• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh gaya belajar siswa, lingkungan sekolah dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh gaya belajar siswa, lingkungan sekolah dan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

E- JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STARA 1)

YURAFNI VELIANTY NPM. 11090233

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA, LIN

GKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS

TERPADU DI SMP

NEGERI 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh

Yurafni Velianty, Ansofino, Jolianis

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun Padang No 1 Telp. (0751) 7053731 Fax. (0751) 34311

Email : yurafni_velianty@yahoo.co.id, ansofino2011@yahoo.com, jolianiskoto@ymail.com

ABSTRACT

This study aimed to analyze: the influence of students 'learning styles, school environment and students' motivation to learn the results of seventh grade students in social studies Integrated in SMP Negeri 1 Pasaman West Pasaman. When the study was conducted in January 2016. The results showed that: 1) there are significant positive and significant correlation between students' learning styles to student learning outcomes Integrated IPS. This is evidenced by the t value 3.821 > t table of 1.976. 2) there is a positive and significant influence between the school environment on student learning outcomes Integrated IPS. This is evidenced by the t value 4.796 > t table 1,976. 3) there is a positive and significant influence between learning motivation on learning outcomes Integrated IPS students. This is evidenced by the t value, 3,269 > t table of 1.976. 4) there is a positive and significant influence between the learning styles of students, the school environment and student motivation together on learning outcomes Integrated IPS students.

This is evidenced by 119.960 F count > F table 2.66 with significance level of 0.000 < α = 0.05.

Keywords: Learning Styles, School Environment, Motivation and Learning Outcomes.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: pengaruh gaya belajar siswa, lingkungan sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai t

hitung

3,821 > t

tabel

sebesar 1,976. 2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai t

hitung

4,796 > t

tabel

1,976. 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai t

hitung

, 3,269 > t

tabel

sebesar 1,976. 4) tardapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar siswa, lingkungan sekolah dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai F

hitung

119,960 > F

tabel

2,66 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05.

Kata Kunci : Gaya Belajar, Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar dan Hasil Belajar

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan sumber daya manusia, karena pendidikan

diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia, menciptakan manusia yang produktif dan mampu memajukan bangsa. Selain itu pendidikan juga merupakan sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuia dengan kebutuhan.

Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah seseorang mengadakan suatu kegiatan belajar yang terbentuk dalam bentuk suatu nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru. Hasil belajar siswa ini dapat diukur dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Dibawah ini adalah data nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) Semester 2 mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman tahun ajaran 2014/2015.

Kelas KKM

Jumlah siswa (orang)

Siswa yang tuntas

Siswa yang tidak

tuntas Nilai Rata- rata Jumlah (%) Jumlah (%)

VII.1 73 30 24 80,00 6 20,00 80,6

VII.2 73 31 8 25,80 23 74,19 65,45

VII.3 73 28 6 21,42 22 78,57 63,64

VII.4 73 28 8 28,57 20 71,42 66,03

VII.5 73 28 9 32,14 19 67,85 64,60

VII.6 73 30 11 36,66 19 63,33 66,4

VII.7 73 28 11 39,28 17 60,71 63,85

VII.8 73 29 9 31,03 20 68,96 68,27

VII.9 73 31 15 48,38 16 51,61 72,19

Sumber : Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII SMP Negeri 1 Pasaman, Tahun 2014/2015

Dari tabel 1 diatas dapat kelas yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu pada kelas

VII.1 dengan nilai rata-rata 80,6.

Dari sembilan kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman hanya satu kelas yang mencapai KKM. di duga menyebabkan rendahnya hasil belajar pada siswa kelas VII adalah gaya belajar yang kurang baik, lingkungan sekolah yang kurang memadai serta motivasi belajar siswa yang kurang tinggi.

Salah satu yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu , gaya belajar merupakan bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh siswa (Chatib, 2009:100). Cara lain yang kerap disukai banyak siswa adalah model belajar yang menempatkan guru tidak ubahnya seorang penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para siswa Tabel 1. Persentase Ketuntasan Belajar dan Nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) Semester 2 Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VII SMP Negeri

1 Pasaman Tahun Ajaran 2014/2015

(5)

mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri. Apapun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar pada siswa dan mencoba menyadarkan siswa akan perbedaan tersebut, mungkin akan lebih mudah bagi guru untuk menyampaikan informasi secara lebih efektif dan efisien.

Selain gaya belajar siswa faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah lingkungan sekolah.

SMP Negeri 1 Pasaman terletak di jln.

