orang yang memiliki akses internet sehingga memiliki akses untuk menggunakan fintech.
Gambar 1. Proyeksi pertumbuhan transaksi fintech di Indonesia Sumber: databoks.katadata.co.id (2017)
Tren pembayaran dengan menggunakan fintech akan berpotensi mempengaruhi pola perilaku seseorang dalam mengelola keuangan.
Kemajuan dalam sistem informasi dan penelitian konsumen menunjukkan bahwa mekanisme pembayaran secara signifikan mempengaruhi keputusan konsumen dan pola konsumsi (See-To dan Ngai, 2019). Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian dari Runnemark et al. (2015) yang menunjukkan bahwa masyarakat bersedia membayar lebih untuk barang yang sama dengan menggunakan kartu debit daripada dengan uang tunai. Hal tersebut disebabkan karena representasi atau bentuk dari uang mempengaruhi konsumen.
Selain itu, temuan dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Becker (2017) menunjukkan bahwa orang yang menggunakan aplikasi fintech pengelolaan keuangan secara signifikan meningkatkan saldo tabungannya.
Dew dan Xiao (2011) menyatakan bahwa terdapat lima indikator untuk mengukur perilaku manajemen keuangan seseorang, yaitu konsumsi, arus kas, kredit, tabungan dan investasi, dan asuransi. Kini perusahaan- perusahaan penyedia fintech telah menyediakan layanan di bidang-bidang tersebut. Bank Indonesia (2017) dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 telah mengklasifikan layanan fintech menjadi lima jenis, yaitu: sistem pembayaran, pendukung pasar, manajemen investasi, pinjaman,
pembiayaan, dan penyediaan modal, dan jasa keuangan lainnya.
Di antara lima jenis layanan tersebut, menurut Kim, et al. (2016) sistem pembayaran merupakan layanan fintech dengan tingkat pertumbuhan tercepat. Hal tersebut didukung dengan data persentase fintech di Indonesia menurut sektor usaha. Pada tahun 2017, sebanyak 40 persen perusahaan fintech paling banyak bergerak di bidang jasa pembayaran (databoks.katadata.co.id, 2017). Jumlah tersebut merupakan persentase terbesar dibandingkan dengan fintech dalam sektor lain.
Aplikasi-aplikasi fintech payment seperti Gopay, Ovo, dan Dana pun terus berusaha mendorong masyarakat untuk semakin sering bertransaksi menggunakan fintech payment dengan cara memberikan berbagai macam promosi seperti voucher, diskon, cashback.
Strategi memberikan promosi secara besar- besaran atau biasa disebut strategi “bakar duit”
ini merupakan cara bagi mereka untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap fintech payment (Umah, 2019).
Berbagai macam promosi dari perusahaan penyedia fintech payment yang menawarkan berbagai diskon dan cashback tentu akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan fintech, terutama untuk masyarakat kalangan Urban-middle-class millennials. Mereka adalah masyarakat urban kelas menengah yang saat ini berusia 15-34 tahun. Kelompok masyarakat ini adalah early
18.6 Miliar 23.8 Miliar27.4 Miliar32.3 Miliar37.1 Miliar
0 10 20 30 40
2017 2018 2019 2020 2021
US$
55 adopter dari teknologi terbaru yang sudah
sudah terbiasa berbelanja menggunakan media sosial (social commerce) maupun e-commerce platform dengan sistem pembayarannya yang lebih lengkap dan didukung financial technology (Ika, 2017).
Salah satu bagian dari urban-middle- class millennials adalah kalangan mahasiswa.
Berdasarkan survey yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2016, mahasiswa menjadi kelompok pengguna internet dengan tingkat penetrasi terbesar di antara pengguna internet dengan jenis pekerjaan lain (APJII, 2017). Dengan demikian, terdapat kemungkinan besar bagi mereka untuk menggunakan fintech payment.
Dengan demikian, berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Fintech Payment terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa”.
KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Fintech
Fintech adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitias sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran (Bank Indonesia, 2017). Bank Indonesia membagi fintech dalam lima kategori yaitu: (a) Sistem pembayaran, (b) Pendukung pasar, (c) Manajemen investasi dan manajemen resiko, (d) Pinjaman, pembiayaan, dan penyediaan modal, (e) Jasa finansial lainnya (Bank Indonesia, 2017).
Penelitian ini berfokus kepada fintech kategori sistem pembayaran atau dikenal dengan istilah fintech payment. Layanan fintech payment memungkinkan pengguna yang menggunakan lembaga keuangan tertentu untuk menggunakan layanan pembayaran khusus yang independen, tidak tergantung pada layanan pembayaran dari lembaga keuangan tetapi disesuaikan dengan kenyamanan pengguna. Penyedia layanan fintech payment terbagi menjadi empat kategori, yaitu, produsen hardware, pembuat sistem operasi, penyedia platform pembayaran, dan institusi keuangan (Kang, 2018).
Perilaku Manajemen Keuangan
Perilaku manajemen keuangan adalah perolehan, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan yang berorientasi pada beberapa tujuan (Topa et al, 2018). Menurut Amanah et.
al (2016), perilaku manajemen keuangan adalah ilmu yang menjelaskan mengenai perilaku seseorang dalam mengatur keuangan mereka dari sudut pandang psikologi dan kebiasaan individu tersebut. Sementara Xiao (2008) mendefinisikan perilaku manajemen keuangan sebagai berbagai perilaku manusia yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan termasuk di dalamnya uang, kredit dan perilaku menabung. Dew dan Xiao (2011) melakukan penelitian mengenai skala perilaku manajemen keuangan. Dalam penelitiannya, terdapat lima indikator yang digunakan yaitu, konsumsi, arus kas, kredit, tabungan dan investasi, dan asuransi.
Hasil penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa sebuah metode pembayaran dapat mempengaruhi perilaku dari penggunanya. Hasil penelitian dari Runnemark et al. (2015) menunjukkan bahwa masyarakat bersedia membayar lebih untuk barang yang sama dengan menggunakan kartu debit daripada dengan uang tunai. See-To dan Ngai (2019) pun menyatakan bahwa mekanisme pembayaran secara signifikan mempengaruhi keputusan konsumen dan pola konsumsi.
George Becker (2017) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh fintech terhadap perilaku menabung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah tabungan nasabah yang menggunakan fintech meningkat dari sebelumnya. Maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu: H1: Fintech payment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa di Wilayah Bandung Raya.
Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menganalisis hubungan antara fintech payment dengan perilaku manajemen keuangan. Variabel fintech payment mengacu pada penelitian dari Kim et.
al. (2016) dengan dimensi sebagai berikut: (a) mobilitas personal, (b) kegunaan relatif, (c) kemudahan penggunaan, (d) kredibilitas layanan, (e) pengaruh sosial, (f) perhatian terhadap privasi, dan (g) self efficacy.
Sedangkan variabel perilaku manejemen keuangan didasarkan pada penelitian Dew dan
56
Xiao (2011) mengenai skala pengukuran perilaku manajemen keuangan yang terdiri dari:
(a) konsumsi, (b) arus kas, (c) Kredit, (d) tabungan dan investasi, dan (e) asuransi.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Sumber : Hasil pengolahan peneliti METODA PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada mahasiswa di Wilayah Bandung Raya dengan jumlah populasi sebesar 320.694 mahasiswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 400 responden yang ditentukan berdasarkan rumus slovin.
Sebelum disebarkan, dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu terhadap kuesioner dengan 30 responden. Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut. Sementara itu, hasil uji validitas pada Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan mengenai fintech payment memiliki nilai R hitung lebih dari 0,361. Artinya seluruh pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Fintech Payment
Item R hitung R tabel Keterangan
FP1 0,807 0,361 Valid
FP2 0,741 0,361 Valid
FP3 0,897 0,361 Valid
FP4 0,860 0,361 Valid
FP5 0,570 0,361 Valid
FP6 0,598 0,361 Valid
FP7 0,788 0,361 Valid
Sumber: Data diolah peneliti
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Manajemen Keuangan
Item R hitung R tabel Keterangan
KO1 0,399 0,361 Valid
AK1 0,508 0,361 Valid
AK2 0,612 0,361 Valid
AK3 0,604 0,361 Valid
KR1 0,623 0,361 Valid
KR2 0,436 0,361 Valid
KR3 0,642 0,361 Valid
Tabel 2. (Lanjutan)
57 Item R hitung R tabel Keterangan
TI1 0,480 0,361 Valid
TI2 0,486 0,361 Valid
TI3 0,577 0,361 Valid
TI4 0,740 0,361 Valid
TI5 0,526 0,361 Valid
A1 0,422 0,361 Valid
A2 0,564 0,361 Valid
A3 0,751 0,361 Valid
Sumber: Data diolah peneliti
Hasil uji validitas pada Tabel 2 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan mengenai perilaku manajemen keuangan memiliki R hitung lebih dari 0,361. Artinya seluruh pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan uji validitas menggunakan aplikasi IBM SPSS. Variabel fintech payment dan perilaku manajemen keuangan memiliki nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6. Maka, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel N of items Croanbach’s Alpha R tabel Keterangan
Fintech payment 7 0,847 0,6 Reliabel
Perilaku manajemen
keuangan 15 0,842 0,6 Reliabel
Sumber: Data diolah peneliti
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari kuesioner, berikut ini adalah profil dari responden pada penelitian ini. Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar responden merupakan perempuan, dengan persentase sebesar 63 persen dan persentase responden laki-laki
sebesar 37 persen. Jika dilihat dari jumlah pendapatan per bulannya, sebagian besar mahasiswa di Wilayah Bandung Raya memiliki pendapatan sebesar Rp1.000.001 – Rp2.000.000 dengan persentase sebesar 44 persen atau sebanyak 177 responden. Diketahui pula bahwa sebagian besar mahasiswa di Wilayah Bandung Raya berada pada rentang usia 18-21 tahun dengan persentase sebesar 85 persen.