Cindua Mato Jorong Pasaman Baru Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Sekolah ini dekat dengan perkantoran dan keramaian. Sekolah ini tergolong sekolah yang sudah lama berdiri. Bila kita masuk atau mengujungi beberapa kelas, kondisinya mungkin sedikit memprihatinkan. Ini dapat dilihat dari kursi dan meja siswa, serta kursi dan meja guru ditambah dengan lemari yang ada di kelas yang cukup jelek dan rusak.

Selain lingkungan sekolah dalam bentuk fisik diatas, ternyata lingkungan teman sepermainan siswa dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi sedikit banyaknya hasil belajar siswa.

Seorang siswa jika bergaul dengan teman yang baik, rajin, dan pandai tentunya juga akan membawa dampak yang positif bagi siswa yang bersangkutan apalagi terhadap hasil belajarnya. Apabila seorang siswa berteman dengan teman yang kurang baik atau nakal tentunya juga akan membawa dampak buruk bagi siswa yang bersangkutan tersebut.

Selain dari dua faktor yang disebutkan diatas faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi belajar.

Motivasi belajar adalah tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki

energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu, motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu akan mendorong seseorang untuk mencapainya dengan sekuat tenaga.

Hanya dengan motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah, 2011:148).

KAJIAN TEORI Teori Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan patokan yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran.

Menurut Dimyati dan Mujiono (2002:200) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran dimana tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau angka atau symbol. Ukuran dari hasil belajar dilihat dari nilai UAS Semester 2 Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VII SMP Negeri 1 Pasaman TA 2014/2015.

Teori Gaya Belajar Siswa

Cara belajar siswa itu disebut tipe belajar, gaya belajar atau modalitas belajar. Tipe belajar atau gaya belajar siswa terbukti penting untuk diketahui guru. Menurut Chatib (2009:100), gaya belajar adalah bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh siswa. Gaya belajar di sisni diartikan dengan cara dan pola bagaimana sebuah informasi dapat dengan baik dan sukses diterima oleh otak seseorang. Seorang

(6)

anak yang memahami gaya belajarnya sendiri akan memperoleh manfaat dalam pembelajarannya karena dia akan biasa dengan cara belajar yang cocok bagi dirinya sendiri. Demikian juga bagi guru yang memahami gaya belajar setiap anak akan mampu memilih metode pembelajaran yang bermakna bagi anak didiknya. Anak yang belajar sesuai dengan gaya belajarnya akan mempercepat berlangsungnya proses disonasi kognitifnya, akan segera terbangun struktur kognitif terbaru dalam pemikirannya, segera tercapai keseimbangan (ekuilibrium) dari kondisi disekuilibrium karena intervensi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang lama. Macam-Macam gaya belajar adalah sebagai berikut :

1. Gaya belajar visual 2. Gaya belajar auditorial 3. Gaya belajar kinestetik Teori Lingkungan Sekolah

Menurut Yusuf (2001:54) menyatakan sebagai berikut : “sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspekmoral, intelektual, emosional, maupun sosial”. Menurut Slameto (2003:64-69) indikator lingkungan sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup sebagai berikut:

1. Metode mengajar 2. Kurikulum

3. Relasi guru dengan siswa 4. Relasi siswa dengan siswa 5. Alat/fasilitas belajar

6. Standar pelajaran di atas ukuran 7. Keadaan gedung

8. Tugas rumah Teori Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2011:75)

“motivasi belajar adalah daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.

Sardiman (2011:81) membagi indikator dalam motivasi belajar sebagai berikut :

1. Tekun menghadapi tugas

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam permasalahan 4. Lebih senang bekerja mandiri 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang

rutin

6. Dapat mempertahankan pendapat 7. Tidak mudah melepaskan hal yang

diyakini

8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Pasaman.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Pasaman.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Pasaman.

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya belajar, lingkungan sekolah dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Pasaman

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan assosiatif. Menurut

(7)

Sugiyono (2012:35) deskriptif adalah suatu masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).

Sedangkan assosiatif adalah suatu masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya belajar, lingkungan sekolah, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 1 Pasaman Kab. Pasaman Barat.

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pasaman jalan Cindua Mato Jorong Pasaman Baru Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016.

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pasaman yang terdiri dari 263 orang. Dari 263 orang yang menjadi sampel sebanyak 157 dengan teknik pengambilan sampel yaitu proporsional random sampling dengan menggunakan rumus isaac dan michael dengan menggunakan nilai krisis 5%. Skala pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5.

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

N

o Variabel Indikator Sub Indikator Jmlh

item

No pertanyaam

+ -

1. Hasil Belajar

(Y) 1.