Tabel 4. Profil Responden
Profil Klasifikasi Jumlah
Responden
%
Jenis Kelamin Perempuan 253 63
Laki-laki 147 37
Pendapatan per Bulan
≤ Rp1.000.000 58 15
Rp1.000.001 – Rp2.000.000 177 44
Rp2.000.001 – Rp3.000.000 133 33
≥ Rp3.000.001 32 8
Usia
< 18 8 2
18-21 339 85
22-25 53 13
>25 0 0
Sumber: Data diolah peneliti
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah variabel yang dilakukan
58
dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik memiliki variabel yang berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Jika hasil uji signifikansi memiliki nilai lebih dari 0,05 maka data yang diuji berdistribusi normal.
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 5 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,200. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, artinya data pada penelitian ini berdistribusi normal.
Tabel 5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 400
Normal Parametersa.b Mean .0000000
Std. Deviation 9.05449130 Most Extreme Differences Absolute .029
Positive .021
Negative -.029
Test Statistic .029
Asymp. Sig.(2-tailed) .200c.d
Sumber: Data diolah peneliti
Analisis Deskriptif
Berikut ini merupakan hasil dari kuesioner pada variabel Fintech Payment dan Perilaku Manajemen Keuangan. Tabel 6 menunjukkan hasil kuesioner pada variabel fintech payment dengan rata-rata skor 82,4
persen. Data pada variabel fintech payment menunjukkan bahwa tanggapan responden secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Perhatian terhadap privasi memiliki nilai terendah dan kegunaan relatif memiliki nilai tertinggi. Berikut ini adalah posisi variabel fintech payment dalam garis kontinum.
Tabel 6. Analisis deskriptif variabel fintech payment
Variabel Dimensi Persentase Skor Kategori
Fintech Payment
Mobilitas personal 87,7 Sangat Baik
Kegunaan relatif 89,35 Sangat Baik
Kemudahan penggunaan 88,9 Sangat Baik
Kredibilitas layanan 81,95 Baik
Pengaruh sosial 72,1 Baik
Perhatian terhadap privasi 71,85 Baik
Self efficacy 85,05 Sangat Baik
Rata-rata skor 82,4 Baik
Sumber: Data diolah peneliti
Gambar 3. Garis Kontinum Variabel Fintech Payment Sumber: Data diolah peneliti
Tabel 7. Analisis Deskriptif Variabel Perilaku Manajemen Keuangan 82,4%
20% 36% 52% 68% 84% 100%
59
Variabel Dimensi Item Persentase
Skor
Kategori
Perilaku manajemen keuangan
Konsumsi KO1 89,25 Sangat baik
Arus kas
AK1 83,10 Baik
AK2 67.80% Netral
AK3 64.05% Netral
Kredit KR1 67.90% Netral
KR2 50.15% Tidak baik
KR3 59.40% Netral
Tabungan dan investasi TI1 78.40% Baik
TI2 79.05% Baik
TI3 75.75% Baik
TI4 67.65% Netral
TI5 54.30% Netral
Asuransi A1 71.90% Baik
A2 46,95% Tidak baik
A3 60.30% Netral
Rata-rata skor 67,73% Netral
Sumber: Data diolah peneliti
Tabel 7 menunjukkan hasil kuesioner pada variabel perilaku manajemen keuangan dengan rata-rata skor 67,73 persen. Data pada variabel perilaku manajemen keuangan menunjukkan bahwa tanggapan responden secara keseluruhan termasuk dalam kategori netral.
Item A2 tentang asuransi properti memiliki nilai terendah dan konsumsi memiliki nilai tertinggi. Berikut ini adalah posisi variabel perilaku manajemen keuangan dalam garis kontinum.
Gambar 4. Garis Kontinum Variabel Perilaku Manajemen Keuangan Sumber: Data diolah peneliti
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis linier sederhana digunakan untuk melihat hubungan antara satu variabel
independent terhadap satu varibel dependen.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara fintech payment dengan perilaku manajemen keuangan.
Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 37.638 3.501 10.751 .000
Fintech Payment .457 .121 .187 3.791 .000
Sumber: Data diolah peneliti
Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000. Angka tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi perilaku manajemen keuangan atau dengan kata lain, fintech payment berpengaruh signifikan 67,73%
20% 36% 52% 68% 84% 100%
60
terhadap perilaku manajemen keuangan pada mahasiswa di Wilayah Bandung Raya.
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien variabel fintech payment bernilai positif. Hal tersebut memiliki arti bahwa variabel fintech payment berpengaruh secara positif terhadap perilaku manajemen keuangan. Artinya, semakin sering mahasiswa di Wilayah Bandung Raya menggunakan fintech payment maka semakin baik pula perilaku manajemen keuangannya.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen adalah fintech payment dan variabel dependen adalah perilaku manajemen keuangan dengan hipotesis sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fintech Payment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa di Wilayah Bandung Raya.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, variabel fintech payment mendapatkan kategori baik dengan rata-rata skor 82,4 persen. Hampir mencapai kategori sangat baik pada 84 persen.
Hal tersebut menunjukkan bahwa fintech payment telah berkembang pesat dan mahasiswa di Wilayah Bandung Raya telah banyak mengadopsi teknologi tersebut sebagai media transaksi untuk kebutuhan sehari-hari.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel perilaku manajemen keuangan berada pada kategori netral dengan skor rata-rata 67,73 persen. Sangat mendekati kategori baik pada skor 68 persen. Hal tersebut menujukkan bahwa meskipun berada pada kategori netral perilaku manajemen keuangan mahasiswa di Wilayah Bandung Raya cenderung baik. Hasil analisis
regresi linier sederhana menunjukkan bahwa fintech payment memiliki pengaruh positif terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa di Wilayah Bandung Raya.
Saran
Privasi masih menjadi isu tersendiri bagi para penyelenggara layanan fintech payment.
Mengingat banyaknya informasi personal seperti nomor telepon dan KTP yang harus pengguna unggah untuk mendapatkan layanan fintech payment, penyelenggara harus dapat meyakinkan dan menjamin bahwa data pengguna tersimpan dengan aman dan tidak disalahgunakan. Selain itu, bidang asuransi properti dapat menjadi peluang bagi penyelenggara untuk memperluas variasi produknya mengingat masih banyak mahasiswa yang belum menggunakan layanan tersebut.
Perilaku manajemen keuangan mahasiswa di Wilayah Bandung Raya pun masih belum masuk dalam kategori baik.
Mahasiswa harus dapat memanfaatkan layanan fintech payment dengan bijak. Dengan berbagai fitur yang meliputi semua unsur perilaku manajemen keuangan yaitu, konsumsi, arus kas, kredit, tabungan dan investasi, serta asuransi, layanan fintech payment dapat menjadi alat untuk mengatur keuangan pribadi secara lebih baik.
Penelitian ini hanya menggunakan fintech payment sebagai variabel bebas. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menambah variabel bebas lainnya untuk mengatahui lebih dalam mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku manajemen keuangan seperti, literasi keuangan, pengetahuan finansial, sikap keuangan, inklusi keuangan, dan sebagainya.
DAFTAR REFERENSI
Amanah, E., Rahadian, D., & Iradianty, A.
(2016). Pengaruh Financial Knowledge, Financial Attitude dan External Locus Of Control Terhadap Personal Financial Management Behavior Pada Mahasiswa S1
Universitas Telkom. eProceedings of Management, 3(2).
[APJII] Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2016). Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia Survey 2016. Tersedia pada:
61 https://apjii.or.id/downfile/file/BULETIN
APJIIEDISI05November2016.pdf [APJII] Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia. (2018). Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia Survey 2017. Tersedia pada:
https://apjii.or.id/survei2017
Bank Indonesia. (2017). Peraturan Bank Indonesia No.19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial.