2. Gaya Belajar (X1)

1. Gaya belajar visual

a. Menggunakan bukti-bukti konkret yang harus diperlihatkan terlebih dahulu agar siswa paham dan menangkap informasi secara visual

1, 3, 4 2

2. Gaya belajar auditorial

a. Lebih menggutamaknan diskusi verbal agar lebih cepat menyerap informasi dari pendengaran

5, 6, 8 7

3. Gaya belajar kinestetik

a. Aktivitas belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh

9, 10, 11, 12 3. Lingkungan

sekolah (X2)

1. Metode mengajar

a. Guru menggunakan media yang baik dan bervariasi sehingga saya dapat menerima pelajaran dengan baik

b. Guru menggunakan metode yang berbeda saat

menyampaikan materi pelajaran

3

1

2

2. Kurikulum a. Guru menggunakan umpan balik dan penguatan dalam proses belajar

4, 5

(8)

3. Relasi guru dengan siswa

a. Bersalaman dengan guru sebelum dan sesudah proses belajar mengajar

6, 7

4. Relasi siswa dengan siswa

a. Senang berdiskusi dengan teman-teman di sekolah karena teman-teman saya baik

b. Mempunyai kesan yang baik dengan seluruh siswa

9

8, 10 5. Alat pelajaran a. Ketersediaan alat dan

fasilitas belajar yang lengkap sebagai sarana dan prasarana sekolah

11, 12

6. Standar pelajaran di atas ukuran

a. Guru memberikan materi yang terlalu sulit b. Guru memberikan materi

diluar batas kemampuan

13 14 7. Keadaan

gedung

a. Letak ruangan berada jauh dari gangguan apapun b. Kelas yang bersih membuat

saya nyaman belajar dalam kelas

15 17

16

8. Tugas rumah a. Mengumpulkan tugas rumah tepat waktu

18 4. Motivasi belajar

(X3)

1. Tekun menghadapi tugas

a. Berusaha untuk menyelesaikan tugas

1, 2, 4 3, 5

2. Ulet mengatasi kesulitan (tidak lekas putus asa)

a. Tidak mau berhenti sebelum tugas selesai b. Tidak cepat puas dengan

prestasi yang didapat

6

7, 8

3. Menunjukkan minat

a. Adanya minat untuk menyelesaikan soal atau pertanyaan

9, 10 11

4. Lebih senang bekerja mandiri

a. Lebih senang dengan hasil kerja sendiri

b. Percaya dengan kemampuan sendiri

12, 13 14 5. Tidak cepat

bosan pada tugas-tugas yang rutin

a. Lebih senang dengan hal- hal baru

15 16,

17

6. Dapat mempertahan kan

pendapatnya

a. Mampu mempertahankan pendapat

18 19

7. Tidak mudah melepaskan hal yang di yakini

a. Berusaha dan bekerja keras dalam belajar

20, 21 22

8. Mencari dan memecahkan soal-soal

a. Suka mencari dan memecahkan masalah

24 23

Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini

dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Suatu skala pengukuran dikatakan valid bila ia

(9)

melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Siregar, 2013:77).

Suatu data dapat dikatakan valid apabila pernyataan yang digunakan telah mewakili semua indikator dari variabel yang diteliti. Bila nilai corrected item to total correlation suatu butir pernyataan lebih besar dari 0,361 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid, dan bila nilai corrected item to total correlation lebih kecil dari 0,361 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid akan dikeluarkan atau tidak digunakan dalam mengukur sebuah variabel penelitian (Siregar, 2013:77). Uji validitas ini dilakukan melalui program SPSS (Statistical

Product Service Solution) versi 16.0 for windows.

Menurut Suliyanto (2011:67) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel, butir pernyataan dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten. Untuk mengetahui reliabilitas variabel digunakan nilai Cronbach’s alpha minimal 0,60 (Siregar, 2013:77).

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Keterangan

Valid Tdk Valid

X1 10 2

X2 15 5

X3 23 1

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel R Alpha Nilai Kritis Keterangan

1 Gaya Belajar (X1) 0,844 0,60 Reliabel

2 Lingkungan Sekolah (X2) 0,852 0,60 Reliabel

3 Motivasi Belajar (X3) 0,896 0,60 Reliabel

Sumber: Olahan Data SPSS (Peneliti), April 2015

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa rata-rata variabel gaya belajar adalah 3,3 dengan tingkat capaian responden sebesar 66,1% dan dikategorikan kurang baik. Untuk variabel lingkungan sekolah adalah 3,46 dengan tingkat capaian responden sebesar 69,2% dan dikategorikan kurang baik. Dan untuk variabel motivasi belajar adalah 3,02 dengan tingkat capaian responden sebesar 60,56% dan dikategorikan tidak baik.

Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai Adjusted R square sebesar 0,702 atau 70,2% yang artinya sumbangan dari variabel gaya belajar, lingkungan

sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa adalah sebesar 70,2%, sedangkan sisanya sebesar 29,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t

Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar (X1) terhadap hasil belajar siswa (Y). Untuk variabel gaya belajar ditunjukan nilai koefisien sebesar 0,407 yang bertanda positif dan diperoleh thitung sebesar 3,821 >

ttabel 1,976 atau dengan nilai

signifikan 0,00 < 0,05 berarti Ha

diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

(10)

signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

b.

Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y). Untuk variabel lingkungan sekolah ditunjukan nilai koefisien sebesar 0,429 dan diperoleh thitung sebesar 4,796 > ttabel 1,976 atau dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar (X3) terhadap hasil belajar siswa (Y). Untuk variabel motivasi belajar ditunjukan nilai koefisien sebesar 0,166 yang bertanda positif dan diperoleh thitung

sebesar 3,269 > ttabel 1,976 atau dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Hasil Uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0, dapat dilihat pada Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung

119,960 > Ftabel 2,66 dan nilai signifikan 0,00 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dapat dikatakan bahwa, gaya belajar, lingkungan sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa, artinya semakin baik gaya belajar, lingkungan sekolah dan motivasi belajar siswa, maka hasil belajar siswa akan semakin baik pula.

PENUTUP

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar (X1) terhadap hasil belajar siswa (Y).

Ditunjukan nilai koefisien sebesar 0,407 yang bertanda positif, dan diperoleh thitung sebesar 3,821 > ttabel

1,976 atau dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila antara gaya belajar meningkat satu satuan, maka hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat akan meningkat sebesar 0,407 satuan.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y). Ditunjukan nilai koefisien sebesar 0,429 yang bertanda positif, dan diperoleh thitung

sebesar 4,796 > ttabel 1,976 atau dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila lingkungan sekolah meningkat satu satuan, maka hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat akan meningkat sebesar 0,429 satuan.

3. Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara motivasi belajar (X3) terhadap hasil belajar siswa (Y). Ditunjukan nilai koefisien

(11)

sebesar 0,166 yang bertanda positif, dan diperoleh thitung sebesar 3,269 >

ttabel 1,976 atau dengan nilai

signifikan 0,00 < 0,05 berarti Ha

diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila antara motivasi belajar meningkat satu satuan, maka hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat akan meningkat sebesar 0,166 satuan.

4. Bedasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan di peroleh nilai nilai Fhitung 119,960 > Ftabel 2,66 dan nilai signifikan 0,00 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa gaya belajar, lingkungan sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII di SMP Negeri 1 Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Semakin tinggi gaya belajar, lingkungan sekolah dan motivasi belajar maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa SMP Negeri 1 Pasaman menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:

1. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya belajar siswa masih banyak yang rendah, ini terlihat pada hasil TCR terendah terletak pada pernyataan no 2 pada indikator gaya belajar visual dengan TCR 41,8 dengan skor rata- rata 2,09 disarankan unttuk siswa lebih rajin belajar, karena ilmu pengetahuan adalah bekal bagi siswa untuk menjadi manusia yang berkualitas dan siswa harus meraih hasil belajar yang tinggi mengingat

tingginya persaingan di dunia kerja nantinya.

2.

Selanjutnya lingkungan sekolah berada pada kategori tidak baik, dimana skor terendah terdapat pada indikator keadaan gedung pada pernyataan no 16 dengan TCR sebesar 41% denga skor rata-rata 2,05 ketegori tidak baik. untuk itu penulis menyarankan kepada sekolah agar lebih meningkatkan fasilitas dan perlengkapan sekolah, agar siswa lebih merasa nyaman untuk belajar disekolah, sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai

.

3. Selanjutnya terhadap motivasi belajar berada pada kategori tidak baik. Dimana skor terendah berada pada indikator ulet mengatasi kesulitan dengan tingkat capaian responden sebesar 44,4% denga skor rata-rata 2,22 berada pada ketegori tidak baik. Untuk itu penulis menyarankan kepada siswa agar mampu meningkatkan motivasi belajar lebih baik lagi, seperti selalu semangat untuk ulet mengatasi kesulitan, karena hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajar untuk selanjutnya.

4. Selanjutnya penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya, jika ingin meneliti dengan variabel yang sama, maka gunakanlah penelitian ini sebagai acuan dalam penelitian agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Chatib, Munif. 2009. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelegences Di indonesia. Jakarta : PT Mizan Pustaka.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta..

(12)

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011.

Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sardiman, A. M. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya.

Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS.

Jakarta : Andi.

Yusuf, Syamsu. 2001. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 METRO TAHUN PELAJARAN 2016/2017&#34;,

Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Kompetensi Profesonal guru Melalui Motivasi belajar Mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Semarang.. Jurnal