Tersedia pada: https://www.bi.go.id/id/
peraturan/sistem-pembayaran/Documents/
PBI_191217.pdf
Becker, G. (2017). Does FinTech Affect Household Saving Behavior?
Databoks.katadata.co.id. (2017). 40% fintech di Indonesia Bergerak di Jasa Pembayaran.
Didapat dari: https://data boks.
katadata.co.id/datapublish/2017/04/28/40- fintech-indonesia-bergerak-di-jasa- pembayaran
Databoks.katadata.co.id. (2017). Berapa Transaksi Fintech Indonesia? Didapat dari:
https://databoks.katadata.co.id/
datapublish/2017/08/22/berapa-transaksi- fintech-indonesia
Dew, J., & Xiao, J. J. (2011). The financial management behavior scale: Development and validation. Journal of Financial Counseling and Planning, 22(1), 43.
[FSB] Financial Stability Board (2017).
FinTech credit: Market structure, business models and financial stability implications.
Ika, A. (2017). "Fintech" dan Perilaku Keuangan Generasi Milenial [online].
https://money.kompas.com/read/2017/02/1
4/090100326/.fintech.dan.perilaku.keuang an.generasi.milenial [17 April 2019]
Kang, J. (2018). Mobile payment in Fintech environment: trends, security challenges, and services. Human-centric Computing and Information Sciences, 8(1), 1-16.
Kim, Y., Park, Y. J., Choi, J., & Yeon, J. (2016).
The adoption of mobile payment services for “Fintech”. International Journal of Applied Engineering Research, 11(2), 1058-1061.
Runnemark, E., Hedman, J., & Xiao, X. (2015).
Do consumers pay more using debit cards than cash?. Electronic Commerce Research and Applications, 14(5), 285-291.
See-To, E. W., & Ngai, E. W. (2019). An empirical study of payment technologies, the psychology of consumption, and spending behavior in a retailing context.
Information & Management, 56(3), 329- 342.
Topa, G., Hernández, M., & Zappalà, S. (2018).
Financial Management behavior among young adults: The role of Need for Cognitive Closure in a three-wave moderated mediation model. Frontiers in Psychology, 9, 2419.
Umah, A. (2019). Alasan Gopay Ovo Dana Senang Bakar Uang [online]. https://www.
cnbcindonesia.com/tech/20190924112952 -37-101739/alasan-gopay-ovo-dana- senang-bakar-uang [20 September 2019]
Xiao, J. J. (2008). Applying behavior theories to financial behavior. In Handbook of consumer finance research (pp. 69-81).
Springer, New York, NY.
Lampiran
Item kuesioner
Kuesioner berbentuk skala Likert dengan keterangan skala sebagai berikut:
1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Netral 4 = Setuju 5 = Sangat setuju
Fintech Payment
1. Saya menggunakan fintech payment karena memudahkan mobilitas pribadi.
2. Saya merasakan manfaat dari penggunaan fintech payment.
62
3. Saya merasa mudah dalam melakukan pembayaran menggunakan fintech payment.
4. Saya percaya dengan keandalan fintech payment
5. Saya menggunakan fintech payment karena pengaruh orang -orang di sekitar saya.
6. Saya percaya aplikasi fintech payment dapat menjaga privasi informasi saya dengan baik 7. Saya merasa yakin dapat menggunakan fintech payment.
Perilaku Manajemen Keuangan - Konsumsi
(KO1) Saya membandingkan harga sebelum membeli produk atau jasa (KO1) - Arus kas
(AK1) Saya selalu membayar tagihan tepat waktu ( (AK2) Saya memiliki catatan keuangan pribadi
(AK3) Saya mengikuti anggaran keuangan yang saya buat - Kredit
(KR1) Saya selalu melunasi tagihan kartu kredit setiap bulan (KR2) Saya menggunakan kartu kredit hingga batas maksimal
(KR3) Saya hanya melakukan pembayaran minimum dalam pinjaman - Tabungan dan Investasi
(TI1) Saya memiliki tabungan untuk keadaan darurat
(TI2) Saya menabung sebagian uang dari gaji yang saya terima
(TI3) Saya memiliki tabungan agar dapat digunakan untuk kebutuhan jangka panjang, seperti, mobil, rumah, pernikahan, dsb.
(TI4) Saya menabung untuk saat pensiun
(TI5) Saya membeli obligasi, saham, atau reksa dana - Asuransi
(A1) Saya menggunakan jasa asuransi kesehatan (A2) Saya menggunakan jasa asuransi properti (A3) Saya menggunakan jasa asuransi jiwa